Dihamili Tiga Pria

Dihamili Tiga Pria

Menggoda Om om

.

.

“Laura kenapa?”

Angel yang melihat Laura hanya diam tidak seperti biasanya akhirnya bertanya. Laura tersenyum kecil, kemudian menggeleng pelan, “aku gak apa kok, biasa aja” ucap Laura.

Angel mengerti jika sepertinya Laura belum ingin mengatakan masalahnya dengan siapapun, dia adalah gadis baik yang suka memendam perasaannya sendiri. Padahal Laura selalu ada saat Angel kesusahan, tapi saat situasinya berbalik, malah Laura tidak mau cerita.

Namun, Angel juga tidak ingin memaksa Laura, mungkin Laura hanya membutuhkan waktu. Jika dia siap, dia akan bercerita dengan sendirinya.

Angel menepuk bahu Laura, “aku tahu kamu ada masalah, jika kamu sudah siap untuk bercerita, aku akan selalu siap untuk mendengarkan dan membantumu, okay?”

Laura tersenyum, kemudian memeluk Angel.

“Terimakasih Angel, aku mungkin hanya butuh waktu saja.”

Angel mengangguk kecil, “tidak apa, aku mengerti.”

Setelah itu Laura siap-siap untuk pergi, “aku pergi dulu ya, ingin menenangkan diri” bisik Laura, Angel mengangguk mengerti.

“Teman-teman, aku pergi dulu ya!” ucap Laura pada yang lain.

“Mau pergi kemana? Mau ku anter gak?” tanya Devon.

Laura menggeleng pelan, “gak usah, nanti ngrepotin, aku naik taxi aja” ucap Laura.

Devon berdiri, “gak gak, cewek cantik ga boleh pergi sendirian.”

Laura menghela nafas pelan lalu tersenyum kecil, “baiklah, antarkan aku pulang saja ke apartemen” ucap Laura.

Mereka pun turun dari lantai dua cafe.

Baru saja Devon sampai pada mobil ferrari merahnya, mereka berdua bertemu dengan ayah Devon, yaitu Kaisar.

“Hei, kalian ternyata ada disini” ucap Kaisar.

“Papa, kok ada disini sih? Kalo aku sih nongkrong seperti biasa” tanya Devon.

“Papa ada perlu dengan papanya Roi, Hai Laura, kamu makin cantik aja” ucap Kaisar.

Laura tersenyum kecil lalu bertanya, “Om kapan datengnya?”

“Kemarin baru dateng sih, baru tahu jika kalian pergi ke Maldives,” ucap Kaisar.

“Aku sih gak ikut Om, soalnya ada masalah,” sahut Laura.

“Kok kamu gak bilang kalo ada masalah? Malah diem aja” ucap Devon.

“Ya maaf, aku tipe yang suka menyendiri saat ada masalah, baru jika sudah lebih baik, aku bercerita” kata Laura.

“Kamu tidak bisa memaksanya Devon, Laura mau pulang kan? kebetulan Om sedang senggang, aku antar saja ya? Devon disini saja main dengan yang lain, atau coba bawa mereka ke pantai atau ke puncak, dari pada tidak ada kerjaan, kan Angel juga sedang hamil, lebih baik pergi ke tempat yang nyaman” ucap Kaisar.

“Baik pa, aku tanyain ke mereka deh.”

Laura pun akhirnya pergi dengan mobil BMW hitam milik Kaisar.

Sedangkan Devon hanya menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

Sementara itu, Laura dan Kaisar hanya diam untuk beberapa saat, sampai kemudian Kaisar mencoba untuk mencairkan suasana.

“Sebenarnya aku sudah tahu semuanya, kamu ada masalah dengan Niko kan? kalian putus?” tanya Kaisar.

Laura tersenyum kecut, Kaisar benar. Laura memiliki kekasih bernama Niko, meski Laura masih berusia 18 tahunan, namun dia berkencan dengan Niko yang sudah berusia hampir tiga puluhan tahun.

Laura dan Niko memang putus, karena ternyata Niko dipaksa menikah dengan pilihan orangtuanya. Wanita itu adalah seorang aktris terkenal di Korea sana, jadi Laura memilih untuk mundur, dia tahu dia tidak ada apa-apanya dibanding wanita itu.

Keluarga Niko adalah salah satu keluarga konglomerat paling berpengaruh, tentu saja dengan siapa Niko menikah itu sangat penting, tidak bisa sembarangan, sementara Laura hanyalah gadis biasa yang orangtuanya bercerai, keluarganya sudah hancur.

Laura pikir, dia bisa mendapat kesempatan karena Niko menerimanya apa adanya. Tapi ternyata dia memilih untuk menuruti perintah orangtua. Niko memang baik, malah kelewat baik. Mungkin itu yang terbaik untuk Niko, Laura bisa menerimanya, tapi bukan berarti Laura tidak merasa sedih.

Setelah tidak ada kedua orangtua yang bisa mengayominya, kini kekasihnya pun pergi.

“Sudahlah, kamu sangat cantik dan seksi, pria manapun pasti akan bertekuk lutut di hadapanmu,” ucap Kaisar.

Laura terkekeh mendengarnya, membuat Kaisar bingung, apa yang lucu dari ucapannya?

“Kenapa kamu tertawa?” tanya Kaisar.

“Karena itu lucu sekali, pria manapun akan bertekuk lutut dihadapanku, apakah Om Kaisar juga begitu?” tanya Laura.

“Laura, aku ini sudah tua, umurku sudah 40 tahunan, tidak cocok dengan gadis belia sepertimu! Paling tua umur 30 tahunan saja lah, jangan aku.”

“Kalau begitu biarkan aku bersedih, Om!”

Kaisar kembali terdiam.

