Dongeng Pernikahan

Can terkejut ketika mendengar jika putrinya ingin menikah dengan lelaki kejam seperti Alessandro. “Apakah kamu kira lelaki berdarah dingin seperti Alessandro akan memperlakukan istrinya dengan sangat baik bagaikan di negeri dongeng.” Sentak Can hingga membuat Laia berhenti meneriakinya.

“Apa maksud Papa?” tanya Laia yang mulai bisa menguasai amarahnya sendiri.

“Tuan Alessandro pastilah memiliki alasan lain sehingga ia menikahi Sellena,” bujuk Can untuk menenangkan hati Laia.

Wajah murka dan juga penuh emosi yang tadinya Laia tunjukkan kini mulai berkurang dan digantikan dengan senyuman licik diwajahnya yang penuh dengan riasan. “Papa benar juga, mana mungkin Tuan Alessandro menikahi Sellena jika bukan tanpa alasan dan aku juga yakin jika alasan itu pastilah akan membuat Sellena terkurung dalam lubang penderitaan sehingga dia tidak bisa melihat setitik pun cahaya.” Can menghembuskan nafas lega melihat Laia berhenti berteriak histeris seperti tadi.

***

“Tersenyumlah dan tunjukkan akting seorang pengantin bahagia pada dunia!” perintah Alessandro setelah mereka keluar dari pintu ruangan Sellena berada.

“Aku tidak bisa menyematkan senyuman dusta,” jawab Sellena lirih.

“Kalau kau berani membuat satu orang saja sadar jika kita tidak bahagia maka, Laia akan kehilangan senyuman diwajahnya.” Alessandro bicara dengan melihat kearah Sellena dengan penuh peringatan.

Sellena menyentak pandangannya kearah Alessandro dengan penuh keterkejutan. Lelaki ini benar-benar manusia berdarah dingin. “Jangan pernah membawa nama Laia dan aku akan melakukan apapun yang Anda inginkan.” Selang beberapa detik Sellena menarik garis lengkung pada bibirnya dan menunjukkan senyuman terbaik dihadapan Alessandro dengan jantung yang berdegup penuh kebencian.

“Sial! Dia cantik sekali,” umpat

Alessandro didalam hati lalu membuang pandangannya kearah lain sekilas. “Jika sampai kau jatuh maka aku akan memotong kaki indah kamu ini.” Ancam Alessandro dengan menatap kearah kaki Sellena yang ditutupi oleh gaun pengantin yang menjuntai sampai lantai.

“Dia kejam sekali,” gumam Sellena lirih dengan membuang pandangannya kearah lain.

“Apa kau bisa mendengarnya. Aku akan memotong lidahmu jika sampai berani berbicara lagi.” Ancam Alessandro.

Kini Sellena dan juga Alessandro mulai menuruni anak tangga rumah ini. Sellena benar-benar tidak menyangka jika banyak sekali orang yang hadir dan dia juga bisa melihat banyak pejabat dan juga artis papan atas ibu kota ikut menghadiri pernikahan terkutuk ini, lalu ia menatap kearah Alessandro. Sebenarnya siapa lelaki ini? Apakah pengaruhnya begitu besar hingga artis dan juga para pejabat ikut menghadiri pesta pernikahan terkutuk ini.

“Tersenyum, Sayang.” Alessandro bicara dengan wajah datar yang penuh wibawa.

Sellena tersenyuman manis dan membiarkan jepretan kamera mengabadikan gambar mereka. Sungguh dari kecil Sellena sangat mendambakan pernikahan yang mirip seperti negeri dongeng dan ia pun mendapatkannya sekarang. Tapi tidak dengan lelaki yang ia cintai-sungguh disayangkan sekali. Sellena bisa melihat banyak tamu yang berbisik sembari menatap kearahnya dan juga Alessandro secara bergantian.

Sellena mulai melihat meja panjang dan juga para koki yang dengan senang hati membantu para pengunjung untuk mengambil menu yang mereka sukai. Sellena dengan sangat jelas bisa melihat jika para tamu wanita begitu mendambakan sosok lelaki yang ada di sampingnya sekarang. Andaikan Sellena bisa maka ia akan meminta salah satu diantara wanita tersebut untuk menggantikan posisinya.

Sellena yang tidak terbiasa mengenakan sepatu heels hampir saja terjatuh beberapa kali. Tapi Alessandro dengan sigap membantunya berdiri dengan tegap. Untuk menutupi keterkejutannya Sellena menyematkan senyuman dusta pada bibirnya untuk mengelabuhi setiap mata yang sedang mengamati mereka.

“Memangnya aku pingsan berapa bulan sampai lelaki ini bisa menyiapkan semuanya,” batin Sellena didalam hati.

“Kau tidur selama dua hari dan dalam waktu itu anak buahku menyiapkan semuanya.” Alessandro seakan bisa menebak apa yang sedang Sellena pikirkan sekarang. “Berterima kasihlah padaku karena aku sudah mewujudkan mimpimu untuk menikah dengan megah bagaikan di negeri dongeng,” sambung Alessandro.

Alessandro telah menyelidiki semuanya tentang Sellena jadi tidak heran jika lelaki itu juga tahu tentang keinginan calon istrinya sejak kecil. Sellena menatap kearah Alessandro dengan wajah bengong karena kaget dan dengan lancang lelaki itu mengusap lembut pipinya guna untuk membantu Sellena kembali ke dunia nyata.

“Kau bisa membaca pikiranku?” tanya Sellena terkejut.

“Bodoh! Aku bisa menebaknya dengan sangat mudah hanya dengan melihat wajahmu yang jelek.” Alessandro bicara dengan menatap kearah Sellena dengan ekor matanya.

Sellena langsung memasang wajah cemberut ketika Alessandro mengatakan dia jelek padahal semua teman sekolahnya mengatakan jika dia cantik sekali. Alessandro yang melihat ekspresi Sellena tanpa sadar menarik senyuman yang sangat tipis sekali. Dan para pemburu berita yang melihat hal langka tersebut pun langsung mengabadikannya dalam puluhan jepretan kamera. Bahkan senyuman Alessandro pada Sellena juga mampu membuat hati setiap wanita yang menghadiri pesta pernikahan mereka merasa iri.

Selang beberapa waktu acara pernikahan inipun telah selesai bahkan cincin pernikahan telah melingkar cantik dijari manis Alessandro dan juga Sellena. Kini sepasang suami istri melangkah mendekati Alessandro dan juga Sellena dengan mengulas senyuman manis. Dan Sellena langsung mengulurkan tangannya tanpa aba-aba, hal itu membuat Derya dan juga Erhan saling pandang satu sama lain.

Alessandro tidak pernah mengulurkan tangannya terlebih dahulu pada orang lain, kali ini justru istrinya lah yang mengulurkan tangannya terlebih dahulu dan untuk menunjukkan sepasang suami istri yang berbahagia. Alessandro akhirnya melakukan hal yang sama, untuk kali pertama Alessandro mengulurkan tangannya di hadapan orang lain.

Mata Alessandro menajam ketika melihat Sellena memegang tangan lelaki lain. Rahang lelaki itu terlihat mengetat menandakan emosi yang hampir meledak kepermukaan. Tapi Alessandro harus menahan amarahnya karena hari pernikahan ini harus terlihat sempurna di mata dunia.

“Selamat atas pernikahan Tuan Alessandro, semoga selalu diberikan kebahagiaan yang berlimpah dan juga diberikan kesehatan,” ucap pejabat yang berada dihadapan Alessandro.

“Tuan Alessandro, istri Anda begitu cantik sekali dan senyumannya juga manis,” tambah istri pejabat itu dengan membelai pipi Sellena.

“Anda terlalu memuji saya,” sahut Sellena dengan menyematkan senyuman dusta.

“Silahkan menikmati hidangan yang tersedia.” Setelah bicara Alessandro segera melingkarkan tangannya di pinggang Sellena dengan gerakan lembut, lalu Alessandro membisikkan sesuatu yang langsung membuat Sellena menegang. “Sekali lagi kau biarkan ada orang lain yang menjabat tanganmu, maka akan aku potong tanganmu setelah acara pernikahan selesai,” ancam Alessandro pada Sellena dengan suara lirih.

“Hanya bersalaman saja kenapa tidak boleh?” tanya Sellena dengan polosnya. “Aku tidak memiliki penyakit menular apapun.”

Sumpah demi apapun wajah Sellena yang polos seperti ini membuat Alessandro gemas sekali.

“Aku bunuh Can jika kau bicara lagi.” Mendengar nama orangtua angkatnya disebut Sellena langsung diam seribu bahasa.

Terpopuler

Comments

Eky Ramadani10

Eky Ramadani10

aduhhh SDH mulai sikap posesifnya

2022-12-14

0

💫✰✭𝕾𝖊𝖗𝖑𝖞𓅓 𝓝𝓛✰✭🌹🎯™

💫✰✭𝕾𝖊𝖗𝖑𝖞𓅓 𝓝𝓛✰✭🌹🎯™

wiiiih mengakui kecantikan sellena....

2022-12-09

1

IG : miss_el_author

IG : miss_el_author

bunga untukmu, semangat kaka 🤩

2022-12-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!