chapter 5

Pagi ayah" sapa celsa sembari menuruni tangga

" pagi nak" jawab raja Sedo ramah

aku langsung menduduki bokong ku di antara kursi yang kosong itu

" bagaimana keadaan mu nak?" tanya Duke sedo

" aku baik ayah"

" syukurlah kalo begitu"

aku melirik kursi kursi kosong yang berada di hadapan ku, pandangan ku beralih kepada Duke Sedo, yang berada tepat di samping ku

" ayah?" kini aku sudah duduk di kursi dengan Duke sedo yang berada di sisi ku

"ya" jawab Duke singkat

" dimana kakak dan ibu"

Duke sedo yang sedang memotong daging pangsit di piring nya, berhenti, saat mendengar perkataan dari ku, Duke Sedo beralih memandangi ku

terlihat raut wajah duke, tidak lah baik baik saja, saat celsa mengatakan ibu di belakang nya

" A..ada apa ayah?" tanya ku ragu ragu

sesaat kemudian dari sisi punggung ku terdengar suara hentakan sepatu yang berjalan ke arah ku, aku menoleh ke belakang

terlihat seorang lelaki tampan, berkemeja putih, berjalan ke arah ku, aku menatap nya kagum, walau tubuh nya terlihat seperti ku, tapi dia tampak gagah saat berjalan

" ah.. tampan sekali" gumam ku dalam hati

lelaki itu kemudian menarik kursi yang berada di sisi ku, ia kemudian mulai menduduki kursi kosong itu, mata ku tak lepas dari pandangan nya

" astaga! apa yang ku pikirkan, bukan saat nya untuk ini ,sadarlah aku harus bertanya pada yang mulia dulu"

saat aku beralih pandang Duke sedo yang duduk tepat di sebelah ku, kini menghilang

" eh.. di mana ayah, tadi di duduk di sini"! teriak ku sambil memukul meja makan dengan kedua telapak tangan ku

" *sudah ku duga, ada yang mencurigakan di sini, dari ingatan yang ku dapat, aku hanya melihat ibu gadis kecil ini sekali saat usianya menginjak 7 tahun, dan setelah itu, tak ada ingatan lain lagi yang ku dapat, bukan kah ini cukup mencurigakan, saat itu raut wajah duke juga terlihat aneh, seakan akan ia terkejut aku baru saja mengatakan ibu untuk sekian lamanya"

aku menusuk daging pangsit yang ada di piring ku, dengan pisau di tangan ku, ku gores kan daging pangsit itu kuat, kini aku menusukan daging pangsit dengan garpu di tangan ku, dengan kasar aku memasukan daging ke mulut ku*

lelaki tampan yang ada di sisi nya, tidak habis pikir saat melihat celsa yang begitu kasarnya saat melahap daging pangsit itu, ia membulat kan Mata nya tak percaya

" yang mulia Duke jika kau tidak mau menjelaskan, aku sendiri lah yang akan mencari tau" gumam ku dalam pikiran

" Ade makanlah secara perlahan, kau bisa saja tersedak" tutur lelaki tampan yang ada di sisi celsa, dengan tangan nya, ia mengusap usap pucuk rambut celsa

celsa melirik dengan tajam " Ade, dia bilang Ade!, sungguh!, lelaki tampan ini kakak ku" gumam celsa menggerutu di dalam pikiran nya" oh astaga, mengapa lelaki tampan selalu menjadi saudara ku" kesal ku sembari menelan daging yang penuh di mulut ku

" kak" tanya celsa

" ya, ada apa?"

" apa kau sungguh kakak ku?"

