Ngeri

Aiza tahu kalau mertuanya itu mengidap riwayat sakit jantung yang bahkan pernah berada di titik kronis. Ada sebab dan akibat dari setiap apa saja yang diderita manusia. Dan mungkin salah satunya wajah lelah dan penyakit yang diderita mertuanya itu juga karena ulah Akhmar. Pandangan Adam terhadap Akhmar tidak begitu berbeda dengan pandangannya yang dulu. Akhmar masih terlihat sebagai anak yang tidak bijak di mata Adam. 

“Nah, begitulah Akhmar!  Berandalan!  Dari kecil juga sudah kelihatan kalau dia itu nakal sekali,” celetuk Desi dengan entengnya.  “Dari kecil mudah mengamuk dan marah- marah.  Semua permintaannya harus dituruti.”

"Pa, Aiza dulu mengenal Akhmar cukup dekat," ucap Aiza yang tak rela suaminya terlihat sebagai suami tak sempurna di mata Adam juga Desi, padahal Aiza justru menganggap Akhmar adalah suami idaman wanita. Semua yang dilakukan oleh Akhmar sudah sesuai dengan sunah rosul.  "Sewaktu Akhmar kabur dari rumah, dia belajar mengaji dengan Aiza. Itulah awal perkenalan Aiza dengan Akhmar," jelas Aiza mengenang masa lalunya bersama dengan Akhmar.

Adam mengernyit. "Belajar mengaji?" Adam meneguk air mineral, menatap Aiza dengan serius dan dahi yang bertaut.

"Iya, Pa. Akhmar belajar mengaji mulai dari awal sampai akhirnya ia bisa membaca Al Qur'an, yaa meski waktu dia berhenti belajar mengaji sama Aiza, dia belum seberapa fasih membaca Al Quran, tapi kegigihannya untuk menuntut ilmu itu sangat tinggi. Dari situ, Aiza mengenal sosok Akhmar yang memiliki komitmen dan kegigihan yang luar biasa untuk sesuatu hal yang dia ingin dapatkan," jelas Aiza, berusaha mengubah cara pandang Adam terhadap Akhmar.

Adam terlihat masih berpikir.

"Akhmar nggak peduli meski dia harus menanggung malu belajar mengaji bersama dengan anak- anak dan mendapat ledekan setiap kali mengaji, sebab dia ketuaan. Itu pun nggak membuatnya patah semangat untuk belajar. Sebelum Akhmar benar- benar fasih dalam hal membaca Al Quran, Aiza pergi ke Kairo untuk kuliah. Lalu setelah kembali, lihatlah Akhmar udah fasih adzan, membaca ayat suci dan lain sebagainya. Semuanya perfect. Dan hebatnya, dia selalu mengerjakan apa aja yang disunnahkan oleh Rosul di dalam kehidupan sehari- harinya. Dan untuk kasus malam ini, Aiza cemas dia udah janji mau ngajakin Aiza jengukin orang tua Aiza, tapi malah nggak ngabarin begini. Jadi Aiza mikirnya tuh macem- macem," ucap Aiza dengan perasaan tak menentu.

"Aldan, cobalah kamu hubungi orang- orang dekatnya Akhmar. Barang kali.mereka tahu dimana keberadaan Akhmar!" pinta Adam pada sulungnya.

Aldan yang sudah menyelesaikan makannya, tampak berdiri dengan posisi tangan memegangi hape dan menempelkannya ke pipi. Ia terlihat berbicara dengan seseorang, kemudian ia lakukan hal yang sama dengan menghubungi orang lain lagi. 

Aldan menatap Aiza dan menggeleng. "Mereka nggak ada yang tau kemana Akhmar. Katanya Akhmar nggak masuk ke pabrik hari ini. Nggak masuk ke toko juga hari ini. Kemana dia?" Aldan mengernyit bingung.

"Tuuh kan, jangan- jangan dia kenapa- napa lagi." Aiza mulai panik.

"Apa dia sempat membalas pesanmu atau menjawab teleponmu?" tanya Aldan.

"Iya. Dia sempat jawab chat aku tadi."

"Kapan?"

"Terakhir pagi tadi jam delapan."

"Biar aku cari dia."

"Tapi mau cari kemana, Mas?" tanya Aiza.

"Entahlah. Aku akan cari dimana saja tempat yang berkaitan dengannya."

"Aku juga akan mencarinya, biar aku bawa mobil sendiri, pinjam mobil papa," ucap Aiza menatap ke arah Adam.

"Jangan, Aiza. Ini sudah malam, dan kamu mau cari kemana? Nanti malah bingung dan cari- carian lagi. Biar saja Aldan yang mencari tahu!" titah Adam.

Aiza terdiam sejenak. Ia teringat pesan Akhmar supaya ia tetap diam di rumah dan jangan keluar rumah. Itu adalah amanah suaminya, dan ia tidak boleh melanggarnya. Tapi kalau Akhmar menghilang begini, bagaimana mungkin Aiza akan tetap tenang berdiam di rumah tanpa melakukan apa- apa? 

Ya Tuhan, semoga tidak akan terjadi kabar buruk seperti yang dibacakan di berita- berita sadis itu, tentang orang yang di dibunuh dan dikubur ke sumur, atau orang yang digorok dan mayatnya dibuang ke laut. Aduuhh... Kenapa pemikiran jadi sengeri ini? Aiza berusaha untuk membuang jauh pemikiran buruknya itu dengan beristighfar, lantunan istighfar terus mengalir dalam benaknya. Hanya memohon kebaikan lada Yang Maha Baik.

"Kamu di rumah aja, Za. Tunggu kabar dari aku. Insyaa Allah semua baik- baik aja. Palingan Akhmar cuma kehabisan baterai hape saat ada meeting dengan rekannya. Ya udah aku pergi dulu. Doanya yang baik- baik ya!" ucap Aldan kemudian melangkah pergi.

Aiza menuju ke teras. Perasaannya cemas tak menentu. Beberapa kali terus menghubungi nomer Akhmar namun tidak aktif. Apakah mungkin Akhmar lupa? Apa benar dia ada meeting dan kehabisan baterai hape? Bisa jadi sih.

Resah dan gelisah menunggu di sini.

Laaah... Itu mah lagunya Chrisye. Kok malah nyanyi sih?

***

 

Bersambung

Terpopuler

Comments

Nurie

Nurie

😆😆😆

2024-06-17

0

Supry Atun

Supry Atun

😀😀😀😀author ternyata suka lagunya chisye

2023-05-27

0

the loyal reader

the loyal reader

please deh thor kalo lagi serius jangan becanda. hatiku rasanya naik turun kan jadinya

2023-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!