Keturunan Mafia

Shazia melihat jam yang berada di kamar asramanya yang menunjukkan pukul setengah satu malam, Shazia bangun dan melihat teman temannya yang sudah tertidur. Shazia mengambil jaket dan masker lalu keluar dari kamarnya. Shazia berjalan dengan sembunyi sembunyi dan mengawasi sekitar. saat melihat penjaga yang berkeliling Shazia sembunyi di balik pohon. setelah memastikan keadaan aman Shazia berjalan menuju belakang pesantren yaitu lebih tepatnya di bagian toilet. sesampainya disana Shazia memastikan tidak ada siapapun dan setelah itu dia memanjat tembok itu.

"akhirnya bisa keluar dan untung saja ustadz nyebelin itu tidak ada". ucap Shazia yang berhasil keluar

Shazia berjalan menuju sebuah mobil yang sudah menunggunya dan langsung masuk ke dalam mobil. sopir itu langsung menjalankan mobilnya menuju ke suatu tempat. mobil yang itu memasuki sebuah rumah mewah.

"tuan sudah menunggu nona di dalam". ucap sang sopir

Shazia menarik nafasnya dan segera keluar dari mobil lalu memasuki rumah tersebut. saat Shazia masuk ke dalam rumah semua menundukkan kepalanya. Shazia membuka pintu secara perlahan. Shazia mengahampiri orang yang sedang berdiri di depan jendela

plak

Shazia memegang pipinya yang terasa panas saat orang itu menamparnya dengan sangat keras.

"kenapa lama sekali, ini sudah tiga bulan dan kamu belum mendapatkannya". tanya pria itu dengan dingin

"maaf yah, di pesantren sangat lelah ketat penjaganya dan ada batasan antara laki laki dan perempuan sehingga Shazia tidak bisa bebas melakukan apapun di sana , Shazia juga harus berhati hati agar tidak ada yang tau tentang Shazia". jawab Shazia

"ayah tidak mau tau kamu harus segera mendapatkannya dan membawanya kemari". ucap Lucas pada sang Putri

"baik yah Shazia akan segera mencarinya dan membawanya untuk ayah". jawab Shazia sambil menundukkan kepalanya

"kamu harus segera menemukannya atau semuanya akan hancur jika kamu tidak bisa menemukannya". ucap Lucas

"iya yah". jawab Shazia

"temui bundamu pasti dia senang bertemu dengan mu". ucap Lucas dan Shazia menanggukan kepalanya lalu keluar dari ruangan ayahnya

Shazia masuk kedalam kamar bundanya dan memeluknya dari belakang.

"Zia". ucap Lora saat merasakan bahwa putrinya yang memeluk dirinya

"bunda". ucap Shazia dan memeluk bundanya, sudah hampir sebulan dia tidak bisa keluar dari pesantren sejak kedatangan ustadz Ghazali

Lora mengusap bibir putrinya yang sedikit berdarah dan itu pasti Perbuatan suaminya jika Shazia tidak berhasil menjalankan tugasnya dengan cepat.

"ini pasti sakit". ucap Lora

"tidak bunda, ini sudah biasa karena sejak kecil Shazia sudah dididik untuk menjadi kuat , ini hanya luka kecil". jawab Shazia

Lora berjalan menuju laci dan mengambil kotak obat dan mengobati sudut bibir putrinya. setelah selesai mengobati sudut bibir putrinya, Lora menyuruh Shazia untuk berbaring di pahanya. Shazia merebahkan kepalanya di pangkuan bundanya dan Lora mengusap kepala putrinya.

"bund kakak Derrel kapan pulang". tanya Shazia

"bunda tidak tau kakakmu itu sangat suka disana dan kamu tau ayahmu menjadikan kakakmu sebagai pemimpin disana dan pasti itu akan membuat kakakmu sibuk". jawab Lora dan Shazia menanggukan kepalanya

Shazia yang merasakan nyaman dengan usapan bundanya memejamkan matanya. Lora yang melihat putrinya tertidur dengan pulas mengambil bantal dan meletakan kepala putrinya di bantal.

Lora keluar untuk menemui suaminya yang sedang berada di ruang kerja.

"Lucas". panggil Lora

"kenapa kamu menampar Zia". ucap Lora

"Lora dia keturunan Mafia jadi sebuah tamparan itu hanya hal kecil bahkan dia pernah mengalami yang lebih dari sebuah tamparan jadi tidak perlu kamu khawatir seperti itu, jadi Zia harus kuat seorang mafia tidak boleh lemah". jawab Lucas

"tapi dia perempuan Lucas jangan kamu samakan seperti Derrel". ucap Lora

"Lora sejak awal sebelum kita menikah aku pernah mengatakan padamu bukan jika kita punya akan baik itu laki laki atau perempuan aku akan mendidik dengan cara yang sama dan aku ingin mereka mengikuti jejak ku, dan kamu tau itu". ucap Lucas menatap istrinya

"tapi.."

"Lora jika kamu tidak ingin Putrimu berada di dunia Mafia seharusnya menikah dengan orang biasa bukan Mafia seperti ku, aku seorang mafia jadi aku ingin anak anak ku tetap berada di dunia Mafia". ucap Lucas memotong ucapan istrinya

"bukan seperti itu maksud Lucas, setidaknya sedikit lembut pada Zia". ucap Lora

"Lora ini sudah malam sebaiknya kamu tidak dan bangunkan Zia jam dua karena dia harus segera kembali ke pesantren". ucap Lucas

"lu.."

cup

Lucas mencium bibir istrinya masih ingin protes

"tidurlah atau kamu ingin Derrel dan Zia memiliki adik jika kamu masih cerewet". ucap Lucas

cup

loza mencium kening istrinya. percuma saja Lora protes karena Lucas memiliki pendirian yang sangat kuat. Lora akhirnya memutuskan keluar dari ruangan suaminya

"kenapa aku bisa jatuh cinta dengan pria seperti Lucas". ucap Lora dan masuk ke dalam kamar

jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga pagi di pesantren para santri sudah mulai bangun untuk melaksanakan sholat tahajjud. Dea membuka matanya dan saat melihat tempat tidur Shazia membuat dia terkejut dan langsung berjalan menuju tempat tidur Shazia.

"ini anak kemana apa sudah bangun". ucap Dea

"bangun bangun ayo segera sholat". penguras santri masuk ke kamar

"ayo ayo segera bangun, cepat ambil wudhu dan sholat ". teriak pengurus membuat santri yang belum bangun segera bangun

Dea langsung mengambil mukenah dan menuju masjid.

"semoga saja kamu sudah bangun dan di masjid Shazia jangan sampai kamu keluar pesantren secara diam diam dan dapat hukuman lagi dari ustadz Ghazali". ucap dea

sesampainya di masjid Dea langsung mengambil wudhu sedangkan di tempat lain Shazia yang berada di atas pohon langsung melompat turun saat melihat keadaan yang sedang sepi. Shazia bernafas lega saat sudah berada di dalam pesantren

"Kenapa kamu disini".

deg

Shazia melebarkan matanya saat mendengar suara yang tidak asing dan Shazia langsung membalikan badannya

"dari toilet ustadz". jawab Shazia santai

"buruan ke masjid sholat". ucap ustadz Ghazali

"saya lagi tidak sholat ustadz". ucap Shazia tapi Ustadz Ghazali hanya diam saja

"ustadz tidak percaya apa perlu saya buka agar ustadz percaya". ucap Shazia

"tidak perlu". jawab Ghazali

"assalamualaikum ". ucap Ghazali dan meninggalkan Shazia

"sudah seperti hantu saja, muncul tiba tiba". ucap Shazia dan berjalan menuju kamar

"ngapain kamu disini bukanya di masjid". ucap ustazah Dila

Shazia memutar malas bola matanya

"saya sedang tidak sholat ustadzah". jawab Shazia

"jika tidak sholat silahkan kumpul di ruang keputrian". ucap ustazah Dila

"iya ustadzah". jawab Shazia

"segera Shazia".

Shazia segera berjalan menuju ruang keputrian

"ustadz Ghazali dan ustadzah Dila cocok di satukan karena suka muncul tiba tiba". monolog Shazia

setelah sampai di ruang keputrian Shazia langsung duduk bersama teman temannya untuk mendengarkan ceramah yang akan di sampaikan salah satu dari mereka.

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

lanjut

2023-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 Pesantren An-Nur
2 Keturunan Mafia
3 Sesuatu Yang Hilang
4 Tugas Yang Belum Selesai
5 Rencana Dijalankan
6 Ustadz Menyebalkan
7 Suara Yang Indah
8 Curhatan Dea
9 Bertemu kakak
10 Pelelangan
11 Setitik Harapan
12 Menjemput Gus Amer Dan Gus Faisal
13 Kedatangan Gus Amer Dan Gus Faisal
14 Belajar Mengaji
15 Marvin
16 Satu Mobil
17 Ketahuan Kabur
18 Kekejaman
19 Hukuman
20 Bersikap Dingin
21 Belum Ada Kejelasan
22 Kecurigaan Ustadz Ghazali
23 Lamaran Gus Amer
24 Angin Malam
25 Santri Baru
26 Marvin Dan Shazia
27 Pernikahan Gus Amer dan Humaira
28 Tipuan
29 Tuduhan
30 Pernikahan
31 Sholat Bersama
32 Acara Di Rumah Ustadz Ghazali
33 Hari Pertama Di Rumah Mertua
34 Pameran Di Lapangan Desa
35 Jiwa Yang Terpendam
36 Pendekatan
37 Air Terjun
38 Merubah Penampilan
39 Nahkoda
40 Emosi
41 Hujan Petir
42 Tidak Akan Poligami
43 Rencana Marvin
44 Sempurna
45 Kembali ke Pesantren
46 Identitas Shazia
47 Ustadz Ghazali Dan Marvin
48 Pergi Berdua
49 Belajar Mengaji Bersama Suami
50 Ustadz Ghazali Jahil
51 Rencana Dan Rencana
52 Malam Sunyi
53 Persiapkan Harlah Pesantren
54 Hukuman Yang Membuat Trauma
55 Akan Memberikan Yang Terbaik
56 Harlah Pesantren
57 Menjalankan Rencana
58 Pulau Hitam
59 Topeng
60 Kejam
61 Penasaran
62 Ayam Rica Rica
63 Ayam Rica Rica 2
64 Harus Hati Hati
65 Akan Selalu Bersama
66 Bermanja Manja
67 Diam Diam
68 Mengejutkkan
69 Cilok
70 Cafe
71 Harus Kuat
72 Mendapatkan Balasan
73 Keajaiban
74 Permohonan
75 Sebuah Pertanyaan
76 Shazia Oh Shazia
77 Apa Harus Ikhlas Dengan Takdir?
78 Keromantisan
79 Penuh Kasih Sayang
80 Ke Desa
81 Jambu
82 Manis Manis
83 Keripik Pisang
84 Pembaca Dan Author
85 Menjelang Hari Kelahiran
86 Selamat Datang Twins
87 Tidak Akan Bisa Pergi
88 Ghazali Ibrahim Putra Ibrahim
89 Kedamaian
90 Rumah Baru
91 Pengajian
92 Pengumuman Pemenang Giveaway
93 Sungguh Bahagia
94 Hari Hari Menjadi Orang Tua
95 Promosi Novel Jodoh Pilihan Si Kembar
96 KEBAHAGIAAN SEMUA ORANG
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Pesantren An-Nur
2
Keturunan Mafia
3
Sesuatu Yang Hilang
4
Tugas Yang Belum Selesai
5
Rencana Dijalankan
6
Ustadz Menyebalkan
7
Suara Yang Indah
8
Curhatan Dea
9
Bertemu kakak
10
Pelelangan
11
Setitik Harapan
12
Menjemput Gus Amer Dan Gus Faisal
13
Kedatangan Gus Amer Dan Gus Faisal
14
Belajar Mengaji
15
Marvin
16
Satu Mobil
17
Ketahuan Kabur
18
Kekejaman
19
Hukuman
20
Bersikap Dingin
21
Belum Ada Kejelasan
22
Kecurigaan Ustadz Ghazali
23
Lamaran Gus Amer
24
Angin Malam
25
Santri Baru
26
Marvin Dan Shazia
27
Pernikahan Gus Amer dan Humaira
28
Tipuan
29
Tuduhan
30
Pernikahan
31
Sholat Bersama
32
Acara Di Rumah Ustadz Ghazali
33
Hari Pertama Di Rumah Mertua
34
Pameran Di Lapangan Desa
35
Jiwa Yang Terpendam
36
Pendekatan
37
Air Terjun
38
Merubah Penampilan
39
Nahkoda
40
Emosi
41
Hujan Petir
42
Tidak Akan Poligami
43
Rencana Marvin
44
Sempurna
45
Kembali ke Pesantren
46
Identitas Shazia
47
Ustadz Ghazali Dan Marvin
48
Pergi Berdua
49
Belajar Mengaji Bersama Suami
50
Ustadz Ghazali Jahil
51
Rencana Dan Rencana
52
Malam Sunyi
53
Persiapkan Harlah Pesantren
54
Hukuman Yang Membuat Trauma
55
Akan Memberikan Yang Terbaik
56
Harlah Pesantren
57
Menjalankan Rencana
58
Pulau Hitam
59
Topeng
60
Kejam
61
Penasaran
62
Ayam Rica Rica
63
Ayam Rica Rica 2
64
Harus Hati Hati
65
Akan Selalu Bersama
66
Bermanja Manja
67
Diam Diam
68
Mengejutkkan
69
Cilok
70
Cafe
71
Harus Kuat
72
Mendapatkan Balasan
73
Keajaiban
74
Permohonan
75
Sebuah Pertanyaan
76
Shazia Oh Shazia
77
Apa Harus Ikhlas Dengan Takdir?
78
Keromantisan
79
Penuh Kasih Sayang
80
Ke Desa
81
Jambu
82
Manis Manis
83
Keripik Pisang
84
Pembaca Dan Author
85
Menjelang Hari Kelahiran
86
Selamat Datang Twins
87
Tidak Akan Bisa Pergi
88
Ghazali Ibrahim Putra Ibrahim
89
Kedamaian
90
Rumah Baru
91
Pengajian
92
Pengumuman Pemenang Giveaway
93
Sungguh Bahagia
94
Hari Hari Menjadi Orang Tua
95
Promosi Novel Jodoh Pilihan Si Kembar
96
KEBAHAGIAAN SEMUA ORANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!