"Benar sekali kalau tidak salah Nada ini seorang wanita single parent tanpa suami diusianya yang masih muda jangan-jangan ia adalah wanita panggilan lagi yang tepaksa dihamili oleh pria ini, kalau seperti ini semuanya tidak benar mereka harus segera dinikahkan demi kebaikan dan keamanan komplek kita, apa itu salah Pak security dengan apa yang aku katakan!" Gerutunya Bu Erna yang semakin gencarnya untuk menikahkan mereka dan melupakan rencana dari Fauzan yang telah memberikan uangnya.
Apa yang dikatakan oleh semua orang membuat Nada semakin terpojok dan jatuh kedalam lubang jurang penyesalan. Air matanya tanpa aba-aba menetes membasahi pipinya yang masih sedikit memerah dan lebam akibat dari tamparan tangannya Fauzan beberapa jam lalu.
"Ya Allah… dari mana mereka tahu kalau Ayesha Putri Adinda adalah anakku padahal aku sama sekali tidak pernah mengatakan kepada orang-orang bahwa aku memiliki anak dan juga hanya Pak RT RW yang mengetahui hal itu," Lirihnya Nada.
Sameer yang melihat raut wajah sendu miliknya Nada segera berfikir dan memutar otaknya karena entah dorongan dari mana ia seolah harus menyelamatkan dan melindungi wanita yang ada di sampingnya itu.
"Kenapa aku merasakan kesedihan yang sangat saat melihat air matanya yang menetes membasahi pipinya, apa yang harus aku lakukan?" Batinnya Sameer Nasri Alfarizi.
Bu Erna menatap jengah ke arahnya Nada,"kenapa kalian diam saja! Aku yakin jika apa yang kami tuduhkan adalah hal yang benar adanya, iya kan? Jadi tidak perlu bersilat lidah lagi untuk menutupi keburukan kalian ini!" Sarkas Bu Erna yang tersenyum penuh kemenangan.
Sameer menatap intens ke arah Ibu Erna, "Apa pun yang kalian katakan kami tetap mengatakan kalau kami ini jujur dan bukanlah pasangan tidak resmi atau pun sedang pacaran dan hubungan lainnya karena kami baru saja saling kenal tepatnya jam sepuluh tadi jadi tidak mungkin saya dengan dia memiliki hubungan yang khusus dan spesial, kebetulan tadi saya menolongnya karena ingin dilecehkan oleh seseorang dan pria itu," terangnya Sameer Elrumi Muller.
"Kalian emang pintar berkilah dan memutar fakta yang ada, apa sih susahnya untuk jujur dan mengakhiri semua drama ini!" ucap seorang pria yang baru datang dan langsung melempar sebuah amplop putih yang berisi beberapa foto karena amplop tersebut terbuka.
Security perumahan tersebut mengambil amplop dan membukanya dan terkejut melihat isi amplop tersebut. Gambar dalam foto itu adalah memperlihatkan Sameer sedang memapah Nada sambil berjalan bareng masuk kedalam rumahnya Nada.
Satu lembar lagi sebuah foto Sameer dan Nada yang berpelukan di sekitar mobil nya Nada yang minim cahaya lampu sehingga mampu membuat seseorang akan berspekulasi kalau mereka telah melakukan sesuatu yang tidak baik kala itu.
"Aku heran dengan dua orang ini, Jadi bukti apa lagi yang kamu inginkan dan semua bukti ini mengarah ke hal tak senonoh dan hal ini bisa dilaporkan ke pihak berwajib, jika mereka tidak mau bertanggung jawab atas perbuatan mereka yang telah mencoreng dan merusak reputasi perumahan kita ini!" Gerutu pria yang membawa foto dengan senyuman yang licik.
Bu Erna menatap jengah ke arahnya Nada,"kenapa kalian diam saja! Aku yakin jika apa yang kami tuduhkan adalah hal yang benar adanya, iya kan? Jadi tidak perlu bersilat lidah lagi untuk menutupi keburukan kalian ini!" Sarkas Bu Erna yang tersenyum penuh kemenangan.
Sameer menatap intens ke arah Ibu Erna, "Apa pun yang kalian katakan kami tetap mengatakan kalau kami ini jujur dan bukanlah pasangan tidak resmi atau pun sedang pacaran dan hubungan lainnya karena kami baru saja saling kenal tepatnya jam sepuluh tadi jadi tidak mungkin saya dengan dia memiliki hubungan yang khusus dan spesial, kebetulan tadi saya menolongnya karena ingin dilecehkan oleh seseorang dan pria itu," terangnya Sameer Nasri Alfarizi Muller.
