bab 4 ciuman weekend

Berhubung hari ini weekend , olahraga lari pagi selalu dilakukan Selin dan ayahnya namun sekarang bertamabah personil yaitu Mia sahabatnya dan om lendra.

Om lendra terlihat segar di pagi hari ini dengan memakai celana pendek selutut dan baju kaos ngepres di tubuh atletisnya membuat kedua gadis tersebut tambah semangat olahraga.

Mereka tidak perlu jauh-jauh berlari ke lapangan sebab di belakang rumah Selin sudah terdapat lapangan begitu luas tak lupa tambahan alat olahraga di sana seperti tiang pull up di tepi lapangan sebagian alat gym yang lainnya berada di ruangan olahraga.

Selin sedikit terpesona ternyata lendra bisa mengimbanginya berlari di lapangan , ya melihat postur tubuh lendra dapat dilihat ia sering olahraga.

" Om suka lari juga , Selin lihat fisik om lumayan juga ? " Tanya Selin di saat mereka beriringan berlari

Lendra sekilas melihat Selin lalu mengangguk kepalanya.

" Benar-benar pria yang dingin tapi gua ngak akan menyerah mencairkan es kutub di samping gua " gumam Selin

Mia yang tidak biasa berolahraga mengatur nafasnya yang ngos-ngosan tidak karuan seperti jantungnya ingin meledak lalu ia berhenti duduk di tepi lapangan meluruskan kakinya serasa ingin copot.

" Memang benar olahraga yang paling enak itu di kasur bersama seorang pria " ucapannya kemudian

Selepas berlari Selin melanjutkan latihan beladiri bersama Charli di lapangan mengunakan samsak tinju punching pad kotak berukuran segi empat.

lendra sedikit terpana takjub melihat gerakan dan pukulan serta tendangan Selin yang begitu ber powerfull.

" Hebat juga " ujarnya di dalam hatinya

Keringat yang bercucuran di wajah Selin membuat ia tambah terlihat cantik, lendra seketika memalingkan wajahnya melihat keringat di wajah Selin yang terlihat lebih **** ketika berkeringat menurutnya.

lendra segera membuang pikiran negatif tersebut.

" Sadar ndra , masih pagi pikirannya udah kemana-mana " gumam lendra.

" Istirahatlah dinginkan dirimu Selin , ayah mau nge gym dulu di rumah " ujar Charli berlalu meninggal mereka

Lendra yang akan menyusul kepergian Charli langsung di hadang oleh Selin mencekal tangan pria tersebut.

" Om mau kemana ? "

" Saya mau nyusul pak Charli , memangnya ada apa ? " Tanya lendra seketika menghentikan langkahnya berbicara tanpa menatap gadis tersebut

Selin memutar tubuh lendra menghadapnya lalu menyeret lendra ke tepi lapangan.

" Bantuin aku om , aku mau sit up jadi pegangin ujung kaki Selin "

Lendra sudah sekuat tenaga menghindari menatap wajah Selin namun sekarang dia malah di beri situasi seperti ini , dengan pasrah lendra akhirnya ber lutut memegangi kaki Selin.

" Aduh , ujian gua malah bertambah di pagi hari " Ujar lendra melihat Selin melepas baju kaosnya yang sudah basah berkeringat , dengan memakai bra sport memperlihatkan gumpalan daging padat yang begitu menantang.

Mia mengacungkan jempol melihat usaha sahabatnya itu dari tempat yang tidak jauh dari Selin.

" Tidak bisakah kamu pakai bajunya lagi ? " Ujar lendra membuang mukanya , dengan hanya melihat saja akan membuatnya tersiksa

Selin tersenyum mesum mendekatkan wajahnya pada lendra , " kenapa om ? Baju tadi kan basah , aku ngak suka memakai pakaian yang sudah basah " Ujar Selin sensual di depan wajah lendra

Lendra menelan Salivanya tak sengaja melirik bagian dada Selin yang tidak tertutup lalu ia memalingkan wajahnya.

Setelah puas melihat lendra memalingkan wajahnya , Selin selanjutnya melakukan sit up beberapakali hingga akhirnya dia selesai.

Tangan lendra kembali di cegat oleh Selin ketika ia ingin bangkit , helaan nafas mereka bertemu ketika tidak ada jarak diantaranya.selin memiringkan wajahnya mencicipi bibir yang selalu mengoda menurutnya.

lendra yang terkejut hendak mendorong selin malah tidak bisa gadis tersebut memiliki tenaga yang besar mengeratkan pinggang lendra mendekat kepadanya.

" Oh my God "

Mia menutup mulutnya terkejut dengan sebelah tangan melihat hal tersebut.

Setelah puas dengan bibir lendra gadis tersebut meninggal lendra yang sedang ereksi akibat ulahnya, sepertinya lendra akan mandi lebih lama.

" Benar-benar gadis yang gila " umpat lendra melihat adiknya yang sepertinya sudah bangun.

*****

Lendra terlihat lebih segar seusai mandi paginya yang sedikit lama akibat ulah gadis yang menciumnya di lapangan.

