Tidak Percaya

Di ruangan ICU.

Tangis Reina Matsushima, tidak bisa dibendung lagi. Di saat dia dan sang suami, Rian Noir, dipersilahkan masuk oleh sang Dokter, untuk melihat anaknya yang terakhir kali di ruang ICU. Karena keadaan Alexander Noir memang sudah sangat kritis.

Alat pendeteksi detak jantung, yang menempel di dada Alexander Noir, sudah tidak bergerak dengan grafik yang naik turun.

Tit... tit... tit...

Tit... tit...

Tittt...

"Huwaaa... hiks hiks hiks... Papa!"

Rian Noir langsung membawa istrinya keluar dari ruangan ICU. Karena takut tangisan istrinya itu mengganggu pasien yang lain. Meskipun ada sekat-sekat sendiri di ruangan ICU tersebut.

Tapi tetap saja, tangisan istrinya akan mengganggu, karena semua pasien di ruangan ICU ini, semuanya tidak bisa dikatakan pasien biasa. Karena mereka semua adalah pasien khusus yang dalam keadaan kritis.

Di luar ruangan ICU, Reina Matsushima masih tidak bisa menghentikan tangisannya.

Dia, yang dalam keadaan dipeluk suaminya, menggeleng-gelengkan kepalanya. Sebab masih tidak percaya jika anak pertamanya itu telah tiada.

"Pa, Alex hanya sedang tidur Pa. Sama seperti biasanya, jika dia sedang lelah dan tidak mau diganggu kan Pa!"

"Alex hanya sedang lelah kan Pa?"

Reina Matsushima, bertanya beberapa kali pada suaminya. Mengenai keadaan anaknya, yang saat ini sedang dirapikan alat-alat bantu, yang selama ini menempel pada tubuh Alexander Noir.

Kenyataan bahwa anaknya itu sudah tidak ada lagi, tidak diterima oleh Reina Matsushima. Mama dari Alexander Noir. Sehingga dia berakhir jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri di dalam pelukan suaminya.

"Ma... Mama!"

Rian Noir menepuk-nepuk pipi istrinya, berusaha untuk menyadarkannya. Karena jenazah anaknya akan segera dibawa ke kamar mayat. Untuk dilakukan prosedur selanjutnya.

Tapi usahanya itu tidak berhasil, sehingga dia memanggil seorang perawat yang sedang lewat. Untuk membantunya memberikan pertolongan pada sang istri.

Di saat perawat tersebut sibuk bersama dengan Rian Noir, untuk membawa Reina Matsushima ke ruang perawatan, dari arah lorong yang lain, terlihat dua orang petugas rumah sakit sedang mendorong brangkar pasien, yang sepertinya juga sudah meninggal dunia.

Satu orang lainnya, ikut berjalan dengan cepat di belakang petugas tersebut, mengikutinya ke arah kamar mayat. Sebab, kamar mayat memang ada di gedung sebelah. Tidak jauh dari ruangan ICU ini.

Mereka semua tidak ada yang tahu jika, jiwa dari pasien yang didorong karena sudah meninggal itu, juga mengikuti mereka dan akhirnya berhenti di depan pintu ruangan ICU tidak tertutup rapat.

Jiwa tersebut seperti terdorong oleh kekuatan yang sangat besar, untuk masuk ke dalam ruangan ICU. Tanpa bisa dia lawan, karena secara tiba-tiba, jiwa tersebut justru masuk ke tubuh seseorang yang tidak dikenal.

"Arghhh... tidak. Tidak!"

Jiwa tersebut berteriak dengan sangat keras, tapi tentu saja tidak ada seorangpun yang bisa mendengarnya.

Hingga beberapa detik kemudian, pemuda yang terbaring di ICU tersebut, dan sudah dinyatakan meninggal dunia, tiba-tiba saja bangun dengan menatap tajam ke sekeliling.

Dua orang perawat yang sedang melepaskan semua peralatan medisnya, tantu saja sangat terkejut dan mundur beberapa langkah.

"Ahh!"

"Ehhh!"

Perawat tersebut saling tatap dengan pandangan bingung, kemudian segera berlari mencari dokter. Untuk memeriksa keadaan pasien tersebut.

"Dokter, Dokter!"

Tak lama kemudian, seorang dokter ikut datang bersama perawat tersebut. Untuk memeriksa keadaan Alexander Noir, yang tadi sudah dinyatakan telah meninggal dunia.

Alexander Noir yang dalam keadaan bingung, hanya diam saja, pada saat dokter tersebut memeriksa seluruh tubuhnya. Termasuk dengan alat-alat vital kehidupan miliknya.

