Bab. 5. Insiden Yang Disengaja

"Semoga aku diberikan kemampuan dan kekuatan untuk terus bersabar meraih cintamu Mas semoga aku tidak menyerah dengan keadaan ini," Sanjana membatin dengan ujung sudut bibirnya tertarik keatas.

Sekitar satu jam lebih perjalanan yang mereka tempuh hingga tiba di Labuan Bajo. Sayed yang tanpa sengaja tertidur pulas mengikuti jejaknya Sanjana ikut tertidur dan mengistirahatkan tubuhnya juga. Sanjana yang masih tidur dengan kepalanya bersandar di pundak Sayed membuat Sayed tersenyum.

"Maafkan aku yang belum bisa membuka hatiku untukmu, aku belum yakin jika kamu menikahiku dengan tulus atau pun dengan terpaksa atas amanah dari papamu yang telah menjodohkan kita berdua," batinnya Sayed seraya mengelus puncak rambutnya Sanjana.

"Sebenarnya Sayed itu menganggap aku apanya, kenapa selama ini memberikanku harapan palsu yang tak bertepi, aku berharap ia juga menikahiku walaupun aku harus jadi istri siri pun aku tidak masalah, tapi kalau aku lihat dengan apa yang dilakukannya sekarang sepertinya dia sudah menaruh simpati pada istrinya itu dan hal ini harus segera dihentikan sebelum terlambat," kesalnya Sania.

Sayed segera membantu untuk membangunkan Sanjana dari tidurnya dengan menepuk pelan pipinya Sanjana.

"Na! Bangun dong kita sudah sampai apa kamu ingin terus tidur di atas pesawat?" Tanyanya Sayed yang tidak menyerah untuk membangunkan istrinya itu.

Sanjana pun terbangun juga," hemmm!! Sudah sampai rupanya, ternyata perjalanannya sepertinya seolah sekejap mata saja," ujarnya Sanjana sambil merentangkan kedua tangannya ke atas dengan mulutnya menganga lebar.

Sania yang melihat kedekatan keduanya semakin dibuat jengkel, prustasi dan gusar," Aku akan melancarkan segera rencanaku ini jika tidak aku akan segera ditendang oleh Sayed dan hanya itu jalan satu-satunya yang terbaik dan tidak boleh membuang waktu lebih lama lagi," cicitnya Sania seraya bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke arah pintu.

Mereka bertiga berjalan menuruni tangga pesawat, dengan posisinya Sania paling depan, Sanjana kedua dan Sayed paling dibelakang.

"Aku harus berpura-pura tersandung agar ia terjatuh ke atas lantai keramik biar dia rasakan gimana rasanya mencium lantai," Sania mulai merencanakan rencana pertamanya.

Sesampainya di depan pintu kedatangan, Sania segera mendorong Sanjana hingga Sanjana hampir saja terjatuh dan nyungsep di atas lantai. Sania berpura-pura berjalan ke arah samping sambil sesekali melihat ke arah pintu keluar. Kebetulan Sayed sedang mengurus beberapa barang mereka.

Sania tersenyum ketika melihat Sanjana yang berjalan seorang diri tanpa ada Sayed yang mendampinginya. Sanjana melihat ke arah Sania, ia sudah memiliki bayangan apa yang akan dilakukan oleh Sania terhadapnya.

Sanjana berpura-pura tidak mengetahui hal itu dan sengaja memperlambat jalannya agar rencananya juga berjalan mulus sesuai harapan.

"Dalam hitungan tiga aku harus segera berjalan cepat kearahnya," batin Sania Mirza yang tersenyum tipis penuh kemenangan seolah rencananya itu sudah berhasil dengan baik.

Sania segera bangkit dari duduknya dan menundukkan sedikit kepalanya agar tidak nampak jika ia sedang sengaja melakukan tabrakan itu.

"Auhh!!!" Teriaknya Sanjana yang sengaja tidak menghindar dari tabrakan dengan Sania hingga tubuhnya terhuyung ke belakang.

