Lendra menjalani kesehariannya menjadi asisten pribadi Charli di kantor , Selepas dari kantor seperti biasanya dia akan menjemput selin di jam empat sore waktu dia pulang sekolah karena akhir kelas sekolah menengah atas membuat gadis tersebut lebih lama pulang dari seperti biasanya.
" Beb , kamu yakin orang kepercayaan ayah kamu nggak curiga nih kita lama-lama bertemu " tanya jastin yang sedang merangkul pinggang gadis yang di sampingnya itu
" Ngak lah beb , dia ngak akan tau. Aku udah beri alasan yang menyakinkan,lagian klau kita ketemuan di luar ngak akan bisa ayahku akan mantau dua puluh empat jam. Udah lah jangan di pikirin lagi "
Mereka berdua sedang berada di atas balkon sekolah yang sudah tersedia kursi panjang yang entah dari mana sudah berada di sana.
Jastin menepuk pahanya mengisyaratkan gadisnya untuk duduk diatasnya, tak perlu menunggu lama Selin mengetahui maksud kekasihnya itu.
" Udah lama loh aku ngak bertemu bibir kamu aku jadi kangen banget rasanya" Ujar jastin mengeratkan pinggang Selin mengikis jarak di antara mereka , tangan Selin sudah berpindah dari berada di pundak jastin beralih mengalungi lehernya.
decapan bibir mereka terdengar saling menautkan satu sama lain mengisi kekosongan ruang hampa balkon di langit sore yang cerah tersebut menghiasai kebersamaan mereka.
Tidak ada orang lain di atas balkon berhubungan semua siswa telah pulang , Selin merapikan pakaiannya bagian atasnya yang sudah terbuka serta pengait branya yang telah terlepas oleh jastin.
" Manis beib " ujar jastin menjilati jarinya yang terasa hangat sedari tadi memenuhi liang gadis yang duduk di atas pahanya itu.
Selin membuang ****** ******** karena sudah basah lalu melemparnya ke wajah jastin , " buat kenang-kenangan jika kau rindu aku " ujar Selin menyeringai licik
Jastin menerima hal tersebut dengan senyuman menghirupnya sebentar lalu menyimpannya kedalam ransel sekolah yang ada di sampingnya.
Merasa pakaiannya telah rapi Selin dan jastin berjalan beriringan menampangki anak tangga untuk turun ke lantai bawah.
Sedikit risih dan aneh Selin berjalan sebab tidak ada yang menutupi penghalangnya di bawah sana.
Selin berjalan terlebih dahulu keluar gerbang agar tidak membuat lendra curiga, selepas memberikan kecupan di bibir lelaki itu
" Maaf nunggu lama om " ujar Selin menduduki dirinya di sebelah kemudi
lendra sedikit terperanjat terkejut karena dirinya yang tertidur akibat rasa kantuk menguasainya menunggu terlalu lama hingga dia tertidur
lendra menatap heran Selin yang sedikit aneh menurutnya, " bajumu kenapa berantakan sekali tidak selicin tadi pagi " ujar lendra menelusuri seragam selin
Jlek!
Selin menelan Salivanya menatap bajunya yang memang benar di katakan lendra , tidak serapi pagi tadi malah bnyak bekas lipatan baju yang membuat corak aneh.
" Hmmmmm , mungkin ini karena aku tidur di kelas jadi ngak merhatiin baju jadi gini deh " sanggah Selin mencoba se normal mungkin menjawab pertanyaan lendra
Lendra tidak menghiraukan masalah pakaian menghilangkan pikiran negatif di dalam otaknya lalu melajukan mobil.
Fiuh!
Selin menghela nafas lega akhirnya lendra tidak bertanya lebih mengenai bajunya.
*****
" Bestie ! "
Teriakkan Mia mengelengar di ambang pintu lalu memasuki kamar Selin menghamburkan dirinya di atas ranjang king size berwarna biru itu.
