"Alya!" teriak Raka, saat berada di depan rumah Alya.
"Bentar!" teriaknya sambil berlari.
"Kebiasaan banget kamu!" kata Raka.
Kedua anak itu kemudian berangkat ke sekolah, setelah sampai gerbang sekolah sudah di tutup.
"Raka, gerbangnya sudah di tutup! gimana ini?" tanya Alya.
"Ini semua gara-gara kamu!" kata Raka.
"Kamu nyalahin aku? kamu saja ke rumah telat," ucap Alya.
"Menyebalkan kamu, Alya!" ucap Raka.
Raka menitipkan sepeda motornya di warung depan sekolah, lalu dia mengajak Alya melompat pagar belakang gedung sekolah.
Setelah mereka berdua berada di dalam, mereka jalan secara mengendap masuk dalam kelas. Beruntung guru yang mengajar di kelas mereka tidak mengetahui.
Alya sudah terbiasa di ajak Raka lompat pagar, bahkan memanjat pohon yang tinggi pun bisa.
Guru di sekolah mereka sudah hafal dengan kelakuan Raka dan Alya saat terlambat masuk sekolah. Orang tua mereka juga di panggil seperti saat ini.
"Mira, aku dapat panggilan ke sekolah Alya nanti jam sepuluh," ucap Susi saat beli sayur di tukang sayur keliling kebetulan ada Mira.
"Kok sama! aku juga di undang," kata Mira.
"Mungkin ada rapat wali murid, Mbak," sahut kang sayur.
"Tidak, Kang! pasti anak kita terlambat datang ke sekolah," kata Mira sudah hafal dengan kelakuan Raka dan Alya.
"Terlambat kok orang tuanya di panggil," ucap kang sayur.
"Mungkin mereka lompat pagar lagi," sahut Susi.
Mira dan Susi kemudian masak terlebih dahulu sebelum pergi ke sekolah.
Mira dan Susi kemudian berangkat bersama ke sekolah anaknya, mereka naik angkot. Sampai di sekolah mereka disuruh masuk ke ruang guru. Sudah ada yang guru yang menunggunya dari tadi. Guru itu lalu menjelaskan alasannya kenapa meminta m orang tua dari Raka dan Alya datang ke sekolah.
"Maaf Bu Mira dan Bu Susi, kita memanggil orang tua dari Raka dan Alya karena mereka datang terlambat," jelas guru itu.
"Kok bisa terlambat Bu? Padahal mereka sudah berangkat pagi," ucap Susi.
"Kenyataannya mereka melompat pagar sekolah agar bisa masuk," terang Bu guru.
"Mereka memang harus diberi pelajaran," ucap Mira.
Guru itu meminta agar Mira dan Susi untuk, memberitahu Raka dan Alya agar tidak datang terlambat lagi. Kalau mereka mengulangi kesalahannya lagi pihak sekolah akan memberikan surat peringatan.
Setelah selesai menerima penjelasan dari guru Mira dan Susi kemudian pulang ke rumah.
Sore hari saat Raka sudah pulang dari sekolah Mira bertanya pada Raka.
"Raka, kenapa kamu bisa terlambat ke sekolah tadi pagi?" tanya Mira dengan lembut.
"Raka nunggu Alya lama banget, Mah" jawab Raka.
"Jangan menyalahkan orang lain!" ucap Mira.
"Emang begitu, Mah! tadi pagi Raka nungguin Alya" jelas Raka.
"Kamu sudah tahu terlambat, kenapa masih saja melompat pagar?" tanya Mira lagi.
"Kok Mamah tau!" Raka terkejut.
"Mamah tadi di panggil ke sekolahan kamu tadi pagi," ucap Mira.
Raka menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia mengakui kesalahannya.
" Ya sudah! lain kali jangan diulangi lagi, ya," kata Mira dengan sabar menghadapi anaknya. Mira lalu menyuruh Raka untuk berganti baju dan makan siang.
Di rumah Susi juga bertanya kepada Alya.
"Alya, kenapa kamu melompat pagar sekolah?" tanya Susi.
"Alya diajak oleh Raka, Mah" jawab Alya sembari menaruh tasnya di kursi.
"Kamu jangan menyalahkan Raka!" kata Susi.
"Raka yang mengajak" ucap Alya tidak mau di salahkan.
"Tapi dia terlambat gara-gara kamu, Alya" ucap Susi.
"Kenapa aku yang disalahkan?" tanya Alya.
"Mama tidak mau tau! sekarang juga kamu ke rumah Raka dan minta maaf kepada Tante Mira" kata Susi.
"Aku tidak mau!" kata Alya lalu pergi ke kamarnya.
Raka hendak bermain basket bersama teman-temannya, tiba-tiba Alya datang.
"Raka aku ikut!" teriak Alya.
"Tidak! aku tidak mau mengajakmu lagi," kata Raka.
"Kamu pelit sekali" ucap Alya.
"Gara-gara kamu, tadi aku dimarahin Mamah!" terang Raka merasa kesal dengan Alya.
"Aku juga! gara-gara kamu mengajakku melompat pagar," sahut Alya.
"Kalau kita tidak melompat pagar, kita tidak bisa mengikuti pelajaran," ucap Raka.
"Iya, aku minta maaf," ucap Alya.
"Aku sudah tidak mau mengajakmu bareng ke sekolah lagi! selalu membuat aku telat!" kata Raka.
"Raka, aku nungguin kamu lama! jangan menyalahkan aku terus," ucap Alya.
Raka kemudian meninggalkan Alya, dia pergi bersama teman-teman untuk bermain basket.
Alya kemudian menemui Mira, yang sedang memasak di rumah.
"Tante, lagi apa?" tanya Alya.
"Ini lagi masak sayur," jawab Mira.
"Tante, besok Raka sudah tidak mau bareng sekolah sama Aliya lagi" ucapannya.
"Kenapa?" tanya Mira
"Katanya aku membuatnya terlambat, Tante," jelas Alya.
"Kamu jangan sedih! nanti tante bilang Raka," ucap Mira dengan tersenyum.
Alya kemudian membantu Mira memasak, padahal dia kalau di rumah tidak mau membantu Susi. Setelah selesai memasak, Mira mengajak Alya untuk makan. Alya tidak mau karena sudah hampir petang kemudian dia pulang karena mau mandi.
Di sela-sela makan malam Mira bertanya kepada Raka.
"Raka, kenapa kamu besok tidak mau mengajak Alya berangkat bareng ke sekolah?" tanya Mira.
"Nanti terlambat lagi Mah! dia lama sekali kalau ditungguin," ucap Raka.
"Kasihan dong! kamu harus bareng sama dia," ucap Mira.
"Kan ada Om Tyo yang mengantar, kenapa harus Raka?" tanya Raka.
"Raka, keluarga Alya itu sudah seperti saudara kita," jelas Mira.
"Kenapa Raka yang harus mengalah, Mah," kata Raka lagi.
"Besok biar Papah yang mengantar Alya," sahut Lian.
"Kenapa Papah yang mau antar Alya? kan bisa bareng Raka," kata Mira.
"Tyo tadi sore berangkat ke luar kota lagi, Mah," jelas Lian.
Setelah selesai makan malam Mira pergi ke rumah Susu, mereka membicarakan soal anaknya.
"Kenapa Raka dan Alya tidak bisa akur seperti kita, Susu?" tanya Mira.
"Mungkin karena laki-laki dan perempuan, Mir," jawab Susi.
Susi menasehati Mira agar tidak terlalu membela Alya di depan Raka, karena memang Alya sendiri yang bandel. Susi tidak ingin ada perselisihan hanya gara-gara masalah anak. Sukses sendiri juga menyadari kalau anaknya juga salah, kadang sengaja mengerjai Raka. Selama ini memang Mira selalu menuruti permintaan Alya jadi, Alya lebih menurut dengan Mira ketimbang Susi.
Keesokan harinya Raka tetap menghampiri Alya dirumahnya. Alya sendiri belum bangun tidur itu yang membuat Raka marah. Raka hampir meninggalkan Alya, tetapi Mira datang ke rumah Susi dan meminta agar Raka menunggu.
Dengan tergesa-gesa Alya mandi lalu berganti seragam sekolah. Dia kemudian keluar dan mengajak Raka untuk berangkat ke sekolah sebelum Raka marah lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Rina_Ibnu_Hajar
jangan lupa mampir di novel ku ya kak
"Gadis Pejuang Bisnis Kecantikan Oriflame"
2023-03-25
3
Cut Nur Lovely🧸
pasangan kekasih yang sempurna semoga sampai akhir selalu bersama kalau ada masalah pentengkaran dan balik lagi itu hal biasa dari pada kesalahan yg fatal seperti selingkuh atau kebohongan itu yg kurang baik😇😇😇
2023-03-20
1
☠ᵏᵋᶜᶟ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ
wkwkwk lompat pagar ya raka, hem untung emak nya juga sama² kompak ya wkwkwk kesekolah berdua
2023-03-19
0