Bab 2 Bertemu mantan

Alvian bersama David baru saja tiba di kediamannya. Dengan mendahului David asistennya, Ia melangkah dengan cepat menuju ke arah meja makan yang di sana sudah ada seorang gadis cantik berambut sebahu tengah asik menikmati rujak.

Dari belakang Alvian memeluknya sembari bergelut manja dengan wanita yang bernama Maharani Jovanka yang merupakan satu-satunya alasan semangat hidupnya.

“Oho, apa kau merindukanku tuan muda? “ ledek Rani ketika mengetahui siapa yang memeluknya.

Alvian mengangguk mengiyakan perkataan Rani.

“Hmmm sangat, dunia ini serasa tidak bisa berputar lagi ketika kau tidak bersamaku, “ ujar Alvian semakin mengeratkan pelukannya.

“Ayolah David, singkirkan pria besar ini dari pelukanku. Perutku akan meledak jika dia terus mengeratkan pelukannya, “ pintah Rani yang seolah tidak di dengar oleh David.

“Maaf Nona perintah anda tidak berlaku saat ini, “ ucapan David membuat Rani berdecak kesal, sebab sepertinya kedua pria di depannya tengah bersekongkol.

“Ayolah Al, bayi di dalam perutku akan kesakitan, “ ujarnya lagi mencoba melepaskan pelukan Alvian.

“Okey, heiii bayi kecil kali ini aku mengalah karena mu. Tapi lain kali jangan harap, “ ujarnya setelah melepaskan tubuh Rani.

“Dari mana saja kau, kenapa baru pulang? “ tanya Rani, sembari terus memasukkan beberapa potong buah mangga kedalam mulutnya.

“Dan untuk apa bunga yang terbuat dari uang itu? “ tanya Rani, saat melihat sebuah money bucket yang tak jauh dari mereka.

Alvian berbalik mengikuti pandangan Rani, lalu tersenyum lebar mengingat permintaan Nara waktu itu.

"kau tidak perlu tau untuk siapa bunga itu Rani, " ujar Alvian.

“David, ada apa dengan tuan muda mu ini? “ tanya Rani yang begitu heran dengan senyuman Alvian, sebab tidak seperti biasanya pria itu akan terus menampilkan wajah datarnya.

“Nanti di kolam akan ku bawa teh dan beberapa potong kue, baru ku ceritakan Nona, “ ujar David.

Alvian yang mendengar asistennya akan bergosip ria bergidik ngeri, lalu berjalan menuju kamarnya di lantai atas.

sementara David dan juga Rani, hanya terkekeh geli dengan tingkah tuan muda yang sepertinya tengah merasakan gejolak cinta.

Setibanya di kamar, saat hendak meraih gagang pintu, Ia menghentikan aksinya dan berbalik kembali menatap Rani dan David dari atas.

“Jika ada selembar uang yang hilang, akan ku kubur kalian hidup-hidup, “ ujarnya dengan suara yang cukup keras membuat yang di bawah seketika memandang ke atas.

“Ada apa dengannya? Sepertinya dia sedang menyembunyikan sesuatu, “ gumam Rani.

David yang memang mendengar gumaman tersebut memilih pergi sebab Ia tau, Rani akan bertanya layaknya wartawan yang tengah mewawancarai seorang pembunuh berantai.

“Ya sudah pergi saja sana dasar asisten dan tuannya sama saja! “ oceh Rani, lalu melanjutkan memasukkan buah kedalam mulutnya.

...***...

Di kediaman Atmaja, Nara yang baru saja selesai siap-siap menuju kamar Rian dan membangunkan adiknya itu.

“Rian sayang, antarin aku dong ke pasar nyari jas, “ ujarnya dengan suara manjanya.

Rian mendengar suara kakaknya itu, dengan cepat menarik selimutnya membungkus seluruh tubuhnya.

“Ayolah nggak usah sok tidur aku tau kamu masih melek, “ pintah Nara lagi tetapi kali ini, iya sudah di atas tubuh sang adik.

“Akhh wanita gila, ya sudah turun sana. Lihatlah kau bahkan memakai bajuku, “ kesal Rian lalu berjalan menuju kamar mandi mencuci mukanya.

“Yah mau bagaimana lagi, aku kan hanya punya seorang adik laki-laki bukan adik perempuan jadi aku tidak bisa bertukar pakaian denganmu, “ pintah Nara dengan dramanya.

