Air Mata

Di hari pertama ia bekerja menjadi sekretaris pribadinya Joshua Benjamin, Luna merasa sangat nyaman. Joshua adalah pribadi yang ramah, baik, sopan, dan sabar. Joshua memiliki karakter yang bertolak belakang dengan Jarvish Benjamin.

Keesokan harinya, Luna menemani bosnya pergi ke pemakaman istrinya Jarvish Benjamin.

Joshua berkata ke Luna, "Aku mungkin terdengar jahat Tapi, aku bersyukur bukan diriku yang menikah dengan wanita itu"

"Maaf, tapi kenapa dengan Istrinya Tuan Jarvish? Bukankah almarhum adalah Istri yang sangat baik. Terbukti tadi pagi saya melihat Tuan Jarvish dan Istrinya sangat harmonis dan saya melihat kalau Tuan Jarvish sangat mencintai Istrinya"

"Kamu tidak tahu. Mungkin aku terlihat kejam membicarakan kejelekan orang yang sudah meninggal. Tapi, Istri Jarvish bukan wanita baik. Dia berselingkuh dan hamil dengan selingkuhannya itu"

Luna langsung menutup mulutnya yang ternganga dengan telapak tangan kanannya. Lalu, ia melihat punggung Jarvish yang sudah sangat ia hapal. Gadis manis itu kemudian bergumam di dalam hatinya, kasihan Tuan Jarvish. Dia pasti kebingungan saat ini di antara dua rasa yakni kesedihan dan kemarahan. Semoga Tuan Jarvish bisa kuat dan sabar menghadapinya.

Selama satu Minggu setelah istrinya dimakamkan, Jarvish terus mengurung diri di dalam salah satu kamar VVIP yang ada di dalam hotelnya. Pria tampan itu malas untuk pulang ke rumah. Karena semua kenangan tentang istrinya ada di sana dan semua kenangan itu membuatnya sesak juga muak.

Sampai tiba waktunya pesta perayaan pembukaan cabang hotel terbaru milik Jarvish diselenggarakan di hotel tersebut. Mamanya Jarvish masuk ke kamar anaknya dengan memakai kunci chip cadangan.

"Sampai kapan kau akan seperti ini, hah?! Mabuk dan mengurung diri di kamar. Ayo bangkit, mandi dan resmikan pembukaan cabang hotel kamu terbaru"

Jarvish bangkit dan berjalan sempoyongan mendekati mamanya. Dia menghentikan langkahnya di depan mamanya. Kemudian ia membungkukkan badan untuk berkata, "Aku seperti ini karena Mama. Mama sudah membuat Papaku meninggal dunia, Mama sudah membuatku hidup menderita di saat aku masih kecil. Lalu, Mama mencarikan aku Istri. Tapi, Istriku ternyata wanita tukang selingkuh. Sama seperti Mama, tukang selingkuh dan hanya tertarik pada harta, cih!"

Plak! Satu tamparan keras mendarat di pipi Jarvish. Lalu mamanya Jarvish berkata, "Berani benar kau berkata kurang ajar sama Mama. Mama lakukan semua untuk kebahagiaan kamu"

Jarvish menyeringai di depan mamanya dan kembali berkata, "Semua yang Mama lakukan tidak ada satu pun yang membuatku bahagia. Semua yang Mama lakukan hanya membuat hidupku sengsara"

Plak! Tamparan keras kembali mendarat di pipi Jarvish.

Jarvish melotot ke mamanya sambil berkata, "Sekarang apalagi yang akan Mama lakukan? Membunuhku? Aku lebih senang kalau Mama membunuhku. Bunuh aku, Ma!"

Mamanya Jarvish bergidik ngeri melihat anaknya melotot dan berteriak tidak jelas. Akhirnya wanita itu memilih untuk pergi meninggalkan Jarvish.