Laura yang bersedih membuat Kaisar tidak tenang dan merasa sedih juga, seakan dialah yang membuat Laura seperti itu.

Kaisar sendiri adalah seorang duda yang tampan dan masih terlihat muda, istrinya telah meninggal beberapa tahun yang lalu, dia memiliki dua putra kembar yang bahkan usianya lebih tua dari Laura.

Yaitu David dan Devon, usia mereka 21 tahun. Dulu Kaisar menikahi istrinya, Lisa, diusia yang masih sangat muda. Dia tidak menyangka akan ditinggal istrinya terlebih dahulu.

“Sudah sampai” ucap Kaisar, ketika mobilnya sudah sampai di gedung apartemen yang Laura tinggali.

“Om tidak mau mengantarku sampai apartemenku?” tanya Laura.

“Baiklah, akan ku antar, apakah tidak ada siapapun di apartemenmu?” tanya Kaisar.

Laura menggeleng, “tidak ada, kemarin mamaku datang, tapi sekarang sudah kembali ke Melbourne.”

“Kalau begitu, kamu sementara tinggal di tempatku saja, aku akan memasakkanmu makanan yang paling lezat, jadi kamu tidak sedih lagi, okay?”

Laura mengangguk pelan, lalu tersenyum kecil, “baiklah, terserah Om saja.”

Kaisar kembali melajukan mobilnya, menuju salah satu gedung apartemen dengan pemandangan pantai dan laut. Itu adalah salah satu apartemen mewah milik Kaisar yang baru dia beli sebagai investasi saja. namun, karena apartemen itu nyaman, jadi Kaisar memilih untuk meninggalinya kadang jika dia ada di Indonesia.

“Kita main dulu ke tepi pantai ya Om!” pinta Laura.

“Oke, ayo!”

Laura menarik lengan Kaisar menuju pantai, mereka hanya berjalan-jalan saja disana, sampai bertemu stan ice krim, kemudian membelinya, lalu duduk sebentar di pantai.

“Om, tidak mau menikah lagi?” tanya Laura.

Kaisar menoleh pada Laura, tapi tidak menjawab sama sekali, jadi Laura melanjutkan.

“Apa om belum move on sejak istri om meninggal? Apa om segitu cintanya pada istri om?” tanya Laura.

Kaisar mengangguk, “Iya, aku sangat mencintainya, aku juga tidak bisa mengganti Lisa dengan siapapun, tapi – bukan berarti aku tidak mau menikah lagi, jika ada yang cocok ya aku akan menikah.”

“Lalu bagaimana jika Om sedang ingin bercinta dengan seseorang? Apa om menyewa wanita?”

Kaisar tertawa mendengar pertanyaan dari Laura, “kenapa pertanyaanmu seperti itu, hey!” Kaisar menyentil dahi Laura.

Laura mengusap dahinya dengan raut kesal, “tapi aku penasaran, ya aku tanya aja lah! Atau om suka main sendiri?”

“Hey, kalo ada yang denger gimana? Aku menyibukkan diri dengan pekerjaanku, bahkan sejak istriku meninggal, aku belum pernah bernafsu sama sekali, tidak pernah terpikir olehku – Laura?” Kaisar menghentikan ucapannya saat Laura tiba-tiba mengulurkan tangannya, meraba paha Kaisar, sambil menatap Kaisar dengan tatapan polos, sementara dia menjilati ice cream dengan gerakan yang membuat Kaisar mengelus dadanya.

“Kau sengaja memancingku atau bagaimana?”

“Om tidak ingat ya? Dulu aku sebelum berkencan dengan kak Niko, aku kan menggoda om, dan itu, sebenarnya aku serius lho” ucap Laura.

Tentu saja Kaisar mengingatnya, saat itu Laura berusia 16 tahunan, bagaimana bisa Kaisar menganggapnya dengan serius? Meski waktu itu Kaisar cukup tergoda, tapi dia tidak segila itu untuk menganggap serius anak dibawah umur.

“Apa kau mau ku beritahu sebuah rahasia?” tanya Kaisar, sambil menggenggam tangan Laura yang nakal berada di pahanya, lalu mengecup tangan itu.

“Apa om?”

“Saat itu aku sungguhan tergoda olehmu, tapi diam saja karena tahu kamu masih kecil, hati kecilku tidak terima aku tergoda dengan bocah umur 16 tahunan.”

“Tapi aku sekarang 18 tahun, om!”

“Iya iya, tapi orang-orang akan tetap berpikir Om ini pedofil, tahu!”

Laura menarik tangannya dari Kaisar lalu berdecak malas, dia pun menghabiskan ice creamnya.

Setelah habis, baru dia berkata lagi, “kenapa om harus memedulikan ucapan orang-orang? Angel dan kak Dexter saja menutup telinga akan hujatan orang, dan sekarang mereka terlihat bahagia, kak Darren dan Airi juga begitu, tapi Om malah –”

“Laura, kamu itu lebih muda dari kedua putraku.”

Angel adalah sahabat Laura, dia berkencan dengan pria yang lebih tua darinya. Angel seumuran dengan Laura, dan Dexter ini berumur sekitar 35 tahunan. Sementara Darren adalah saudara kembar Dexter, berkencan dengan Airi yang teman Laura juga.

Tapi mereka masih mending jaraknya tidak sebanyak itu, sedangkan Laura, sedang menggoda om om umur 40 tahunan.

“Lalu kenapa? Aku menyukai Om!”

“Shhh, pelankan suaramu, ayo kita kembali ke apartemen, apa kamu tidak lapar?”

Laura mengangguk, “aku lapar.”

Terpopuler

Comments

Erni Cahaya Nst

Erni Cahaya Nst

sdru kayak nya lanjut thor and smangaat

2022-12-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!