"Ah, Akhirnya selesai juga"
Andra duduk bersandar di teras belakang rumah Bu Maria. Sedangkan Kamil, dia pergi mengambil minuman dan makanan yang tadi sudah di siapkan oleh Bu Maria.
"Ini, minum dulu"
"Makasih bro" sahut Andra menerima gelas yang sudah terisi penuh oleh Kamil.
Mereka duduk bersandar sambil memperhatikan hasil kerja mereka.
Tanpa terasa sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore.
"Gak terasa, kerja kita selesai juga yah Ndra."
"Yah, namanya di kerjain. Yah pasti selesai lah Mil. Kecuali di liatin doang, baru gak selesai" balas Andra menyebalkan.
Kamil mencebik, dia mengedarkan pandangannya. Tanpa sengaja, Kamil melihat ke balik jendela kamar Siti.
Siti ngintip? dia liati......Andra?.
Kamil mengikuti arah pandangan mata wanita cantik di kampung itu.
Seperti nya dia suka sama Andra.
"Yuk cabut!" ajak Andra membuyarkan lamunan Kamil.
"Eh iya" sahut Kamil terkejut, dia segera memunguti gelas dan juga teko milik Bu Maria. Lalu, mereka pun mengitari rumah Bu Maria untuk ke depan rumah.
Saat kedua pria itu tiba di depan rumah, saat itu pula Bu Maria keluar dari rumah nya.
"Eh Andra, Kamil. Udah siap?"
"Udah Bu, Alhamdulillah sudah siap semua" jawab Andra. Di lanjutkan oleh anggukan kepala Kamil.
"Wah cepat sekali yah, uhm... Tunggu sebentar, ibu ambil uang nya dulu" Bu Maria langsung bergegas masuk ke dalam rumah nya, lalu dia kembali keluar sambil membawa dua kantong plastik.
"Ini buat ibu kalian, bawa pulang yah. dan ini, upah membuat kandang ayam ibu"
Maria memberikan kantong plastik berwarna hitam yang sudah dia isi dengan beras, jagung dan ubi kayu.
"Wah terimakasih Bu, kenapa harus repot repot"
"Iya Bu, upah nya sudah lebih dari cukup kok" sahut Kamil.
"Gak masalah, itu rejeki kalian. Kebetulan kemarin ibu pane padi dan jagung, makanya deh bisa bagi bagi sama kalian"
"Makasih banyak yah bu, kalau gitu aku sama Kamil pamit pulang dulu" pamit Andra.
"Iya iya, pulang lah. sebentar lagi seperti nya akan turun hujan" ujar Bu Maria sambil menatap langit.
Andra dan Kamil pun ikut menengadah. Benar saja, dari arah barat langit sudah terlihat gelap.
"Permisi Bu" ujar Kamil.
"Iya"
Andra dan Kamil pun bergegas pulang, mereka tersenyum dengan apa yang mereka bawa kali ini.
Sungguh hidup terlihat sederhana oleh kedua pria tersebut.
Di perjalanan, Andra menyuruh Kamil untuk membawakan kantong plastik nyam Dia ingin menghitung uang yang di berikan bua Maria tadi.
"Pegang bentar, aku mau hitung dulu" ucap Andra.
Kami pun menerimanya, dia sama sekali tidak ada merasa keberatan jika itu bersama Andra.
"Alhamdulillah Mil, kita di kasi 1 juta sama Bu Maria." ucap Andra setelah menghitung uang yang tadi Bu Maria kasih.
"Ni buat kamu setengah, dan buat aku setengah"
Andra memasukkan uang ke dalam kantong Kamil.
"Loh kok kamu kasih aku setengah Ndra, kan yang banyak kerja kamu. Aku hanya bantu bantu"
"Udah gak papa, kita kerja berdua, hasilnya milik kita berdua" jawab Andra sambil kembali mengambil kantong plastiknya.
Mereka berjalan kaki menuju ke rumah, dalam perjalanan mereka tak henti hentinya bercanda, kadang Andra yang membuat lelucon.Kadang, Kamil yang membuatnya.
Mereka memang sangat cocok menjadi sahabat, sahabat tanpa kenal pamrih.
