Dalam perjalanan yang sama, Rasya atau geng kampretnya yang juga sedang mengendarai kendaraannya melewati jalanan ini, fokus mereka hilang lantaran bercanda disaat sedang menyetir.
"Woi kamu tuh bisa diam gak sih budek nih kuping denger suara kamu yang hancur banget!"gertak Revan yang mulai menganggu konsentrasinya.
"Ya elah Revan bilang aja klu lo tuh iri kan sama suara emas gue makanya kamu sewot kaya gini?"balas Gibran dengan pedenya.
"Beh suara emas dari hongkong!"balas Revan yang menimpalinya.
"Ya ngeledek lagi emang bener kok kalau suara aku tuh bagus banget mirip sama suaranya justin bieber ya kan Rasya ?"tanyanya dengan wajah pede.
"Terserah lah aku gak ikut-ikutan,"balas Rasya yang nampak lesu.
"Ya elah justin Bieber lagi, klu kamu itu mah bukan justin Bieber tapi justin mleber,"balas Revan dengan cekikikan, Rasya yang mendengar ia hanya menertawakannya secara diam-diam.
"Ya parah Rev kamu ngatain aku lagi?"
"Ya elah anak Mami ngambek lagi?"kesel Revan.
"Ya elah Gibran gitu aja ngambek kamu tuh kayak anak kecil aja sih,"celetuk Rasya.
Sedang asyiknya mereka bercanda di dalam mobil, Rasya yang sedang dalam fokus melajukan laju kendaraannya ia kehilangan kendali saat kendaraannya tak sengaja menabrak seseorang yang sedang menyebrang, menginjakkan rem secara dadakan ketiga nampak terkejut tidak main akibat ulah ketiganya.
"Astaga mati aku! Aku menabrak seseorang?"
"Astaga Rasya kamu itu parah banget sih, itu orang bukan pohon kenapa kamu asal tabrak aja?"celetuk Revan.
"Iah kamu sendiri yang berisik kenapa malah nyalahin aku sih salahkan si Gibran tuh yang dari tadi bikin kerusuhan, kita harus keluar mengecek kondisinya ayo!"
"Gak! Aku gak mau kalau itu orang ma*i gimana? Aku masih muda banget bahkan aku belum pernah merasakan ci*man jadi aku gak mau dipenjara gak mau?"
"Astaga dalam masalah seperti ini kamu bisa-bisanya bahas soal ci*man, ini nyawa orang ayo kita turun,"ajaknya yang tanpa berkata lagi Rasya langsung turun menghampirinya, keduanya yang melihat Rasya turun mereka lantas langsung menyusulnya.
Bersimpuh diaspal, seseorang yang tak sengaja tertabrak seseorang itu ialah Arabella.
" Astaga kenapa apes banget sih aku udah diturunin sama Netta sekarang malah tertabrak mobil lagi sial! Sial!"batinnya dengan kesal.
"Maaf-maaf Mbak aku tidak sengaja telah menabrak anda, soalnya tadi didalam mobil ada tikus makanya kami tidak fokus maafkan kami! Maafkan kami!"
"Idih ini orang bener-bener ya ngatain kita tikus lagi parah banget,"gerutu
"Kamu gak papa kan? Tubuh kamu gak remuk kan?"tanyanya dengan wajah panik.
Sedari tadi Arabella yang tidak memalingkan wajahnya pada pandangan mereka, akhirnya dirinya menatap ke'depan menatap ketiga Pria yang masih dihadapannya dengan terpaan angin yang membuat rambut Arabella yang terurai pun pada beterbangan, kecantikan yang dia hasilkan dengan seketika si trio kampret pun terpesona melihatnya.
"Astaga ini cewek cantik banget,"gumam Rasya yang tidak berkedip sekali pun, kedua sahabatnya yang memandangnya dirinya juga nampak terpesona dibuatnya.
"Astaga mimpi apa ya aku tadi malem kok pagi-pagi gini sudah ada bidadari secantik ini?"celetuk Revan lagi.
"Astaga dia bener-bener cantik banget seperti bidadari yang baru aja turun dari pohon,"balas Gibran yang ngawur.
"Pe*k! Kalau itu mah bukan cewek cantik tapi kuntilanak kampret dasar!"timpal Revan yang langsung menjitak kepala temannya.
"Suka-suka aku lah mulut-mulut aku kenapa kamu yang sewot sih." Sedangkan Arabella yang dibuat bingung sama kelakuan mereka akhirnya Arabella pun langsung pergi dan ninggalin mereka tanpa sepatah kata yang ia ucapkan.
"Astaga aku udah kesiangan mendingan aku pergi aja,"batin Arabella yang langsung bangkit dari tempat ia bersimpuh, melihat angkutan umum yang lewat dirinya langsung masuk kedalam.
"Siapa cewek itu cantik banget ya?"gumam Rasya yang tak henti-hentinya berhenti tersenyum.
"Hah mana tuh cewek kok ilang gitu aja kan gue belum kenalan sama dia!" ucap Gibran beralih ia lihat Rasya melamun terus sambil senyum-senyum
"Lah ini orang malah melamun lagi woiii jangan melamun?"
