Tanpa Luna harapkan, Jarvish kembali berjalan ke arahnya. Kemudian pria tampan itu berdiri di depan Luna dan tanpa menatap Luna, ia menyerahkan plester luka, lalu pergi lagi meninggalkan Luna tanpa kata.
Luna memegang plester pemberian Jarvish dengan mulut ternganga dan pandangannya melekat ke punggung Jarvish yang semakin menjauh dan lama-kelamaan punggung lebar itu menghilang.
Hari berganti hari dan bulan berganti bulan, rasa cinta di hati Luna mekar indah. Namun, indahnya bunga cinta itu hanya bisa terpendam di dalam hati Luna.
Hingga pada akhirnya, saat ia melihat Jarvish kembali mengajar di kelasnya, Luna bergumam di dalam hatinya, kalau aku pendam terus rasa cinta ini, rasanya kok sesak banget, ya. Apa aku tulis aja puisi untuknya dan aku berikan ke dia setelah kelas usai? Iya! Aku akan kasih puisi pernyataan cintaku untuk dia sekarang.
Alih-alih mencatat mata kuliah yang diajarkan oleh Jarvish, Luna justru menulis puisi ungkapan cintanya untuk Jarvish. Namun, akhirnya dia remas kertas bertuliskan puisi nan indah itu saat Jarvish berkata di penghujung waktu mengajarnya, "Saya akan cuti mengajar mulai hari ini sampai tiga bulan ke depan karena besok saya akan menikah"
Mendengar itu, Luna yang tengah meremas kertas berasa seperti tengah meremas duri tajam. Hatinya terasa begitu sakit. Cinta pertama yang ia miliki harus kandas sebelum sempat ka ungkapkan.
Tiga tahun berlalu sejak hari itu, Luna lulus kuliah dengan lebih cepat dan karena nilainya sangat tinggi, Grup Donovan langsung merekrutnya menjadi karyawan. Namun, Luna tidak bekerja di perhotelan yang dibawahi oleh Jarvish Benjamin. Luna bekerja di perusahaan Grup Benjamin yang lain yang dibawahi oleh Joshua Benjamin. Luna langsung diangkat menjadi sekeretaris pribadinya Joshua Benjamin karena kecerdasannya.
Di suatu pagi yang cerah, Jarvish Benjamin memeluk istri yang dia dapatkan karena perjodohan. Mamanya menjodohkan dia dengan putri dari teman bisnisnya Jerry Benjamin. Pernikahan tersebut memperkuat posisi Jarvish di Grup Donovan.Awalnya Joshua yang akan dijodohkan, namun Joshua menolak karena dia tidak ingin menikah tanpa cinta.
Jarvish yang bersedia dijodohkan dengan wanita itu berkata ke Joshua, "Kau memang bodoh dari dulu. Kenapa kau percaya dengan cinta? Bagiku cinta itu hanya omong kosong. Aku akan menikahi wanita itu dan memperkuat posisiku di Grup Benjamin. Kau jangan gigit jari saat kau melihat posisiku semakin kuat nanti"
Joshua langsung menyeringai dan berkata, "Kau hanya anak tidak tahu malu yang diawali oleh wanita penggoda itu. Aku tidak akan pernah tinggal diam kalau kau berniat merebut perusahaan Papaku"
Jarvish menyeringai kesal lalu pergi meninggalkan Joshua begitu saja.
Wanita yang telah menjadi istri Jarvish Benjamin selama tiga tahun itu berputar badan untuk menghadap suaminya. Jarvish tersenyum ke istri cantiknya dan berkata, "Pagi, Sayang. Kau tahu tidak apa yang terjadi di pagi hari ini?" Tanya Jarvish sembari mengusap tanda kepemilikan yang semalam ia daratkan di leher wanita cantik itu.
"Apa?" Tanya wanita itu.
"Bella, kau telah membuatku merasakan cinta untuk pertama kalinya. Aku yang membenci wanita selama ini dan tidak pernah percaya akan adanya cinta, akhirnya harus menyerah kalah pada pesona kamu. Aku mencintaimu, Sayang"
Wanita cantik yang bernama Bella itu hanya tersenyum, mengusap pipi Jarvish dan bangun untuk berlari ke kamar mandi sambil berteriak, "Aku harus segera mandi. Aku ada pertemuan dengan klien penting pagi ini"
Jarvish terkejut malu dan dengan rona merah di wajahnya dia berteriak, "Apa kamu juga mencintaiku, Sayang?!"
