"Yu, Pakde mohon,kamu jangan ikut campur dalam urusan apapun di keraton ini! Apalagi terlibat dengan para pangeran!Aduh Yu,bisa berabe nanti urusannya!"Kata Pakde Karwo,dia langsung menceramahi Neneng begitu tahu Neneng menantang para pangeran.
"Tapi Pakde mereka itu sungguh keterlaluan! bahkan Aku tak percaya jika mereka adalah para pangeran, kelakuan seperti berandalan begitu!"
Sanggah Neneng,dia masih sangat kesal kepada para pangeran dengan perangai nya yang seperti tadi, baginya mereka semua sama saja.
"Hus!jaga omongan mu,Yu! kamu bisa di hukum karena mulut mu yang sembarangan itu! ingat Yu,ini adalah keraton kerajaan,bukan tempat biasa seperti di tempat asal mu,jika kamu bertindak sembrono,maka nyawa mu yang akan menjadi taruhannya, mulai sekarang abaikan apapun yang kamu lihat, jangan dengarkan apapun yang tidak perlu kamu dengar, bahkan kamu harus bersikap seolah kamu tidak ada ditempat ini,jika kamu ingin selamat! karena jika kamu terkena masalah, bukan hanya kamu saja yang akan dipertaruhkan,tapi juga nyawa Pakde yang membawa mu kesini!apa kamu mengerti?!"Tegas pakde begitu serius,ia khawatir ke depannya Neneng akan terus terkena masalah gara gara sikap nya yang sok pemberani itu.
Neneng hanya mengangguk,ia sedikit takut dengan apa yang dikatakan pakde Karwo.
Ya, mulai sekarang dia harus bisa membiasakan diri hidup di keraton ini, sebisa mungkin dia harus bisa menjauh dari masalah apapun.
"Pakde!Pakde sama Abdi dalem Ayu di panggil ke istana Kanjeng Ratu!"Panggil Abdi dalem suruhan Kanjeng Ratu Mayang Arum.
Pakde menghela nafas dan membuang nya kasar,ia tahu kenapa Kanjeng Ratu Mayang Arum sampai memanggil nya dan Neneng,ini pasti karena masalah dengan para pangeran tadi.
"Bersiaplah menerima hukuman Yu,jika Paduka Kanjeng Ratu bertanya tentang apa yang terjadi, katakan saja kamu tidak melihat apapun dan hanya melihat pangeran Gunta yang sudah berada di dalam kolam, ingat apa yang pakde katakan!"
Ayu hanya mengangguk pelan,di dalam hatinya dia . apa yang dikatakan pakde Karwo barusan.
"Kenapa jadi aku yang dihukum!? Mereka yang bersalah dan mereka yang harus mendapatkan hukuman yang setimpal!"Batin Neneng.
"Salam hormat Paduka Yang Mulia Ratu!Hamba kepala Abdi dalem Karwo memberi hormat kepada Yang Mulia!"
Sapa Pakde Karwo begitu berada di hadapan Kanjeng Ratu.
Dia membungkuk kan badannya memberi hormat, Neneng Hanya mengikuti nya dari belakang.
Ternyata di sana juga sudah hadir para selir beserta para pangeran yang akan di sidang langsung oleh Kanjeng Ratu.
Neneng begitu terpesona oleh kecantikan Kanjeng Ratu Mayang Arum,dia memang sudah tidak muda lagi, namun pesona nya sungguh luar biasa, terlihat anggun dan kecantikannya sangat luar biasa.
Kanjeng Ratu tersenyum hangat menyambut kedatangan Pakde Karwo yang datang bersama Neneng di belakang nya.
"Jadi dia saudara mu Kepala Abdi dalem?!"
Tanya Kanjeng Ratu sambil berdiri dari duduknya lalu menghampiri Neneng.
"Benar Yang mulia!"Jawab Pakde Karwo sambil terus menunduk tanda hormat kepada para bangsawan yang berada di ruangan tersebut.
"Kamu tahu kenapa kamu dipanggil kesini?!"Tanya Kanjeng Ratu sambil memegang bahu Neneng.
Neneng hanya terdiam sambil mengangkat wajahnya sedikit kemudian ia kembali menunduk.