" Emang ya , lu kalau penasaran lantas datangin rumah gua malah pakai acara nginap lagi cuma gara-gara mau lihat om gua aja "
Mia menggoyang-goyangkan kakinya yang tidur terlungkup , " wajarlah siapa tau om , lu kecantol sama gua "
" Aduh ! " Mia mengaduh kesakitan setelah mendapatkan lemparan bantal oleh Selin
" Ngak boleh lu ambil , om lendra milik gua jadi siapa pun itu tidak boleh mengambilnya"
Tawa Mia terdengar apakah Selin lupa bahwa dia sudah memiliki kekasih , " bestie , lu ngak lupa kan sama jastin brengsek yang udah jadi kekasih lu sekarang ? "
Mia mencoba mengingatkan sahabatnya itu jikalau dia lupa mengenai hubungannya.
" Kalau bisa keduanya kenapa tidak , kau lupa dengan siapa berbicara aku bisa memainkan peran sekaligus "
" Emang bangsat lu bestie "
Mereka berdua tertawa kembali menghabiskan waktu menonton drama kesukaan kedua sahabat tersebut.
" Oh my God, gua ngak habis pikir kalian berciuman di balkon sekolah namun untung juga lu pilih balkon sekolah yang ngak ada cctv " ujar Mia memelankan suaranya takut ayah Selin mendengar pembicaraan mereka
" Mau gimana lagi gua ngak bisa keluar rumah apalagi pergi sama jastin selepas kejadian pulang kemalaman yang buat ayah gua marah "
Obrolan mereka terhenti ketika Charli memangil Selin dari lantai bawah untuk segera makan malam.
Selin dan Mia segera menuruni tangga menuju ruang makan disana sudah ada Ayahnya dan lendra di meja tersebut.
Mia mengengam tangan Selin melototi matanya melihat lendra yang duduk tegap mengunakan kaos yang lumayan ngepres tubuhnya , " sumpah itu om lu tampan dan mengoda iman banget "
" Sok an lu bicara iman , liat yang menggoda aja lu bisa menyerahkan diri membuka kaki lebar-lebar "
Mia menoel kepala sahabatnya itu kalau bicara memang selalu benar.
Kedua sahabat tersebut langsung duduk di meja makan dengan Mia yang memilih duduk di kursi kosong di samping lendra.
" Untung ada ayah nih , gua harus sabar lihat tingkah bestie gua yang gila klau ngak , tidak mungkin akan gua biarin Mia mengoda om lendra " gumam Selin memperhatikan gerak gerik Mia di depannya
Hening , tidak ada yang berbicara ketika makan semuanya sibuk dengan makanan yang di santapnya.
Berbeda dengan Mia tangan nakalnya berada di atas paha lendra , seketika lendra melirik ke arah gadis yang sampingnya.
Selin dan temannya sama saja menurutnya , lantas ia menarik tangan tersebut yang hampir menyentuh titik sensitif tubuhnya.
Selin menahan tawanya melihat aksi sahabatnya yang gagal.
" Bangsat , bisa-bisanya dia menghindari sentuan tangan gua " Mia mengeram sendiri di dalam hati sekaligus malu karena telah mendapatkan penolakan.
Selepas sarapan Selin membawa piring kotor ke wastafel untuk di cuci sebab asisten rumah tangga telah pulang selepas magrib , sudah menjadi kebiasaannya mencuci piring sesudah makan.
Tak lupa Mia juga ikut membantu , lebih tepatnya hanya merendam tanggannya.
" Baru kali ini bestie ada yang menolak sentuhan tangan gua padahal udah gua elus - elus Secra perlahan , sumpah gua malu banget ketemu om lu. Mau di tarok di mana muka gua nanti dia kira gua apaan "
" Lah lagian lu juga masa langsung tancap gas , om lendra itu dingin banget orangnya sampai-sampai gua kedinginan klau di antarjemput sama dia "
" Ehemmmm "
deheman tersebut membuat Keduanya berbalik selanjutnya terdiam melihat tubuh yang berdiri tegap memandang mereka kemudian lendra berjalan kesamping tubuh Selin meletakkan gelas kotor kedalam wastafel.
" Saya dengar Lo Selin " Ujar lendra sebelum menjauh berjalan menuju kamarnya.
Selin mengigit bibirnya mendengar lendra bicara seperti itu , belum lagi aroma tubuhnya yang begitu semerbak wangi.
" Hmmmmmm wanginya bestie " ujar Mia menghirup dalam-dalam aroma parfum lendra yang masih tertinggal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments