.
.
"Kamu mungkin ingin tahu alasannya kenapa aku dan Devon masih belum bisa menerima hal itu kan?"
Kali ini Angel menoleh pada David, melihat pria itu sudah sedikit mabuk. Ketahanan David terhadap alkohol itu biasa saja, bisa mabuk jika sudah kebanyakan.
Dan Angel melihat dua botol champange di atas meja, yang satu habis, satunya tinggal setengah, ada pula camilan untuk menemani minum alkohol, yaitu ayam pedas manis, karaage, cumi goreng tepung, onion rings...
Sepertinya sebelum Angel datang, David sudah minum banyak.
"Apa kau mau mengatakannya?" Tanya Angel.
David bukannya menjawab, dia malah menutup pintu balkon, membuat Angel kebingungan, apalagi David setelah itu malah duduk di kursi, mengisi gelas kosongnya dengan champange lagi, lalu menyesapnya pelan.
"Itu mungkin satu tahun lalu... Aku tidak ingat pastinya, kami melihat Laura berpakaian kemeja kebesaran yang masih baru, ada di villa punya papa. Kami waktu itu menganggap Laura tinggal disana karena sedang galau saja karena putus dengan kak Niko. Aku, Devon, Jaden, dan Laura saat itu mengajak main. Aku mulai tidak tenang melihat paha mulus itu, tidak biasanya aku terangsang dengan perempuan selain Ruka, tapi aku mencoba menghilangkan perasaan itu,aku tahu itu tidak benar. Tapi Devon bodoh sekali, dia mengajak bermain uno, kemudian yang kalah harus minum alkohol, Laura tidak masalah ikut minum waktu itu, dia bilang kuat, tapi kami ternyata sama saja. Jaden yang beruntung tidak pernah meminum alkohol, tidak seperti yang lain, jadinya hanya kami bertiga selain Jaden yang mabuk, setelah itu Jaden dipanggil istrinya untuk pulang, tinggal kami bertiga.
Devon yang gila mulai menggoda Laura dan meraba paha mulusnya, aku yang bodoh ini malah ikutan saja.
Lalu semuanya terjadi, kami bercinta, threesome, semalaman saat papa pergi ke luar kota.
Keesokan paginya Laura tidak ingat apa-apa, aku yang bangun duluan memakaikannya pakaian lengkap.
Setengah permainan aku dan Devon tidak sadar, saat kamu akhirnya sadar, kami masih sepakat lanjut Karena Laura tidak ingat.
Kami merasa sangat bodoh karena memperkosa Laura saat mabuk, lalu... Sekarang aku mendengar ternyata Laura dan papa ... Astaga, aku tidak berani mengatakannya pada Devon, dia pasti terkejut."
Angel sendiri melongo mendengar pengakuan David.
"Itu terserah kalian untuk bagaimana kedepannya, tapi Laura sangat mencintai ayah kalian, jangan buat dia semakin tertekan lebih dari ini," ucap Angel.
David mengacak-acak rambutnya, "ah, mati aku! Kalau itu anakku dan Devon gimana? Aku memang brengsek, aku tahu itu..."
"Jika kau sudah tahu, lebih baik kau katakan pada Devon, kemudian rundingkan semuanya dengan dia, apa yang akan kalian lakukan setelahnya."
"Angel... Kau akan merahasiakan semua ini kan?"
Angel membuang mukanya, tidak bisa menoleh pada David yang menunjukkan wajah menyedihkan tersebut.
"Baiklah... Aku merahasiakannya karena memberi kesempatan pada kalian untuk meminta maaf," ucap Angel, kemudian dia beranjak dari sana, "aku pergi dulu, mabuk tidak akan menyelesaikan masalah, David, kau sedang menyakiti banyak pihak, Ruka, papamu, kekasih Devon juga... Dan terutama Laura. Belum lagi anakmu yang mau lahir, hah... Sudahlah."
Angel pun pergi dari balkon, meninggalkan David yang masih termenung sambil memutar gelas kosong yang dia pegang.
"Laura... Kenapa dia hamil?" Gumam David.
Kemudian David meletakkan gelasnya, lalu menghubungi Devon.
"Hallo, Devon?"
[Kenapa Vid? Ada masalah?] Tanya Devon.
"Iya, Laura berkencan dengan papa dan hamil," ucap David.
[APA? David, kau bercanda kan?]
"Aku serius sekarang!"
[Aku masih ingin bermain-main dengannya...]
"Jangan gila, Devon!"
[Kau masih ingat betapa nikmatnya -]
"Bajingan! Diamlah!"