"Eh kamu tuh apa-apaan sih budek nih kuping?"
"Lagian kamu sendiri siapa yang suruh malah melamun gitu udah-udah kita mendingan cepat berangkat ke kampus Udah siang nih!"
Kembali melanjutkan lagi laju kendaraannya, tak membutuhkan waktu yang lama ketiganya akhirnya sampai disalah satu Universitas yang cukup keren dijunjung banyaknya Mahasiswa mau pun mahasiswi dari kalangan kaya raya.
Rasya, Gibran dan juga Revan yang melintasi koridor kampus, mereka dibuat terpana setelah melihat tatapan semua cewek-cewek cakep pada melihatnya dengan tatapan tersipu malu.
" Gila cewek-cewek pada lihatin kita berarti itu artinya kegantengan kita tuh sudah kelewatan batas ya?"celetuk Gibran dengan pedenya.
" Gila beruntung banget ya gue punya wajah setampan ini?"timpal Revan yang ikut-ikutan.
" Astaga kalian tuh kenapa sih pada pede banget kalau kalian tuh tampan? Jika kalian memang benar-benar sangat tampan kenapa sampai sekarang kalian masih juga jomblo?"balas Rasya yang membuyarkan kepedean kedua temannya.
"Terus apa bedanya sama kamu apa? Kamu sendiri juga masih jomblo sampai sekarang?"balas Revan yang menyindirnya.
"Tingal bilang senasib gitu aja gampang kan?"balas Gibran.
Sedang dalam obrolan ketiganya yang sedang berlangsung, sesaat kemudian langkah mereka dibuat terhenti setelah ada tiga pria tampan yang tak lain mereka adalah Vanno dan kedua temannya pria yang juga jadi incaran di-kampus ini karena ketampanan yang mereka miliki.
Yang dimana mereka kebetulan lewat tepat dihadapan mereka. Para kaum wanita yang melihatnya mereka pun begitu terpesona bahkan rasanya seperti bertemu dengan para idola mereka.
Akan tetapi biar pun Rasya dan juga Vanno satu kampus yang sama, tak terlihat jika mereka itu teman yang akur, bahkan bisa dibilang mereka adalah musuh bebuyutan sejak masih SMA
"Tak disangka kita bakalan ketemu sama si pecundang disini!"gumamnya Vanno yang menatap tajam kearah Rasya
"Daripada ribut sama dia lebih baik kita pergi saja darisini. Karena masih ada urusan yang lebih penting ketimbang tanggepin omongan si bacot seperti dia!" balas Rasya yang kemudian dia yang hendak akan pergi, Vanno pun menggatakan sesuatu yang akhirnya membuat Gibran pun berhenti melangkah.
"Pengecut yang tetap pengecut jadi diapakan juga masih akan jadi pengecut paham! Dan ingat besok pertandingan antar kelas kita, jadi jika kamu merasa bukanlah Laki-laki pengecut buktikan!"
"Sebelum kamu merendahkan orang lain, setidaknya kamu koreksi diri kamu sendiri apa kamu itu sudah cukup pantas bisa berkata seperti itu?" sahutnya yang kemudian tanpa berkata apa-apa lagi, Rasya pun langsung pergi meninggalkan mereka.
"Rasya jangan tinggalin aku?" teriak Revan yang kemudian dia menarik Gibran pun mengejar Rasya.
Richard dan juga David yang Melihat prilaku yang ditunjukkan Rasya kepada Vanno akhirnya membuat mereka pun angkat bicara.
"Vanno sebenarnya apa sih permasalahan kalian berdua ini, kalian ini satu kampus harusnya kalian bisa bersifat akur dan juga damai jangan malah ribut ketika bertemu seperti ini? Kalian tuh sudah dewasa jangan jadi Laki-laki pengecut setiap kali bertemu seperti ini?"tanya Richard tapi Vanno tidak menanggapinya.
"Iya yang dikatakan Richard memang benar, kini waktunya bagi kalian untuk berdamai, seenggaknya ini demi nama baik kampus ini, apa kalian pikir dengan perdebatan yang kalian lakukan ini akan memberi nama baik kampus ini? Tidak kan? Yang ada kalian malah akan menjatuhkan diri kalian sendiri. Setiap kali pertandingan apa yang kalian lakukan, kalian malah akan ribut yang akhirnya membuat lawan malah menjadi menang sedangkan kampus ini akan tambah semakin jatuh karena ulah kalian sendiri, jadi tolong pikirkan omonganku ini baik-baik ya?"ucap Richard yang mencoba memberi pertimbangan ke Vanno, akan tetapi Vanno malah tidak menanggapinya dengan serius.Dan berlalu pergi meninggalkan Richard dan juga David
"Sebenarnya aku tadi lagi menasehati siapa sih?"tanya Richard yang merasa kesal.
"Sudah ayo kita ikuti si Vanno dia memang seperti itu orangnya yaitu keras kepala," ucap David yang kemudian mereka pun pergi mengejar Vanno.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments