Bab 3 - Ingin Mendekat

"Sebenarnya Abi sedikit kecewa dengan penolakan Ameer, tapi kita tidak bisa memaksakan keinginan kita pada orang lain."

Hana hanya mengangguk mengerti saat mendengar penjelasan sang Ayah tentang penolakan Ameer, meski sebenarnya Hana merasa sedikit kecewa dan sedih karena ia sudah berharap Ameer mau menerima perjodohan ini.

"Tidak usah sedih." Riana menghibur sang adik sambil tersenyum. "Mungkin kalian serasi di mata kami, tapi kalau tidak serasi di mata Allah ya kita harus pasrah."

"Aku mengerti, Mbak," sahut Hana yang mencoba menahan kesedihannya. "Aku ke kamar dulu."

"Jangan sedih, Nak," seru sang Ayah. "Abi yakin Tuhan sudah menyiapkan jodoh yang terbaik untukmu begitu juga untuk Ameer."

"Aamiin."

...🦋...

Ameer menceritakan tentang Meizia pada kedua orang tuanya, meski tampaknya sang ibu tak suka saat Ameer mengatakan Meizia tak memakai hijab. Namun, mereka mencoba percaya pada pilihan Ameer.

"Kapan kami bisa menemui orang tuanya?" tanya Abi Zaid.

"Em ...." Ameer menggaruk kepalanya. "Sebenarnya aku belum benar-benar mengenal Meizia, kami cuma bertemu dua kali jadi kita tidak mungkin bisa menemui orang tuanya," papar Ameer yang membuat kedua orang tuanya langsung menghela napas lesu.

"Astagfirullah, Nak," gumam sang Ibu. "Jadi kamu menolak Hana hanya karena gadis yang cuma kamu temui dua kali?"

"Maafkan aku, Ummi, entah kenapa aku merasa sangat tertarik dengannya. Aku merasakan debaran tidak biasa di jantungku," ungkap Ameer dengan jujur.

"Jangan sampai kau mau menikahinya hanya karena dia cantik atau menarik di matamu, Ameer, pilihlah wanita sesuai yang dianjurkan dalam keyakinan kita," tukas Abi Zaid mengingatkan.

"Insyaallah, Bi."

...🦋...

Keesokan harinya, Ameer dan Rizal kembali ke restoran tempat ia pertama kali melihat Meizia. Bahkan, Ameer meminta diperlihatkan rekaman cctv agar ia bisa mencari Meizia.

"Kamu jatuh cinta, Ameer?" ejek Rizal sambil terkekeh.

"Aku ingin menikahinya," ujar Ameer yang membuat Rizal langsung menganga lebar.

Saat ini kedua pria itu sedang berada di ruang control restoran tersebut. "Nah , ini dia!" seru Ameer saat melihat Meizia dari rekaman cctv.

"Aku ingin fotonya," ujar Ameer.

"Pak, video yang ini live," kata pria yang membantu Ameer.

"Maksudnya?" tanya Ameer tak mengerti.

"Ini bukan rekaman, Pak."

Seketika pupil mata Ameer melebar saat menyadari apa yang dimaksud pria itu.

"Apa artinya Meizia memang di restoran ini sekarang?"

"Benar, Pak, dan kalau saya tidak salah ... wanita ini memang sering ke sini."

"Alhamdulillah, ya Allah. Mungkin ini yang namanya jodoh tidak akan kemana."

Rizal hanya terkekeh mendengar apa yang dikatakan oleh Ameer, tampaknya pria itu sungguh jatuh cinta sekarang, pikir Rizal.

Ameer langung menghampiri Meizia saat gadis itu baru saja duduk di kursinya.

"Kamu?" pekik Meizia yang terkejut melihat kedatangan Ameer.

"Hai, Assalamu'alaikum," sapa Ameer dengan senyum ramah.

"Apa ada keperluan penting?" tanya Meizia dengan dingin.

"Aku ingin mengenalmu lebih dekat," kata Ameer sambil duduk di depan Meizia.

"Aku tidak tertarik," balas Meizia yang membuat Ameer cukup terkejut, tak menyangka dengan respon Meizia.

"Aku sudah bercerita tentangmu pada orang tuaku," tukas Ameer dan kini Meizia yang melotot terkejut. "Aku bilang pada mereka bahwa aku sudah menemukan wanita idamanku, jadi mereka ingin mengenalmu."

Meizia tercengang, ia mencoba mencerna apa yang sebenarnya dimaksud oleh Ameer.

"Aku rasa kamu m4buk," celetuk Meizia sekenanya.

"Astagfirullah, aku tidak mungkin m4buk," bantah Ameer. "Aku tidak pernah menyentuh kh4mr sedikitpun," imbuhnya.

"Lalu apa yang kamu katakan? Aku tidak mengerti." .

"Aku menyukaimu."

Deg

Jantung Meizia langsung berdegup kencang, bahkan ia menahan napas.

"Aku terus memikirkanmu sepanjang waktu, jadi aku ingin mengenalmu lebih mendekat."

Meizia mendengarkan dalam diam.

"Ini kali pertama aku merasa tertarik pada seorang wanita, jadi aku memutuskan untuk mempersuntingmu jika kau masih sendiri."

Meizia melotot terkejut, bahkan ia merasa semua ini hanya mimpi.

Seorang Ustaz datang melamarnya?

"Aku tidak tertarik," kata Meizia kemudian ia beranjak pergi dari sana.

Ameer mengikutinya tetapi gadis itu langsung menegurnya. "Jangan mengikutiku, Ustaz Ameer! Aku tidak tertarik dengan penawaranmu."

"Kamu tahu namaku?" tanya Ameer dengan kening berkerut, seingatnya ia tidak pernah memperkenalkan diri.

"Aku sering melihatmu di media sosial, jadi aku tahu," jawab Meizia dengan jujur.

"Berarti kau mengenalku, jadi sekarang aku mohon izinkan aku juga mengenalmu, Meizia."

Meizia menghela napas berat, ia menatap Ameer dengan tajam kemudian berkata, "Aku tidak tertarik dipinang olehmu, jadi aku mohon berhenti mengikutiku atau aku akan berteriak."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Meizia langsung berjalan cepat menuju mobilnya, meninggalkan Ameer hanya bisa menghela napas berat.

Kini, ia tak hanya tertarik pada Meizia tapi ia juga penasaran. Wanita itu terlihat misterius, tertutup dan seolah ingin terus menghindar.

"Berikan petunjuk-Mu, ya Allah, jika dia jodohkan maka bawalah dia padaku."

...🦋...

