"Mas Fauzan!" Lirihnya Nada.
"Iya benar sekali aku adalah Pria yang kamu putuskan begitu saja padahal aku bersedia untuk menikahimu walaupun kamu hamil, tapi apa hingga detik ini kamu harus hidup seorang diri tanpa suami dengan seorang putri, apa itu yang kamu inginkan haaa!!" Bentaknya Fauzan.
"Ya Allah… apa yang terjadi dengan Mas Fauzan, dari aroma wangi mulutnya sepertinya Mas Fauzan sudah minum minuman alkohol, ya Allah tolonglah aku!" Batinnya Nada yang sudah meneteskan air matanya dan tubuhnya sedikit sesak nafas karena dipeluk.
Fauzan tersenyum penuh kelicikan, seraya tangannya mulai merobek ujung bajunya Nada. Walaupun mendapatkan perlawanan yang cukup besar dari Nada, tapi itu sia-sia saja. Apa yang berusaha dilakukan oleh Nada sama sekali tidak membuat Fauzan mengurungkan niatnya.
Fauzan membaringkan tubuhnya Nada ke atas kap mobil. Fauzan berusaha untuk memeluk bahkan ingin mencium bibir Nada dengan paksa.
"Aku harus terus melawannya, aku tidak boleh kalah darinya," lirihnya dengan mulutnya yang sudah tersumbal kain.
"Kamu tidak akan bisa lolos dariku, aku akan mencicipi tubuhmu malam ini juga!" Geramnya Fauzan dengan tatapan matanya yang liar seakan-akan ingin langsung menerkam dan memakan Nada saat itu juga.
Nada tidak ingin lemah dan terus berusaha untuk melawan walau pun kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan yang dimiliki oleh mantan tunangannya itu.
"Tolong lepaskan, Aku mohon jangan seperti ini!" Ibanya Nada yang terus mencegah Fauzan agar tidak berhasil mencium bibirnya dengan menggelengkan terus kepalanya ke kanan kiri.
"Nada, Mas sangat mencintaimu bahkan aku rela melakukan apa pun demi kembali hidup bersamamu, aku juga bersedia jadi ayah dari putrimu itu!" Racaunya Fauzan yang sudah tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya akan membuatnya menyesal dan bisa hidup dibalik jeruji besi.
Fauzan yang sudah gelap mata dan dipengaruhi oleh alkohol dan setan sudah tidak memperdulikan teriakan dan permintaan dari Nada yang sudah menangis.
"Mas Aku mohon jangan seperti ini, tolonglah lepaskan aku," ratapnya Nada dengan deraian air matanya yang semakin mengalir deras.
Fauzan sudah me re mas puncak gunung Himalaya milik Nada, dan tetap mencium seluruh wajahnya Nada walaupun Nada sama sekali tidak menginginkan dia juga jijik dan tetap memberontak.
Sedangkan di tempat lain, tepatnya di dalam mobil. Sameer bersiul gembira karena senantiasa melihat senyumannya Nada.
"Semoga Nada masih single dan aku punya kesempatan untuk mendekatinya," gumamnya Sameer.
Tapi, matanya dibuat melotot saat ia melihat kejadian itu tidak ingin langsung bertindak. Alasannya karena Sameer tidak ingin salah sasaran dan salah mengambil tindakan. Jangan sampai mereka adalah suami istri yang sedang bertengkar dan saling marahan.
"Apa itu suaminya, tapi kenapa meski memaksa segala sesuatu pada istrinya kan bisa minta baik-baik saja!" Umpatnya Sameer sambil menggeleng kepalanya melihat sikap mereka berdua.
Tapi ia juga heran kalau mereka suami istri tidak mungkin berbuat seperti itu ditempat umum walaupun dalam keadaan marah. Sameer sudah melihat kalau Nada tidak menginginkan hal tersebut. Bahkan Fauzan sudah merobek roknya Nada sehingga bagian dadanya dan juga pahanya hingga ke pangkal paha bagian atasnya sudah terekspos dan terpampang dengan nyata dan jelas.
Tangis sedih dari bibir Nada tidak lagi dihiraukan oleh Fauzan bahkan Fauzan ingin melakukan hal yang lebih dari ciuman saja. Tangannya menjalar ke bagian lainnya.
"Toloonggg!!" Akhirnya Nada pun berteriak minta tolong ketika mulutnya terlepas dari ikatan kain itu.
Sameer segera berlari dan melompati pagar pembatas taman dengan tempat parkiran yang tingginya kira-kira mencapai 1 meter lebih. Dia bahkan tidak perduli dengan pagar tersebut. Hingga mampu merusak bunga tetangganya Nada.
"Stop!! Brengsek!! Bajingan apa yang kamu lakukan!!" Teriaknya Sameer dengan tangannya yang sudah memberikan bogem mentah ke wajahnya Fauzan tanpa ampun.
Sameer menarik kerah bajunya Fauzan dan langsung memukuli wajahnya tanpa memberikan kesempatan kepada Fauzan untuk mengelak, melawan ataupun menghindar hingga tak berbentuk lagi.
"Aku akan memberikan pelajaran untukmu agar kamu bisa menghargai semua wanita!" Geramnya Sameer yang beralih menendang kakinya Fauzan.
Nada yang masih shock tidak mampu untuk mencegah apa yang dilakukan oleh Sameer. Hanya tergugu dalam tangisnya, ia tidak tahu harus berbuat apa juga dalam kondisi yang cukup memprihatinkan.
Sameer sudah kalap menghajar tubuhnya Fauzan. Untung saja pihak keamanan komplek perumahan Nada segera datang untuk melerai perkelahian itu. Pak security segera menghentikan tindakan Sameer yang cukup brutal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Indira Al
Fauzan kalau sudah putus move on dong Bang
2022-12-11
0
Nabila Syarif
lanjutkan kak
2022-12-05
0