Sania segera berbelok ke arah kiri dengan segera memperbaiki topinya agar tidak ketahuan jika ia sengaja dan pelakunya itu. Sania hanya menyeringai lebar melihat tubuhnya Sanjana yang terjatuh ke atas lantai. Sania semakin mempercepat langkahnya meninggalkan tempat itu tanpa menoleh sedikitpun ke arah belakangnya.

Sanjana merasa ada tangan yang berhasil meraih tubuhnya hingga mampu terselamatkan dari benturan langsung dengan lantai.

"Buka matamu, kamu tidak jatuh kok, aku berhasil selamatkan kamu," imbuhnya seorang pria yang suaranya sedikit serak basah tanpa ia kenali suara itu.

Sanjana perlahan membuka matanya dan melihat ke arah atas. Ia cukup penasaran siapa pria yang berhasil menolongnya karena disaat ia terjatuh sudut ekor matanya melihat suaminya hanya berbeda beberapa langkah darinya saja jadi pikirannya orang yang sedang memeluk sekaligus menolongnya adalah pria itu suaminya sendiri.

Tapi ternyata dugaannya meleset dari target, Pria itu ternyata orang lain. Dengan alis mata yang cukup tebal, sorot matanya cukup tajam, bulu matanya yang lentik rahangnya tegas. Cakep satu kata yang mampu meluncurkan dari bibir mungilnya.

"Cakep!" Cicit Sanjana.

Hanya lesung pipit yang membedakan antara suaminya itu dengan pria penolongnya. Mereka berdua sama-sama maha karya Tuhan yang sungguh sempurna dimatanya Sanjana. Tanpa ragu Sanjana memberikan senyuman termanisnya ke hadapan pria tersebut.

Sedangkan pria itu menyambut baik senyuman itu dengan membalas dengan senyuman termanisnya yang dimiliki oleh pria itu. Mereka saling bertatapan satu sama lainnya dengan tangannya yang masih merangkul pinggang ramping Sanjana sedangkan Sanjana juga memegang erat lengan pria yang sama sekali tidak dikenalnya itu.

Apa yang mereka lakukan menjadi pusat perhatian dari orang-orang yang kebetulan berada di bandara. Sayed pun termasuk orang itu ia sedikit marah dan jengkel melihat ada pria lain yang memeluk istrinya dengan posesif tapi,ia berusaha untuk menekan egonya agar Sanjana tidak mengetahui jika dirinya sedang terbakar api cemburu.

"Dasar pria tidak tahu diri, berani-beraninya menyentuh dan memeluk Istriku!" Geramnya Sayed Elrumi Satya Nadella dengan mencengkeram kuat genggaman tangannya hingga buku-buku urat tangannya terlihat jelas.

"Sepertinya pria ini aku bisa ajak kerjasama untuk memanasi hatinya Mas Sayed apakah dia cemburu atau tidak jika aku berdekatan dengan pria lain," lirihnya Sanjana yang masih dalam posisi yang sama seperti sebelumnya.

Pria itu pun berdehem, "Heemm!! Sepertinya tanganku mulai pegal nih! Apa kamu bisa turun sekarang!?" Ketusnya Pria itu.

Sanjana segera melepaskan pegangan tangannya lalu berdiri tegap dan betapa malunya karena baru menyadari jika dirinya telah menjadi pusat perhatian dari seluruh pengunjung bandara. Wajahnya memerah menahan rasa malunya itu. Hingga wajahnya tersipu merona malu seperti buah tomat merah.