Neneng pura pura tidak mengerti saja.
Kanjeng Ratu tertawa,dia mengerti keraguan Neneng,dia masih baru berada di keraton, pasti banyak takut salah salah dalam tindak tanduk dan tutur kata nya.
"Aku ingin menanyakan tentang sebenarnya yang terjadi kepada Pangeran Gunta, kamu tahu dia siapa kan?!"Kanjeng Ratu mulai memberi penjelasan.
"Tidak Yang Mulia!"Jawab nya sedikit ragu.
Kanjeng Ratu kembali tertawa, Kanjeng Ratu merasa Neneng sangat lucu dengan kepolosan nya.
"Kamu lihat mereka! mereka adalah para Pangeran di keraton ini,Anak yang kamu tolong saat tenggorokan di kolam adalah Pangeran Guntara,Kamu sengaja di panggil kesini untuk memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi sebenarnya! Ibunda Pangeran Guntara bersikeras jika pangeran Gunta jatuh ke kolam karena ulah pangeran Duma,apa benar begitu,Aku harus bertindak adil sebelum memutuskan sesuatu, bukan?!"Kata Kanjeng Ratu sambil menunjuk ke arah para pangeran.
"Mohon maaf atas kelancangan saya Yang mulia!Saya rasa Yang mulia bisa bertanya kepada para pangeran, mereka semua ada disana saat kejadian!"Jawab Neneng polos.
"Tapi Aku ingin mendengar pendapat mu,bisa saja mereka saling menutupi satu sama lain, bahkan pangeran Duma bersikeras jika dirinya tidak mendorong Pangeran Gunta hingga jatuh ke kolam, menurut mu siapa yang bersalah?!"Desak Kanjeng Ratu.
"Jika pangeran Duma benar benar bersalah, maka tentu saja dia akan di hukum sesuai hukum yang berlaku, namun jika tuduhan terhadap nya salah maka kasus ini akan ditutup dan kaulah yang akan mendapat hukuman karena sudah bersikap tidak sopan dihadapan para pangeran, begitu menurut tuduhan pangeran Duma terhadap mu!"Kata Kanjeng Ratu , seperti nya para pangeran itu hendak melempar kan kesalahan kepada Neneng dan menganggap tindakan mereka bukan sesuatu masalah yang besar.
Neneng melirik ke arah Pakde Karwo,dia bingung harus menjawab apa.
Pakde Karwo menggelengkan kepalanya,dia menyuruh Neneng untuk tutup mulut.
"Benar Yang Mulia! Pangeran Guntara memang tidak jatuh karena di dorong siapa pun!"Jawab Neneng,dia belum menyelesaikan perkataannya dan Ibu dari Pangeran Duma sudah menyela saja.
"Apa Aku bilang! tidak mungkin putera ku bertindak sebodoh itu!"Kata Selir Dewi Sinta membela Putera nya.
"Saya memang tidak tahu apa yang terjadi diantara mereka sebelum pangeran Gunta jatuh ke dalam kolam, namun saya melihat mereka berebut sebuah syal,lalu pangeran Duma melemparkan syal tersebut ke dalam kolam dan saya melihat pangeran Gunta jatuh ke dalam kolam, seperti nya dia ingin mengambil syal milik nya!"Neneng meneruskan kesaksian.
"Itu syal kesayangan Putera ku, hadiah ulangtahun dia tahun kemarin dari paduka Raja, Pangeran Duma selalu saja menindas Putera ku Yang mulia, kejadian tadi pun seperti nya begitu,Hamba tidak meminta apapun Yang mulia,Hamba hanya ingin Hamba dan putera hamba bisa hidup tenang di istana ini,jika pun ada yang tidak suka dengan kehadiran kami disini,Hamba siap keluar dari istana Yang mulia! Hamba tidak ingin kehilangan putera ku!"Ucap Selir Maharani begitu lirih,dia hanya ingin keadilan untuk nya dan juga untuk putera nya.
