"Sutt!Ndra,Lo mau Gue ajarin cara dapetin uang secara mudah tanpa harus susah payah nggak?"Bisik Gilang sepulang sekolah.
"Gimana caranya emang?asal jangan macem-macem aja, Gue capek cari masalah mulu!"jawab Indra dengan begitu antusiasnya saat mendengar kata uang, kalau masalah duit siapa yang gak mau sih, apalagi sekarang Indra sedang butuh banyak uang untuk membantu kakak nya bayar kontrakan yang udah lama nunggak, apalagi pagi tadi pemilik kontrakan sudah ngancem mau usir dia dan kakak nya jiga sampai besok mereka masih saja belum bayar.
"Nggak lah bro!sini sini gue ajarin caranya, gampang kok!"Kata Gilang sambil menyeret Indra untuk duduk di bangku taman dekat sekolah.
"Nih udah Gue transfer ke akun DAN* Lo 100 ribu buat modal pertama, sekarang Lo tinggal pasang di sini,dan uang Lo bakal bertambah jadi satu juta!"Kata Gilang sambil mengutak-atik ponsel milik Indra.
"Wah, seriusan Lo?!Gila abis! keren banget,cuma gitu doang Gue dapet satu juta! amazing! bener bener! terus duit satu juta ini serius jadi milik Gue?!"Indra benar benar gak percaya jika dia bisa dapat uang dengan begitu mudahnya.
"Yup!serius itu buat Lo, kalau Lo masang lebih gede uang yang Lo dapatkan akan lebih banyak,Lo coba aja pasang lagi 500 ribu!"
Jawab Gilang yang ternyata dia adalah antek antek dari Bram, seorang Geng motor dan Mafia yang paling ditakuti.
Bram sengaja merekrut anak remaja seperti Gilang atau Indra untuk mempermudah target penjualan miras atau pun obat obatan terlarang di kalangan para remaja yang sangat mudah dipengaruhi.
Dari sanalah awal mula nya bagaimana Indra bisa terlibat dengan Geng nya Bram.
Indra terus ketagihan bermain judi online sehingga memiliki hutang yang begitu menumpuk kepada Bram.
Tak sampai disitu,Bram menyuruh anak buahnya untuk terus mengejar Indra juga anak yang lainnya yang ikut terlibat judi online yang sengaja Bram kelola untuk menjerat para remaja itu.
Bahkan anak yang lain sampai menyerah kan mobil, motor,atau aset apapun milik orang tua mereka tapi masih tetap saja menumpuk hutang mereka.
Jika tidak membayar, mereka akan dijadikan anak buah Bram sebagai pengedar narkoba, pencopet, atau pun kegiatan kejahatan lainnya yang menguntungkan bagi Bram.
Begitu juga Indra,kini ia berada diambang kehancuran,masa depannya terancam suram akibat ia salah mengambil langkah.
Namanya juga judi, apalagi Game yang ini sengaja dimodifikasi.
Pertama masang uang di kasih menang,jadi terus ketagihan, lama kelamaan kalah terus dan karena masih penasaran akhirnya pinjam lah dari orang yang dengan sukarela menawarkan pinjaman, padahal itu adalah sengaja setingan belaka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Memang nya berapa hutang adikku?!"
Tanya Neneng berpura pura berani.
"25 juta, belum termasuk bunga nya!"Jawab ketua preman itu yang bertubuh paling tinggi besar.
"Apa?!25 juta?!"
Neneng begitu terkejut dengan angka yang disebutkan mereka.
Gila!dari mana dapat uang se gede itu!?
pikir nya, Indra benar benar keterlaluan kali ini,tapi Neneng juga gak mungkin membiarkan Indra menjadi pengikut orang jahat seperti Bram itu,mau jadi apa dia kelak.
"Akan ku laporkan kalian kepada polisi! lepaskan Adikku sekarang juga, kalau tidak,,,"
"Kalau tidak kenapa, hah? memang nya kau berani melawan kita?!"Potong mereka sambil tertawa-tawa meledek Neneng yang sok pemberani.
"Oke kalau begitu ayo lawan Aku,Hiatttt!"Teriak Neneng sambil maju dan mengacungkan parang ke arah mereka.
"Lari Ndraaa!"Teriak Neneng sambil menarik tangan adiknya,lalu mereka lari tunggang langgang sekuat tenaga.
Para preman itu pun mengejar mereka tak kalah cepat.
Neneng dan Indra terus berlari sambil sesekali melihat ke belakang, memastikan para preman itu sudah dekat atau masih jauh.
Namun langkah mereka terhenti karena akhirnya mereka berada di tepi sebuah sungai yang mengalir cukup deras, sedangkan para preman itu sudah semakin dekat untuk menangkap mereka.
"Hahaha!Mau lari kemana lagi kalian hah! sebaiknya kalian menyerah saja! Kakak kamu lumayan juga jika dijadikan wanita penghibur di club' milik Bos kami, ayolah, kalian akan mendapatkan uang yang banyak!!"
Kata ketua preman itu sambil terus mendekat.
Mereka melingkar mengeroyok Neneng dan Indra,tak ada lagi jalan keluar untuk melarikan diri.
