Bab. 2. Menemani Teman ke Pesta.

"kenapa jadi aku yang dipaksa?" Syifa benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan Atha.

Sementara Atha sendiri merasa sangat senang, niat hati ingin mengantar wanita yang dia sukai ternyata dikabulkan oleh Tuhan.

Seperti itulah Athala Madava, seorang lelaki yang suka melakukan sesuatu seenak jidatnya sendiri. Ketidak sengajaan membuatnya bertemu dengan gadis bernama Syifa, yang berhasil merenggut seluruh perhatiannya.

Jatuh cinta pada pandangan pertama membuat Atha berusaha keras untuk mendapatkan hati Syifa, walaupun harus menerima semua penolakan yang dilayangkan oleh gadis itu.

"apa kuliahmu lancar?" Atha memilih bertanya untuk sekedar mencairkan suasana yang hening seperti sedang berada di tengah hutan.

"alhamdulillah,"

jawaban singkat yang sudah bisa ditebak oleh Atha.

"apa aku boleh bertanya sesuatu?"

Syifa memalingkan wajahnya kearah Atha. "bukannya tadi kau langsung bertanya padaku tanpa meminta izin?"

Atha tersenyum mendengar apa yang Syifa ucapkan, dia tidak mengerti kenapa dia bisa jatuh cinta pada wanita dingin seperti Syifa.

"kenapa kau sangat berbeda dari Zulaikha dan Sita? bukannya kalian bersaudara?" tanya Atha, dia melirik kearah Syifa yang juga sedang melihatnya.

"apa kau sama dengan saudaramu?" bukannya menjawab pertanyaan Atha, Syifa malah balik bertanya padanya.

"maksudmu?" Atha tidak mengerti dengan apa yang dia tanyakan.

"apa kau dan Abangmu sama? dari segi sifat, tingkah laku dan sebagainya?" Syifa menjelaskan maksud dari pertanyaannya.

"tentu saja tidak! Aku lebih tampan darinya," jawab Atha dengan bangga sembari membusungkan dada.

"kenapa kalian tidak sama? bukannya kalian bersaudara?" Syifa membalikkan pertanyaan yang tadi ditanyakan oleh Atha.

Atha berdecak kesal mendengar ucapan Syifa, sementara Syifa hanya tersenyum tipis melihat wajah lelaki itu.

"setiap manusia itu berbeda, baik sifat, karakter dan segala yang ada pada dirinya. Kalau kau bertanya kenapa aku dan saudariku berbeda, maka hanya Allah yang tau jawabannya," ucap Syifa panjang lebar, dia lalu kembali memalingkan wajahnya kearah jendela.

Atha menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman, dia senang karna Syifa mau berbicara panjang lebar padanya.

"lalu, apa aku juga boleh bertanya hal lain pada Allah?"

"tentu saja! tidak ada yang melarangmu untuk bertanya pada penciptamu," balas Syifa, dia yang biasanya selalu cuek dan acuh tak acuh kini malah meladeni ucapan Atha.

"kalau gitu, aku harus bertanya pada Allah kenapa wanita yang ada di sampingku ini selalu bersikap dingin padaku!"

Syifa terpaku mendengar apa yang Atha ucapkan, dia tidak menyangka kalau lelaki itu akan mengatakan hal seperti itu.

"bagaimana? apa menurutmu Allah akan menjawab pertanyaanku?" tantang Atha, terlihat jelas kebahagiaan dimata lelaki itu saat melakukannya.

"tentu saja! Allah akan menjawab bahwa wanita adalah sebaik-baiknya perhiasan yang ada didunia, dan sebagai perhiasan yang berharga, maka para wanita harus menjaga diri mereka. Wanita bisa menjadi makhluk yang menyesatkan bagi para lelaki, jika tidak bisa menjaga diri dan batasannnya. Tentu saja, aku juga tidak mau kalau kau sampai tersesat!"

Atha merasa tersentuh dengan jawaban yang dikatakan oleh Syifa, dan untuk sekali lagi dia merasa jatuh cinta pada wanita itu.

Sementara itu, ditempat lain terlihat seorang wanita sedang disibukkan dengan bunga-bunga. Sepanjang hari dia terus melayani para pembeli yang singgah ketoko bunganya sembari merawat seluruh bunga-bunga yang ada ditoko tersebut.

"Assalamu'alaikum," ucap seorang lelaki sambil melangkah masuk ke dalam toko.

"wa'alaikum salam, ada yang bisa saya bantu, Tuan?" Sita berjalan mendekati lelaki yang sedang melihat-lihat tanaman itu.

"apa aku boleh mengajakmu makan siang?" sepertinya tujuan lelaki itu bukan untuk membeli bunga, melainkan untuk membeli penjualnya.