Jarvish menatap punggung mamanya yang menjauh dan berteriak, "Semua wanita di dunia ini brengsek seperti Mama!!!!!!" Kemudian pria tampan itu limbung ke depan dan jatuh ketiduran di atas lantai.

Dua jam berikutnya, Jarvish terbangun. Pria tampan itu bangun, pergi ke kamar mandi untuk mandi, lalu ia keluar dari kamar menuju ke bar.

Jarvish sengaja tidak menuju ke aula besar tempat diselenggarakannya pesta pembukaan hotel terbarunya Jarvish.

"Kamu!" Mamanya Jarvish menunjuk Luna.

Luna menengok ke kanan dan ke kiri dan menatap wanita cantik nan elegan di depannya sambil bertanya dengan sopan, "Anda menunjuk saya, Nyonya besar?"

"Iya" Mamanya Jarvish yang bernama Amanda, melangkah mendekati Luna dan berkata, "Tolong kamu ambilkan dua botol anggur di bar. Kamu keluar dari aula ini dan langsung ke selatan. Bar ada di ujung selasar"

"Baik, Nyonya besar"

Luna kemudian pamit kepada bosnya, "Pak Joshua, saya diutus oleh Nyonya besar mengambil anggur di bar"

"Oke" Sahut Joshua.

Luna kemudian melangkah lebar menuju ke bar untuk melaksanakan perintah Nyonya besar Grup Benjamin.

Luna menuju ke meja bar dan setelah berkata ke bartender yang berjaga di bar malam itu, Luna menoleh dan sontak menelan air liurnya ketika ia melihat Jarvish duduk di depan meja bar tidak jauh dari tempatnya berdiri. Pria tampan itu tidak mengindahkan keberadaannya Luna. CEO yang sangat tampan itu tengah asyik menikmati gelas anggur kelima.

Setelah menerima dua botol anggur, Luna tidak bergegas kembali ke aula. Dia memilih untuk duduk di belakang Jarvish. Dia sudah terbiasa melihat punggung Jarvish dan di malam itu, dia juga memilih untuk kembali melihat punggung Jarvish.

Rekan kerjanya Luna menyusul Luna dan berkata, "Mana anggurnya? Nyonya besar terus menanyakannya"

Luna bangkit berdiri dan menyerahkan dua botol anggur ke rekannya sambil berkata, "Maaf aku masih ada urusan di sini. Kalau Tuan Joshua mencariku, tolong bilang aku aku ada di sini, ya?!"

"Baiklah" Sahut rekannya Luna.

Sepeninggal tekan kerjanya, Luna kembali duduk dan kembali menatap punggung Jarvish. Punggung yang selama ini dia kagumi secara diam-diam. Punggung yang sudah sangat akrab dengan kedua bola matanya.

Luna refleks bangkit berdiri saat ia melihat Jarvish bangkit berdiri dan wanita itu sontak mengekor langkah Jarvish saat ia melihat Jarvish berjalan sempoyongan.

Jarvish mabuk berat dan dalam perjalanan menuju ke kamarnya, Jarvish berteriak, "Semua wanita di dunia ini brengsek! Mama, Bella, dan semuanya brengsek!"

Luna dengan langkah pendek terus mengekor Jarvish.

Luna sontak menghentikan langkahnya dan bergumam lirih, "Aku bodoh atau apa, sih? Kenapa aku mengikutinya sampai ke sini? Lebih baik aku balik ke aula saja" Luna menghentikan niatnya memutar badan saat ia melihat Jarvish limbung ke depan tepat ketika pintu kamar terbuka lebar. Wajah tampan Jarvish langsung mencium karpet bulu yang menyelimuti seluruh lantai kamar VVIP itu.

Tergerak oleh rasa peduli terhadap sesama yang sedang mengalami kesusahan, Luna berlari mendekati Jarvish. Lalu, wanita itu berkata, "Saya akan bantu Anda, Tuan. Saya akan papah Anda sampai ke ranjang, Tuan" Tumit Luna menutup pintu di saat ia bersusah payah memapah tubuh jangkung dan besar itu.