Neneng dan Indra berpegangan tangan begitu erat, mereka begitu ketakutan, Neneng tentu tak ingin menyerahkan diri,dan jalan satu satunya adalah melompat kan diri ke sungai,dan dia hanya menyerahkan nasib nya kepada Tuhan saja.
"Kita harus lompat,Ndra!"Bisik Neneng kepada adiknya.
"Tapi Aku gak mau mati kak,Aku takut!"
Kata Indra begitu gemetar, wajahnya yang penuh keringat terlihat pucat pasi.
"Seharusnya kau katakan itu sebelum kau terjerumus dengan mereka Indra!"Neneng begitu geram dengan adiknya itu.
"Bagaimana, kalian sudah memutuskan!?"Tanya preman itu sekali lagi, mereka semakin mendekat dan terus mendekat.
"Ayo loncat Ndra!"Kata Neneng lagi sambil bersiap dan terus mundur sampai ke bibir sungai.
Indra berbalik menatap kakaknya,
"Indra minta maaf Teh, Indra akan tanggung jawab dengan semua yang Indra lakukan, Indra tak ingin membuat Teteh susah lagi, semoga kita bertemu lagi lain kali dalam keadaan yang lebih baik!"
Ucap Indra sambil menggenggam kedua tangan kakak nya itu.
"Ndra,,,?!"
Belum juga Neneng bertanya apa yang dimaksud dengan ucapan Indra, namun Indra sudah mendorong tubuh Neneng hingga tercebur ke dalam sungai.
"Indraaa!!Byurrr!!"
Akhirnya tubuh Neneng masuk ke dalam sungai dan terseret arus yang cukup deras, terlihat tangan nya masih melambai lambai meminta pertolongan, namun Indra tak menggubris nya,ia berusaha menguatkan diri, berharap kakaknya akan selamat dan ada orang lain yang menolong nya.
Indra masih tetap menatap nya ke arah sungai padahal tubuh Neneng sudah tidak nampak lagi, matanya akhirnya nya terpejam sambil meneteskan air mata.
Memang penyesalan selalu datang terlambat, Indra tak menyangka jika ia sampai membuat masalah besar yang membuat ia akhirnya kehilangan orang orang terdekat nya,Kakaknya satu satunya nya pun kini sudah tidak lagi berada di sisinya, kini ia benar benar hidup sebatang kara.
Entah bagaimana kelak nasib dirinya atau pun nasib kakak nya, apakah ia sudah meninggal atau kah mungkin masih bisa terselamatkan,ah entahlah!
Yang jelas Indra berharap kakaknya akan baik baik saja dan dapat memiliki kehidupan yang lebih layak tanpa dirinya yang selalu membuat onar.
Akhirnya Indra pun ditangkap oleh para preman anak buah Bram, entah bagaimana masa depan nya kelak, padahal sebentar lagi ujian akhir sekolah akan segera di mulai, namun Indra harus kehilangan semua nya karena ulahnya sendiri.
"Cari sampai dapat Kakak bocah itu!hidup atau mati!"
Tegas Bram begitu tahu Indra memiliki seorang Kakak perempuan yang cantik dan pemberani,dia terlihat tertarik kepada Neneng setelah mendengar penuturan anak buahnya saat pengejaran tadi, baginya perempuan seperti Neneng akan sangat berguna untuk nya dalam menjalankan bisnis kotor nya.
...----------------...
Neneng sangat terkejut ketika ia bangun berada di tempat yang asing.
Dia menatap sekeliling dan mendapatinya sedang tidur di sebuah ranjang yang unik juga suasana kamar yang tidak ia kenali, bahkan pakaiannya pun sudah diganti dengan pakaian seperti adat Jawa.
"Apa mungkin ini hanya mimpi?"Batin Neneng.
Sungguh ia tidak mengerti apa yang sebenarnya sudah terjadi kepada dirinya.
Dia berusaha mengingat tentang kejadian yang menimpanya sebelum ia pingsan.
bahkan ia tidak ingat sudah berapa lama dia tidak sadarkan diri.
Neneng memijit pelipisnya yang masih terasa agak sedikit sakit
Ya dia ingat sekarang!
Dia terjatuh ke sungai karena dikejar oleh para preman yang ingin mencelakakan adiknya .
Tunggu! Dimana Indra sekarang?
Batin Neneng sambil bangkit dari tidur nya dan menyingkap kan selimut yang menutupi setengah badan nya,ia berniat mencari keberadaan adiknya keluar.
Terdengar samar-samar suara langkah diluar pintu, Neneng mengurungkan langkah nya dan kembali berbaring dan berpura-pura memejamkan matanya kembali.
Sepertinya ada orang yang masuk ke dalam kamar yang ditinggal Neneng, dua orang perempuan muda yang membawa air di dalam baskom dan pap bersih.
Mereka terdengar berbincang dengan bahasa yang Neneng tak mengerti, bahasa Jawa yang medok.
Mula mula mereka mengelap bagian telapak tangan Neneng dengan perlahan.
"Dimana aku sekarang!?"
Tiba tiba saja Neneng bangkit sambil memegang erat tangan salah satu dari mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments