Bab 2: Tubuh yang indah

H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

"Kau pria gila! kenapa kau ingin menikah dengan ku, hah? apa mau mu sebenarnya? padahal kita tidak saling mengenal sebelum nya," ucap Rini penasaran ingin tau apa alasan Felix ingin sekali menikah dengan nya, padahal baru satu bulan mereka bertemu.

"Gila? bukan nya yang gila itu adalah kau, kau yang membunuh kakak kandung mu sendiri, hanya karena cinta, lalu kenapa jadi saya yang di kata gila? apa kau tidak punya cermin untuk mengaca?" ejek Felix santai menatap Rini yang sudah kepancing dan terlihat kesal di wajah nya dengan omongan Felix.

Batas kesabaran Rini di sini benar-benar di uji, Rini ingin sekali merobek mulut Felix agar tidak sembarang dalam berkata.

Mata nya terpancar dendam yang begitu besar pada Felix, rasanya tidak kuat jika terus-terusan seperti ini.

Felix yang di tatap penuh kebencian oleh Rini tidak peduli dan terus memasang wajah santai tidak bersalah.

"Jangan menatap ku seperti itu, jika tidak ingin terjadi hal yang buruk padamu," ancam Felix memperingati Rini agar menurunkan pandangan nya.

"Kenapa? apa kau akan memukul ku, menampar ku seperti yang ada di berita viral itu?" tanya Rini.

"Bukan urusan mu apa yang akan saya lakukan, karena kau sekarang istri saya, yang berarti saya memiliki hak penuh atas dirimu," jawab Felix.

"Hahahaha lucu sekali kau, hak penuh? sejak kapan? apa karena saya sudah menjadi istri mu begitu?"

"Ya begitu, emangnya ada lagi yang lain?"

"Cih, jangan harap! pernikahan kita tanpa dasar cinta, dan saya yakin semua ini kau lakukan karena ada sesuatu yang kau rencanakan, jangan pikir saya tidak tau, saya bukan perempuan yang bisa kau bodoh-bodoh kan," tegas Rini ada niat buruk yang sudah Felix rencanakan.

"Jangan banyak omong, sekarang lakukan saja, saya tidak mau kau tersiksa di rumah mu sendiri, karena itu akan sangat menyedihkan," kata Felix.

"Tidak, saya tidak mau, jika kau ingin pergi hari ini juga ya sana kau pergi saja sendiri, saya tidak mau," tolak keras Rini.

Penolakan dari Rini membuat Felix menjadi kesal dan marah, seumur hidup dia tak pernah di bantah kecuali Anisa, tapi sekarang datang lagi satu wanita membantah perkataan nya, bahkan dengan lantang.

Berjalan mendekat, tangan Felix langsung mencengkram lengan tangan Rini dengan kuat.

"Jangan pernah membuat kuat marah, tidak ada satu orang yang bisa menolak apa yang ku inginkan atau hidupnya ku buat seperti di neraka, kau dengar itu," ucap Felix tepat di depan Rini.

"Lepaskan, apa sudah menjadi kebiasaan mu memperlakukan perempuan seperti ini, hah?" marah Rini, meringis kesakitan.

"Semua tergantung pada perempuan itu sendiri, apa pantas di perlakukan baik atau tidak, tapi untuk perempuan seperti kau, saya rasa tidak pantas, karena kau perempuan jahat, dan balasan juga harus jahat pula yaitu dengan perlakuan buruk."

"Tutup mulut mu, kau tidak tau apapun tentang saya, sebelum kau mengatai saya seperti itu, mendingan kau ngaca seperti apa dirimu."

"Saya? tidak, itu tidak perlu karena saya sudah tau siapa saya, tapi kalau kamu seperti nya belum, jadi boleh di coba," ucap Felix.

Cengkraman tangan semakin kuat, lengan Rini semakin terasa sakit, ucapan permohonan nya pun tidak di dengar, pria tersebut seolah tuli tidak mendengar apapun. Padahal jarak mereka begitu dekat.

"Sakit, lepaskan," Rini meringis kesakitan.

"Akan saya lepaskan, tapi kau harus mengemas semua barang mu hari ini juga, tidak ada penolakan atau kau akan merasa sakit lebih dari ini," ancam Felix memperingati Rini.

"Iya, saya akan melakukan seperti apa yang kau katakan. Sekarang lepaskan saya," kata Rini mengikuti keinginan Rini, sebab tidak memiliki pilihan lain lagi.