"Aku akan membuat kalian menyesal karena gara-gara kalian lah adikku harus mendekam dalam penjara dan harus dirawat intensif di rumah sakit, jadi kesempatan ini aku akan memanfaatkannya," batinnya Farhan kakak kandungnya Fauzan mantan tunangannya Nada.
"Kalau saya diposisi mereka lebih baik saya menikah dari pada harus masuk ke dalam penjara," ketusnya Pak Andi yang agak kurus yang memperkeruh suasana saja.
"Aku sama sekali tidak melakukan apapun seperti yang kalian katakan, aku malah korban hampir dilecehkan oleh pria lain bukan dia, malahan dia yang dengan suka rela menolongku," kilahnya Nada yang berusaha untuk memperjuangkan kebenaran yang ada.
"Sudahlah! Kamu hanya membuang waktu kami saja jadi kami bertanya kepada kalian yang terakhir kalinya apa mau menikah atau masuk penjara!! Jadi tolong secepatnya untuk memutuskan pilihan kalian sebelum batas kesabaran kami habis!" Geramnya Farhan Lubis Hamid.
"Aku sebaiknya mengiyakan saja dan setuju untuk menikah dengannya, kasihan juga jika harus terus dihina dan dipojokkan lagian dia punya putri tunggalnya yang takutnya akan menjadi bahan hinaan dari orang-orang yang pastinya berita ini akan tersebar hingga pelosok perumahan, kalau dipikir-pikir Mama kan butuh cucu dan menginginkan aku menikah apa sebaiknya Nada saja yang menjadi calon istriku kan bagus tuh dapat istri sekaligus anak," Gumamnya Sameer.
Sameer didesak harus mengambil segera keputusan agar semuanya selesai dan aman. Nada dan Sameer bingung dengan situasi yang sekarang mereka hadapi.
Bahkan Nada belum sembuh dari shocknya sekarang dihadapkan lagi dengan berbagai tuduhan yang tidak beralasan dan memojokkan posisinya gara-gara ulahnya Fauzan dan harus terjebak dalam situasi yang rumit bersama pria yang menolongnya.
"Karena tidak ada diantara mereka yang berbicara berarti mereka setuju jika dibawa ke Kantor polisi," imbuhnya Pak Rudi yang baru nongol dan langsung tersenyum melihat wajah dari Nada yang sudah seperti seorang pesakitan saja.
"Baiklah, kami akan menikah tapi, bukan sekarang karena saya harus menginformasikan kepada keluargaku yang ada di Bali terutama Mama aku, kalian tidak perlu khawatir aku akan mengkhianati kalian dengan melanggar janjiku ini pada kalian, ini ktpku kalian bisa mendatangi alamat rumahku yang ada di Jakarta dan aku harap semua yang hadir di sini harus datang menjadi saksi pernikahan kami nantinya," Jelas Sameer yang tidak ingin terbantahkan lagi.
"Tapi! Anda tidak tahu siapa saya dan juga saya ini tidak pantas untuk Anda bela terus karena gara-gara saya, Anda harus menderita dan terjebak dalam situasi yang sangat rumit," sanggah Nada yang tidak ingin menikah dengan pria yang baru saja dikenalnya itu.
"Maaf! ini semua sudah jadi pilihanku, aku melakukan ini bukan karena aku kasihan padamu tapi sekedar untuk membuktikan kepada mereka semua yang ada jika kita bukan orang yang sedang berbuat kejelakan jadi jalan yang terbaik untuk mengakhiri semua drama ini adalah menikahimu," ungkap Sameer seraya menatap intens ke arah Nada dengan senyuman khasnya.
"Kalau kamu menolak! nasibmu akan berakhir dibalik tirai besi apa kamu ingin seperti itu dan melihat putrimu Ayesha harus hidup juga di dalam penjara!" Tampiknya Bu Ida yang sedari dulu memang ingin melihat Nada bersuami.
"Setuju saja Mbak ini solusi yang paling terbaik yang ada dari semuanya kami juga mau pulang tidur, pasti yang lain juga sudah mengantuk," timpalnya Bu Ratih yang pakai hijab merah itu.
Sameer menatap ke arah perempuan yang sudah menarik simpatik nya dan juga kasihan melihat kondisi dari Nada padahal kalau Sameer tidak setuju tidak akan berpengaruh terhadap hubungan dan karirnya. Tapi ada masa depan seorang anak kecil yang mereka pertaruhkan di sini.
Nada akhirnya memantapkan hatinya, "Baiklah kalau begitu saya siap untuk menikah!" Tutur Nada dengan pasrah dan terpaksa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Salmawati era
ceritanya bagus
2022-12-03
0
Dian Daeng Baji
kebiasaan author nya buat novel yang nikah karena sesuatu
2022-12-03
0
Fitry Resky Nero
lanjut
2022-12-03
0