Cinta Tak Sempurna
"Api!!! Apiiii!!!... Toloooooonggg... Anak saya di dalam rumaaahh.. Tolooong sayyaaaa...."
Deg!
Deg!
"Ayah!! Kenapa dengan rumah kita?? Tiara! Tiara mana Yah?!" seru Algi begitu panik.
Belum sempat ia mendengar ucapan sang ayah mertuanya, Algi sudah berlari ngacir masuk kedalam rumah yang di penuhi dengan si jago merah.
"Tunggu Nak!!" seru Pak Jaka Ayah Tiara.
Algi tidak mendengarkan. Ia sibuk mengambil sapu tangan miliknya yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi. Algi membasahi sapu tangan itu sebelum ia pasangkan ke hidungnya dan berlari masuk ke dalam rumah yang di penuhi si jago merah.
Algi berlari dengan cepat menuju ke dalam rumah yang sudah di penuhi asap begutu pekat.
"Tiara! Kamu dimana? Sayang!" seru Algi dalam kobaran api yang terus menyala besar.
Ia berjalan perlahan menuju suara sahutan yang begitu lirih. Algi bergerak menepi sesekali terbatuk karena bau asap yang begitu menyengat.
"Sayang!!"
"A-abang!!" sahut Tiara begitu lirih.
Wajahnya sudah memucat menahan sakit di perutnya. Algi berjalan perlahan melewati seluruh api yang semakin membesar saja.
"Sayang!" serunya saat melihat Tiara jatuh terkapar dengan wajah memucat.
Tiara menoleh dan tersenyum pada Algi. ''Astaghfirullah!! Darah!! kamu berdarah sayang!! Kamu kenapa?! Apa jangan-jangan...''
''Ahhhh... aarrgghhtt..'' pekik Tiara begitu kesakitan saat perutnya semakin sakit saja.
''Kita keluar! Ayo!'' ucapnya pada Tiara.
Dengan segera ia mengangkat tubuh ringkih Tiara yang terasa ringan saat ia gendong ala bridal style.
''A-abang.. sakiiiiiittt....'' lirih Tiara semakin kesakitan.
Ia memeluk tubuh kurus Algi semakin erat saja. ''Sabar sayang! Tunggu sebentar lagi! Tutup hidung kamu dengan sapu tangan Abang! Ayo!'' titahnya pada Tiara.
Tiara menggeleng. ''Kalau adek tutup dengan sapu tangan itu uhuukk.. gimana sama Abang?? uhuukk.. uhuukk.. aarrgghhtt..''
Algi semakin panik saja saat merasakan tangan kirinya basah dan lembab. Algi panik. Sementara kedua orang tua dan kedua adik Tiara sangat khawatir dengan keadaan kedua anak mereka ini.
''Sabar Sayang! Abang sedang berusaha! Tunggu dulu! Kamu yang sabar ya?'' ucapnya lembut kepada Tiara.
Tiara mengangguk patuh. Walau perutnya semakin sakit, ia tetap bertahan. Ia semakin erat memeluk tubuh kurus Algi. Tiba-tiba saja sekilas ingatan di malam itu terlintas di ingatan nya.
Ia mendongak menatap wajah Algi yang sedang panik mencari jalan keluar. Berkali-kali Algi berputar untuk menghindari api agar tidak menyambar tubuh mereka berdua.
''A-abang...'' panggil Tiara
''Ya sayang! Sabar dulu ya? Abang lagi berusaha! Tenanglah!'' katanya lagi pada Tiara
Tiara semakin erat memeluk tubuh itu. ''Ma-maaf Abang.. adek salah sama Abang.. hiks... maaf... kalau saja uhuukk.. adek dengar omongan Abang agar tidak ikut pulang bersama nya.. pastilah adek tidak ternoda seperti ini.. hiks.. uhuuuukkk.. maafkan adek, Bang.. adek sayaaanggg.. sekali sama Abang! hiks.. maaf... uhuukk.. uhuukk..'' lirihnya begitu menyayat hati Algi.
Algi terisak. ''Sudah sayang. Sudah. Abang sudah memaafkan mu! Abang sayang dan cinta sama kamu. Jangan merasa bersalah. Abang rela seperti ini agar kamu bisa bahagia bersamanya. hiks.. jangan berbicara seperti itu! Walaupun kamu tidak menginginkan kehadiran Abang, tapi kamu tetap istri Abang! Dua tahun sayang! Dua tahun Abang sudah menjadi suamimu, apakah belum ada cinta di hatimu untukku, Tiara??'' tanya Algi begitu lirih.
Ia terus berusaha mencari jalan keluar. ''Hiks.. maaf Abang.. maaf... adek salah.. maaf...hiks.. uhuukk .. uhuukk.. aarrgghhtt.. selamat tinggal Abang! Carilah wanita yang lebih baik dariku! Waktu ku sudah tiba, Bang... uhuukk.. lailahailallaaaahhh...'' lirih Tiara dengan mata terpejam.
Algi terkejut. Ia menoleh pada Tiara yang saat ini terkulai lemas karena kehabisan nafas. ''Sayang! Tiara! Bangun Dek! Bangun!! Jangan tinggalin Abang, Tiara!! Bangun sayang!!! Bangun!!'' sentak Algi pada tubuh Tiara yang sudah tidak bergerak.
''Nggak!! Nggak boleh!!! kamu nggak boleh pergi sayang!!! Dua tahun kita bersama walau Abang tidak pernah tidur bersama mu dan menyentuhmu, Abang tetap setia dan menginginkan mu untuk menjadi istri Abang, Tiara!! Bangun!!!'' sentak Algi pada tubuh yang sudah tidak berdaya itu.
''Hiks.. bangun sayang.. bangun.. apa gunanya pengorbanan Abang selama ini untuk membahagiakan mu! Hiks.. bangun sayang!'' lirihnya sambil terisak.
Algi terus berjalan mencari jalan keluar di tengah kobaran api yang semakin membesar. Tepat saat ia berbelok ke arah sumur, ia melihat celah untuk bisa keluar.
Tapi celah itu masih di kelilingi oleh api. Tanpa berpikir panjang, Algi terus membawa Tiara menuju lubang sempit yang muat hanya untuk satu orang saja itu.
Dinding itu merupakan dinding kamar mandi di rumah itu yang hanya terbuat dari bambu yang sudah di buat menjadi sebuah dinding. Dan sudah di rekatkan dengan kawat seadanya.
Algi memaksa masuk lubang itu dengan membawa Tiara di depannya. Ia merubah posisi Tiara menjadi seperti memeluknya. Ia berusaha masuk ke lubang sempit yang sedang terbakar itu.
Ia memaksa masuk waktu api sudah membakar sisi kiri tangannya yang tersangkut karena melindungi Tiara. ''Allahu Akbar!!! Panas!!!'' pekik Algi saat merasakan tangan nya begitu panas karena terbakar.
Sementara Tiara sudah tidak sadarkan diri lagi. Algi berhasil membawa keluar tubuh Tiara dengan selamat namun, nahas untuknya.
Ia di timpa reruntuhan dinding bambu itu hingga ia tertimpa di bawahnya dengan tubuhnya mendarat di tubuh Zahra.
Brrraaaakkk..
''Allahu Akbar!!'' pekik Algi.
Ia jatuh menimpa tubuh Tiara yang sudah tidak sadarkan diri. Sementara Seseorang nan jauh disana tersenyum puas melihat Algi terbakar bersama Zahra.
''Hahaha... rasain kau! Itu akibatnya karena kau menolak perintahku untuk mengugurkan kandungan nya! Enak saja minta tanggung jawab padaku!! kau ingin lapor polisi?! Noh, laporrr!!! Cih! Lagak sok pahlawan! Jika bukan karena aku, kau tak kan bisa menikahi gadis impian mu itu! Tapi sayang nya... aku lah yang telah menikmati tubuhnya terlebih dahulu hahahaha.. kasihan... hahaha...''
Plaaakkk!!!
''Setaan kau!!!'' makinya pada seseorang yang sudah menampar nya.
''Cuih!! jijik sekali aku melihat mu!! Tampang mu saja sudah terlihat pria tidak baik-baik!! Aku mendoakan agar kau mendapatkan balasan apa yang telah kau lakukan selama ini pada sahabatku!!''
Plaakk..
Bugghh..
Bugghh..
''Arrrgggghhttt gadis sialan!!! Mau aku perko** kamu heh?!'' sentaknya sambil memegang tubuh ringkih sahabat dekat Tiara ini.
''Kau! Ingin melecehkan ku?!?! Heh?! kurang ajaarr!!!'' serunya begitu murka
Bugh..
Bugghh..
Bugghh..
''Aaaarrrgghhtt.. patah tangan gue! Setan Lo gadis gilaaaa!!''
''Kau yang setan gilaaaa!!!''
Bugh..
Bugh..
Bugh..
Kraakkk...
''Arrrgggghhttt... Maaaaakkk... sakit tangankuuuuu!!!''
''Mamp*s lu!!'' Salah kalau elu berhadapan sama gue! Gue pemegang sabuk hitam juara tingkat nasional! Tubuh elu yang cebol itu bukan tandingan gue!! Ambil lu!!''
''Arrrgggghhttt...'' pekiknya.
''Itu hukumannya bagi orang yang telah menghianati sahabat sendiri dan menodai istrinya dengan cara dibius! kemudian dilimpahkan kesalahan itu kepada Algi! Itu hukuman yang pantas untukmu, Bang Derry cebol item dekil!!''
''Tiaraaaa!!! Algiii!! Tidaaaaaaakkkk...''
Deg!
Deg!
💕💕💕💕
Hehehe...
Assalamualaikum semua...
Selamat malam...
Othor rilis cerita baru lagi nih. Cerita ini mengisahkan tentang Bang Algi. Saudara kembar Kinara.
Bagi yang belum tau, mampir dulu di cerita Mak dan Papinya agar kalian lebih nyambung ye?
Aku bukan pembawa sial. Kisah Mak Alisa.
Pelabuhan terakhir ku. Kisah Papi Gilang dan Mak Alisa.
Muara cinta Maulana. Kisah perjalanan cinta Bang Lana dan ada adek Nara di dalamnya.
Penantian Kinara. Baru aja terbit bulan lalu.
Cus kepoin!
Othor tunggu ye?
Tinggalkan jejak kalian disana setiap kali membaca karya remehan othor ini!
Wassalamu'alaikum.. selamat malam dan selamat beristirahat semuanya... 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Inarairlan 0811
sblm cerita ini, cerita apa dulu y.. soalny ko algi dh merit m tiara..
2024-04-24
1
Lina Zascia Amandia
Slmt karya Kakak sdg dipajang NT.
2023-02-01
3