Nada yang masih shock, terkejut dan tidak menyangka jika di dalam hidupnya akan menemui masalah dan ujian yang telah mengguncang kejiwaan dan psikisnya.
Sameer segera meminta kunci pintu rumahnya," dimana kamu simpan kunci rumahmu?" Seraya mengulurkan tangannya ke arahnya Nada.
Nada tanpa bicara sepatah katapun langsung membuka tasnya. Sameer bergegas membuka pintu itu karena melihat kondisi Nada yang cukup memprihatinkan. Bahkan Nada sudah melupakan dimana keberadaan mbak pengasuh dan putri kecilnya.
"Tenanglah dan ganti pakaian kamu karena pakaianmu ini bisa mengundang seseorang bertindak kejahatan dan tadi untung saya mengikuti mobil kamu itupun kamu sudah dilecehkan oleh pria brengsek tersebut," imbuhnya Sameer.
Nada tanpa bicara hanya menganggukkan kepalanya dan bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Sedangkan Sameer memperhatikan wajahnya dengan seksama di depan cermin.
"Sial!! Pria itu mampu memukulku dan mengenai wajahku," umpatnya Sameer saat memeriksa keseluruhan wajahnya.
Nada menangis tersedu-sedu di dalam kamarnya ketika kembali harus mengingat apa yang terjadi padanya baru saja. Bukannya mandi dan membersihkan seluruh tubuhnya tapi,ia terduduk di atas ranjangnya dengan meratapi nasib malang yang menimpanya itu. Pakaiannya yang dipakai masih seperti beberapa jam yang lalu yang sudah robek dan koyak di setiap ujung kainnya.
Nada menutup mulutnya saking tidak percayanya dengan apa yang sudah menimpa dirinya itu," ya Allah… aku tidak menyangka jika Mas Fauzan akan bertindak seperti itu," batinnya Nada.
Sameer merasa jengkel ternyata ada beberapa pukulan dari Fauzan yang berhasil mengenai wajah gantengnya dan disaat dia memeriksa lehernya Sameer kaget karena tidak menemukan keberadaan kalung yang dipakainya beberapa hari terakhir ini. Kalung itu ia temukan saat sedang berlibur ke Korea Selatan sekitar empat tahun lalu.
"Kalungku di mana? apa mungkin jatuh di depan saat aku memukul pria brenngsek itu?" Gumam Sameer Alfarizi Sungkar pada dirinya sendiri.
Sameer segera berjalan ke arah pintu karena berniat ingin mencari kalung tersebut.
"Aku harus mencarinya di luar sana, aku yakin jika kalungku itu terjatuh di depan pagar rumahnya Nada ketika aku berkelahi dengan Fauzan," cicitnya Sameer.
Sameer memutuskan ingin membuka tapi pintu tersebut yang terbuka dari luar bersamaan dengan Nada yang keluar dari kamarnya dalam keadaan masih seperti sebelumnya tanpa mengganti pakaiannya.
Nada berdiri mematung di depan pintu kamarnya dan kembali terkejut dan sekaligus kaget dengan banyaknya orang yang mendatangi rumahnya di tengah malam buta itu.
Tidak berbeda dengan apa yang terjadi pada Sameer pun terkejut karena tiba-tiba rumahnya Nada dipenuhi oleh orang-orang yang sumber kedatangannya sama sekali tidak ketahui.
"Coba kalian perhatikan mereka, perempuan itu pakaiannya sangat tidak pantas ia pakai dan itu menandakan mereka telah berbuat mesum di dalam rumahnya padahal mereka bukanlah suami istri!" Sarkasnya Pak Adi.
"Maaf bapak ini mendatangi rumah teman saya dengan tujuan apa kok datangnya ramai-ramai?" Tanyanya Sameer yang buka suara tidak mengerti dengan keadaan yang ada.
"Ya Allah… aku heran dengan anak muda sekarang, ada saja yang memanfaatkan rumahnya sebagai tempat mesum padahal di luar sana banyak loh kamar hotel yang masih kosong!" Cibir Bu Erna.
"Betul sekali apa yang Ibu katakan, apa mereka tidak takut dosa yah sehingga sama sekali tidak berfikir untuk berbuat asusila seperti ini di tengah malam lagi!" Nyinyir Bu Edah yang ikut menimpali percakapan mereka.
Sameer cukup dibuat tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan dan tuduhan mereka yang sama sekali tidak beralasan itu.
