Dia Tetap Alex

Tiga bulan kemudian.

Nhao Zhiro sudah mulai terbiasa dengan tubuh Alexander Noir, yang kini ditempatinya.

Tapi dia tetap merasa bersyukur, karena ternyata dia masih bisa hidup. Meskipun dengan tubuh orang lain. Yang dianggap sangat lemah, karena mengalami cacat mental sedari kecil. Dan juga penyakit kanker yang tidak bisa disembuhkan lagi.

Namun karena bangunnya Alexander Noir setelah dinyatakan meninggal dunia, membuat papa dan mamanya semakin menyayangi dirinya.

Mereka berdua, Reina Matsushima dan Rian Noir, tidak pernah lupa untuk mengingatkan anaknya, supaya tetap menjaga kesehatan. Dengan cara makan dengan teratur, meminum obat dan multivitamin, serta beristirahat tepat pada waktunya.

Meskipun pada awalnya Nhao Zhiro merasa sangat kesal, karena selalu diingatkan mereka berdua. Semua itu karena dia merasa sudah cukup dewasa, bahkan lebih tua, dibandingkan mama dan papanya.

Tapi lama-lama dia mulai terbiasa dan menyadari bahwa, sekarang ini dia bukanlah seorang Nhao Zhiro lagi. Yang merupakan seorang pengusaha dan ketua mafia kota Tokyo, Jepang. Tapi sekarang dia adalah seorang pemuda dari keluarga Noir, yang berasal dari kota Jakarta, Indonesia.

Dan di sinilah dia sekarang. Berada di kota besar Jakarta, yang tentunya sangat asing untuk dirinya sendiri.

Kemarin, pada saat mama dan papanya mengajaknya pulang ke Indonesia, dia memberontak dan tidak mau. Karena dia merasa tidak mengenal Indonesia.

Dia justru mau pergi ke Tokyo, meskipun pada saat itu dia ada di rumah sakit Yokohama, Jepang. Karena dia ditembak oleh Benjiro itu ada di kota Yokohama, bukan di Tokyo.

Tapi lama-lama Nhao Zhiro berpikir lagi, untuk menyusun sebuah rencana. Dia ingin merencanakan sesuatu, untuk bisa balas dendam terhadap Benjiro.

Saat ini, dia sudah menggunakan tubuh dan wajah yang lain. Jadi untuk sementara waktu, Nhao Zhiro akan menghilang terlebih dahulu. Baru kemudian menggunakan tubuh ini sebagai alat, untuk mewujudkan keinginannya. Supaya dia bisa membalas dendam, kepada rekannya yang telah berkhianat. Yaitu Benjiro.

Dan sekaranglah saatnya dua akan beraksi, di saat Alexander Noir sudah dinyatakan benar-benar sembuh, bahkan bisa normal secara fisiknya juga.

Sedangkan untuk keluarga Noir sendiri, kesembuhan anaknya itu adalah sebuah keajaiban dan mukjizat. Dari semua doa-doa yang mereka panjatkan selama ini pada Dewa mereka sekeluarga.

"Ma, Zhiro... maksudku Alex, ingin pergi ke jepang Ma," kata Alex meminta persetujuan pada mamanya.

"Ke Jepang? Tapi Ma dan Papa sedang sibuk Alex! kami sudah meninggalkan perusahaan lebih dari lima bulan kemarin. Jadi banyak sekali pekerjaannya yang harus selesaikan. Bagaimana kalau tahun depan Sayang?"

Reina Matsushima, mamanya Alex, berusaha untuk memberikan pengertian kepada anaknya. Yang baru saja sembuh.

"Aku, Aku ingin pergi sekarang Ma. Aku ingin liburan ke sana! bosen di rumah terus!"

Nhao Zhiro, mulai menjalankan aktingnya, dengan cara merengek-rengek pada mamanya Alex.

Dia harus bisa memanfaatkan keadaan dari tubuhnya ini, untuk bisa mendapatkan fasilitas. Supaya dia bisa pergi ke Jepang secepatnya.

Alexander Noir ingin pergi ke Jepang, dengan alasan yang dia katakan pada orang tuanya. Jika dia ingin berlibur ke sana.

Mama dan papanya Alex, tidak setuju. karena dia masih dalam pemantauan tim medis.

Tapi karena mereka berdua juga tidak mau membuat kecewa anaknya, akhirnya menyetujui permintaan dari anaknya itu. Tapi dengan syarat, jika Alexander Noir tidak pergi ke jepang sendirian.

"Kamu boleh ke Jepang, tapi tidak boleh sendirian. Kamu harus diantar oleh pengasuh dan supir." Reina Matsushima, memberikan persyaratan pada anaknya, yang ngotot ingin pergi ke jepang dalam waktu dekat ini.

"Tapi Ma..."

"Alex, mau atau tidak?"

Sang Papa, Rian Noir, memotong kalimat anaknya, meminta pada Alex supaya tidak membantah mamanya.

Sebenarnya Nhao Zhiro merasa tersiksa, dengan menggunakan tubuh Alex ini. Karena ruang geraknya terbatas, dan seakan-akan dia seperti bukan Nhao Zhiro. Yang tidak pernah menerima penolakan.

Apalagi, yang menolaknya itu adalah orang-orang yang dianggap masih kecil. Karena sebenarnya, usia mereka masih di bawah usia Nhao Zhiro sendiri. Yaitu berusia lima puluh tahun.

Sedangkan Reina Matsushima, mamanya Alex baru empat puluh tahun. Dan papanya, Rian Noir, berusia empat puluh lima tahun.

Tapi demi keamanan dan keselamatannya sendiri, akhirnya Nhao Zhiro penerima keputusan yang dibuat oleh mamanya Alex. Karena sekuat apapun dia menolak dan mengatakan bahwa dia bukanlah Alexander Noir, tapi Nhao Zhiro, tetap saja secara fisik tubuh ini adalah tubuh dari anak mereka berdua. Yaitu Alexander Noir.

Akhirnya diputuskan juga, jika waktu keberangkatan Alex ke Jepang adalah tiga hari ke depan.

"Terima kasih Ma, Pa!"

Nhao Zhiro mengucapkan terima kasih kepada mereka berdua, selaku orang tuanya saat ini.

"Sama-sama Sayang. Ya sudah, Kamu istirahatlah nanti Mama akan memberi tahu kepada Nicorazon dan Aizen, supaya mereka bersiap-siap untuk menemanimu pergi ke Tokyo, Jepang."

Nhao Zhiro menganggukkan kepalanya, mengiyakan perkataan Reina Matsushima.

Dia beranjak dari tempat duduknya, kemudian berjalan menuju ke arah kamarnya sendiri. Meninggalkan kedua orang tua Alexander Noir, yang masih duduk di ruang tengah.

"Ini benar-benar diluar dugaan ku," gumam Nhao Zhiro, mengingat nasibnya saat ini.

Di ruang tengah, mama dan papanya Alex, membicarakan keanehan anak mereka.

"Pa. Papa merasa ada yang aneh nggak sama Alex, sejak dia bangun dari kematiannya?" tanya Reina pada suaminya.

"Aneh? Aneh bagaimana Ma maksudnya?"

Akhirnya Reina Matsushima, mulai membicarakan tentang beberapa hal, yang dia rasa itu adalah sesuatu yang aneh bagi Alex.

Sedangkan suaminya, hanya mendengarkan sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Tanpa memberikan tanggapan yang berarti, sebab dia tidak melihat hal itu sebagai sesuatu yang aneh.

"Ma. Alex itu kemarin-kemarin dalam keadaan koma. Bahkan dinyatakan sudah meninggal dunia. Mungkin saja, waktu dia koma itu, dia ada di suatu tempat, atau apa gitu... sama seperti banyak cerita-cerita atau dongeng, bahwa jiwa orang yang sedang koma itu pergi ke tempat lain. Jadi bisa saja kan, sewaktu Alex bangun dari komanya, dia hanya ingat tempatnya berada yang terakhir kali, pada saat koma itu."

Reina Matsushima mengangguk-anggukkan kepalanya, mendengar penjelasan yang diberikan oleh suaminya saat ini.

Hal ini memang bisa saja terjadi, karena dia juga banyak mendengar cerita pada zaman dahulu, mengenai kejadian-kejadian sama seperti di ceritakan suaminya barusan.

"Sudah Ma, tidak perlu dirisaukan. Yang penting Alex itu saat ini sudah sehat, dan bahkan... dia sudah normal lagi."

Rian Noir, berkata dengan penekanan pada kalimat terakhirnya. Yang membuat istrinya mengangguk setuju.

"Iya Pa. Alex yang sekarang, bagaimanapun keadaannya. Dia tetap Alex anak kita."

Rian Noir tersenyum lebar, mendengar perkataan yang diucapkan oleh istrinya. Karena hal itu akan membuat mereka lebih tenang, daripada berpikir yang tidak-tidak.

Terpopuler

Comments

sasip

sasip

memang, dimana² (RL maupun dunia NT) cuma orang tua yg bisa nerima & memahami keadaan anak-nya, seburuk & sehina apapun kondisinya.. 🤔
selamat hari ibu ya guys.. 🥰

2022-12-22

3

Rianoir⏳⃟⃝㉉

Rianoir⏳⃟⃝㉉

ketemu atau ketua kak?
☕ dulu kak biar g pusing😄

2022-12-06

2

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

bayanganku Rian Noir mirip Ji Chang Wook 🙈😂

2022-12-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!