"Akhirnya kamu bangun juga ,Nduk!"
Kata seseorang yang tiba-tiba ikut masuk ke kamar tempat Neneng tidur.
Dia memberi isyarat kepada kedua perempuan muda yang hendak mengurus Neneng tadi, mereka pun keluar sambil membungkuk sopan kepada Pria yang baru saja datang.
"Anda,,,!?"
Neneng sangat terkejut begitu melihat siapa Pria itu,dia adalah Mang Mang tukang cendol yang tempo hari menawarinya jajan cendol karena dia belum dapat penglaris.
Pria paruh baya itu tersenyum sambil manggut-manggut,dia terlihat rapih dengan pakaian adat Jawa yang ia pakai, siapa dia sebenarnya?
pikir Neneng.
"Panggil saja saya Pakde,Cah ayu pasti bingung kan,Anda berada dimana sekarang?!"Kata Pakde Karwo,ia begitu sopan dan hangat namun bahasa nya terdengar kaku seperti menaruh hormat kepada Neneng.
"Iya Pakde,Saya bingung,kok pas bangun aku berada di tempat asing seperti ini, sebenarnya ini dan dimana dan siapa sebenarnya Pakde ini?!"
"Tiga hari lalu saya menemukan tubuh Non tergeletak di pinggir sungai, karena ternyata ada segerombolan preman yang tengah mencari cari keberadaan Non, akhirnya saya putuskan untuk membawa Anda kesini! ini adalah istana keraton yang tepatnya berada di kawasan Jawa tengah!"Jawab pakde Karwo yang ternyata seorang kepala Abdi dalem di istana keraton tersebut.
"Jawa tengah?!jauh sekali, Aku kan tinggal di Jawa Barat pakde, kenapa sih malah di bawa jauh jauh kesini, lalu bagaimana nasib Adik ku Indra,Pakde?!Aku mau pulang sekarang juga!Aku mau cari Indra!"Rengek Neneng,dia ingat adiknya Indra sedang berada didalam masalah besar, terakhir kali sebelum ia jatuh ke dalam sungai Indra tengah dikejar kejar preman.
"Tenang dulu,Nduk!Kamu tidak bisa kembali ke tempat asal kamu sekarang,para preman itu sekarang ikut mengincar kamu juga, mereka sengaja menjebak adik mu agar memiliki hutang yang banyak agar bisa mengeksploitasi kalian, meskipun kamu datang, Adikmu sudah tidak bisa diselamatkan, dia sudah tidak ada pilihan lain lagi selain ikut kerja dengan mereka!"Pakde Karwo sudah mulai bicara santai dengan Neneng.
Ya"Kita bawa saja dia kesini Pakde! please ya, please!kita bisa kerja apa saja kok disini!"Neneng memohon dengan sangat agar pakde Karwo juga menyelamatkan juga Adiknya.
"Saya mohon maaf! sayangnya sudah sangat terlambat,Adikmu sudah berada dalam genggaman mereka, lagipula ini sudah menjadi pilihan adikmu sendiri!"
"Apa maksudnya?! Indra sengaja menyerah kan diri kepada mereka!?"Neneng seakan tidak percaya dengan apa yang menimpa adik nya.
Pakde Karwo menganggukkan kepalanya dengan lemah.
Neneng menangis tersedu,dia meratapi nasib nya,kini bahkan ia harus terpisah jauh dari adik nya.
Pakde Karwo mengelus lembut rambut Neneng, berusaha menenangkan nya.
"Lalu sekarang apa yang harus saya lakukan disini Pakde!?" Ucapnya lirih, setelah ia puas menangis menumpahkan kesedihan nya.
Neneng sadar ditempat baru ini tak mungkin ia hanya akan berdiam diri saja.
"Kamu ku angkat sebagai keponakan ku disini,namamu disini adalah Ayu, untuk sementara kamu akan bekerja sebagai abdi dalem yang akan ditugaskan untuk mencuci baju para bangsawan ,jika kerjamu bagus kamu akan naik pangkat dalam waktu dekat, bagaimana,apa kamu tidak keberatan?!"
Kata Pakde Karwo memberi arahan.
"Apa Aku akan mendapatkan gaji pakde?!"Tanya Neneng ragu, sebenarnya dia malu untuk bertanya,tapi ia butuh uang untuk menebus Adik dari jeratan hutang piutang dengan Bram.
Pakde Karwo tersenyum.
"Tentu saja,Nduk!gaji pertama mu sebesar 5 juta rupiah, tergantung tingkatan pekerjaan kamu."
Jawab Pakde Karwo.
"Wah lumayan 5 juta, gede juga ya untuk ukuran seorang pembantu!"Batin Neneng, kesedihan nya sedikit terobati mendengar uang 5 juta di depan mata,tak apalah meskipun hanya butuh cuci juga, yang penting ia punya penghasilan kini.
"Bagaimana Nduk,kamu mau kan?!"
Tanya Pakde Karwo membuyarkan lamunan Neneng.
"Ah i i iya Pakde,saya mau!kapan saya harus mulai bekerja!?"Jawab Neneng gugup,ia sedikit bersemangat demi uang 5 juta tiap bulan.