"Ibu-ibu… bapak-bapak dengar baik-baik yah, aku sama temanku sama sekali tidak melakukan hal yang seperti kalian tuduhkan, bahkan kami baru saja ngalamin musibah! Coba kalian perhatikan pakaiannya Nada ia baru saja mengalami tindakan pelecehan dari mantan tunangannya, aku itu menolongnya bukan malah berbuat yang tidak senonoh seperti yang kalian tuduhkan dan sangkakan!" Sanggahnya Sameer.
Nada saking shock nya karena hanya dalam beberapa jam langsung mendapatkan kejutan yang luar biasa hebatnya hingga mengguncang jiwanya. Semua ibu-ibu dan bapak-bapak saling bertatapan satu sama lainnya.
"Ya Allah… berarti dia bukan Tuan Fauzan yang sudah membayar kita untuk berpura-pura menjebak mereka berdua antara Fauzan dengan Nada agar memaksa mereka segera menikah," gumam Pak Rudi dengan raut wajahnya yang keheranan.
"Tadi sesuai arahan katanya Pak Fauzan jika mereka sudah masuk ke dalam rumahnya saat kita melaksanakan perintahnya terus Pak Fauzan ada di mana?" Batinnya Pak Adi yang mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan tersebut tapi, ia tidak menemukan keberadaan Fauzan pria yang sudah sengaja membayar mereka semua agar Fauzan menikah dengan Nada.
"Jadi apa kita lanjutkan penggebekan ini atau gimana?" Bisiknya Pak Rudi ditelinganya Bu Erna.
"Kalau menurut aku lanjutkan saja lagian kita sudah terima gaji dari Pak Fauzan masalah salah orang itu urusan belakangan saja," Lirihnya Pak Rudi.
"Menurut aku kira yang gitu lagian juga kita kan awalnya diperintahkan untuk menggrebek Nada saja agar menikah, Iya kan! Jadi lanjutkan saja untuk mencegah mereka untuk berbuat hal yang tidak baik agar komplek kita bebas dari malapetaka," imbuhnya Pak Adi.
"Apa yang terjadi disini!! Maaf Bapak-bapak ibu-ibu harap kalian tidak ribut itu sama saja menggangu kenyamanan dan ketengan warga di sini!" Gerutu Pak security Pak Andi.
"Baru saja perusuh dan privat bernama Pak Fauzan yang tidak tahu diri dicobloskan kedalam penjara sekarang ada lagi yang bikin onar keroyokan lagi!" Dengusnya Pak Ando security yang satu.
Mereka kembali dibuat saling berpandangan satu sama lain. Mimik wajahnya mereka sudah berubah dan sedikit terkejut karena mendengar jika bos mereka sudah berada dibalik jeruji besi.
"Hey! Kalian lanjutkan saja rencana kita sesuai awal pembicaraan saja dan usahakan mereka harus menikah," bisiknya Pak Adi lagi.
Mereka pun setuju dengan permintaan dan usulnya Pak Adi. Mereka tersenyum bahagia karena sudah mendapatkan solusi yang paling tepat untuk mengatasi apa yang sedang mereka perdebatkan.
"Kami yang seharusnya bertanya kepada kalian apa yang kalian lakukan di dalam kamar berduaan sedangkan kalian ini belum menikah, apa kalian ingin merusak komplek perumahan kita sebagai tempat kumpul kebo!" Sindirnya Pak Rudi.
"Saya yakin mereka bukanlah suami istri dan kalau mereka suami istri pasti mereka memiliki buku nikah dan setidaknya periksa KTP mereka, atau jangan-jangan mereka adalah pasangan tidak resmi lagi yang sengaja berduan di dalam sini!" Pungkasnya Bu Erna yang semakin memperkeruh suasana.
"Tapi aku yakin mereka ini adalah bukan pasangan resmi dan sepertinya mereka pasangan selingkuhan karena setahu aku Bu Nada adalah wanita yang punya anak tapi belum nikah apa jangan-jangan anaknya itu hasil dari perbuatan mereka berdua di luar nikah yah!" Dengus Ibu Edah yang agak kurus yang menambah memanasi suasana.
"Benar sekali kalau tidak salah Nada ini seorang wanita single parent tanpa suami diusianya yang masih muda jangan-jangan ia adalah wanita panggilan lagi yang tepaksa dihamili oleh pria ini, kalau seperti ini semuanya tidak benar mereka harus segera dinikahkan demi kebaikan dan keamanan komplek kita, apa itu salah Pak security dengan apa yang aku katakan!" Gerutunya Bu Erna yang semakin gencarnya untuk menikahkan mereka dan melupakan rencana dari Fauzan yang telah memberikan uangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Anindya risky ata
menikah saja lah
2022-12-06
0
Dian Daeng Baji
next best
2022-12-03
0