" tentu, mengapa kau tanyakan hal itu"

" lalu mengapa kau tidak datang saat adikmu sedang sakit?" ucap celsa sambil memandangi kakak nya yang berada di sisi nya

"......" lelaki itu menunduk, ia tak berani menatap mata celsa, sepatah katapun tak ia lontarkan

sudah ku duga, dia akan diam seperti ini

dalam ingatan ku, gadis ini terjatuh saat bermain di tangga bersama saudara kembar nya, seperti nya lelaki ini saudara kembar ku saat ini, wajah nya cukup tak jelas di pikiran ku, itu sebab nya aku tidak mengenal nya dengan jelas

jika benar, berarti nama nya adalah calix

aku tau mengapa dia terdiam saat aku mengatakan itu, karena ia pikir dia lah yang menjatuhkan adik nya, itu sebab nya mengapa aku tak melihat nya sekali pun saat adik nya sakit

namun dari ingatan yang kudapat, calix bukan lah pelakunya, namun ada orang lain yang menjatuhkan kami berdua, saat itu seseorang berusaha ingin mendorong kami berdua, hanya saja karena saat itu hanya gadis ini lah yang menyadari orang itu, maka dia berusa membunuh gadis kecil ini terlebih dahulu

tidak heran jika aku tidak mengingat wajah saudara kembar nya, karena pandangan anak ini, hanya tertuju pada satu hal, ya itu pelaku yang ada di belakang nya

" ma..maafkan aku, aku tidak baik menjadi kakak mu, bahkan aku hiks.. tidak mampu melindungi adik ku" ucap calix dengan air mata yang menetes di wajah nya

" kakak jangan menangis , aku baik baik saja, lihat lah" celsa berdiri di atas kursi, kemudian memegang pinggang nya "lihat kan, aku baik baik saja, jadi berhentilah menangis" lanjut celsa dengan nada lembut di belakang nya

" kakak dengar kan aku baik baik" celsa kembali duduk di kursi nya, kini ia mengusap pipi cabi calix yang basah karena air mata " apa kakak percaya kepada ku" tanya ku tegas

" ya, tentu, aku selalu percaya pada mu" jawab calix

" jika benar kakak mempercayai ku, maka dengar kan ini baik baik" ucap celsa dengan nada yang serius " kakak, apa kakak melihat orang itu" tanya celsa memastikan

" orang itu?, siapa maksud mu celsa?" tanya calix polos

" kak, mengapa aku terjatuh dari tangga itu bukan lah salah mu, melain kan ada seseorang di balik semua ini" ucap ku sambil berbisik bisik agar tak di dengari para pelayan

" AAAAPPPPAAA?" ucap calix sambil menunggikan suara nya

celsa dengan cepat memegang telinga nya yang berdengung," anak ini benar benar, suara nya melengking sekali, telinga ku hampir pecah rasa nya" umpat celsa dalam benat nya

" itu tidak mungkin celsa, hanya kita berdua lah saat kejadian itu terjadi, dan itu berarti salah ku" bisik calix

" kakak, apa kakak yakin hanya kita berdua?"

"hemm, saat itu aku dan kau berjalan di tangga, aku mengajak mu untuk bermain di rumah kaca, tapi saat aku menoleh pada bingkai kaca, kau sudah berguling guling di tangga, saat itu aku bergegas turun namun ada pelayan yang tiba tiba melesan melewati ku dan dia.. tunggu bukan berarti dia yang..?" ucap calix ragu ragu

aku kemudian mengangguk di hadapan nya, wajah calix seketika berubah saat melihat anggukan di kepala ku

" baik lah, dengar kan, aku memiliki rencana, apa kakak ingin membalas kan dendam untuk ku" tanya ku dengan senyuman miring

calix yang melihat senyuman miring di wajah ku sedikit bergidik ngeri, namun ia lebih menyayangi adik nya, ia pun menyetujui ke inginan ku

kini aku menjelaskan rencana yang ingin ku jalan kan bersama calix, karena di lain sisi aku membutuhkan orang lain agar rencana ku berhasil

" mengerti kan kak"

" tentu"

" AYOOO LAKUKAN". jawab kedua saudara kembar itu serempak

Terpopuler

Comments

Endarti Ningsih Yuyun

Endarti Ningsih Yuyun

waaaww misi balas dendam seperti apa yg bocah kembar ini akan lakukan,,,
smoga berhasil misi balas dendam nya ya para bocil

2022-12-02

0

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

wkwk, duo saudara kembar akan memulai misi menangkap penjahat 😀🏃🏃.
Semangat, tapi hati². karena bisa saja siluman itu musuh kalian 🏃🏃

2022-12-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!