Terjebak

Persaingan yang tidak terlihat, antara Nhao Zhiro dengan Benjiro, sebenarnya sudah diketahui oleh Artha. yang merupakan asisten pribadi dari Nhao Zhiro. Hingga suatu hari Artha mengetahui, jika Benjiro punya niatan untuk menghabisi Tuannya, Nhao Zhiro.

Tapi sayangnya, rencana Benjiro tidak dipercaya oleh Nhao Zhiro, pada saat Artha memberitahunya dirinya. Hingga tadi malam, akhirnya rencana itu terlaksana. Dan Nhao Zhiro dinyatakan tewas karena terluka dengan tembakan yang mengenai jantung dan ulu hatinya.

Tapi ternyata, sang malaikat maut tidak membawa jiwanya ke nirwana. Tapi justru kesasar ke tubuh Alexander Noir, yang pada saat itu sedang kritis. Di rumah sakit yang sama dengannya, di ruangan ICU.

Alexander Noir akhirnya bangun dan kembali sehat dengan jiwa yang lain, meskipun itu adalah tubuhnya sendiri. Karena sesungguhnya dia sudah meninggal, pada saat dinyatakan oleh dokter tidak bisa tertolong lagi.

Tapi untuk Nhao Zhiro sendiri, dia yang akhirnya kebingungan. Karena dia terbangun dengan tubuh yang berbeda dan dia pun mengamuk karena merasa tertipu.

Dia mengatakan bahwa dia bukan Alexander Noir. tapi Nhao Zhiro. Dan pernyataannya itu tentu saja tidak ada yang percaya. Karena pada kenyataannya dia adalah Alexander Noir.

Setelah merenung beberapa saat, akhirnya Nhao Zhiro bisa menerima keadaan yang baru ini, dengan tubuh yang baru juga. Dan dia bertekad untuk bisa membalas dendam meskipun dengan tubuh yang lain.

Dia akan melakukan apa saja, untuk bisa membuat perhitungan dengan Benjiro. Yang telah membuatnya tewas dengan sangat tragis, karena dia tidak pernah percaya dengan omongan Artha. Dan lebih percaya dengan rekannya itu.

Sekarang Nhao Zhiro mulai membiasakan diri, dengan kehidupan barunya. Karena sebenarnya dia bukanlah Alexander Noir, tapi Nhao Zhiro yang telah masuk ke tubuh pemuda kurus yang saat ini dia miliki.

Dengan mengunakan tubuh baru ini, Nhao Zhiro akan membalas dendam pada rekannya. Yaitu Benjiro.

*****

"Sayang, Kamu tidak ingin makan?" tanya Reina Matsushima, karena makan siang anaknya belum juga tersentuh.

"Aku bukan anakmu. Jangan panggil Aku Sayang!" sahut Nhao Zhiro risih.

Tentu saja Nhao Zhiro risih sendiri, karena mama dari Alexander Noir, masih sangat muda. Karena berselisih sekitar sepuluh tahun, dibandingkan dirinya.

Begitu juga dengan papanya Alexander Noir, yang tampak lebih muda, dibandingkan dirinya sendiri yang asli.

"Kenapa? Kamu sangat senang jika Mama memangil dengan sebutan, Sayang?" Reina Matsushima, berusaha untuk mengingatkan anaknya. Supaya memori anaknya itu, bisa muncul lagi, dengan segala sesuatu yang dulu-dulu mereka lalui.

Dengan wajah bingung, Nhao Zhiro berusaha untuk turun dari tempat tidur. Tapi apa yang dilakukannya itu justru mendapatkan larangan dari sang Mama.

"Kamu mau ke mana? Mama ambil kursi roda dulu ya!" cegah Reina Matsushima. Kemudian segera berlari menuju ke tempat kursi roda Alex yang ada di pojok ruangan.

Nhao Zhiro tampak mengerutkan keningnya, mendengar perkataan yang diucapkan oleh mamanya Alex.

"Kenapa harus memakai kursi roda?" tanya Nhao Zhiro penasaran.

Dengan tersenyum tipis, Reina memposisikan kursi roda tersebut, supaya anaknya itu bisa lebih mudah, untuk duduk dengan cara yang benar.

"Dokter belum memeriksa keadaan kakimu lagi Sayang. Jadi Kamu harus the berhati-hati, karena Mama tidak mau terjadi sesuatu denganmu, jika tidak ada saran dari dokter."

Mendengar jelaskan yang diberikan oleh mamanya Alex, Nhao Zhiro jadi lebih penasaran lagi, dengan apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh Alexander Noir, yang saat ini dia gunakan.

"Bisa jelaskan padaku, apa yang sebenarnya terjadi pada Alex. Emhhh... maksudku, apa yang terjadi padaku."

Nhao Zhiro akhirnya mengajukan pertanyaan pada Reina Matsushima, untuk mendapatkan jawaban, kenapa dia tidak diperbolehkan untuk bisa bergerak sesuka hatinya.

"Kamu, Kamu kan tidak bisa berjalan Sayang. Satu kakimu juga bengkok pada telapak kaki. Tapi Mama yakin jika, Kamu pasti akan sembuh dan bisa berjalan dengan normal, sebagaimana orang-orang yang sering Kamu lihat dari atas balkon kamar di Jakarta."

Tapi kepala Nhao Zhiro justru semakin pusing, karena mendengar penjelasan yang tidak pernah diketahui sebelumnya.

"Aku cacat?" tanya Nhao Zhiro, memastikan bahwa dugaannya benar.

Mamanya Alex, menggangguk dengan wajah sedih. Karena Alexander Noir memang mengalami kelainan, pada kakinya. Sehingga dia tidak bisa berjalan normal. Sebagaimana teman-temannya yang lain.

"Emhhh... eghhh..."

Nhao Zhiro memegangi kepalanya yang terasa pusing, sehingga Reina Matsushima segera membantunya, untuk berbaring kembali.

"Kamu istirahatlah dulu ya! Mama akan panggil papa dan juga dokter. Kamu yang sabar ya!"

Setelah selesai mengatakan hal tersebut, Reina Matsushima segera keluar dari ruangan rawat inap anaknya. Untuk mencari dokter dan juga suaminya, karena tadi suaminya pergi ke ruangan dokter. Untuk membicarakan keadaan Alexander Noir, anaknya yang lah dinyatakan sembuh dari penyakit kankernya.

Sekarang, Nhao Zhiro kereta di kamar sendiri.

Dia mulai mengingat-ingat kembali semua kejadian yang dia alami. Dengan meraba-raba seluruh tubuh dan wajahnya sendiri.

"Sebenarnya siapa Aku? Bukannya Aku adalah Nhao Zhiro? Tuan besar di klan mafia Nhazi. Lalu, siapa wanita dan laki-laki yang tadi mengaku-ngaku sebagai mama dan papaku?"

Nhao Zhiro mulai berpikir keras, apa yang sebenarnya terjadi padanya sekarang ini.

Tapi di saat dia melihat keadaan tubuhnya, dan meraba-raba wajahnya sendiri. Nhao Zhiro memang menemukan banyak perbedaan antara dirinya sendiri, dengan tubuh yang saat ini dia miliki.

Dia berpikir keras, mencari jawaban atas pertanyaan demi pertanyaan yang muncul di benaknya sedari semalam.

Sayangnya, sebelum Nhao Zhiro menemukan semua jawabannya, pintu kamar terbuka.

Ternyata yang datang adalah mama dan papanya Alex, bersama dengan seorang dokter dengan asistennya.

"Coba diperiksa semua Dok! Siapa tahu, keajaiban semalam juga terjadi pada tubuhnya. Sehingga secara fisik, Alex juga bisa dikatakan sembuh."

Rian Noir, meminta pada dokter untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada anaknya. Dan ini disetujui oleh dokter, yang menganggukkan kepalanya mengiyakan.

"Setelah ini, kita akan melakukan foto Rontgen ya!" Dokter memberitahukan jadwal pemeriksaan, untuk mengetahui keadaan Alexander Noir cara keseluruhan.

Rontgen ini dilakukan untuk tindakan medis, yang menggunakan radiasi gelombang elektromagnetik, untuk mengambil gambar bagian dalam dari tubuh seseorang.

Biasanya rontgen digunakan untuk mendiagnosa masalah kesehatan, dan memantau kondisi kesehatan pada diri seseorang. Sama seperti yang dialami oleh Alexander Noir saat ini.

Nhao Zhiro hanya mengangguk saja, mencoba untuk mengikuti semua kejadian yang dia alami ini.

Akhirnya Reina Matsushima dan Rian Noir, pergi ke ruangan dokter, untuk membicarakan pemeriksaan yang lebih detail pada tubuh anaknya, Alexander Noir.

"Apa Aku terjebak di dalam tubuh seorang pemuda cacat dan penyakitan?"

"Kore... wa watashi no fuundesu!"

"Ck! Siall sekali nasibku kali ini."

Nhao Zhiro mengumpat seorang diri, dengan keadaan yang ada padanya saat ini.

Terpopuler

Comments

Aerik_chan

Aerik_chan

Ada translate nya gk??

*Well dominated love

2022-12-09

3

lina

lina

yah begitulah. klo udh percaya

2022-12-07

2

Rianoir⏳⃟⃝㉉

Rianoir⏳⃟⃝㉉

kira2 dpt kekuatan atau cuma manusia biasa?
jadi keinget novel awakening ...

2022-12-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!