"Baiklah, pertama tama,kamu harus berganti pakaian dulu dengan seragam abdi dalem ,lalu Pakde akan membawamu dulu berkeliling agar kamu mengenal denah keraton ini, setelah itu kamu akan mengikuti apel pagi besok sebagai perkenalan kepada seluruh penghuni Keraton,Ayo ganti pakaian mu dengan ini dulu!"Kata Pakde Karwo sambil menyodorkan baju seragam abdi dalem kepada Neneng.
Neneng mengambil pakaian itu dan membuka nya.
"Bagaimana cara memakainya,Pakde?Aku belum pernah memakai pakaian seperti ini!"Tanya Neneng kebingungan.
Satu set baju adat Jawa yang Neneng anggap sangat kuno dan ribet sekali pasti saat memakai nya.
"Nanti akan ada yang membantu memakai kan nya untuk mu,Pakde tunggu di luar ya!?"Kata Pakde Karwo sambil keluar dari kamar Neneng.
Tak lama masuk lah kedua perempuan yang tadi masuk ke kamar Neneng.
"Mari Kami bantu ,Mbak!siapa namamu, Mbak!? Aku Karti dan ini temanku Sri!"Tanya mereka memperkenalkan diri.
"Namaku Ne,, eh Ayu, namaku Ayu, Mbak!senang bertemu dengan kalian!"Hampir saja Neneng keceplosan menyebutkan nama aslinya.
"Oalah namanya Ayu to,se ayu orang nya ya,Sri!?"Puji Karti sambil melirik Sri ,temannya yang sedang memasang kan kain jarik di badan Neneng.
"Iyo, kamu ayu tenan ,Mbak, kulit mu halus bak putri raja!"Sri ikut ikutan memuji.
"Kalian bisa aja,lebay deh!"Ucap Neneng sedikit tersanjung,memang jika dibandingkan mereka kulit Neneng lebih tampak cerah ,putih dan bersih, hidungnya memang minimalis tetapi terlihat pas dengan wajahnya yang mungil tapi terlihat menarik dan sedap dipandang mata.
"Ih beneran loh Mbak,apa rahasia nya sih!kali aja nanti para Pangeran Agung naksir sama Aku!"Kata Kartu setengah bercanda.
"Hus, mimpi kamu ti,Karti! dari mana ceritane Pangeran Agung naksir sama kita,dasar tukang halu kamu!"Cibir Sri sambil memonyongkan bibirnya, mereka sangat lucu dan mampu membuat Neneng terpingkal pingkal.
"Nah sudah selesai!Ya ampun,kamu ayu tenan to Mbak!Kamu terlihat berbeda!"Kata Sri sambil membalikkan badan Neneng untuk menghadap ke arah kaca.
Kini penampilan nya memang sangat berbeda,baju kebaya lengkap dengan sanggul mini menghiasi rambut nya,hilang sudah sisi tomboy yang biasanya melekat pada diri Neneng.
"Kalian sudah selesai,Ayo Yu, keluar lah,Pakde akan mengajak mu berkeliling!"Kata Pakde Karwo yang nongol dari balik pintu.
Karti dan Sri membungkuk kan badannya ke arah Pakde Karwo, mereka begitu menaruh hormat kepadanya karena tingkatan pakde Karwo yang sebagai kepala para abdi dalem.
"Aku pergi dulu,ya, terimakasih karena sudah membantu!"Bisik Neneng sambil melambaikan tangan nya ke arah mereka berdua, seperti nya mereka berdua baik dan akan menjadi teman Neneng selama di sana.
Mereka berdua mengangguk sambil mengacungkan Ibu jari nya,lalu membalas lambaian tangan Neneng yang pergi bersama Pakde Karwo.
Pakde Karwo menunjukkan tempat tempat yang harus diketahui Neneng dan bagian mana saja yang tidak boleh ia datangi.
Namun tiba-tiba seseorang memberitahu nya jika paduka Raja memanggil nya.
"Pakde harus menghadap Baginda Raja sekarang juga,kamu bisa kan kembali ke tempat mu sendiri?!"
Kata Pakde Karwo memicingkan matanya.
"Silahkan pakde,Saya bisa jalan sendiri!"Jawab Neneng, meskipun sebenarnya ia ragu kemana jalan kembali ke kamar nya tadi.
"Hati hati ya, jangan coba-coba nekat masuki ke tempat yang Pakde larang ya!?"
"Tenang saja Pakde,aman pokoknya!"Ucap Neneng sambil mengacungkan jempolnya.
Pakde Karwo pun berlalu menuju istana dimana Baginda raja berada saat ini, sedangkan Neneng malah asyik berkeliling hampir ke seluruh bagian istana keraton tersebut.
Samar samar terdengar suara orang bersorak sorak.
Neneng menuju tempat suara berasal, dilihat nya segerombolan remaja tampan yang berpakaian seperti bangsawan tengah bermain main di tepi kolam.
Byurrr!!
Terlihat seorang remaja yang paling kecil tubuh nya jatuh ke dalam kolam, mereka malah tertawa tawa mengejek, sementara anak yang jatuh tersebut terlihat tidak bisa berenang dan hampir tenggelam.
Jiwa heroik Neneng yang meronta ronta tidak bisa dibendung lagi,ia tidak peduli dengan kain kemben yang ia pakai.
Neneng berlari menuju kolam itu dan "Byurrr!"
Ia menceburkan diri ke kolam tersebut, berusaha menyelamatkan anak yang tadi jatuh dan dia terlihat sudah kehabisan nafas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments