Bab 4 - Takdir Meizia?

Meizia tak habis pikir dengan apa yang ada dalam benak Ameer, bagaimana bisa ada orang yang baru bertemu dan langsung mengutarakan keinginan untuk meminang?

Seharian penuh Meizia terus memikirkan Ustaz tampan itu, senyum hangat pria itu selalu terbayang dalam benaknya. Kata-katanya yang lugas meski sulit ia percaya terus terngiang di telinganya.

Apakah dia serius?

Meizia ingin meragukannya, tetapi ia tak bisa saat mengingat tatapan Ameer. Pria itu jujur, berkata apa adanya.

Senang?

Jika saja Meizia tidak memiliki kehidupan seperti yang ia miliki sekarang, pastilah ia sangat senang karena ada pria yang hampir sempurna seperti Ameer mau meminangnya. Namun ....

"Mei?"

Meizia yang saat ini sedang duduk di depan meja riasnya langsung menoleh saat ada yang mengetuk pintu.

"Masuk, Ma!" seru Meizia.

Seorang wanita paruh baya dengan make yang tebal dan menor masuk ke kamar nya. "Sudah bisa bekerja malam ini 'kan, Sayang?"

Meizia menghela napas berat saat mendapatkan pertanyaan itu dari sang Ibu. "Belum, Ma, masih halangan," jawab Meizia malas.

"Astaga, lama sekali, Mei," keluh Ibunya itu.

"Baru empat hari, biasanya juga seminggu," tukas Meizia dengan mata yang memerah, ia menyimpan sesuatu yang menyakitikan saat menjawab pertanyaan itu.

"Ya sudah, kalau begitu kamu temani klien Mama makan malam. Katanya dia sangat ingin menghabiskan waktu denganmu."

"Ma, suruh yang lain aja lah," tolak Meizia.

"Tidak bisa, Mei, dia mau sama kamu saja katanya. Ayolah, Sayang."

Meizia menatap Ibunya itu dengan tatapan yang penuh ... amarah? Kekecewaan?

Yeah, semuanya bercampur menjadi satu. Namun, Meizia hanya bisa memendam semua rasa itu.

"Dandan yang cantik ya, Sayang, dia menunggu di bawah."

Meizia tak merespon, bahkan air matanya sudah tumpah tetapi sang Ibu langsung menyekanya dengan kasar. "Jangan seperti anak baru, Mei," tegurnya. "Jangan cengeng, dunia ini tidak akan kasihan sama kamu meskipun kamu menagis darah."

Setelah mengucapkan kalimat itu, sang Ibu segera keluar dari kamar Meizia guna menemui kliennya yang sudah menunggu.

"Seperti yang aku duga, Meizia hanya bisa menemani makan malam, Pak Tanto," ujar wanita paruh baya itu sambil menyilangkan kaki, menampilkan pahanya yang putih mulus.

"Ah, sayang sekali. Padahal aku sangat penasaran dengannya, semua orang mengaguminya," ujar pria yang dipanggil Pak Tanto itu. "Aku penasaran apa yang membuat dia spesial, Mami Lala?"

"Tentu karena tidak ada yang seperti dia, hanya klien pilihan yang bisa mendapatkannya itu pun dengan waktu tidak lebih dari tiga jam."

"Bukan karena dia putri kandungmu, kan?"

"Itu salah satu alasannya, dia aset yang sangat berharga bagiku dan bagi rumah bordil ini."

...🦋...

"Kamu cantik sekali, Mei, lebih cantik dari yang Mami kamu ceritakan."

Meizia hanya tersenyum miring mendengar pujian basi itu, pujian yang sudah keluar dari beberapa pria yang telah membeli raganya dengan nominal tertentu.

"Sayang sekali kamu tidak bisa menemani Om di ranjang, tapi tidak apa-apa. Beberapa hari lagi Om akan kembali menemui kamu," ujar pria paruh baya itu tersenyum sambil menyentuh rambut Meizia yang tergerai bebas.

Saat ini, Meizia dan kliennya itu sedang berada di jalan menuju sebuah restaurant untuk makan malam. Dan seperti biasa, Meizia tampil sangat cantik dan seksi sehingga membuat siapapun yang menatapnya pasti akan tersihir dan menginginkan Meizia.

Pria hidung belang itu mencuri pandang pada paha mulus Meizia yang terbuka, hingga fokusnya terbagi menyebabkan ia menabrak mobil di depannya.

Tentu saja hal itu membuat mereka berdua terkejut.

