Musim panen telah tiba. Seperti biasanya petugas dari pemerintahan akan meminta pajak penghasilan pada para petani. Kali ini mereka meminta tiga kali lipat lebih banyak dari biasanya. Para petani tentu saja merasa keberatan dengan permintaan para petugas itu. Tapi apa yang bisa mereka lakukan, selain menuruti permintaan mereka.
Tapi Xena dengan lantang menolak permintaan mereka. Dia juga meminta para petani untuk tidak menurut pada mereka.
"Siapa kamu?. Berani sekali menentang perintah kerajaan. Apa kamu mau dihukum?." Sergah salah satu dari mereka.
"Aku tidak perlu menjawab pertanyaanmu. Yang jelas kami tidak akan memberikan apa yang kalian minta. Mana mungkin kami akan menyerahkan setengah dari hasil jerih payah kami pada kalian. Apa kalian sudah gila?."Sarkas Sena.
"Hey nona, jaga bicaramu. Jangan kurang ajar!!. Apa kamu benar-benar ingin dihukum karena menentang peraturan kerajaan?. Aku sarankan kamu jangan cari masalah. Lebih baik menurut dan patuhi saja apapun perintah yang keluar dari kerajaan. Jika tidak, kamu dan keluargamu akan mendapat masalah. Kalau kamu tidak terima dengan peraturan yang dibuat kerajaan, datang saja temui raja atau pangeran kami. Karena semua ini adalah perintah mereka."
"Kalau begitu, aku ingin bertemu langsung dengan raja dan pangeran kalian. Bawa aku pada mereka." Tantang Xena.
Para petugas saling pandang. Mereka tidak mungkin membawa atau mempertemukan Xena atau siapapun pada raja. Karena tidak sembarangan orang bisa masuk kedalam kerajaan. Terlebih mereka takut jika Xena bertemu dengan raja, mereka semua yang akan mendapat masalah. Karena raja memang tidak pernah mengeluarkan peraturan kejam seperti itu pada rakyatnya. Rakyat memang diwajibkan membayar pajak, tapi tidak sebesar itu.
"Kenapa kalian diam saja?." Tanya Xena.
"Kamu fikir bertemu dengan raja itu semudah membalikkan telapak tangan kamu nona?. Tidak sembarang orang bisa masuk kedalam istana dan bertemu dengan raja. Apalagi orang seperti kalian." Jawab petugas itu.
"Baiklah. Kalau begitu kami tetap akan membayar pajak seperti biasanya kami membayar. Tidak ada pembayaran tiga kali lipat, mengerti." Ujar Xena.
"Coba saja kalau kamu berani menentang perintah raja." Jawab petugas itu.
"Tidak masalah kalau kalian tidak mau menerimanya. Kami justru sangat senang." Balas Xena.
Xena memanas-manasi para petani, agar mereka menentang peraturan itu. Adu mulut pun terjadi diantara Xena, para penduduk dan juga para petugas. Xena yang kesal melempari petugas dengan kentang, diikuti yang lainya, hingga akhirnya mereka pergi.
Xena sangat senang. Dia tidak peduli seandainya dia akan dibawa ke istana bertemu dengan raja dan dihukum karena menentang perintahnya, karena memang itu yang dia inginkan. Sepertinya halnya Audrey, Xena juga ingin kembali masuk ke lingkungan istana kerajaan, hanya saja dengan motif yang berbeda.
Sejak kematian ayah dan ibunya, kakek Abraham membawa Xena dan Audrey tinggal di desa itu. Kakek Abraham mengganti identitas mereka karena khawatir para penjahat yang dulu membunuh puteranya mungkin saja masih mencari Audrey dan Xena.
Semasa hidupnya, Hector mengabdi pada kerajaan Zephyra. Selain sebagai panglima perang, tugas lainnya adalah sebagai ajudan pribadi yang bertanggung jawab atas keselamatan raja dan putra mahkota. Sudah banyak musuh kerajaan Zhephyra yang dia bunuh. Tak heran jika banyak musuh Zephyra yang menginginkan kematianya.
Saat itu, musuh besar kerajaan Zephyra menyerang secara tiba-tiba. Mereka mengincar nyawa raja dan pangeran Alaric yang saat itu baru berusia sebelas atau dua belas tahunan. Nyawa pangeran Alaric hampir saja melayang, seandainya Hector tidak datang tepat waktu. Hector lalu membawa lari pangeran Alaric dan Xena keluar dari istana, melalui lorong rahasia, menuju hutan. Sedangkan Audrey dan ibunya sudah lebih dulu keluar melewati lorong itu.