“Cukup, kau tidak pantas berlagak sok manja. Ayok pergi nanti tutup lagi pasarnya, “

Dengan senyum yang ceria, Nara menggandeng Rian keduanya beriringan menuju motor butut milik ayahnya.

Dengan di bonceng Rian, Nara memegang erat pinggang sang adik sampai keduanya tiba di pasar.

“Bisa nggak, nggak usah peluk, “ kesal Rian pasalnya setiap kali membonceng Nara, kakaknya akan memeluk erat dirinya.

“Kenapa? Kau takut pacarmu melihat huh, “ ujar Nara turun dari motor.

Rian hanya bisa tertawa lalu mengejar Nara yang lebih dahulu masuk kedalam pasar.

Saat keduanya tengah berjalan menuju toko pakaian, tak sengaja Rian melihat Gino yang tengah di gandeng Ani dengan mesranya berjalan ke arahnya dan juga Nara.

“Dasar brengsek! “ ujar Rian saat kedua insan itu sudah di hadapan mereka.

“Sudah Ian, nanti tutup tokonya, “ ujar Nara menarik tangan Rian.

“Hahaha yah si miskin memang cocok di sini, “ gelak tawa Ani yang mengolok kedua kaks beradik itu, membuat darah dalam tubuh Rian seakan mendidih.

“Wah ternyata sampah memang cocok yah sama rongsokan, sama-sama berbau busuk ketika berada di manapun, “ ujar Nara yang begitu pedasnya ketikan kata-kata tersebut menembus lapisan dinding telinga kedua pasangan itu.

“Hahahaha, “ ledekan tawa dari Rian semakin membuat kesal Gino dan juga Ani.

Rian menarik Nara meninggalkan kedua insan itu, menunju toko trifting mencari jas untuk di pakainya lusa.

“Nanti yah Ar, ketika kamu nikah akan ku pastikan bukan baju bekas yang kamu pakai melainkan pakaian limited edition yang hanya di jahit untukmu, “ ujar Rian di sela tangan dan matanya membantu mencari jas yang masih layak untuk di kenakan.

“Hahahaha akan ku tunggu saat itu, “ keduanya tertawa terbahak-bahak, lalu melanjutkan perburuhan mereka.

“Ketemu nih, coba kamu lihat bagus ngak kalau aku pake? “ tanya Nara sembari menunjukan jas yang ditemukannya kepada sang adik.

“Bagus banget tapi sayang ada sedikit noda dekat merahnya, “ ujarnya dengan menunjukkan bekas noda itu.

“nggak apa-apa nanti di cuci kok, “ jawab Nara.

Setelah selesai membayar, Nara dan juga Rian menuju parkiran dan kembali ke rumah.

Sementara Gino yang melihat kepergian Nara, jujur dalam dirinya Ia masih begitu menyayanginya Nara tapi entah mengapa dirinya pun tak bisa menolak ketika Ani menghubunginya.

Setibanya di rumah, Nara segera mengganti pakaiannya lalu menuju kamar mandi mencuci jas yang di dapatnya tadi

Firman Atmaja ayahnya yang baru saja pulang kerja, mendapati putrinya tengah mencuci menghampiri Nara.

“Anak ayah sedang apa? “ tanyanya membuyarkan lamunan Nara.

“Eh ayah sudah pulang, ini Nara nyuci Jas yang di beli di pasar trift tadi, “ mendengar perkataan sang putri semata wayangnya itu, hati Firman seketika hancur sebab di hari terpenting putrinya, Nara hanya mengenakan baju bekas.

“Sini ayah bantu, “ ujarnya menyembunyikan kesedihannya.

“Hahaha nggak usah, ayah kan baru pulang dari kerja pasti capek, “ tolak Nara.

Namun, Firman tetap kekeh membantu putrinya. Dari luar Tina yang melihat itu ikut masuk kedalam kamar mandi, begitu juga dengan Rian yang tidak ingin ketinggalan keseruan mencuci sepotong jas.

“Hahahaha jas sekecil ini di basuh sekampung, “ kekeh Nara yang sudah selesai menjemur.

“Eh ada ayah, “ ujar Rian mengundang gelak tawa keluarga itu.

.

.

.

.

BERKOMENTARLAH DENGAN BIJAK!!

Episodes
1 Prolog
2 BAB 1 Permintaan Nara
3 Bab 2 Bertemu mantan
4 Bab 3 Ujian Skripsi
5 Bab 4 menghabiskan waktu bersama
6 Bab 5 Keributan di pagi hari
7 Bab 6 Rumah sakit
8 Bab 7 Kecolongan
9 Bab 8 Rian membantu
10 Bab 9 Aksi Nara
11 Bab 10 Gino dan Maya bertamu
12 Bab 11 Di temukan
13 Bab 12 Yudisium
14 Bab 13 Grebek Berujung Nobar
15 Bab 14 Nara membantu
16 Bab 15 Menyelamatkan
17 Bab 16 Kembali dengan selamat
18 Bab 17 Kelly Milor
19 Bab 18 Kecelakaan di hari wisuda
20 Bab 19 Berlumuran darah
21 Bab 20 Pelakunya di temukan
22 Bab 21 Ancaman Victor dan David
23 Bab 22 Roseta
24 Bab 23 Ungkapan cinta yang memaksa
25 Bab 24 Melamar Di Sanders grup
26 25 Nabila menjenguk
27 26 Remahan biskuit
28 Bab 27 memanas-manasi Ridwan dan Roseta
29 Bab 28 Selfi di tengah kegelapan
30 Bab 29 Diandra Marah
31 Bab 30 Di culik
32 Bab 31 Membebaskan
33 Bab 32 Nyonya rumah ini
34 Bab 33 Mulai Curiga
35 Bab 34 The Gosip Hot
36 Bab 35 Alexandria
37 Bab 36 Ulah Gino
38 Bab 37 Suasana Meeting Seperti Simulasi Neraka
39 Bab 38 Seperti ABG yang baru kasmaran
40 Bab 39 Rencana Roseta
41 Bab 40 Diserang
42 Bab 41 Serangan II
43 Bab 42 Disakiti
44 Bab 43 Hukuman Alvian
45 Bab 44 Membujuk
46 Bab 45 Sebuah Cincin
47 46 Ilone ketahuan
48 Bab 47 Dibully
49 48 Roseta Kabur
50 49 Pikiran Nara
51 50 Kondisi Firman
52 51 Dijebak!
53 52 Alvian menjauh
54 53 Alvaro Negredo
55 54 Tidak pulang dari semalam
56 55 Alvaro berkunjung
57 56 Perubahan sikap Alvian
58 57 Teman Lama
59 58 Revisi lagi
60 59 Kembali ke rumah
61 60 Dia Kembali
62 61 Siapa Dia?
63 62 Terjebak di lift.
64 63 Dia mantan kekasih Alvian
65 64 Bersama Alvaro
66 65 Bolos sehari saja...
67 66 Lebih Memilih Alvaro
68 67 Akan ku jauhi dia!
69 68 Diusir Alvaro
70 69 Serangan Lian Sheng
71 70 Serangan Lian Sheng II
72 71 Ada penyadap pada ponsel itu..
73 72 Roti Bialy
74 73 Hanya Nara yang Bisa
75 74 Ditepi Pantai
76 75 Gino lagi
77 76 Marni
78 77 Jauhi Bianka!
79 78 Club
80 79 Flashdisk
81 80 Menyerang Alvian
82 81 Alvian vs Nara
83 82 Berhasil!
84 83 Pria misterius
85 84 Pria misterius II
86 85 Apa mereka ada hubungannya?
87 86 Masih bocah
88 87 Mempertahankan The Gosip Hot
89 88 Drama depan gudang
90 89 Mengelabuhi Bianka
91 90 Rencana David
92 91 Berita itu....
93 92 Pertengkaran Rian dan Alvian
94 93 Rencana pertunangan
95 94 Sebuah Berkas
96 95 Sedikit Persiapan
97 96 Roseta Lagi
98 97 Pergi
99 98 Jangan Tinggalkan Aku!
100 99 Aku pulang
101 100 Nara capek Ma,
102 101 Pasangan Gila
103 102 Berlian Indah
104 103 Alvaro Dicegat
105 104 Aku membencinya
106 105 Pergantian posisi Tuan Muda
107 106 Tawa Alvian
108 107 Kehancuran Lidia
109 108 Kehancuran Lidia II
110 109 Hanya Duplikatnya Saja
111 110 Kegilaan Roseta
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
BAB 1 Permintaan Nara
3
Bab 2 Bertemu mantan
4
Bab 3 Ujian Skripsi
5
Bab 4 menghabiskan waktu bersama
6
Bab 5 Keributan di pagi hari
7
Bab 6 Rumah sakit
8
Bab 7 Kecolongan
9
Bab 8 Rian membantu
10
Bab 9 Aksi Nara
11
Bab 10 Gino dan Maya bertamu
12
Bab 11 Di temukan
13
Bab 12 Yudisium
14
Bab 13 Grebek Berujung Nobar
15
Bab 14 Nara membantu
16
Bab 15 Menyelamatkan
17
Bab 16 Kembali dengan selamat
18
Bab 17 Kelly Milor
19
Bab 18 Kecelakaan di hari wisuda
20
Bab 19 Berlumuran darah
21
Bab 20 Pelakunya di temukan
22
Bab 21 Ancaman Victor dan David
23
Bab 22 Roseta
24
Bab 23 Ungkapan cinta yang memaksa
25
Bab 24 Melamar Di Sanders grup
26
25 Nabila menjenguk
27
26 Remahan biskuit
28
Bab 27 memanas-manasi Ridwan dan Roseta
29
Bab 28 Selfi di tengah kegelapan
30
Bab 29 Diandra Marah
31
Bab 30 Di culik
32
Bab 31 Membebaskan
33
Bab 32 Nyonya rumah ini
34
Bab 33 Mulai Curiga
35
Bab 34 The Gosip Hot
36
Bab 35 Alexandria
37
Bab 36 Ulah Gino
38
Bab 37 Suasana Meeting Seperti Simulasi Neraka
39
Bab 38 Seperti ABG yang baru kasmaran
40
Bab 39 Rencana Roseta
41
Bab 40 Diserang
42
Bab 41 Serangan II
43
Bab 42 Disakiti
44
Bab 43 Hukuman Alvian
45
Bab 44 Membujuk
46
Bab 45 Sebuah Cincin
47
46 Ilone ketahuan
48
Bab 47 Dibully
49
48 Roseta Kabur
50
49 Pikiran Nara
51
50 Kondisi Firman
52
51 Dijebak!
53
52 Alvian menjauh
54
53 Alvaro Negredo
55
54 Tidak pulang dari semalam
56
55 Alvaro berkunjung
57
56 Perubahan sikap Alvian
58
57 Teman Lama
59
58 Revisi lagi
60
59 Kembali ke rumah
61
60 Dia Kembali
62
61 Siapa Dia?
63
62 Terjebak di lift.
64
63 Dia mantan kekasih Alvian
65
64 Bersama Alvaro
66
65 Bolos sehari saja...
67
66 Lebih Memilih Alvaro
68
67 Akan ku jauhi dia!
69
68 Diusir Alvaro
70
69 Serangan Lian Sheng
71
70 Serangan Lian Sheng II
72
71 Ada penyadap pada ponsel itu..
73
72 Roti Bialy
74
73 Hanya Nara yang Bisa
75
74 Ditepi Pantai
76
75 Gino lagi
77
76 Marni
78
77 Jauhi Bianka!
79
78 Club
80
79 Flashdisk
81
80 Menyerang Alvian
82
81 Alvian vs Nara
83
82 Berhasil!
84
83 Pria misterius
85
84 Pria misterius II
86
85 Apa mereka ada hubungannya?
87
86 Masih bocah
88
87 Mempertahankan The Gosip Hot
89
88 Drama depan gudang
90
89 Mengelabuhi Bianka
91
90 Rencana David
92
91 Berita itu....
93
92 Pertengkaran Rian dan Alvian
94
93 Rencana pertunangan
95
94 Sebuah Berkas
96
95 Sedikit Persiapan
97
96 Roseta Lagi
98
97 Pergi
99
98 Jangan Tinggalkan Aku!
100
99 Aku pulang
101
100 Nara capek Ma,
102
101 Pasangan Gila
103
102 Berlian Indah
104
103 Alvaro Dicegat
105
104 Aku membencinya
106
105 Pergantian posisi Tuan Muda
107
106 Tawa Alvian
108
107 Kehancuran Lidia
109
108 Kehancuran Lidia II
110
109 Hanya Duplikatnya Saja
111
110 Kegilaan Roseta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!