"Hmmm, bagus," Felix melepaskan cengkraman nya dan pergi meninggalkan Rini begitu saja, masuk ke kamar mandi.

Rini memandang kepergian Felix sangat membenci nya. Baru beberapa jam menjadi istri Felix rasanya tidak sanggup lagi.

"Aku tidak tau ke depan nya perlakuan seperti apa yang akan dia lakukan padaku," cemas Rini pusing memikirkan semua ini.

Di dalam kamar mandi, Felix membasuh wajah dan menatap wajah nya di pantulan cermin. Dia tersenyum kecil melihat wajah kesakitan Rini tadi seolah menjadi kebahagiaan tersendiri untuk nya.

"Kau pantas mendapatkan ini, karena kau perempuan iblis, kau melakukan apapun itu yang berbahaya demi mendapatkan apa yang kau inginkan. Jadi sekarang terima lah balasan dari perbuatan jahat mu," ucap Felix dan tersenyum bahagia.

"Nisa, kakak akan melindungi kamu dari perempuan iblis, tidak akan kakak biarkan iblis itu menganggu rumah tangga mu, hiduplah bahagia, kakak menyayangi mu, dek," batin Felix.

Di sisi lain, Rini melakukan yang di katakan Felix dengan malas-malasan, tidak ada semangat di dirinya.

"Kak apa ini karma yang harus Rini terima?" tanya Rini mengingat Rina sang kakak nya.

30 menit beberes barang memindahkan ke dalam koper, dan saat itu juga Felix baru keluar dari dalam kamar mandi.

Rini tak mempedulikan Felix yang menatap nya, dia malah berjalan melewati Felix begitu saja ke kamar mandi untuk berganti baju dan bebersih, karena sejak masuk tadi, dia belum sempat melepaskan gaun pengantin nya.

Begitu pun dengan Felix melihat itu bodoh amat. Dia berjalan dan menjatuhkan bokong di sofa.

45 menit sudah Rini belum juga keluar, Felix yang sejak tadi menunggu Rini belum ada tanda-tanda kehadiran menjadi kesal.

Dan Rini memang sengaja lama-lama di dalam, karena dia tidak ingin cepat keluar, melihat wajah Felix nanti akan membuat nya pusing.

"Seperti ini lebih baik, dari pada harus melihat wajah nya," ucap Rini menikmati air shower.

Namun kesenangan dan kenyamanan nya tidak berlangsung lama, ada suara ketukan dari luar yang kencang dan bertubi-tubi menganggu aktivitas nya, hingga terhenti.

"Siapa sih? berisik banget, gak tau apa ketukan nya itu sangat menganggu," kesal Rini.

Dia segera mengambil handuk dan di lilitkan di tubuh dan segera keluar.

Ceklek.

"Ada apa? kenapa ketuk nya sudah seperti sedang menagih utang? gak bisa di ketuk dengan pelan-pelan saja?" tanya Rini dan Felix melihat seksi nya Rini hanya di balut handuk pendek, menelan saliva nya.

Dia tak membalas perkataan Rini, mata nya terperangkap dan Rini belum menyadari itu karena rasa kesal suara bisik itu sudah menganggu kenyamanan nya.

Felix berjalan mendekati Rini, dengan tatapan aneh. Rini melihat itu menjadi takut dan melangkah mundur.

"Apa yang kau lakukan?" gemetar Rini takut, Felix terus berjalan mendekati nya hingga terpentok di tembok.

"Kenapa? apa kau takut?" tanya balik Felix dengan senyum penuh makna di ujung bibirnya.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

nikmatilah akibat perbuatan jahat mu yg telah membunuh kakak kandung mu sendiri dan juga hampir bisa membunuh Anisa karena obsesi mu itu yg ingin memiliki Bara

2023-02-10

0

𖤓⃠☠︎ Mom Indri🐼𖡹

𖤓⃠☠︎ Mom Indri🐼𖡹

Rini tersakiti aku kok sedih, padahal ular itu berbisa sebelumnya.. eee sekarang gak lagi. semoga ular berbisa bisa jadi ular jinak. untuk felix jadilah pawang yang unik agar milikku menjadi jinak tidak berulah😁.
Yakin dah dengan perlakuan felix yang keras, rini akan sadar dan berubah🤓

2022-12-31

0

Novie Rochana

Novie Rochana

🤩🤩

2022-12-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!