Alih-alih melangkah menuju ke ranjang, Jarvish justru membenturkan punggung Luna di tembok dan langsung memeluk Luna dengan sangat erat sambil berkata, "Bella jangan tinggalkan aku!

Luna sontak mendelik kaget. Perempuan itu langsung meronta dan berusaha mendorong dada Jarvish dengan sekuat tenaga, namun percuma. Jarvish bergeming bahkan pria tampan pujaan hatinya Luna itu semakin mempererat pelukannya sambil terus berteriak, "Jangan tinggalkan aku Bella!!!!!"

Pria itu kemudian membenturkan kembali punggung Luna ke tembok dan langsung mengangkat kedua tangan Luna di atas kepala Luna dan menahannya dia. Lalu, pria tampan itu mengelus bibir Luna beberapa kali sementara matanya mengikuti setiap gerakan lambat ibu jarinya.

Kemudian pria tampan itu memakai tangannya yang masih bebas untuk menyentuh pipi Luna dan ibu jarinya mengelus bibir perempuan itu untuk menghapus lipstick yang Luna pakai di malam itu sambil menggeram, "Dasar wanita menjijikkan. Kau memakai lipstick untuk menemui kekasihmu itu, kan? Kau brengsek Bella! Kau brengsek!!!!"

Air mata mulai deras mengalir di kedua pipi Luna saat perempuan itu terus meronta dan berkata, "Tolong lepaskan saya!"

Jarvish seketika merasa tersentuh oleh kerentanan Luna. Ia tidak pernah melihat wajah berlinang air mata dan dia tidak pernah merasakan bibir begitu lembut. Ditatapnya mata perempuan yang masih ia dekap dengan sangat erat. Mata perempuan itu besar, tak berdosa, tampak bingung, dan penuh air mata berkilauan.

Bertindak berdasarkan insting semata, Jarvish merendahkan dan memiringkan kepalanya untuk mencium Luna.

Luna tersentak kaget dan refleks mendorong dada Jarvish dengan sekuat tenaga. Namun, percuma. Jarvish bergeming dan terus mencium Luna dengan lembut, halus, dan menghibur. Bibirnya tertanam sepenuhnya di bibir Luna. Pria tampan itu kemudian menggosok mulutnya yang membuka sebagian mulut Luna untuk menyusupkan lidahnya.

Jelas sekali itu ciuman paling intim, berbahaya, dan membangkitkan gairah yang belum pernah dirasakan Luna. Sensasi menggairahkan ciuman itu menusuk langsung ke bagian sensitifnya Luna. Dada Luna terasa menggelenyar. Hasrat yang mendadak muncul membuatnya ngeri dan seketika itu juga ia membenci lelaki yang membuatnya merasa tak nyaman, tak aman, dan tak pasti.

Jarvish lalu membopong Luna dan membanting Luna di atas ranjang. Dia langsung menindih tubuh Luna tanpa memberikan kesempatan bagi Luna untuk bergerak bebas apalagi melarikan diri. Pria tampan itu langsung merobek dress yang dipakai Luna dan membenamkan wajahnya di dada Luna.

Luna mendelik kaget dan dengan masih menangis deras, ia kembali meronta dan memohon, "Tolong lepaskan saya!"

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

antara kasian dan kesel aku sama luna.

2023-02-05

0

auliasiamatir

auliasiamatir

itu sih salah luna sendiri yah, cinta butanya bikin dia jadi goblok dan gak pakai akal.