Terpopuler

Comments

Ainy Arfa

Ainy Arfa

nikah Paksa jadinya

2022-12-03

0

Fitry Resky Nero

Fitry Resky Nero

ceritanya bagus

2022-12-03

0

Fia ismail

Fia ismail

Sanjana nama yang bagus

2022-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Rencana Mertua
2 Bab. 2. Tertunda
3 Bab. 3. Di luar Ekspektasi
4 Bab. 4. Otw Honey Moon
5 Bab. 5. Insiden Yang Disengaja
6 Bab. 6. Galang Aryanta Martadinata
7 Bab. 7. Sania vs Galang
8 Bab. 8. Keputusan
9 Bab. 9. Pilihan
10 Bab. 10. Aksi Nekatnya Galang
11 Bab. 11. Keputusan Sanjana
12 Bab. 12 Setelah Sekian Lama
13 Bab. 13. Candaan di Pagi Hari
14 Bab. 14. CEO Baru
15 Bab. 15. Pilihan
16 Bab. 16. Ungkapan Perasaan
17 Bab. 17. Makan Siang Ala SS
18 Bab. 18. Masih makan siang bersama
19 Bab. 19. Galang Luar Biasa
20 Bab. 20. Rencana Anniversary
21 Bab. 21. Kepergian Sanjana
22 Bab. 22. Penyesalan Sayed
23 Bab. 23. Periksa
24 Bab. 24. Keputusan Sanjana
25 Bab. 25. Gadis Kecil
26 Bab. 26. Rencana Gagal
27 Bab. 27. Sayed Berniat ke Qatar
28 Bab. 28. Reaksi Willy
29 Bab. 29. Kehebohan Sanjana Nobar Soccer
30 Bab. 30. Pertemuan Tak Terduga
31 Bab. 31. Khawatir
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38. Suasana Panas Di Sekitar Stadion
39 Bab. 39. Kejujuran Sayed
40 Bab. 40. Live Streaming Soccer
41 Bab. 41. Keseruan Nobar Sepakbola
42 Bab. 42. Dokter Fatih Terim
43 Bab. 43. Jelon-jelon Ala
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54. Acara Aqiqahan Baby Twins
55 Bab. 55
56 Bab. 56. Korban Tenggelam
57 Bab. 57. Berkah Kebaikan
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 61
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab. 1 Rencana Mertua
2
Bab. 2. Tertunda
3
Bab. 3. Di luar Ekspektasi
4
Bab. 4. Otw Honey Moon
5
Bab. 5. Insiden Yang Disengaja
6
Bab. 6. Galang Aryanta Martadinata
7
Bab. 7. Sania vs Galang
8
Bab. 8. Keputusan
9
Bab. 9. Pilihan
10
Bab. 10. Aksi Nekatnya Galang
11
Bab. 11. Keputusan Sanjana
12
Bab. 12 Setelah Sekian Lama
13
Bab. 13. Candaan di Pagi Hari
14
Bab. 14. CEO Baru
15
Bab. 15. Pilihan
16
Bab. 16. Ungkapan Perasaan
17
Bab. 17. Makan Siang Ala SS
18
Bab. 18. Masih makan siang bersama
19
Bab. 19. Galang Luar Biasa
20
Bab. 20. Rencana Anniversary
21
Bab. 21. Kepergian Sanjana
22
Bab. 22. Penyesalan Sayed
23
Bab. 23. Periksa
24
Bab. 24. Keputusan Sanjana
25
Bab. 25. Gadis Kecil
26
Bab. 26. Rencana Gagal
27
Bab. 27. Sayed Berniat ke Qatar
28
Bab. 28. Reaksi Willy
29
Bab. 29. Kehebohan Sanjana Nobar Soccer
30
Bab. 30. Pertemuan Tak Terduga
31
Bab. 31. Khawatir
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38. Suasana Panas Di Sekitar Stadion
39
Bab. 39. Kejujuran Sayed
40
Bab. 40. Live Streaming Soccer
41
Bab. 41. Keseruan Nobar Sepakbola
42
Bab. 42. Dokter Fatih Terim
43
Bab. 43. Jelon-jelon Ala
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54. Acara Aqiqahan Baby Twins
55
Bab. 55
56
Bab. 56. Korban Tenggelam
57
Bab. 57. Berkah Kebaikan
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 61
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!