"sepertinya akhir-akhir ini anda sangat senggang, Tuan?" tanya balik Sita, sudah beberapa hari ini lelaki itubterus saja datang ketokonya.

"benar! aku sangat senggang, dan sayangnya diwaktu senggang itu, tidak ada yang menemaniku!" lelaki itu tampak sedih, dia bersandar didinding sembari melihat sendu kearah Sita.

"apa perlu, saya mengenalkan seorang teman untuk anda, Tuan Sean?" tawar Sita, sepertinya dia tidak berniat untuk menemani lelaki itu.

"tapi saya tidak-"

"Assalamu'alaikum!" tiba-tiba kedatangan Syifa berhasil menghentikan obrolan mereka, wanita itu masuk ke dalam toko denga  diikuti oleh Atha.

"Wa'alaikum salam," jawab Sita dan Sean bersamaan.

"Mas Sean? sudah lama?" tanya Syifa.

Kening Sita berkerut heran saat mendengar panggilan yang disematkan Syifa pada lelaki itu. "kenapa Syifa memanggil Tuan Sean dengan sebutan, Mas?" batin Sita terheran-heran.

"tidak! baru aja sampai," jawab Sean, dia lalu beralih melihat kearah Atha yang juga sedang melihatnya.

"bukannya anda Tuan Sean Pranata?" tanya Atha, Sean menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan darinya.

"Syifa, kenapa kau memanggil Tuan Sean dengan sebutan Mas?" bisik Sita.

Syifa yang masih memperhatikan kedua lelaki itu lalu beralih kearah Sita. "memangnya kenapa? apa tidak boleh?"

Syifa yang sudah mendengar cerita dari Zulaikha tentang siapa sebenarnya Sean menjadi akrab dengan lelaki itu, bahkan dia sengaja pulang cepat saat mendapat pesan dari Sean kalau lelaki itu ingin mengajak Sita makan bersama.

"bukan begitu! tapi ... yah sudahlah," Sita tidak mau ambil pusing dengan panggilan yang Syifa ucapkan untuk Sean.

"apa yang anda lakukan di sini?" tanya Atha, dia melihat tajam kearah Syifa seakan-akan sedang bertanya pada wanita itu.

Syifa yang merasa ditatap oleh Atha merasa tidak peduli, dia malah berjalan ke belakang meja dan duduk disebuah kursi.

"kenapa anda bertanya?"

"apa? apa katanya?" Atha merasa kesal karna lelaki itu tidak menjawab apa yang dia tanyakan, dia merasa semakin panas saat melihay kalau Syifa akrab dengan lelaki itu.

"saya bertanya karna saya mau tau!" ketus Atha.

"kenapa anda mau tau?"

Syifa dan Sita melihat kedua lelaki itu dengan bingung, dalam hati mereka bertanya-tanya kenapa Sean dan Atha seperti sedang mengibarkan bendera perang.

"memangnya-"

"yup, sudah cukup!" Sita terpaksa angkat bicara untuk melerai ucapan mereka, dia takut kalau nantinya terjadi pertumpahan darah.

"baiklah, ayo kita makan siang!" ajak Sean kembali.

"maaf, saya-"

"Pergilah, Sita! biar aku yang jaga toko." Syifa berdiri dan mendorong tubuh Sita untuk mengikuti Sean tanpa menghiraukan ucapan temannya itu.

"tu-tunggu-" Sita yang terus dipaksa oleh Syifa tidak bisa lagi menolak, dia terpaksa masuk ke dalam mobil Sean untuk makan siang bersama.

"Hati-hati!" Syifa melambaikan tangannya pada mereka berdua dan kembali masuk ke dalam toko.

"ada hubungan apa kau dengannya?"

Syifa terkejut karna Atha tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya.

"kau masih di sini? bukannya kau ingin menemui Mas Ammar?" bukannya menjawab pertanyaan Atha, Syifa malah mengusir laki-laki itu.

"jawab aku, Sita! apa dia-" ucapan Atha terpaksa berhenti saat ponsel Syifa berdering.

"ada apa, Dew?" tanya Syifa pada sih penelpon.

"Syifa, apa kau bisa menemaniku kepesta?"

"tidak!" jawaban secepat kilat yang langsung melesat keluar.

"tolonglah Syifa, aku harus menghadiri pesta itu atas nama Ayahku. Kalau tidak, keluarga Tomi bisa memecat Ayah!" Dewi memelas.

"ya pergi saja, kenapa harus bersamaku?" Syifa merasa heran, kenapa harus dia yang dibawa-bawa.

"tidak ada yang mau menemaniku! tolong temani aku yah, Please!" terdengar suara memohon Dewi dari sebrang telpon.