2023-02-05

0

auliasiamatir

auliasiamatir

lagian sakah sendiri kamu luna, ngapain juga kamu mgikuti jarvis

2023-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 Tak Tergapai
2 Kejutan Beruntun
3 Air Mata
4 Hancur
5 Tergugu
6 Kejam
7 Ternganga
8 Anak Itu Anakmu
9 Sukses
10 Merindukan Papa
11 Teropong
12 Luna dan Joshua
13 Melayang
14 Kotak
15 Memories Of Love
16 Menepati Janji
17 Pujian
18 Pengadilan
19 Keputusan Pengadilan
20 Permen
21 Dongeng
22 Oma
23 Aneh
24 Luna dan Jarvish
25 Kaget
26 Tertegun dan Ternganga
27 Kenapa?
28 Tamparan
29 Kartu dan Cokelat
30 Tanda Tanya
31 Taman Bermain
32 Kerasan
33 Lomba Dimulai
34 Bangga
35 Panas
36 Mencium
37 Idaman
38 Merayu
39 Senyum
40 Wajah Manis
41 Pengkhianat
42 Putus
43 Duel
44 Jodoh
45 Modus Terus
46 Enak Aja!
47 Menggaet Cewek
48 Pingsan
49 Kagum
50 Jahil
51 Cerita Masa Lalu
52 Debaran Jantung
53 Kecewa
54 Tidak Akan Menyerah
55 Manis
56 Iya!
57 Menggemaskan
58 Geli
59 Penuh Syukur
60 Rencana
61 Menikah
62 Peraturan Baru
63 Kesal
64 Hadiah
65 Gagal
66 Jangan Takut
67 Hukuman
68 Rahasia
69 Mengasihi Istri
70 Ana
71 Rekaman CCTV
72 Kesal
73 Menyukaimu
74 Rencana
75 Panggil aku, Mas!
76 Hadiah
77 Persiapan Ulangtahun
78 Cium
79 Bahagia
80 Restu
81 Hiks, hiks, hiks
82 Memasak
83 Tanggung Jawab
84 Cerita
85 Restu Mama
86 Rukun
87 Berdamai
88 Hamil
89 Masak
90 Kebahagiaan
91 Memories Of Love
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Tak Tergapai
2
Kejutan Beruntun
3
Air Mata
4
Hancur
5
Tergugu
6
Kejam
7
Ternganga
8
Anak Itu Anakmu
9
Sukses
10
Merindukan Papa
11
Teropong
12
Luna dan Joshua
13
Melayang
14
Kotak
15
Memories Of Love
16
Menepati Janji
17
Pujian
18
Pengadilan
19
Keputusan Pengadilan
20
Permen
21
Dongeng
22
Oma
23
Aneh
24
Luna dan Jarvish
25
Kaget
26
Tertegun dan Ternganga
27
Kenapa?
28
Tamparan
29
Kartu dan Cokelat
30
Tanda Tanya
31
Taman Bermain
32
Kerasan
33
Lomba Dimulai
34
Bangga
35
Panas
36
Mencium
37
Idaman
38
Merayu
39
Senyum
40
Wajah Manis
41
Pengkhianat
42
Putus
43
Duel
44
Jodoh
45
Modus Terus
46
Enak Aja!
47
Menggaet Cewek
48
Pingsan
49
Kagum
50
Jahil
51
Cerita Masa Lalu
52
Debaran Jantung
53
Kecewa
54
Tidak Akan Menyerah
55
Manis
56
Iya!
57
Menggemaskan
58
Geli
59
Penuh Syukur
60
Rencana
61
Menikah
62
Peraturan Baru
63
Kesal
64
Hadiah
65
Gagal
66
Jangan Takut
67
Hukuman
68
Rahasia
69
Mengasihi Istri
70
Ana
71
Rekaman CCTV
72
Kesal
73
Menyukaimu
74
Rencana
75
Panggil aku, Mas!
76
Hadiah
77
Persiapan Ulangtahun
78
Cium
79
Bahagia
80
Restu
81
Hiks, hiks, hiks
82
Memasak
83
Tanggung Jawab
84
Cerita
85
Restu Mama
86
Rukun
87
Berdamai
88
Hamil
89
Masak
90
Kebahagiaan
91
Memories Of Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!