Saat mendengar sahutan, "Iya!" Dari dalam kamar mandi, Jarvish langsung berguling-guling di atas kasur dengan wajah gembira. Dan sejak itu, Jarvish benar-benar merasakan semakin mencintai istri cantiknya itu saat istrinya itu keluar dari dalam kamar mandi, lalu duduk di atas pangkuannya Jarvish sambil memperlihatkan alat tes kehamilan. Ada tanda dua garis merah di sana.
"Apa ini?" Jarvish menatap wajah cantik istrinya dengan kerutan di keningnya.
"Aku hamil"
"Benarkah?!" Jarvish langsung melotot.
"Iya. Kau senang?"
"Tentu saja aku sangat senang" Jarvish menciumi wajah istri cantik ya dengan penuh cinta dan rasa bahagia yang tiada tara.
"Kalau gitu, kita ke dokter dulu untuk memeriksakan kandungan kamu.Tapi, kamu ikut aku ke kantornya Joshua dulu sebentar untuk mengantarkan proposal"
"Tapi, aku ada janji dengan klien penting"
"Lebih penting mana sekarang, klien kamu atau anak kita?"
"Anak kita"
"Kamu mundurkan jam pertemuan dengan klien kamu itu. Kita ke dokter dulu"
"Baiklah" Bella mengecup bibir Jarvish dengan semringah.
Luna yang sudah masuk ke ruang kerjanya Joshua Benjamin karena di hari itu ia perdana menjadi sekeretaris pribadinya Joshua Benjamin, mulai menyiapkan pekerjaannya.
Kepala HRD yang mengantarkan Luna ke ruang CEO berkata, "Tuan Joshua Benjamin selalu datang tepat di jam delapan dan dia akan langsung meminta berkas-berkas yang perlu beliau tinjau di hari ini"
"Baik, Pak"
"Setelah itu, sediakan kopi hitam tanpa krim dan gulanya satu kotak aja"
"Baik, Pak"
"Tuan Joshua Benjamin orangnya ramah dan baik. Dia lebih lembut dan ramah daripada Tuan Jarvish Benjamin. Tapi, kamu tetap harus jaga sikap"
"Baik, pak"
"Oke. Aku tinggal kalau gitu. Selamat bekerja bersama dengan Tuan Joshua Benjamin"
"Terima kasih, Pak"
Luna kemudian duduk dan mulai menyalakan laptop yang ada di mejanya. Tiba-tiba pintu terbuka dan Luna sontak bangkit berdiri saat ia melihat pria yang masih sangat ia cintai melangkah masuk.
Jarvish Benjamin melangkah masuk ke ruang kerjanya Joshua Benjamin sambil menggandeng tangan istri tercintanya.
Jarvish dan istrinya berdiri di depan Luna. Seketika hati Luna kembali terasa perih dan sesak. Pria yang ia cintai secara diam-diam selama tiga tahun kembali muncul di depannya bersama dengan wanita lain yang jauh lebih cantik, lebih anggun, lebih elegan daripada dirinya.
Luna seakan ingin lenyap dari muka bumi saat itu juga.
"Di mana Joshua?"
Alih-alih menjawab pertanyannya Jarvish, Luna justru menatap lekat wajah pria yang sangat ia rindukan. Angan Luna kembali ke kenangan masa lalu.
Jarvish mendengus kesal dan saat Jarvish hendak menyemburkan kekesalannya, Bella langsung mengelus bahu suaminya dan bertanya ke Luna, "Mbak, Suami saya nanya di mana Joshua?" Bella menyentuh bahu Luna dengan pelan.
Luna tersentak dari lamunannya dan sontak menatap wanita yang ada di samping Jarvish untuk berkata, "Tuan Joshua belum sampai"
Jarvish langsung meletakkan map di atas meja kerjanya Luna sambil berkata, "Serahkan map ini ke Joshua" Lalu, pria itu menggandeng istrinya pergi meninggalkan Luna.
Luna kembali menatap punggung pria yang masih ia cintai secara diam-diam itu dengan helaan napas panjang.
Sepulang dari rumah sakit, Jarvish mengantarkan istrinya ke kantor istrinya dengan terus mengulas senyum ceria di wajah tampannya.