Syifa menghela napas kasar, sungguh dia tidak ingin datang kepesta yang dipenuhi dengan minuman keras dan para wanita seksi. Tapi ...,

"baiklah, aku akan menemanimu!"

Tbc.

Terima kasih buat yang udah baca 😘

Terpopuler

Comments

Mari Anah

Mari Anah

awas syifa bahaya sedang mengintai mu,,semoga syifa selamat

2023-01-31

0

Safni Mardesi

Safni Mardesi

semiga syifa selamat...

2022-12-02

2

Nayra Syafira Ahzahra

Nayra Syafira Ahzahra

semoga Syifa terbebas dari rencana jahat Tomi ya🙏🙏🙏🙏 terus semangat thor 💪💪💪💪

2022-12-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Undangan Pesta.
2 Bab. 2. Menemani Teman ke Pesta.
3 Bab. 3. Tertabrak Sepeda Motor.
4 Bab. 4. Rencana Jahat.
5 Bab. 5. Pencarian Atha.
6 Bab. 6. Ternodai.
7 Bab. 7. Sebuah Musibah.
8 Bab. 8. Kehamilan Zulaikha.
9 Bab. 9. Kembalinya Ingatan Sita.
10 Bab. 10. Luka Rafa.
11 Bab. 11. Rasa Penasaran Sita.
12 Bab. 12. Berada dalam Penjara.
13 Bab. 13. Keinginan Atha.
14 Bab. 14. Seorang Pengintai.
15 Bab. 15. Kecerdasan Sita.
16 Bab. 16. Keputusan Untuk Menikah.
17 Bab. 17. Paksaan Menikah.
18 Bab. 18. Tunangan?
19 Bab. 19. Lamaran Express.
20 Bab. 20. Lamaran Express part 2.
21 Bab. 21. Penentuan Tanggal Pernikahan.
22 Bab. 22. Markas Bandar Narkoba.
23 Bab. 23. Menjaganya Seumur Hidup.
24 Bab. 24. Persiapan Pernikahan.
25 Bab. 25. Finally! (SAH)
26 Bab. 26. Pernikahan, atau bisnis?
27 Bab. 27. Mengikuti Jejak Atha.
28 Bab. 28. Apa kau tidak akan menyesal?
29 Bab. 29. Target Pertama Untuk Dihancurkan.
30 Bab. 30. Rafa dan Pawangnya.
31 Bab. 31. Lamaran yang Tidak Biasa.
32 Bab. 32. Sebuah Video di Tengah Pesta.
33 Bab. 33. Pembelaan Marco.
34 Bab. 34. Pindahan ke Apartemen.
35 Bab. 35. Belanja Bersama.
36 Bab. 36. Menuju Malam Bahagia.
37 Bab. 37. Berbanding Terbalik.
38 Bab. 38. Akhirnya Dapat Jatah Juga.
39 Bab. 39. Sepiring Omlete.
40 Bab. 40. Wanita Asing Pengganggu.
41 Bab. 41. Perasaan Bahagia.
42 Bab. 42. Kejadian di Dalam Pesawat.
43 Bab. 43. Ada apa dengan Atha?
44 Bab. 44. Mempersiapkan kejutan.
45 Bab. 45. Kejadian Tidak Terduga.
46 Bab. 46. Perjuangan Untuk Menyelamatkan Diri.
47 Bab. 47. Berhasil Selamat.
48 Bab. 48. Kemarahan Sean.
49 Bab. 49. Kabar Buruk.
50 Bab. 50. Perjalanan Menuju Dubai.
51 Bab. 51. Duel Maut Sean dan Atha.
52 Bab. 52. Kembali Sadar.
53 Bab. 53. Rencana Sean.
54 Bab. 54. Satu Sama!
55 Bab. 55. Ketahuan.
56 Bab. 56. Balas Dendam Dimulai.
57 Bab. 57. Sayangi Pasangan Sebelum Terlambat.
58 Bab. 58. Akhirnya Pulang Juga.
59 Bab. 59. Mencoba Untuk Memperbaiki Semuanya.
60 Bab. 60. Akhirnya Cinta Juga.
61 Bab. 61. Wanita yang Telah Memberi Pertolongan.
62 Bab. 62. Tertangkapnya Mata-mata.
63 Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin.
64 Bab. 63. Jadilah Diri Sendiri.
65 Bab. 64. Pertemuan Terakhir.
66 Bab. 65. Pemberian Terakhir Marco.
67 Bab. 66. Sebelum Penyerangan.
68 Bab. 67. Masuk Dalam Jebakan.
69 Bab. 68. Rencana Berakhir Tragis.
70 Bab. 69. Pilihan Sulit Yang Harus Dilakukan.
71 Bab. 70. Akhirnya Pengkhianatanmu Terbongkar.
72 Bab. 71. Kemenangan Yang Belum Pasti.
73 Bab. 72. Terpaksa Mengabulkan.
74 Bab. 73. Datangnya Bala Bantuan.
75 Bab. 74. Kabar Membahagiakan (Tamat).
76 Bab. 75. Ekstra Part (Hikmah Dibalik Duka).
77 Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
78 Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
79 Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab. 1. Undangan Pesta.
2
Bab. 2. Menemani Teman ke Pesta.
3
Bab. 3. Tertabrak Sepeda Motor.
4
Bab. 4. Rencana Jahat.
5
Bab. 5. Pencarian Atha.
6
Bab. 6. Ternodai.
7
Bab. 7. Sebuah Musibah.
8
Bab. 8. Kehamilan Zulaikha.
9
Bab. 9. Kembalinya Ingatan Sita.
10
Bab. 10. Luka Rafa.
11
Bab. 11. Rasa Penasaran Sita.
12
Bab. 12. Berada dalam Penjara.
13
Bab. 13. Keinginan Atha.
14
Bab. 14. Seorang Pengintai.
15
Bab. 15. Kecerdasan Sita.
16
Bab. 16. Keputusan Untuk Menikah.
17
Bab. 17. Paksaan Menikah.
18
Bab. 18. Tunangan?
19
Bab. 19. Lamaran Express.
20
Bab. 20. Lamaran Express part 2.
21
Bab. 21. Penentuan Tanggal Pernikahan.
22
Bab. 22. Markas Bandar Narkoba.
23
Bab. 23. Menjaganya Seumur Hidup.
24
Bab. 24. Persiapan Pernikahan.
25
Bab. 25. Finally! (SAH)
26
Bab. 26. Pernikahan, atau bisnis?
27
Bab. 27. Mengikuti Jejak Atha.
28
Bab. 28. Apa kau tidak akan menyesal?
29
Bab. 29. Target Pertama Untuk Dihancurkan.
30
Bab. 30. Rafa dan Pawangnya.
31
Bab. 31. Lamaran yang Tidak Biasa.
32
Bab. 32. Sebuah Video di Tengah Pesta.
33
Bab. 33. Pembelaan Marco.
34
Bab. 34. Pindahan ke Apartemen.
35
Bab. 35. Belanja Bersama.
36
Bab. 36. Menuju Malam Bahagia.
37
Bab. 37. Berbanding Terbalik.
38
Bab. 38. Akhirnya Dapat Jatah Juga.
39
Bab. 39. Sepiring Omlete.
40
Bab. 40. Wanita Asing Pengganggu.
41
Bab. 41. Perasaan Bahagia.
42
Bab. 42. Kejadian di Dalam Pesawat.
43
Bab. 43. Ada apa dengan Atha?
44
Bab. 44. Mempersiapkan kejutan.
45
Bab. 45. Kejadian Tidak Terduga.
46
Bab. 46. Perjuangan Untuk Menyelamatkan Diri.
47
Bab. 47. Berhasil Selamat.
48
Bab. 48. Kemarahan Sean.
49
Bab. 49. Kabar Buruk.
50
Bab. 50. Perjalanan Menuju Dubai.
51
Bab. 51. Duel Maut Sean dan Atha.
52
Bab. 52. Kembali Sadar.
53
Bab. 53. Rencana Sean.
54
Bab. 54. Satu Sama!
55
Bab. 55. Ketahuan.
56
Bab. 56. Balas Dendam Dimulai.
57
Bab. 57. Sayangi Pasangan Sebelum Terlambat.
58
Bab. 58. Akhirnya Pulang Juga.
59
Bab. 59. Mencoba Untuk Memperbaiki Semuanya.
60
Bab. 60. Akhirnya Cinta Juga.
61
Bab. 61. Wanita yang Telah Memberi Pertolongan.
62
Bab. 62. Tertangkapnya Mata-mata.
63
Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin.
64
Bab. 63. Jadilah Diri Sendiri.
65
Bab. 64. Pertemuan Terakhir.
66
Bab. 65. Pemberian Terakhir Marco.
67
Bab. 66. Sebelum Penyerangan.
68
Bab. 67. Masuk Dalam Jebakan.
69
Bab. 68. Rencana Berakhir Tragis.
70
Bab. 69. Pilihan Sulit Yang Harus Dilakukan.
71
Bab. 70. Akhirnya Pengkhianatanmu Terbongkar.
72
Bab. 71. Kemenangan Yang Belum Pasti.
73
Bab. 72. Terpaksa Mengabulkan.
74
Bab. 73. Datangnya Bala Bantuan.
75
Bab. 74. Kabar Membahagiakan (Tamat).
76
Bab. 75. Ekstra Part (Hikmah Dibalik Duka).
77
Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
78
Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
79
Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!