BAB 3. MASA LALU ALMAIRA _GDK

Almaira masuk memberi salam kepada Ibu Fatimah. Terlihat wajah ibu Fatimah seperti ada sesuatu yang membuat Wajah Ibu Fatimah Terlihat sedih dan semua anak anak panti yang ada disana tampak lesu. Seolah tidak memiliki semangat.

"Ada apa Bu?

"Kok dari raut wajah kalian semua tidak bersahabat?" tanya Almaira yang belum menyadari kalau salah satu dari Ahli waris pemilik tanah rumah panti itu harus memberikan kabar buruk, kalau tanah beserta bangunan yang selama ini mereka tempati akan di jual ke salah satu pengusaha. Dan disana akan di bangun tempat hiburan.

"Katakan Bu, ada apa?" Almaira kembali bertanya. Tetapi ibu Fatimah tidak sanggup menjawab pertanyaan Almaira. Hingga salah satu dari anak panti yang angkat bicara.

"Kak mulai bulan depan kita tidak bisa tinggal di sini lagi. Dan entah ke mana kita akan tinggal, karena pemilik tanah panti dan gedung ini sudah menjual tempat ini." Abimanyu salah satu anak panti yang lebih besar daripada yang lainnya memberitahu kepada Almaira.

"Jangan asal bicara kamu!"

"Iya Kak, tanah dan bangunan ini sudah diukur dan pemiliknya yang baru sudah datang meminta kita agar segera berkemas memberikan kita waktu hingga 1 bulan mencari tempat tinggal."Abimanyu berbicara apa adanya membuat Almaira terkejut mendengar apa yang diucapkan adik pantinya.

"Katakan Bu, apa yang dikatakan Abimanyu tadi hanya bercanda. Almaira menghampiri Ibu Fatimah, berharap Apa yang diucapkan Abimanyu itu hanya candaan belaka.

"Tidak nak apa yang dikatakan Adik kamu Abimanyu benar padanya."sahut Ibu Fatimah yang mampu membuat Almaira terhenyak.

"Jadi kita harus tinggal di mana Bu? Almaira begitu terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh ibu Fatimah. Kalau saat ini mereka harus mencari tempat tinggal baru. tiba-tiba seorang pria paruh baya keluar dari pintu belakang. Diikuti beberapa orang asistennya.

"Jadi begini Ibu Fatimah, saya akan memberikan kalian waktu selama satu bulan. untuk mencari tempat tinggal yang baru. karena tanah dan bangunan ini akan saya runtuhkan karena di tempat ini akan saya buat tempat hiburan." pria paruh baya itu memberitahu kalau mereka hanya diberi waktu selama satu bulan.

Ibu Fatimah mohon memperpanjang waktu. tetapi pria paruh baya itu tetap dengan pendiriannya. Hingga Ibu Fatimah tidak dapat berbuat apa-apa. Deraian air mata mengalir dari wajah cantik Almaira. " Ya Allah tunjukkanlah jalanMu, ke mana kamu harus berlindung selain kepadamu. kami tidak tahu harus tinggal di mana lagi karena tempat ini akan segera diambil alih oleh yang empunya.

Almaira hanya dapat mengadu kepada Sang khalik. "Bagaimana ini Bu? Bagaimana ini kak? Abimanyu dan adik-adik cantik lainnya menangis mendengar Kalau tempat tinggal mereka akan digusur. Kini ibu Fatimah dilanda dilema. Ibu Fatimah tidak tahu lagi harus berbuat apa saat ini.

Kita akan mencoba berbicara kepada salah satu pendana yang sering memberikan bantuan kepada kita. Siapa tahu dapat membantu kita." Ibu juga sudah mengirimkan surat kepada orang-orang yang biasa berdonasi ke panti ini. Tetapi ibu belum mendapatkan jawaban dari mereka. Entah apa yang harus kita lakukan saat ini Ibu juga bingung."

Pria paruh baya itu berlalu dari sana bersama dengan beberapa anak buahnya. kali ini Almaira tidak akan tinggal diam. Ia berusaha mencari jalan keluar berharap mereka segera mendapatkan tempat tinggal yang baru.

"Ya Allah kalau pantai ini digusur, mungkin aku tidak akan mendapatkan kesempatan lagi bertemu dengan orang tua kandungku. Aku sama sekali belum pernah melihat raut wajah Ibu kandungku dan ayah kandungku." Almaira membatin, membayangkan seumur hidupnya tidak akan dapat bertemu lagi dengan kedua orang tuanya.

"Entahlah Siapa yang tau, kalau orang tua kandung Almaira masih hidup atau tidak. yang pasti ibu Fatimah juga tidak mengetahuinya. Karena sekitar 20 tahun yang lalu, Almaira ditemukan oleh ibu Fatimah di pintu panti. Pagi-pagi sekali saat salat subuh tiba, Ibu Fatimah mendengar suara tangisan bayi yang berasal dari luar yang tak henti-hentinya menangis.

Yang ternyata di sana Almaira menangis tetapi tak ada seorangpun yang ada di luar menemani dirinya. hanya ada sebuah liontin dan surat yang diselipkan di baju milik Almaira ketika Almaira berusia 6 bulan. Dari hari itulah Almaira dirawat dan diasuh oleh ibu Fatimah hingga besar sampai sekarang. Almaira wanita yang sangat pintar, bijak dan rajin.

Sejujurnya Almaira tidak ingin tempat tinggal mereka digusur. Berharap ia dapat kembali bertemu dengan kedua orang tuanya. Tapi bagaimana caranya Almaira bingung.

DI RUMAH UTAMA KELUARGA SETIAWAN

Jeritan tangis bocah kecil menggema di seisi ruangan. Membuat sang babysitter yang selama ini merawat Devan kewalahan untuk menenangkan Devan. Bocah berusia 2 tahun lebih itu sangat rewel karena tubuhnya demam tinggi. Membuat sang baby sitter pun terpaksa harus menghubungi Bimo Setiawan yang masih berada di kantor.

Nyonya Anita tidak dapat berbuat apa-apa. tubuhnya yang sulit untuk digerakkan pun membuat dirinya tidak dapat menenangkan cucu kesayangannya. Hingga air bening mengalir dari wajah Nyonya Anita yang tidak tega melihat tangisan cucunya.

Beberapa asisten rumah tangga sudah berusaha untuk menenangkan Devan. membuat seluruh asisten rumah tangga itu terlihat dan mendengar suara tangisan Devan yang sama sekali belum pernah mereka dengar. "Ada apa ini mengapa Tuan Devan seperti ini? selama aku merawatnya belum pernah tuan muda Devan tangisnya seperti ini." babysitter itu membatin sembari berusaha menghubungi Bimo Setiawan.

kring.....

kring ....

kring....

Suara deringan ponsel milik Bimo Setiawan terdengar jelas di telinganya ketika dirinya bersibuk berkutat di laptopnya. Ia melihat nomor ponsel baby sitter yang menghubungi dirinya. "Ada apa mengapa baby sitternya Devan menghubungiku? gumamnya dalam hati sambil menekan tombol hijau yang ada di layar ponselnya agar sambungan telepon selulernya tersambung kepada baby sitter itu.

"Ada apa Bi?

"Mengapa bibi menghubungiku?

"Maaf Tuan, sudah mengganggu kerja Tuan sore ini. Bibi hanya ingin memberitahu Kalau tuan muda Devan saat ini sangat rewel dan Sudah dari tadi menangis histeris dan tubuhnya panas tinggi.

Padahal Bibi sudah memberikan obat yang biasa bibi berikan jika Tuan muda Devan sakit Tetapi demamnya tak kunjung turun. Tuan muda Devan terus menangis seolah tubuhnya merasa sakit, tetapi dokter yang biasa menangani Tuan muda Devan, sudah kami hubungi dan sepertinya dokter itu kebingungan.

Menurut pemeriksaan dokter pribadi keluarga kita, kondisi kesehatan Tuan muda depan baik-baik saja dan hanya demam biasa. Tetapi entah mengapa Tuan muda Devan terus memanggil mom....mom...begitu saja di dalam tangisnya. Babysitter itu memberitahu apa yang ia dengar dari ocehan bocah kecil Devan kepada Bimo Setiawan yang masih berada di kantor.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