Hector tidak tahu, kalau ada musuh yang mengikutinya, hingga dia berhasil menemukan keberadaan mereka. Pertarungan antara Hector dan musuh kerjaan Zephyra pun kembali terjadi. Hector bertarung seorang diri mengalahkan semua musuhnya, walau dia harus mendapatkan luka dibeberapa bagian tubuhnya. Hector kemudian meminta istrinya membawa anak-anak mereka dan pangeran Alaric masuk ke dalam sebuah bunker.
Baru saja mereka hendak pergi, seorang musuh yang belum benar-benar mati, menancapkan pedangnya tepat di punggung hingga menembus jantung Hector. Hector pun roboh dan jatuh ke tanah. Dia meregang nyawa di depan anak dan istrinya, juga pangeran Alaric.
Mereka semua menangis dan berteriak histeris. Tak lama kemudian para prajurit kerajaan datang, dan membawa mereka ke istana. Hector dimakamkan dengan penuh hormat dan diberi penghargaan oleh keluarga kerajaan.
Dua bulan kemudian, Adriana istri Hector juga ditemukan meninggal dikamarnya. Awalnya tidak ada yang tahu apa penyebab kematianya, tapi Abraham yakin, ada yang meracuni menantunya. Sejak saat itu, Abraham memutuskan keluar dari istana membawa istri dan kedua cucunya, hidup di desa sebagai orang biasa.
Sejak kematian ayahnya, Xena sangat membenci pangeran Alaric juga kerajaan Zephyra, karena menurutnya pangeran Alaric dan kerajaan Zephyra lah yang merenggut nyawa Ayah dan ibunya. Walau sang kakek sudah menjelaskan kalau semua itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Hector sebagai ajudan pribadi pangeran, tapi Xena tetap tidak bisa menerimanya.
Semua manusia itu sama. Nyawa manusia manapun sangat berharga, baik itu seorang pangeran, pengawal ataupun rakyat biasa. Kenapa rakyat biasa atau pengawal harus menyerahkan nyawa mereka demi seorang pangeran atau raja?. Itu sangatlah tidak adil. Itulah yang difikirkan Xena.
.....
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Di kerajaan Zephyra.
Pangeran Alaric meminta Conrad mengurus perjalannya menuju pemukiman warga di seberang hutan itu. Walau Conrad tidak setuju dengan permintaan pangeran Alaric, tapi dia tidak bisa membantah. Conrad harus bisa meyakinkan raja agar mengijinkan pangeran Alaric pergi ke desa itu. Dia membuat alasan ingin mengawasi desa itu, yang menurut laporan Dimitri, warga disana banyak yang memberontak dan tidak mau membayar pajak.
Dengan berat hati, raja akhirnya mengijinkan anaknya pergi dengan pengawalan yang sangat ketat, tapi pangeran menolak. "Tidak ayah!! Kalau aku di kawal, orang-orang disana pasti akan curiga. Ayah tenang saja, selama paman Conrad aku pasti akan baik-baik saja." Ujar pangeran Alaric.
***
Singkat cerita, pangeran Alaric pun pergi bersama Conrad, juga empat orang pengawal terbaik. Mereka menyamar menjadi pengembara, karena Alaric tidak ingin ada yang mengenali mereka. Pangeran Alaric sengaja membayar seorang yang ahli dalam melakukan perubahan pada wajah orang, sehingga dia dan juga para pengawalnya tidak bisa dikenali.
Mereka berangkat menaiki kuda, menyusuri jalanan setapak ditengah hutan, hingga akhirnya sampai di desa itu. Pangeran Alaric menemui salah satu petugas kerajaan yang bertugas mengawasi desa itu, dan sesuai harapanya, petugas itu tidak mengenalinya.
"Ada perlu apa kalian kemari?." Tanya petugas itu arogan.
"Kami adalah pengembara. Kami ingin meminta ijin bermalam disini satu atau dua malam saja." Jawab Alaric.
Petugas itu menatap pangeran Alaric dari atas sampai bawah. "Lima koin emas." Ujarnya.
"Apa??." Pangeran Alaric tersentak.
"Berikan aku lima koin emas, maka aku akan ijinkan kalian bermalam disini. Jika tidak, silahkan kalian pergi." Sergahnya.
Pangeran Alaric menghentikan Conrad yang sepertinya akan menghajar petugas itu.
"Ini " Ujar Pangeran Alaric, seraya menyerahkan dua batang emas pada petugas itu. Matanya membulat sempurna melihat batang emas itu. Senyumnya seketika mengembang, dan langsung mengambil batang emas itu dari tangan pangeran Alaric.
"Silahkan saja kalau kalian mau bermalam disini. Ayo...ayo masuk. Saya akan siapkan kamar untuk kalian." Ujarnya senang dan bersemangat.
.
.
.
Bersambung💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Reyshia Ratu
ceritanya menarik untuk di baca
2023-02-25
1