" Di depan ayahnya dia bersikap seperti gadis polos , tak habis pikir dengan anak zaman sekarang begitu agresif dan bersemangat " gumam lendra yang tengah menyisir rambutnya yang basah sehabis keramas.

Sarapan pagi telah terhidang tinggal menunggu satu orang lagi , selepas olaraga membuat perut Selin berbunyi kelaparan untuk di isi.

" Ayah , aku akan panggil om lendra untuk sarapan karena aku sudah kelaparan menunggunya "

Ceklek

( Bunyi pintu di buka )

Selin langsung menutup matanya melihat lendra hanya memakai handuk sepinggang dan itu tidak boleh ia lihat bisa-bisanya dia akan memakan lendra daripada sarapan yang menunggunya .

"Lah om , ngapain belum pakai baju. cepatan om.aku udah lapar ingin makan " ujar Selin menutup pintu kembali ia lebih baik memilih pergi daripada tidak tahan nantinya

Lendra mengelengkan kepalanya merasa aneh melihat yang agresif seperti Selin ternyata bisa bersikap seperti tadi melihat tubuhnya.

Dengan gerakan cepat lendra memakai pakaiannya ia juga tidak mau di tunggu lama-lama oleh Charli , tak enak rasanya jika dia harus di tunggu seperti ini.

" Maaf pak , saya mandinya lama " Ujar lendra bergabung di meja makan

" Tak apa , mari makan semuanya"

Sesaat mengambil nasi yang di depan Selin lendra sempat melihat senyuman mengejek Selin yang mungkin di tujuhkan untuknya.

Apapun yang dipikirkan gadis tersebut lendra tidak mau mengambil pusing ia lantas melahap makanannya dengan khidmat.

Selepas sarapan pagi mia berpamitan untuk pulang ia menyerah tidak akan mengoda lendra yang menolaknya di awal pertemuan namun bukan itu yang membuatnya ingin pulang lantas karena kekasihnya mengajaknya untuk berpergian di weekend kali ini.

" Sedikit sedih gua ngak bisa lihat om hot namun mau bagaimana lagi , kekasih gua pengen ketemu lagi " ujar Mia sedikit murung

" Ya elah , kaya ngak mau kesini aja lu. Besok-besok kan masih bisa ke sini lagi , catat ya " ujar Selin menekankan ucapannya sebelum melanjutkannya

" cuma liat om lendra aja , awas lu sampai mengoda om gua " lanjutnya kemudian

Mia hanya tersenyum mengangkat jempolnya sebelum memasuki mobil keluarganya yang telah menjemput

Disinilah Selin sekarang menonton film kesukaan ayahnya bersama lendra , hal yang biasa mereka lakukan ketika weekend.

Selin menguap karena bosan duduk di samping ayahnya hingga dia beralih berbaring di paha lendra.

Lendra sedikit terkejut namun tidak dapat menolak juga akhirnya membiarkan gadis itu tertidur pulas menjadikan pahanya bantalan.

Film tersebut berakhir Charli baru menyadari Selin yang tertidur di paha lendra.

" Maaf kan Selin , lendra dia memang suka tidur di mana pun. Baiklah akan aku angkat dia ke kamar " ujar Charli

lendra menjadi tak enak jika harus Charli yang mengangkat tubuh Selin yang menurutnya berat di angkat oleh pria yang belum dikatakan tua itu.

" Biar saya saja yang bantu gendong Selin ke kamar pak "

Charli hanya mengangukkan kepalanya setuju dia percaya akan pria tersebut lalu berlalu ke menuju ruangan kerjanya yang berada di lantai bawah.

Helaan nafas teratur dapat di rasakan lendra yang mengendong Selin ala bridal style menaiki tangga , melangkah dengan hati-hati menaiki satu persatu anak tangga tersebut.

Akhirnya lendra dapat bernafas lega telah sampai di depan kamar gadis tersebut dengan perlahan dia menurunkan Selin yang terlihat masih pulas tertidur.

Di saat ia ingin menarik diri , tangan Selin mendekap tubuhnya hingga wajah lendra bertubrukan langsung dengan dada selin.

" Terasa lembut dan nyaman "

Namun lendra langsung menepis pikiran tersebut mencoba berdiri , kekuatan gadis tersebut memang begitu besar membuat lendra kesusahan melepas dirinya

" Selin , lepaskan om.kamu tidur yang benar jangan aneh-aneh"

Selin membuka matanya menatap manik mata lendra ,

" Bukannya om menyukai dadaku , sedari di lapangan aku melihat om meliriknya "

lendra hanya diam tak menjawab pernyataan gadis tersebut melihat ada kesempatan untuk bangkit, ia tak menyiakan kesempatan disaat dekapan Selin melonggar dia langsung berdiri menjauh dari gadis yang sedang berbaring di atas ranjang.

Selin ingin menjangkau tangan lendra namun dia kalah cepat tubuh tegap itu sudah menghilang dibalik pintu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!