Terpopuler

Comments

Siti Orange

Siti Orange

Pastinya Devan Kangen Momynya
Almaira
lanjut Thor

2022-12-07

0

Siti Orange

Siti Orange

Pastinya Devan Kangen Momynya
Almaira
lanjut Thor

2022-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. PROLOG _GDK
2 BAB 2. TANGIS DEVAN _GDK
3 BAB 3. MASA LALU ALMAIRA _GDK
4 BAB 4. DEVAN SAKIT_GDK
5 BAB 5. DI RUMAH SAKIT._GDK
6 BAB 6. DEVAN BAHAGIA
7 BAB 7. KAU MAMIKU_GDK
8 BAB 8. JANJI_GDK
9 BAB 9. DOSEN KILLER _GDK
10 BAB 10. KAPAN KAMU MENIKAH?_GDK
11 BAB 11.CANTIK_ GDK
12 BAB 12. TETAP SAYANG_GDK
13 BAB 13. NASIB PANTI_GDK
14 BAB 14. MERASA BERAT_GDK
15 BAB 15. MENJADI MENANTU _GDK
16 BAB 16. SEKERTARIS GANJEN_GDK
17 BAB 17. PESAN WHATSAPP _GDK
18 BAB 18. BIMO SAKIT_GDK
19 BAB 19. MENAGIH JANJI
20 BAB 20. DEWA PENYELAMAT _GDK
21 BAB 21. RATU KEPO_GDK
22 BAB 22. PESTA _GDK
23 BAB 23. MERASA BERSYUKUR _GDK
24 BAB 24.MAIN PETAK UMPET _GDK
25 BAB 25. PANGGIL MAMI .
26 BAB 26. PERMINTAAN DEVAN_GDK
27 BAB 27. DATANG KE KANTOR _GDK
28 BAB 28. DI BUTIK_GDK
29 BAB 29. DI MALL_GDK
30 BAB 30. VIRAL _GDK
31 BAB 31. MERASA TERGANGGU _GDK
32 BAB 32. MEMINTA MAAF_GDK
33 BAB 33. MERASA TERGANGGU _GDK
34 BAB 34.BERTEMU DOSEN_GDK
35 BAB 35. PENASARAN _ GDK
36 BAB 36.MABUK_GDK
37 BAB 37. MERASA DILECEHKAN _GDK
38 BAB 38. KWATIR _GDK
39 BAB 39. SIASAT RICARDO _GDK
40 BAB 40. CEMBURU _ GDK
41 BAB 41. KEMBALI SEMANGAT _GDK
42 BAB 42. BERTEMU DENGAN GABRIEL _GDK
43 BAB 43. MERINDUKAN PAPI_GDK
44 BAB 44. MENEMUI BIMO_GDK
45 BAB 44. HAMPIR LEPAS KENDALI _GDK
46 BAB 46. BERASA MEMILIKI ISTRI _GDK
47 BAB 47. PANGGILAN SAYANG _GDK
48 BAB 48. DI PANTI_GDK
49 BAB.49 MERASA TIDAK PANTAS _GDK
50 BAB 50. SARAPAN PAGI_GDK
51 BAB 51. MERASA DI PUJI_GDK
52 BAB 52. RASA RINDU _GDK
53 BAB 53. KEDATANGAN RICARDO _GDK
54 BAB 54. BUTUH PENJELASAN _GDK
55 BAB 55. KECELAKAAN _ GDK
56 BAB 56.FILE TERHAPUS _GDK
57 BAB 57. JATI DIRI ALMAIRA
58 BAB 58. PASANGAN SERASI_GDK
59 BAB 59. ACARA WISUDA _GDK
60 BAB 60. STEFANI PANIK_GDK
61 BAB 61. KEJUTAN DARI DEVAN _GDK
62 BAB 62. KEJUTAN DARI BIMO_GDK
63 BAB 63. PESAN WHATSAPP _GDK
64 BAB 64. ORANG MISTERIUS _GDK
65 BAB 65. JATI DIRI ALMAIRA _GDK
66 BAB 66. SESIL( ALMAIRA)_GDK
67 BAB 67. MASA LALU ALMAIRA_GDK
68 BAB 68. DIMANA PUTRIKU?_GDK
69 BAB 74.TIDAK PERCAYA _GDK
70 BAB 70. TEST DNA_GDK
71 BAB 71.AKAD NIKAH_GDK
72 BAB 72. MERASA PEGAL_,GDK
73 BAB 73. HAK_ GDK
74 BAB 74. JATUH PINGSAN _GDK
75 BAB 75. ALMAIRA HAMIL _GDK
76 BAB 76. PANIK_GDK
77 BAB 77.MENIMAMG CUCU_GDK
78 BAB 78. PERSALINAN _ GDK
79 BAB 79. MERASA BAHAGIA ( TAMAT)_GDK
Episodes

Updated 79 Episodes

1
BAB 1. PROLOG _GDK
2
BAB 2. TANGIS DEVAN _GDK
3
BAB 3. MASA LALU ALMAIRA _GDK
4
BAB 4. DEVAN SAKIT_GDK
5
BAB 5. DI RUMAH SAKIT._GDK
6
BAB 6. DEVAN BAHAGIA
7
BAB 7. KAU MAMIKU_GDK
8
BAB 8. JANJI_GDK
9
BAB 9. DOSEN KILLER _GDK
10
BAB 10. KAPAN KAMU MENIKAH?_GDK
11
BAB 11.CANTIK_ GDK
12
BAB 12. TETAP SAYANG_GDK
13
BAB 13. NASIB PANTI_GDK
14
BAB 14. MERASA BERAT_GDK
15
BAB 15. MENJADI MENANTU _GDK
16
BAB 16. SEKERTARIS GANJEN_GDK
17
BAB 17. PESAN WHATSAPP _GDK
18
BAB 18. BIMO SAKIT_GDK
19
BAB 19. MENAGIH JANJI
20
BAB 20. DEWA PENYELAMAT _GDK
21
BAB 21. RATU KEPO_GDK
22
BAB 22. PESTA _GDK
23
BAB 23. MERASA BERSYUKUR _GDK
24
BAB 24.MAIN PETAK UMPET _GDK
25
BAB 25. PANGGIL MAMI .
26
BAB 26. PERMINTAAN DEVAN_GDK
27
BAB 27. DATANG KE KANTOR _GDK
28
BAB 28. DI BUTIK_GDK
29
BAB 29. DI MALL_GDK
30
BAB 30. VIRAL _GDK
31
BAB 31. MERASA TERGANGGU _GDK
32
BAB 32. MEMINTA MAAF_GDK
33
BAB 33. MERASA TERGANGGU _GDK
34
BAB 34.BERTEMU DOSEN_GDK
35
BAB 35. PENASARAN _ GDK
36
BAB 36.MABUK_GDK
37
BAB 37. MERASA DILECEHKAN _GDK
38
BAB 38. KWATIR _GDK
39
BAB 39. SIASAT RICARDO _GDK
40
BAB 40. CEMBURU _ GDK
41
BAB 41. KEMBALI SEMANGAT _GDK
42
BAB 42. BERTEMU DENGAN GABRIEL _GDK
43
BAB 43. MERINDUKAN PAPI_GDK
44
BAB 44. MENEMUI BIMO_GDK
45
BAB 44. HAMPIR LEPAS KENDALI _GDK
46
BAB 46. BERASA MEMILIKI ISTRI _GDK
47
BAB 47. PANGGILAN SAYANG _GDK
48
BAB 48. DI PANTI_GDK
49
BAB.49 MERASA TIDAK PANTAS _GDK
50
BAB 50. SARAPAN PAGI_GDK
51
BAB 51. MERASA DI PUJI_GDK
52
BAB 52. RASA RINDU _GDK
53
BAB 53. KEDATANGAN RICARDO _GDK
54
BAB 54. BUTUH PENJELASAN _GDK
55
BAB 55. KECELAKAAN _ GDK
56
BAB 56.FILE TERHAPUS _GDK
57
BAB 57. JATI DIRI ALMAIRA
58
BAB 58. PASANGAN SERASI_GDK
59
BAB 59. ACARA WISUDA _GDK
60
BAB 60. STEFANI PANIK_GDK
61
BAB 61. KEJUTAN DARI DEVAN _GDK
62
BAB 62. KEJUTAN DARI BIMO_GDK
63
BAB 63. PESAN WHATSAPP _GDK
64
BAB 64. ORANG MISTERIUS _GDK
65
BAB 65. JATI DIRI ALMAIRA _GDK
66
BAB 66. SESIL( ALMAIRA)_GDK
67
BAB 67. MASA LALU ALMAIRA_GDK
68
BAB 68. DIMANA PUTRIKU?_GDK
69
BAB 74.TIDAK PERCAYA _GDK
70
BAB 70. TEST DNA_GDK
71
BAB 71.AKAD NIKAH_GDK
72
BAB 72. MERASA PEGAL_,GDK
73
BAB 73. HAK_ GDK
74
BAB 74. JATUH PINGSAN _GDK
75
BAB 75. ALMAIRA HAMIL _GDK
76
BAB 76. PANIK_GDK
77
BAB 77.MENIMAMG CUCU_GDK
78
BAB 78. PERSALINAN _ GDK
79
BAB 79. MERASA BAHAGIA ( TAMAT)_GDK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!