Terpopuler

Comments

Umy Wulandari Alif

Umy Wulandari Alif

nyimak

2023-02-14

0

Kasih 🥰 Ibu😘😘

Kasih 🥰 Ibu😘😘

cerita nya cukup menarik

2023-01-22

0

Lina Susilo

Lina Susilo

masih perlu perjuangan lgi ameer

2023-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Menyentuh Hatinya
2 Bab 2 - Bertemu Lagi
3 Bab 3 - Ingin Mendekat
4 Bab 4 - Takdir Meizia?
5 Bab 5 - Misteri Di Balik Matanya
6 Bab 6 - Fakta Tentangnya
7 Bab 7 - Tak Pantaskah?
8 Bab 8 - Kecewa kah?
9 Bab 9 - Kepedulian Yang Berarti
10 Bab 10 - Keputus-asaan Meizia
11 Bab 11 - Sebenarnya Juga Cinta
12 Bab 12 - Mencari Jawaban
13 Bab 13 - Penolakan
14 Bab 14 - Level Tertinggi Dalam Cinta
15 Bab 15 - Mau Pergi Atau Tinggal?
16 Bab 16 - Menyerah
17 Bab 17 - Jawaban Hati Ameer
18 Bab 18 - Salah Faham?
19 Bab 19 - Mencarinya
20 Bab 20 - Melangkahi Batas?
21 Bab 21 - Saatnya Memilih
22 Bab 22 - Membawanya
23 Bab 23 - Membantu
24 Bab 24 - Dari Hati Ke Hati
25 Bab 25 - Saatnya Melepaskan
26 Bab 26 - Menutup Kertas Hitam
27 Bab 27 - Membuka Lembaran Baru
28 Bab 28 - Pilihan Yang Dijanjikan
29 Bab 29 - Langkah Baru
30 Bab 30 - Awal Dari Perjalanan Yang Sesungguhnya
31 Bab 31 - Meyakinkan Mereka.
32 Bab 32 - Restu?
33 Bab 33 - Keputusan
34 Bab 34 - Hari Bahagia Menanti
35 Bab 35 - Persiapan Pernikahan
36 Bab 36 - Pilihan Terakhir
37 Bab 37 - Janji Suci
38 Bab 38 - Janji Suci Sang Pengantin
39 Bab 39 - Makmum Tercinta
40 Bab 40 - Malam Yang Berbeda
41 Bab 41 - Malam Yang Berbeda 2
42 Bab 42 - Kedua Ratu
43 Bab 43 - Bayang-bayang Kelam
44 Bab 44 - Menjadi Ratunya
45 Bab 45 - Penyerahan Diri
46 Bab 46 - Warna Baru
47 Bab 47 - Semakin Manis
48 Bab 48 - Cinta Sejati
49 Bab 49 - Roda Kehidupan
50 Bab 50 - Rencana Resepsi
51 Bab 51 - Hamil
52 Bab 52 - Antara Cinta Dan Noda
53 Bab 53 - Kebahagiaan Mereka
54 Bab 54 - Anugerah Atas Cinta-Nya
55 Bab 55 - Misteri?
56 Bab 56 - Pria Impian
57 Bab 67 - Kepergian
58 Bab 58 - Kabar Bahagia
59 Bab 59 - Kebahagiaan Yang Menanti
60 Bab 60 - Acara Resepsi
61 Bab 61 - Sang Pangeran
62 Bab 62 - Mengidam
63 Bab 63 - Suka Atau Tidak?
64 Bab 64 -
65 Bab 65 - Mengidam Lagi
66 Bab 69
67 Bab 67 - Lamaran Diterima
68 Bab 68 - Anugerah Untuk Yang Tercinta
69 Bab 69 - Syukuran
70 Bab 70
71 Bab 71 - Menuju Hari Pernikahan
72 Bab 72 - Yang Dipersiapkan
73 Bab 73 - Keistimewaan Wanita Hamil
74 Bab 74 - Yang Terjadi
75 Bab 75 - Yang Terjadi 2
76 Bab 76 - Takdir?
77 Bab 77 - Pasrah
78 Bab 78 - Takdir 2
79 Bab 79 - Pasrah 2
80 Bab 80 - Misteri Takdir
81 Bab 81 - Ikhlas Yang Sesungguhnya
82 Bab 82 - Kabar Bahagia Dan Sebaliknya
83 Bab 83 - Adakah Keadilan Itu?
84 Bab 84 - Malaikat Tak Bersayap
85 Bab 85 - Pilihan
86 Bab 86 - Kelahirannya
87 Bab 87 - Takdir-Nya
88 Bab 88 - Hancur
89 Bab 89 - Mengantarnya Pulang
90 Bab 90 - Pelajaran Langsung
91 Bab 91 - Luka Yang Lebih Dalam
92 Bab 92 - Haruskah Keadilan Itu Dipertanyakan?
93 Bab 93 - Kehidupan Yang Baru
94 Bab 94 - Berlian Ameer
95 Bab 95 - Kesempurnaan Di Balik Kekurangan
96 Bab 96 - Arti Dari 'Semua Ada Hikmahnya'
97 Bab 97 - Sang Malaikat Tak Bersayap
98 Bab 98 - Haruskah Memulai Hidup Yang Baru?
99 Bab 99 - Melangkah Dari Awal (Tamat)
100 Pengumuman
101 Bab 100 - Bonchap