"Sial," geram pria itu sambil turun dari mobil karena pemilik mobil yang ditabrak juga turun.

Meizia melotot terkejut saat melihat pria itu ternyata Ameer.

Sementara itu, Ameer meringis saat melihat bagian belakang mobilnya lecet. "Maafkan saya, Pak, saya tidak sengaja," ucap Pak Tanto sambil mengeluarkan kartu namanya. "Saat ini saya sedang buru-buru, jadi kau bisa membawa mobilmu ke bengkel dan soal biaya biar saya yang urus."

Ameer membaca kartu nama itu kemudian ia menatap ke dalam mobil Pak Tanto. "Meizia?" gumam Ameer, bahkan tanpa pikir panjang pria itu langsung menghampiri Meizia.

"Hai, Meizia," sapa Ameer dengan senyum ramah seperti biasa.

Meizia tampak kikuk, ia tak tahu harus berkata apa sekarang.

"Apa dia ayahmu?" tanya Ameer lagi. "Itu bagus, aku akan berkelan—"

"Bukan," bantah Meizia dengan cepat, dada gadis itu tiba-tiba berdebar dan entah mengapa ia takut Ameer tahu bahwa pria itu adalah kliennya.

"Oh, jadi dia siapa?" tanya Ameer penasaran. Sementara Pak Tanto kini tampak bingung melihat Ameer yang terlihat senang berbicara dengan Meizia, bahkan terbersit dalam benaknya bahwa Ameer salah satu klien Meizia.

Meizia hanya bisa membuka mulut tanpa tahu harus menjawab apa, hingga tiba-tiba Meizia keluar dari mobil Pak Tanto kemudian berkata, "Aku menumpang, mobilku mogok."

Tentu saja Pak Tanto melongo mendengar pengakuan palsu Meizia.

"Oh, begitu."

Ameer melirik Pak Tanto kemudian ia menatap Meizia yang berpakaian sangat terbuka, entah kenapa muncul kekhawatiran dalam diri Ameer, bagaimana jika Meizia dilecehkan nanti?

"Pak, ini teman saya," seru Ameer akhirnya dengan percaya diri. "Biar dia pulang sama saya saja, terima kasih sudah membantu dan tidak perlu ganti rugi soal mobil."

"Tapi—"

"Ayo, Zia!"

Ameer langsung mengajak Meizia pergi tanpa memperdulikan Pak Tanto, dan entah apa yang ada dalam benak Meizia hingga ia langsung mengikuti langkah Ameer menuju mobilnya.

"Ya Tuhan, apa yang terjadi padaku? Kenapa aku takut Ameer tahu siapa aku? Bukankah aku tidak bisa menyembunyikan kebusukanku dari siapapun? Bukankah itu memang takdirku?"

Terpopuler

Comments

Heny

Heny

Kasian keizia klau ameer tau yg sebenarnya apa kh ameer msh ngejar cinta keizia

2024-12-02

0

Erina Munir

Erina Munir

ya ampuun...meizia ternyata.... ohhh ternyataa..😔

2025-02-12

0

Fera Wati

Fera Wati

deg2 an baca krya otor ni
pasti banyk bawang ny

2023-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Menyentuh Hatinya
2 Bab 2 - Bertemu Lagi
3 Bab 3 - Ingin Mendekat
4 Bab 4 - Takdir Meizia?
5 Bab 5 - Misteri Di Balik Matanya
6 Bab 6 - Fakta Tentangnya
7 Bab 7 - Tak Pantaskah?
8 Bab 8 - Kecewa kah?
9 Bab 9 - Kepedulian Yang Berarti
10 Bab 10 - Keputus-asaan Meizia
11 Bab 11 - Sebenarnya Juga Cinta
12 Bab 12 - Mencari Jawaban
13 Bab 13 - Penolakan
14 Bab 14 - Level Tertinggi Dalam Cinta
15 Bab 15 - Mau Pergi Atau Tinggal?
16 Bab 16 - Menyerah
17 Bab 17 - Jawaban Hati Ameer
18 Bab 18 - Salah Faham?
19 Bab 19 - Mencarinya
20 Bab 20 - Melangkahi Batas?
21 Bab 21 - Saatnya Memilih
22 Bab 22 - Membawanya
23 Bab 23 - Membantu
24 Bab 24 - Dari Hati Ke Hati
25 Bab 25 - Saatnya Melepaskan
26 Bab 26 - Menutup Kertas Hitam
27 Bab 27 - Membuka Lembaran Baru
28 Bab 28 - Pilihan Yang Dijanjikan
29 Bab 29 - Langkah Baru
30 Bab 30 - Awal Dari Perjalanan Yang Sesungguhnya
31 Bab 31 - Meyakinkan Mereka.
32 Bab 32 - Restu?
33 Bab 33 - Keputusan
34 Bab 34 - Hari Bahagia Menanti
35 Bab 35 - Persiapan Pernikahan
36 Bab 36 - Pilihan Terakhir
37 Bab 37 - Janji Suci
38 Bab 38 - Janji Suci Sang Pengantin
39 Bab 39 - Makmum Tercinta
40 Bab 40 - Malam Yang Berbeda
41 Bab 41 - Malam Yang Berbeda 2
42 Bab 42 - Kedua Ratu
43 Bab 43 - Bayang-bayang Kelam
44 Bab 44 - Menjadi Ratunya
45 Bab 45 - Penyerahan Diri
46 Bab 46 - Warna Baru
47 Bab 47 - Semakin Manis
48 Bab 48 - Cinta Sejati
49 Bab 49 - Roda Kehidupan
50 Bab 50 - Rencana Resepsi
51 Bab 51 - Hamil
52 Bab 52 - Antara Cinta Dan Noda
53 Bab 53 - Kebahagiaan Mereka
54 Bab 54 - Anugerah Atas Cinta-Nya
55 Bab 55 - Misteri?
56 Bab 56 - Pria Impian
57 Bab 67 - Kepergian
58 Bab 58 - Kabar Bahagia
59 Bab 59 - Kebahagiaan Yang Menanti
60 Bab 60 - Acara Resepsi
61 Bab 61 - Sang Pangeran
62 Bab 62 - Mengidam
63 Bab 63 - Suka Atau Tidak?
64 Bab 64 -
65 Bab 65 - Mengidam Lagi
66 Bab 69
67 Bab 67 - Lamaran Diterima
68 Bab 68 - Anugerah Untuk Yang Tercinta
69 Bab 69 - Syukuran
70 Bab 70
71 Bab 71 - Menuju Hari Pernikahan
72 Bab 72 - Yang Dipersiapkan
73 Bab 73 - Keistimewaan Wanita Hamil
74 Bab 74 - Yang Terjadi
75 Bab 75 - Yang Terjadi 2
76 Bab 76 - Takdir?
77 Bab 77 - Pasrah
78 Bab 78 - Takdir 2
79 Bab 79 - Pasrah 2
80 Bab 80 - Misteri Takdir
81 Bab 81 - Ikhlas Yang Sesungguhnya
82 Bab 82 - Kabar Bahagia Dan Sebaliknya
83 Bab 83 - Adakah Keadilan Itu?
84 Bab 84 - Malaikat Tak Bersayap
85 Bab 85 - Pilihan
86 Bab 86 - Kelahirannya
87 Bab 87 - Takdir-Nya
88 Bab 88 - Hancur
89 Bab 89 - Mengantarnya Pulang
90 Bab 90 - Pelajaran Langsung
91 Bab 91 - Luka Yang Lebih Dalam
92 Bab 92 - Haruskah Keadilan Itu Dipertanyakan?
93 Bab 93 - Kehidupan Yang Baru
94 Bab 94 - Berlian Ameer
95 Bab 95 - Kesempurnaan Di Balik Kekurangan
96 Bab 96 - Arti Dari 'Semua Ada Hikmahnya'
97 Bab 97 - Sang Malaikat Tak Bersayap
98 Bab 98 - Haruskah Memulai Hidup Yang Baru?
99 Bab 99 - Melangkah Dari Awal (Tamat)
