Setibanya di toko Roti Alvian sudah bergegas keluar mobil terlebih dahulu, sedangkan Nara masih kesusahan dengan buketnya.
“Winara Ayok, “ ajak Alvian saat melihat Nara tak kunjung keluar mobil.
“Kak, gimana caranya? “
Alvian yang melihat itu, terkekeh kecil lalu menghampiri Nara dan menyingkirkan buket tersebut lalu menyimpan di bagasi mobil.
Setelah keluar mobil, Alvian berjalan mendahului Nara. Sedangkan gadis tersebut masih mematung di depan mobil.
“Apa lagi Nara? “ tanya Alvian.
“I-itu, Aku ngak ada uang hehehe, “ Alvian yang mendengar perkataan gadisnya itu, hanya bisa menghela nafasnya panjang lalu menarik Nara masuk.
“Pilih kau mau apa? “ tanya Alvian saat keduanya sudah berada di dalam toko roti.
"Tapi kak, " ujarnya masih ragu.
"Saya bilang pilih Nara, " tegas Alvian membuat mereka jadi pusat perhatian.
Al hasil, Nara menunjukkan beberapa donat, dan juga roti isi kacang. Setelah selesai memilih yang di inginkan Nara, Alvian menuju kasir lalu mengeluarkan selembar senyuman Soekarno-Hatta lalu menggandeng tangan Nara bak miliknya menuju mobil.
“Wah enak nih kak, “ ujar Nara berdiri di depan pintu mobil, membuka bungkusan roti lalu melahapnya.
“Makannya pelan-pelan ngak ada yang bakal rebut kok, “ ujar Alvian sembari menghapus coklat dari sudut bibir Nara.
Nara hanya terkekeh malu, dengan perlakuan Alvian sungguh baru kali ini Ia di perlakukan seperti ini. Bahkan bersama Gino pun, Ia tidak pernah berada dalam momen ini.
“Kaka cobain deh donatnya enak banget, “ ujar Nara menyodorkan donat yang sebelah sudah di makan, dan sebelahnya di sodorkan ke arah Alvian.
Alvian menerima sodoran donat dari Nara namun, bukan bagian yang belum tersentuh yang Ia makan melainkan bagian bekas gigitan Nara.
Nara yang melihat hal itu seketika terkejut, dan dengan cepat menarik jauh tangannya.
"Ih itu bekas gigitan aku, " ujarnya tak enak.
"Lalu? " jawab Alvian, Nara hanya menganga dengan perkataan pria itu.
“Te-terserah deh, tapi gimana enakkan? “ tanya Nara.
Alvian hanya mengangguk mengiyakan perkataan Nara, “ Terlalu manis tidak baik bagi tubuh, bisa cepat gemuk. “
“Kalau aku mau makan sebanyak apapun mah, berat badanku hanya sampe di angka empat puluh tidak lebih bahkan selalu kurang hahaha, “ tawa renyah Nara mengundang senyuman di wajah Alvian.
“Karena kau sudah menghabiskan seratus ribu berhargaku, jadi sekarang temani saya menemui seseorang, “ pintah Alvian sesaat sebelum mengitari mobilnya.
“Tapi, bagaimana dengan pakaianku? Masa aku berkeliaran dengan baju seperti ini, “ ujar Nara saat sudah di samping Alvian.
Alvian hanya memandangi Nara dari atas sampe bawah, lalu mengemudikan mobilnya ke arah yang hanya Ia sendiri yang tau.
“Jas yang kau kenakan sangat bagus, dimana kau membelinya? “ pertanyaan Alvian seketika membuat Nara menundukkan kepalanya.
“Hehehe aku dan Rian membelinya di toko di trift di pasar, “ jawabnya dengan suara yang pelan namun, masih bisa di dengar Alvian.
“Seperti apa sih kehidupanmu, aku jadi ingin masuk lebih dalam ke kehidupanmu. “ batin Alvian.
Setibanya di sebuah toko yang cukup terkenal di kota itu, Nara di gandeng Alvian masuk kedalamnya.
Di dalam, Alvian mengambil sebuah Hoodie dan juga baggy jeans lalu memberikannya kepada Nara.
"Gilak, mahal banget! nggak mau ah, " titah Nara saat melihat barcode harga pakian pilihan Alvian.
“Sana Ganti! “ pintah Alvian sembari mendorong pelan tubuh Nara.
"Tapi kak, "
"Nara! " kesal Alvian di saat Nara lagi-lagi tak mendengarkan ucapannya.
Setelah menerima pakaian yang di berikan Alvian, dengan terpaksa Nara menuju ruang ganti.
Sedangkan Alvian, menuju kasir untuk membayar. Di sana parah gadis tak henti-hentinya memandanginya yah bagaimana tidak, parasnya yang begitu mempesona memikat setiap kaum hawa yang menatapnya.
“Kak, “ panggil Nara saat sudah di belakang Alvian.
Alvian berbalik dan seketika pandangannya terpaku ketika melihat bentuk sempurna ciptaan Tuhan di hadapannya.
“Ayok pergi! “ pintah Alvian menggenggam erat tangan Nara menuju mobil.
“Yah sudah punya cewek rupanya, “ ujar seorang wanita yang berada di sana.
Setelah tiba di tempat yang di tuju, Alvian memberikan kartu kredit miliknya kepada Nara sebelum keduanya turun dari mobil.