Denyut nadi, jantung, mata dan tekanan darah. Kemudian dokter tersebut menatap ke arah kedua perawatnya dengan pandangan kagum, tapi juga mengelengkan kepalanya beberapa kali.

"Ini semua seperti sebuah mimpi. Tapi ini juga sebuah mukjizat, karena kenyataannya dia telah hidup kembali. Segera beritahu kedua orang tuanya, bahwa anaknya telah hidup kembali. Nanti kita akan lakukan pemeriksaan lebih lanjut, untuk mengetahui bagaimana perkembangan kondisi tubuhnya juga."

Akhirnya dokter memerintahkan satu perawat untuk memberitahu orang tua Alexander, dan memberikan tugas pada perawat yang satunya lagi, untuk membawa Alexander Noir ke kamar rawat inap.

Di ruang perawatan.

Reina Matsushima dan Rian Noir, terkejut dan tidak percaya. Dengan berita yang dibawa oleh perawat yang datang dari ruang ICU, dengan membawa kabar bahwa, Alexander Noir telah bangun kembali. Bahkan dalam keadaan yang lebih baik daripada keadaan yang sebelumnya.

Dengan tidak sabar, Reina Matsushima mengajak suaminya untuk segera melihat keadaan anaknya.

"Ayo Pa, ayo Pa!"

"Ma, sabar Ma! Pelan-pelan!"

"Mama tidak sabar ingin segera melihat Alex Pa!" seru Reina Matsushima, yang baru saja sadar, kemudian mendengar kabar gembira tentang keajaiban anaknya.

"Mama sudah bilang Pa, jika Alex hanya tidur. Dokternya saja yang tidak tahu!"

Rian Noir, hanya mengangguk dan memegang tangan istrinya, untuk diajak menuju ke ruang rawat inap anaknya. Karena perawat sudah memberitahu bahwa, Alexander sudah di bawa ke ruangan rawat inap.

*****

"Tidak! Di mana ini, Aku di mana?"

"Aku di mana? Siapa kalian semua?" tanya Alexander dengan tatapan mata tajam, ke arah orang-orang yang ada di sekelilingnya.

Bahkan tangannya juga terkepal erat, seakan-akan ingin melampiaskan kemarahannya.

"Ini Mama Sayang, dan ini Papa!"

Reina berusaha untuk menenangkan anaknya, yang sepertinya lupa dengan dirinya dan juga papanya sendiri.

Tapi dokter memberikan saran pada Reina untuk bersabar dengan keadaan ini. Karena Alexander sedang dalam masa transisi.

Akhirnya, Dokter memberikan suntikan penenang pada alexander target tertidur dan tidak mengamuk.

Dokter dan tim medis, sudah selesai melakukan pemeriksaan ulang pada Alexander Noir. Dan mereka menyatakan bahwa, pasiennya ini sudah tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan.

"Sebenarnya semuanya sudah baik-baik saja dan Kami juga sangat terkejut, dengan keadaan Tuan Muda Alexander ini. Karena semua ini seperti mimpi. Tapi Kami harap, ini adalah mukjizat dari Dewa, dengan semua doa-doa yang dipanjatkan oleh Tuan Rian dan juga Nyonya Reina selama ini."

"Dia hanya perlu memulihkan ingatannya saja. Karena dia sedang dalam keadaan baru bangun dari koma. Mungkin saja, pada saat koma dia ada di alam lain, atau bagaimana. Jadi dia belum sepenuhnya sadar dengan ingatannya sendiri."

Mendengar penjelasan yang diberikan oleh dokter tentu saja yang membuat Rian Noir dan istrinya sangat bersyukur dan berterima kasih pada Dewa, dan tim medis.

"Terima kasih Dok. Semoga saja Alex akan segera menyadarinya."

Akhirnya dokter dan tim medis pamit.

"Pa. Ini benar kan Pa? Bukan mimpi kan Pa?" tanya Reina Matsushima, yang masih tidak sepenuhnya percaya, dengan keadaan yang dia lihat saat ini.

Karena anaknya, Alexander Noir, yang merupakan anak dengan latar belakang cacat mental sedari lahir, dan menderita kanker stadium akhir, tiba-tiba saja bangun dari keadaannya yang sudah dinyatakan meninggal dunia.

Bahkan, keadaan anaknya itu jauh lebih baik daripada anaknya yang dulu.

"Terima kasih ya Dewa..." ucap Reina Matsushima, mengucapkan syukur.

Begitu juga dengan suaminya, Rian Noir.

Terpopuler

Comments

Budi Efendi

Budi Efendi

mantap thorrr

2023-01-04

1

lina

lina

penenang

2022-12-07

1

lina

lina

udh kaya nonton horor

2022-12-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!