100 Pengumuman
101 Bab 100 - Bonchap
102 Promo
103 Promo Dijodohkan Dengan Ustaz Tampan
104 Promo Merebut Kembali Suamiku
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - Menyentuh Hatinya
2
Bab 2 - Bertemu Lagi
3
Bab 3 - Ingin Mendekat
4
Bab 4 - Takdir Meizia?
5
Bab 5 - Misteri Di Balik Matanya
6
Bab 6 - Fakta Tentangnya
7
Bab 7 - Tak Pantaskah?
8
Bab 8 - Kecewa kah?
9
Bab 9 - Kepedulian Yang Berarti
10
Bab 10 - Keputus-asaan Meizia
11
Bab 11 - Sebenarnya Juga Cinta
12
Bab 12 - Mencari Jawaban
13
Bab 13 - Penolakan
14
Bab 14 - Level Tertinggi Dalam Cinta
15
Bab 15 - Mau Pergi Atau Tinggal?
16
Bab 16 - Menyerah
17
Bab 17 - Jawaban Hati Ameer
18
Bab 18 - Salah Faham?
19
Bab 19 - Mencarinya
20
Bab 20 - Melangkahi Batas?
21
Bab 21 - Saatnya Memilih
22
Bab 22 - Membawanya
23
Bab 23 - Membantu
24
Bab 24 - Dari Hati Ke Hati
25
Bab 25 - Saatnya Melepaskan
26
Bab 26 - Menutup Kertas Hitam
27
Bab 27 - Membuka Lembaran Baru
28
Bab 28 - Pilihan Yang Dijanjikan
29
Bab 29 - Langkah Baru
30
Bab 30 - Awal Dari Perjalanan Yang Sesungguhnya
31
Bab 31 - Meyakinkan Mereka.
32
Bab 32 - Restu?
33
Bab 33 - Keputusan
34
Bab 34 - Hari Bahagia Menanti
35
Bab 35 - Persiapan Pernikahan
36
Bab 36 - Pilihan Terakhir
37
Bab 37 - Janji Suci
38
Bab 38 - Janji Suci Sang Pengantin
39
Bab 39 - Makmum Tercinta
40
Bab 40 - Malam Yang Berbeda
41
Bab 41 - Malam Yang Berbeda 2
42
Bab 42 - Kedua Ratu
43
Bab 43 - Bayang-bayang Kelam
44
Bab 44 - Menjadi Ratunya
45
Bab 45 - Penyerahan Diri
46
Bab 46 - Warna Baru
47
Bab 47 - Semakin Manis
48
Bab 48 - Cinta Sejati
49
Bab 49 - Roda Kehidupan
50
Bab 50 - Rencana Resepsi
51
Bab 51 - Hamil
52
Bab 52 - Antara Cinta Dan Noda
53
Bab 53 - Kebahagiaan Mereka
54
Bab 54 - Anugerah Atas Cinta-Nya
55
Bab 55 - Misteri?
56
Bab 56 - Pria Impian
57
Bab 67 - Kepergian
58
Bab 58 - Kabar Bahagia
59
Bab 59 - Kebahagiaan Yang Menanti
60
Bab 60 - Acara Resepsi
61
Bab 61 - Sang Pangeran
62
Bab 62 - Mengidam
63
Bab 63 - Suka Atau Tidak?
64
Bab 64 -
65
Bab 65 - Mengidam Lagi
66
Bab 69
67
Bab 67 - Lamaran Diterima
68
Bab 68 - Anugerah Untuk Yang Tercinta
69
Bab 69 - Syukuran
70
Bab 70
71
Bab 71 - Menuju Hari Pernikahan
72
Bab 72 - Yang Dipersiapkan
73
Bab 73 - Keistimewaan Wanita Hamil
74
Bab 74 - Yang Terjadi
75
Bab 75 - Yang Terjadi 2
76
Bab 76 - Takdir?
77
Bab 77 - Pasrah
78
Bab 78 - Takdir 2
79
Bab 79 - Pasrah 2
80
Bab 80 - Misteri Takdir
81
Bab 81 - Ikhlas Yang Sesungguhnya
82
Bab 82 - Kabar Bahagia Dan Sebaliknya
83
Bab 83 - Adakah Keadilan Itu?
84
Bab 84 - Malaikat Tak Bersayap
85
Bab 85 - Pilihan
86
Bab 86 - Kelahirannya
87
Bab 87 - Takdir-Nya
88
Bab 88 - Hancur
89
Bab 89 - Mengantarnya Pulang
90
Bab 90 - Pelajaran Langsung
91
Bab 91 - Luka Yang Lebih Dalam
92
Bab 92 - Haruskah Keadilan Itu Dipertanyakan?
93
Bab 93 - Kehidupan Yang Baru
94
Bab 94 - Berlian Ameer
95
Bab 95 - Kesempurnaan Di Balik Kekurangan
96
Bab 96 - Arti Dari 'Semua Ada Hikmahnya'
97
Bab 97 - Sang Malaikat Tak Bersayap
98
Bab 98 - Haruskah Memulai Hidup Yang Baru?
99
Bab 99 - Melangkah Dari Awal (Tamat)
100
Pengumuman
101
Bab 100 - Bonchap
102
Promo
103
Promo Dijodohkan Dengan Ustaz Tampan
104
Promo Merebut Kembali Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!