“Gunakan itu untuk membeli agar kau tidak bosan menunggu, “ ujar Alvian.
“Tidak usah kak, lagian apa yang harus aku beli? “ ucapan Nara membuat Alvian kesal.
Tanpa memperdulikan perkataan gadis tersebut, Alvian meraih tangan Nara lalu menaruh kartu kredit itu begitu saja dan keluar dari mobilnya.
“Pria yang aneh, “ gumam Nara sesaat sebelum ikut meninggalkan Alvian.
“Saya meeting di lantai dua, kalau kamu ikut jalannya lewat sebelah sana setelah habis berbelanja, “ ujar Alvian.
“Hehehehe tidak usah, aku tunggu disini saja, “ jawab Nara.
Alvian mengangguk lalu mengusap kepala Nara sembari tersenyum, dan melangkah meninggalkan gadis tersebut.
“Apa yang harus ku beli? “ gumamnya kebingungan.
Tak lama, matanya tertuju pada kebab yang tak jauh darinya Ia menghampiri penjualnya lalu membeli satu.
Namun, saat Ia memberikan kartu kreditnya penjual kebab tersebut memandanginya dengan bingung.
“Kenapa mbak? “ tanya Nara dengan polosnya.
“Maaf neng, apa tidak ada uang khas ? “ tanya penjual kebab tersebut.
Nara yang kebingungan harus bagaimana sebab Ia sama sekali tidak mempunyai uang, tak lama dirinya teringat buket pemberian Alvian. Namun buket tersebut ada dalam mobil.
“Sebentar yah pak, lima menit. “ ujarnya sembari berlari menuju parkiran yang tepat di atas Alvian berada.
Dari bawah Nara yang melihat Alvian, berusaha memanggilnya karena jaraknya cukup jauh Alvian tidak bisa mendengar.
Namun, saat ingin melirik ke bawah manik tajam Alvian melihat Nara yang melompat-lompat ingin memanggilnya.
Dengan isyarat Nara menunjukkan mobil Alvian. Namun, Alvian hanya tersenyum menanggapinya dan kembali fokus dengan meetingnya.
“Aaaa bagaimana ini, dia hanya tersenyum? “ gumam Nara.
Sekali lagi Nara mencoba kali ini Alvian melihatnya dengan cepat Nara mengisyaratkan agar Alvian membuka pintu mobilnya. Alvian yang baru mengerti akan isyarat tersebut, dengan cepat menekan kunci mobilnya.
Setelah terbuka, Nara buru-buru mencabut setangkai uang tertusuk pada buket tersebut dan memberikannya kepada penjual kebab tersebut.
Alvian yang sedari tadi memperhatikan gadis itu, tersenyum lebar saat melihat Nara membawa setangkai uang kepada penjual kebab.
“Tuan Jovanka anda baik-baik saja? “ tanya klien meeting Alvian saat melihatnya tersenyum lebar.
“Aa Ia Tuan Ivan, “ jawab Alvian dan kembali menampilkan wajah datarnya.
Setelah beberapa menit menyelesaikan meetingnya, Alvian menghampiri Nara yang tengah asik menikmati kebabnya.
“Hanya ini yang kau beli? “ tanya Alvian saat melihat struk belanja Nara yang bernilai lima belas ribu rupiah.
Nara hanya terkekeh kecil, “Kartu ini tidak berguna bagi penjual kebab itu, “
“Jadi itu alasannya dirimu melompat-lompat tadi, “ ujar Alvian yang langsung di sambut senyum sumringah dari Nara.
“Ayok pulang kak. Mama, ayah, sama Rian pasti sudah nungguin dengan kolak hangatnya, “ pintah Nara.
Alvian mengangguk lalu menggenggam tangan Nara menuju mobil. Dari kejauhan tampak Ani memperhatikan keduanya, gadis tersebut memotret Nara dan Alvian lalu tersenyum sumringah.
Setibanya di kediaman Keluarga Atmaja, Nara yang hendak turun tangannya dengan cepat di cekal Alvian.
“Ini hadia untuk nilai A yang telah kau dapat, “ ujar Alvian menyodorkan paper bag berisikan dua kotak.
“Apa ini? “ tanya Nara yang penasaran dengan isinya.
“Bukannya nanti saja, “
“Kaka tidak ingin mampir dulu, mama sedang buat kolak sepertinya masih hangat, “ tawar Nara.
“Nanti saja, cukup sampaikan salam ku kepada kedua orang tuamu dan juga Rian, “ Nara mengangguk mengerti lalu membuka pintu mobil.
Lagi dan lagi, tangannya dengan cepat di tahan Alvian. Namun kali ini, dengan lancangnya Alvian mengecup keningnya.
Nara yang tidak bisa berkata apa-apa dengan cepat keluar dari mobil Alvian, dan berlari masuk kedalam rumahnya.
“Hahaha menggemaskan, “ ujarnya sesaat sebelum meninggalkan halaman rumah Atmaja.
“Woow siapa tuh? “ goda Rian saat melihat kakaknya pulang di antar pria dengan mobil mewah.
Tanpa menjawab perkataan Rian, Nara berlari masuk kedalam kamarnya dengan wajah bak tomat masak.
.
.
.
.
BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Adila Ardani
Haha Nara aku juga jd senyum "sendiri
2023-02-13
0