[Jujur saja, David...]
"Aku sudah menikah dengan Ruka, jangan membuat pernikahanku hancur, brengsek!"
[Kau yang lebih dulu mencetuskan ide untuk memperkosanya, walau dia tidak ingat, kita tetap berdosa, kita berdua brengsek.]
"Aku tahu itu, tidak perlu kau perjelas lagi untuk membuatku stress!"
Devon tertawa di sebrang sana, [tapi jika dipikir-pikir lagi, itu cukup menyenangkan.]
"Kau sudah gila ya? Disini aku takut tapi kau malah berkata seperti itu! Laura sedang mengandung calon adik kita tahu!"
[Aku kesal sekali... Andai saja aku bisa mbawa Laura duluan dan bukannya papa! Saat itu aku duluan yang ingin membawanya, tapi papa datang dan menghancurkan semuanya]
"Kau memang brengsek, Devon, kau memiliki Wonhi, ingat itu! Sudahlah, aku akan membawa Laura ke Korea menemui papa disana, saat itu kau sudah harus siap dengan segalanya!" Ucap David, sebelum kemudian mematikan telfon.
Di sebrang sana, Devon mengumpat pelan, dia bersungguh-sungguh dengan semua ucapannya pada David. Dia merasa kesal ayahnya ada hubungan dengan Laura, padahal dia sendiri sudah memiliki kekasih cantik.
"Aku memang brengsek, bisa-bisanya aku terangsang karena Laura lagi... Dia akan menjadi ibu tiri ku sebentar lagi kan? Ah, sial!"
Pintu kamar Devon terbuka, menampilkan gadis cantik, kekasih Devon yang merupakan selebriti terkenal di Korea Selatan. Yaitu Wonhi.
"Sayang, aku datang! Mau makan ramyeon?" Tanya Wonhi.
Devon menyeringai, lalu menarik tubuh ramping kekasihnya, "tidak, aku akan memakanmu malam ini, baby..."
Devon menarik Wonhi agar berbaring di atas ranjang, lalu mengungkungnya dibawah tubuh besarnya.
Dia memang gila, karena dalam bayangan liarnya, ada Laura yang terbaring tanpa busana.
Devon kembali mengingat apa yang terjadi beberapa bulan yang lalu.
Saat itu Jaden baru saja pulang setelah dipanggil oleh istri cantiknya, Luna.
Laura yang sudah mabuk karena kalah terus saat itu merebahkan kepalanya di meja, sambil menggumam tidak jelas. Wajah Laura yang memerah, bibirnya yang merah dan penuh, penampilannya yang sembrono dan berantakan, membuat Laura seksi di dalam pikiran Devon yang juga sedang mabuk.
Tangan nakal Devon terulur untuk meraba paha gadis itu, Devon sudah kehilangan akalnya, setelah itu tiba-tiba David datang, jauh lebih berani, dia membuka kemeja yang Laura kenakan, hingga memperlihatkan dada besar Laura.
Mereka tahu Laura bahkan sudah tidak perawan lagi karena sudah berhubungan dengan mantan kekasih yang telah meninggalkannya, yaitu Niko.
David dan Devon sudah memiliki kekasih yaitu Wonhi dan Ruka sebelum mengenal Laura, jadi mereka sudah terlambat, padahal mereka berdua juga tergila-gila dengan kekasih mereka masing-masing.
Laura yang cantik dan seksi mendapat tempat tersendiri di dalam hati mereka.
Melihat Laura tidak berdaya dan pasrah di tangan mereka, membuat keduanya tak bisa mengendalikan nafsu.
David mulai memasukkan dada Laura ke dalam mulutnya, sementara Devon mencium bibirnya.
Laura yang mabuk dan tidak sadar hanya menerima semua perlakuan mereka, tidak membalas ataupun menolak, Dia hanya mendesah saja.
Kemudian, David mengusulkan hal itu, menyetubuhi Laura yang mabuk. Devon yang sudah gila menyetujuinya.
Mereka pun melakukannya di sofa, lantai dan juga kamar.
Hanya ada mereka bertiga jadi mereka merasa bebas, mereka memainkan tubuh indah Laura sesuka hati.
Mereka memang gila.
Devon tidak bisa berhenti menyetubuhi Laura, melihat David menghentakkan tubuh indah itu di hadapannya membuat dia kembali terangsang.
Laura sangat seksi dan menggodanya.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Winsulistyowati
Ya Allah Thor.. Mampir ni..Crita pean Bgitu Hot...Ampun Thor..😀🤭
2023-02-10
0