"Kita semua memiliki kedudukan yang sama disini Dinda Maharani,Kamu tidak boleh keluar dari istana ini kecuali Paduka Raja sendiri yang menyuruh mu, bertahan lah!Aku yakin kamu dan pangeran Gunta kuat dan bisa melewati semuanya!soal masalah ini aku akan bertindak tegas kepada siapapun jika memang mereka bersalah!"Kata Kanjeng Ratu begitu bijaksana.
"Jadi menurut mu,siapa yang harus disalahkan atau kejadian yang menimpa Pangeran Gunta!?"Tanya Kanjeng Ratu kepada Neneng lagi.
"Mohon ampun Yang mulia!Saya rasa semua Pangeran bersalah dan patut di hukum,Jika memang benar pangeran Duma adalah penyebab pangeran Gunta yang hampir tenggelam,dia yang harus mendapatkan hukuman terberat, Pangeran yang lain ada disana saat itu,tapi mereka hanya diam dan tidak menolong pangeran Guntara, Pangeran Gunta bisa saja kehilangan nyawanya jika Saya tidak segera menolong nya, Untuk sikap kurang ajar yang saya lakukan kepada para pangeran,saya siap menerima hukuman apapun,Saya benar benar tidak tahu jika mereka adalah para pangeran melihat Sifat mereka yang tidak mencerminkan gelar mereka!"
Pakde Karwo sampai mencubit tangan Neneng, menyuruh nya berhenti mengatakan apapun.
Kanjeng Ratu kembali tertawa mendengar ucapan Neneng yang berani meskipun dia sudah tahu dengan siapa dia berhadapan saat ini.
"Hahaha,Kau tidak kenal takut rupanya,tapi aku setuju dengan mu, seharusnya sikap seperti itu tidak dilakukan oleh seorang Pangeran, setiap jiwa manusia harus memiliki sifat empati terhadap orang lain yang hanya celaka,Aku pun malu dengan sikap kalian yang pengecualian seperti itu, sebagai hukumannya, Pangeran Duma akan di kurung di dalam istana nya dan dilarang untuk keluar kemana pun selama 2 Minggu! sedangkan untuk para pangeran yang lainnya, kalian di hukum untuk membersihkan seluruh istana para pangeran selama dia minggu penuh!Apa kalian mengerti!"
Kanjeng Ratu pun akhirnya memutuskan untuk menghukum para pangeran sesuai kesaksian Neneng.
"Ahhh!Tapi Ibunda!"Terdengar para pangeran Agung mengeluh tentang keputusan yang di buat oleh ibu nya.
"Ini tidak adil Yang mulia!Aku tidak bersalah, Kenapa aku harus di kurung!?"Teriak pangeran Duma sambil berdiri protes.
"Sudahlah Pangeran ku!Ayo kita pergi dari sini, sebaiknya kita menghadap kepada Ibu Suri Agung!"Kata Selir Dewi Sinta sambil mengapit tangan putera nya.
Benar saja, Dia menuju istana Ibu suri untuk mengadu,memang bukan rahasia umum jika pangeran Duma adalah cucu kesayangan Ibu Suri Agung.
Ibu suri sangat tidak menyukai Kanjeng Ratu dan lebih menginginkan Selir Dewi Sinta yang menjadi Ratu, untuk itu dia selalu mendukung agar pangeran Duma yang naik tahta untuk menjadi Putera mahkota.
Bahkan Ibu Suri sangat membenci para pangeran Agung sebagai cucu nya yang selalu membuat onar .
,
"Sebagai penghargaan karena kamu sudah menyelamatkan nyawa pangeran Guntara,maka kamu ku angkat menjadi Abdi dalem yang akan mengurus pangeran Guntara di istana para pangeran!"Titah Kanjeng Ratu,ia sengaja menempatkan Neneng di istana para pangeran, Kanjeng Ratu yakin dengan sikap Neneng yang berani dan tak kenal takut akan mampu menjaga pangeran Gunta dari masalah apapun.
"Istana para pangeran?! itu bukan hadiah,tapi itu
hukuman,ya ampun Yu,Ayu!baru saja sehari kamu sudah buat masalah!"Batin Pakde Karwo sambil geleng-geleng kepala.
Sedangkan Neneng tak mampu menolak, tentu saja dia hanya bisa pasrah apapun keputusan yang harus ia terima.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments