Chapter 2

" ah.."

saat mata ku terbuka, aku berada dalam posisi duduk

"ha..ha..ha.." nafas ku tersenggal senggal, seluruh tubuh ku gemetaran, selapis baju yang ku kenakan terasa basah, menandakan aku banyak berkeringat.

aku bangun dari ranjang ku, sebelum sempat aku melangkah, aku sudah tersungkur jatuh ke lantai

BRUUKK..

"aduh" ringis ku sesaat

mata ku terpejam dan kening ku mengkerut menandakan aku sedang merasa sakit, " ah sakit sekali" aku melirik ke arah kaki ku yang ku rasa sakit, sesaat kemudian, mata ku terperangah menatap kaki kecil yang ku pegangi, aku menatap ke dua tangan ku di hadapan ku.

aku menatap tangan ku intens, tangan kecil nan mungil berada di hadapan ku, ku gerakan jari jari kecil ku memastikan

"ini aku, tapi, ini tidak mungkin terjadi aku sudah.." belum sempat menyelesaikan perkataannya, terdengar suara dari arah pintu

Ceklek..

pintu terbuka, seseorang masuk dari celahnya

" ya ampun nona, apa nona baik baik saja, mari saya bantu berdiri" tutur pelayan itu mencoba membantu gadis kecil itu berdiri

" siapa orang ini" aku membatin

" tunggu sebentar nona"

Ceklek..

pintu tertutup

dap-dap-dap

dentuman sepatu pantofel terdengar di luar, bunyi itu beradu keras dengan lantai berbahan dasar marmer

Ceklek..

pintu kembali terbuka

"........"

kini berganti seorang lelaki dewasa berkemeja putih tiba di mulut pintu, tangan nya yang bengkerut memegang kenopak kuat kuat, ekspresi nya yang terperangah agak menakutkan, meski begitu diri terlihat miskulin dan berwibawa

" celsa" gumamnya lalu menyambarkan dengan pelukan kaku

aku yang masih belum mengerti keadaan nya, sekarang hanya bisa membisu dengan kebingungan

lelaki itu mulai melepas pelukan nya secara perlahan " celsa tubuhmu berkeringat" tubuh nya berpindah pada pipi cabi ku, cemas itu adalah satu suku kata yang terpampang jelas di wajah lelaki itu

" RAN cepat panggilan dokter"

" baik yang mulai"

Tampa komentar, mata ku mengikuti nya yang bergegas meninggalkan ruangan, setelahnya pandangan ku berpindah ke seorang pria yang di panggil yang mulia

" ah lagi lagi" gumam ku dalam hati

****************

seorang gadis kecil sedang menelungkupkan wajah nya di meja bundar, tampak mentari sedang menyinari wajah nya, pipi nya yang tembam terlihat seperti apel manis nan segar

Sebelum nya ..

" bagaimana?"

" nona celsa mengalami cedera pada kaki kanan nya yang mulia, seperti nya akan butuh waktu lama bagi nya untuk bisa pulih" tutur seorang dokter menjelaskan

"apa yang terjadi pada ku dokter"

" nona celsa tadi terjatuh dari tangga, dan seperti nya kepala nona terbentur sangat keras , itu sebab nya nona pingsan , untuk sementara waktu nona celsa harus banyak beristirahat"

"fhuu" aku mendengus dengan kasar

celsa beranjak dari tempat duduk nya, ia berjalan dengan sangat pelan, ia sempat meringis sesaat menahan sakit kerena kaki nya yang cedera, kini ia sampe pada sisi jendela kamar nya yang terbuka lebar

tiupan angin membuat rambut nya yang tergerai menari nari mengikuti hembusan angin

celsa yang melihat ke arah jendela, hanya menatap sedu tanpa arti, ia kemudian melipat tangan di balik punggung nya

" fox, aku membutuhkan mu, ku mohon datang lah"

sesaat kemudian, cahaya muncul di langit langit kamar ku, Cahaya itu dengan cepat tumbuh dan menjadi bola yang sangat besar, kemudian cahaya yang kuat menyebar dan mengisi ruangan itu, lampunya menghilang sesosok berdiri di samping ku

kulit pucat, rambut merah dan mata biru yang mengkilat, pakaian putih bersih, tidak lupa dengan telinga rubah di atas nya

ya dia adalah fox

" fox apa ini, mengapa aku berasa di sini" tanya ku

" hemm, mengapa kau menanyakan itu, bukan kah ini bukan kali pertama bagi mu" jawab fox sembari melipat kan tangan di dada nya

" fox! aku tau kau mengetahui apa yang terjadi di kehidupan ku sebelum nya, aku mengurung jiwa ku, agar bisa membuat mana yang besar, bukan kah aku tidak seharusnya berada di sini?"