Jarvish menciumi tangan istrinya dan berkata, "Aku nggak bisa mengantarmu sampai naik"
"Nggak papa. Pertemuan dengan Pak Handoko sangat penting. Kau harus segera menemui beliau"
"Terima kasih untuk pengertian kamu. Aku sangat mencintaimu" Jarvish mengajak istrinya berciuman selama beberapa detik.
Di saat Bella turun dari mobilnya, Jarvish melambaikan tangan sambil melajukan kembali mobilnya.
Di tengah-tengah Jarvish mengobrol dengan partner bisnisnya, telepon genggamnya berbunyi. Jarvish sontak berdiri dan langsung berlari saat ia mendapatkan kabar istrinya mengalami kecelakaan.
Jarvish langsung melarikan mobilnya ke rumah sakit dan saat pria tampan itu sampai di rumah sakit, ia dikejutkan dengan kabar yang disampaikan oleh dokter bahwa istrinya masih menjalani operasi dan dalam keadaan kritis sedangkan pria yang berada di dalam mobil bersama istrinya telah meninggal dunia.
"Kenapa Istri saya bersama seorang pria? Siapa pria itu?"
"Saya tidak tahu, Tuan. Mas silakan kembali ke ruang tunggu. Kami harus kembali ke dalam untuk menangani Istri Anda" Sahut dokter tersebut.
Di saat Jarvish ingin duduk di bangku tunggu operasi dan belum sempat ia mengambil napas, ia dikejutkan kembali dengan kedatangan dua petugas kepolisian yang salah satunya berkata, "Istri Anda dan pria yang bernama Johny Hartawan mengalami kecelakaan di jalan tol dalam perjalanan menuju ke luar kota"
Jarvish sontak menyemburkan protes, "Untuk apa Istri saya pergi ke luar kota?"
"Untuk apanya kami tidak tahu, Tuan"
"Tapi, Istri saya tadi saya turunkan di kantornya dan di bertemu dengan klien wanitanya. Tidak mungkin ia mengalami kecelakaan di jalan tol menuju ke luar kota dengan seorang pria?"
"Itu kenyataannya Tuan"
Jarvish langsung bangkit berdiri saat melihat asisten pribadinya berlari mendekatinya dengan wajah panik.
"Tuan, ada berita mengejutkan"
Kedua petugas kepolisian yang masih berdiri di depa jarvish sontak menoleh secara bersamaan ke asisten pribadinya Jarvish sedangkan Jarvish langsung melempar tanya, "Ada apa?"
"Johny Hartawan pria yang meninggal dunia seketika di dalam kecelakaan bersama Istri Anda, adalah kekasihnya Nyonya. Nyonya menikah dengan Anda, tapi Nyonya masih menemui kekasihnya secara diam-diam"
"Lalu, anak yang ada di dalam kandungannya Bella, anak siapa itu?" Jarvish bertanya dengan wajah lesu dan sedih.
"Saya tidak tahu, Tuan. Kita tunggu Nyonya sadar setelah operasi barulah Anda bisa tanyakan soal itu ke Nyonya"
Jarvish langsung terhenyak lemas di bangku ruang tunggu operasi.
Tiga jam kemudian, Jarvish dipanggil oleh seorang dokter untuk pergi ke ruang iCU. Di dalam ruang ICU, Jarvish langsung mendekatkan telinganya di bibir Bella saat ia melihat wanita itu terus berkomat-kamit dan menatapnya.
Apa yang dibisikkan di telinga Jarvish adalah, "Maafkan aku. Aku terlambat mencintaimu. Anak yang ada di kandunganku, bukan anakmu.........." Dan terdengar suara tiiiiiiiittttttt berbarengan dengan nampaknya garis lurus di layar.
Jarvish bersandar di tembok dan menatap nanar para tim dokter yang tengah mengerubungi tubuh istrinya. Pria tampan itu langsung berjongkok lemas saat salah satu dokter menghadap dirinya dan berkata, "Istri Anda sudah meninggal dunia. Kami turut berduka cita"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
auliasiamatir
tambah benci dan Jarvis sama yang namanya cewek
2023-02-02
0
Machan
dan kata terakhir yang membuat jarvish langsung down
2022-12-31
0
Nindira
Luna jatuh cinta pada dosennya
2022-12-27
0