102 Promo
103 Promo Dijodohkan Dengan Ustaz Tampan
104 Promo Merebut Kembali Suamiku
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - Menyentuh Hatinya
2
Bab 2 - Bertemu Lagi
3
Bab 3 - Ingin Mendekat
4
Bab 4 - Takdir Meizia?
5
Bab 5 - Misteri Di Balik Matanya
6
Bab 6 - Fakta Tentangnya
7
Bab 7 - Tak Pantaskah?
8
Bab 8 - Kecewa kah?
9
Bab 9 - Kepedulian Yang Berarti
10
Bab 10 - Keputus-asaan Meizia
11
Bab 11 - Sebenarnya Juga Cinta
12
Bab 12 - Mencari Jawaban
13
Bab 13 - Penolakan
14
Bab 14 - Level Tertinggi Dalam Cinta
15
Bab 15 - Mau Pergi Atau Tinggal?
16
Bab 16 - Menyerah
17
Bab 17 - Jawaban Hati Ameer
18
Bab 18 - Salah Faham?
19
Bab 19 - Mencarinya
20
Bab 20 - Melangkahi Batas?
21
Bab 21 - Saatnya Memilih
22
Bab 22 - Membawanya
23
Bab 23 - Membantu
24
Bab 24 - Dari Hati Ke Hati
25
Bab 25 - Saatnya Melepaskan
26
Bab 26 - Menutup Kertas Hitam
27
Bab 27 - Membuka Lembaran Baru
28
Bab 28 - Pilihan Yang Dijanjikan
29
Bab 29 - Langkah Baru
30
Bab 30 - Awal Dari Perjalanan Yang Sesungguhnya
31
Bab 31 - Meyakinkan Mereka.
32
Bab 32 - Restu?
33
Bab 33 - Keputusan
34
Bab 34 - Hari Bahagia Menanti
35
Bab 35 - Persiapan Pernikahan
36
Bab 36 - Pilihan Terakhir
37
Bab 37 - Janji Suci
38
Bab 38 - Janji Suci Sang Pengantin
39
Bab 39 - Makmum Tercinta
40
Bab 40 - Malam Yang Berbeda
41
Bab 41 - Malam Yang Berbeda 2
42
Bab 42 - Kedua Ratu
43
Bab 43 - Bayang-bayang Kelam
44
Bab 44 - Menjadi Ratunya
45
Bab 45 - Penyerahan Diri
46
Bab 46 - Warna Baru
47
Bab 47 - Semakin Manis
48
Bab 48 - Cinta Sejati
49
Bab 49 - Roda Kehidupan
50
Bab 50 - Rencana Resepsi
51
Bab 51 - Hamil
52
Bab 52 - Antara Cinta Dan Noda
53
Bab 53 - Kebahagiaan Mereka
54
Bab 54 - Anugerah Atas Cinta-Nya
55
Bab 55 - Misteri?
56
Bab 56 - Pria Impian
57
Bab 67 - Kepergian
58
Bab 58 - Kabar Bahagia
59
Bab 59 - Kebahagiaan Yang Menanti
60
Bab 60 - Acara Resepsi
61
Bab 61 - Sang Pangeran
62
Bab 62 - Mengidam
63
Bab 63 - Suka Atau Tidak?
64
Bab 64 -
65
Bab 65 - Mengidam Lagi
66
Bab 69
67
Bab 67 - Lamaran Diterima
68
Bab 68 - Anugerah Untuk Yang Tercinta
69
Bab 69 - Syukuran
70
Bab 70
71
Bab 71 - Menuju Hari Pernikahan
72
Bab 72 - Yang Dipersiapkan
73
Bab 73 - Keistimewaan Wanita Hamil
74
Bab 74 - Yang Terjadi
75
Bab 75 - Yang Terjadi 2
76
Bab 76 - Takdir?
77
Bab 77 - Pasrah
78
Bab 78 - Takdir 2
79
Bab 79 - Pasrah 2
80
Bab 80 - Misteri Takdir
81
Bab 81 - Ikhlas Yang Sesungguhnya
82
Bab 82 - Kabar Bahagia Dan Sebaliknya
83
Bab 83 - Adakah Keadilan Itu?
84
Bab 84 - Malaikat Tak Bersayap
85
Bab 85 - Pilihan
86
Bab 86 - Kelahirannya
87
Bab 87 - Takdir-Nya
88
Bab 88 - Hancur
89
Bab 89 - Mengantarnya Pulang
90
Bab 90 - Pelajaran Langsung
91
Bab 91 - Luka Yang Lebih Dalam
92
Bab 92 - Haruskah Keadilan Itu Dipertanyakan?
93
Bab 93 - Kehidupan Yang Baru
94
Bab 94 - Berlian Ameer
95
Bab 95 - Kesempurnaan Di Balik Kekurangan
96
Bab 96 - Arti Dari 'Semua Ada Hikmahnya'
97
Bab 97 - Sang Malaikat Tak Bersayap
98
Bab 98 - Haruskah Memulai Hidup Yang Baru?
99
Bab 99 - Melangkah Dari Awal (Tamat)
100
Pengumuman
101
Bab 100 - Bonchap
102
Promo
103
Promo Dijodohkan Dengan Ustaz Tampan
104
Promo Merebut Kembali Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!