" ya.. aku cukup kesulitan karena itu"

" bagaimana dengan sihir yang ku buat, aku berada di sini, apa sihir pelindung ku hancur" tanya ku tergesa gesa

" tidak"

"lalu ap.." belum sempat aku melanjutkan perkataan ku fox langsung memotong pembicaraan ku

" celista.. ah tidak, apa aku harus memanggil mu dengan sebutan celsa sekarang" senyum muncul di bibir fox

"...."

fox merendahkan tubuh nya, menyetarakan dengan tinggi tubuh ku, fox mendekat kan wajah nya tepat berada di hadapan ku, ia kemudian menggapai helayan gerakan rambut ku

" celsa aku tau kontrak jiwa mu sudah berakhir, tapi, bukan berarti kau boleh melakukan sesuka mu dengan jiwa mu" mata biru fox bersinar genit

aku memang melakukan kontak jiwa bersama fox, aku sudah melalui banyak kehidupan sebelumnya, tak ku sangka ini adalah kehidupan ke 6 ku, jika di pikir pikir lagi, mungkin usia ku saat ini hampir mendekati usia fox, fox adalah siluman rubah, ia bahkan bisa hidup hingga 300 tahun lama nya, ah.. memikir kan itu hanya membuat ku merasa lebih tua dari usia ku sebelumnya

sesaat kemudian terdengar pintu terbuka dari sisi kamar ku

Ceklek..

seseorang muncul di sisi nya

terlihat seorang lelaki dewasa berkemeja biru tua, dengan rambut putih nya berdiri di balik pintu, dari kejauhan ia menatap ku, raut wajah nya tampak cemas, siapa dia, entah apa yang ia pikirkan, ia bersegera melangkah ke arah ku, dan menghamburkan pelukan hangat kepada ku

fox menatap ku dengan tatapan terkejut, ia kemudian bertelepati dengan ku

" siapa dia" tanya fox

" aku tidak tau, wajah nya tampak asing bagi ku" jawab ku ragu ragu

" ah aku lupa memberikan ingatan gadis kecil ini pada mu"

" gadis kecil? ingatan? apa maksud mu? apa tubuh ini memiliki jiwa sebelum nya?"

" ya begitulah"

mata ku membulat tak percaya, sejujur nya di kehidupan sebelumnya nya, aku terlahir kembali seperti bayi yang baru di lahir kan, walau pun begitu, ingatanku tetap melekat jelas di benat ku, jujur saja, sedari awal aku memang merasa aneh dengan keadaan yang tiba tiba berada di tubuh gadis berusia 8 tahun ini

lelaki yang sedari tadi memeluk ku perlahan melepaskan pelukannya

" celsa, sedang apa berada di sini , bukan kah kaki mu sedang terluka, tak seharusnya kau berdiri di sini, kau harus banyak beristirahat " omel lelaki itu

"seharus nya kau menanya kan itu saat sebelum memeluk ku, bukan sesudah memeluk ku, astaga" umpat ku dalam hati

lelaki itu kemudian mendudukan ku pada lengan nya yg kekar, ia beranjak menuju kasur ku

aku melirik fox yang berada tepat di belakang lelaki itu, sebenarnya fox hanya mampu terlihat oleh ku saja, ia menggunakan sihir nya agar tidak terlihat oleh siapapun selain ku

" fox urusan mu belum selesai dengan ku"

aku menyipitkan mata ku sembari melirik ke arah fox

fox yang mendengar tepati ku tertawa kecil

" imut sekali."

Terpopuler

Comments

Endarti Ningsih Yuyun

Endarti Ningsih Yuyun

owh ini reinkarnasi yaak thooor,,,
imut ya fox skrng jd kecil menggemaskan

2022-12-02

0

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

Sosok yang umurnya sudah tua, ibarat reinkarnasi jadi anak kecil, imut menurut fox 😀🏃🏃. badannya sih yang imut, pikirannya udah dewasa 🏃🏃

2022-12-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!