"Oh iya Ndra, tadi gak sengaja aku lihat Siti ngintip kamu di jendela kamar dia" ucap Kamil antusias.
"Terus?"
"CK...Kamu kok gitu sih"decak Kamil kesal, ketika melihat Andra yang tidak penasaran dengan ceritanya.
"Yah, aku harus apa coba? mungkin dia mengintip kita yang sedang bekerja"
"Tapi ini beda Andra, bahkan ketika kita akan pulang. Aku juga melihat dia mengintip!" ujar Kamil lagi.
"Benarkah?" lagi lagi Andra bersikap seolah acuh.
"Ah sudah lah,lupakan saja" dengus Kamil merajuk.
"Cih... itu aja merajuk, dasar pria kurang tulen!!" ucap Andra meledek.
"Terserah kamu saja, huh" Rajuk Kamil.
Andra terkekeh, Kamil memang paling beda. Dia terlihat kekanak-kanakan bola bersama nya.
Asik berjalan kaki, mereka pun tiba di rumah Kamil. Pria itu menawari Andra untuk mampir, tapi Andra menolak nya.
"Aku pulang dulu yah, sudah mau magrib soal nya"
"Gak mau mampir nih" tawar Kamil.
"Besok aja, aku mau cepat pulang dan mandi"
"Oh yaudah deh, besok aku ke rumah kamu"
"Ok siap" jawab Andra.
Pria tampan itu pun kembali melanjutkan langkah nya, dia melangkah lebar tidak sabar tiba di rumah.
Ibu pasti senang, aku mendapat uang dan juga beras.
"Andra!" panggil seorang gadis cantik.
Andra pun berhenti, dia menoleh dan tersenyum pada wanita yang kini juga tersenyum pada nya.
"Kamu dari mana?" tanya wanita itu tersenyum manis. Dia terlihat malu malu pada Andra.
"Aku baru saja pulang dari rumah Siti" jawab Andra jujur.
Seketika senyum manis berubah menjadi senyum masam.
"Ngapain kamu di rumah Siti?" tanya gadis itu terdengar sinis.
"Aku kerja di sana, membuat kandang untuk ayam Bu Maria" jawab Andra.
Tanpa terasa, jantung Andra berdetak kencang. Gadis itu adalah gadis yang sempat di sukai oleh Andra.
Seli Tiansa, putri dari Kolik Tiansa. Dia merupakan teman dekat Siti, namun tanpa mereka tahu. Kedua nya menyukai pria yang sama.
"Bagus lah, kalau cuma hanya bekerja" balas Seli.
Andra hanya mengangguk pelan, dia tidak berkata kata lagi. Mereka sama sama terdiam dalam suasana senja.
"UM..Seli, pulang lah. Hari sudah semakin sore" kata Andra.
"Kamu gak mau pulang emang nya?"
"Tentu saja aku mau pulang, aku juga mau berikan ini pada ibu ku" jawab Andra gugup.
"Ya sudah, ayo"
"huh?" kaku Andra. Dia terbengong, rasa gugup di hatinya membuat dia terlihat konyol.
"Bukan kah kita sejalur? pulang bareng gak papa lah" ujar Seli lagi.
"Oh iya, hm..Ayo"
Mereka pun berjalan beriringan. Tak henti hentinya Seli tersenyum, dia sangat menyukai momen ini.
Andai kamu tahu Andra, jantung ku berdebar sangat kencang. Kamu selalu membuat ku salah tingkah.
Setiba nya di persimpangan, mereka berdua berhenti.
"UM..Aku pulang dulu Andra" ucap Seli salah tingkah.
"Iya, hati" jawab Andra santai.
"Kamu yang hati hati, rumah kamu masih jauh kayanya"
" Gak kok, udah deKet" jawab Andra semakin membuat Seli salah tingkah.
"Yaudah, aku pulang"
"hmm.."
Andra menatap kepergian Seli, gadis itu melangkah masuk ke dalam gang. Sesekali dia menoleh kebelakang untuk memastikan, apakah Andra masi melihat nya atau tidak.
"Ehh..." tubuh Andra tergerak namun tertahan ketika melihat Seli hampir tersandung batu besar.
"CK.." Andra terkekeh pelan, melihat tingkah konyol Seli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments