Laki-laki Gila

Malam yang panjang belum juga berlalu, setelah membersihkan dirinya Bianca membaringkan badannya di ranjang bersama Lola.

Mereka sama-sama terdiam menatap langit-langit kamar Lola, meratapi sepatu berharga puluhan juta yang baru saja hilang begitu saja.

"Aku pasti akan menggantinya," ucap Bianca yang merasa bersalah.

"Bagaimana mungkin kau bisa menggantinya, kau saja belum bisa mendapatkan uang 50 miliar yang kau butuhkan," balas Lola pasrah.

"Percayalah padaku, entah bagaimana caranya aku pasti bisa menggantinya," ucap Bianca berusaha meyakinkan Lola.

"Entahlah, terserah kau saja," balas Lola sambil membaringkan dirinya membelakangi Bianca.

"Maafkan aku, aku benar-benar tidak tahu jika itu adalah sepatu asli, lagi pula aku melemparnya untuk menyelamatkan diriku dari para pria jahat yang akan membawaku pada om-om genit itu," ucap Bianca.

Lola hanya terdiam, ia masih tidak percaya sepatu yang dengan susah payah ia dapatkan menghilang begitu saja.

"Malam ini benar-benar malam yang melelahkan bagiku, aku hampir saja dilecehkan oleh om-om genit itu dan aku harus berlari dari para pria besar yang mengejarku, apa kau tidak merasa bersalah padaku karena kau yang memintaku untuk datang ke tempat itu?" ucap bianka sekaligus bertanya pada Lola.

"Tadinya aku merasa bersalah padamu, tetapi setelah kau menghilangkan sepatu puluhan juta milikku aku sudah tidak merasa bersalah lagi, justru aku sangat kesal dan aku ingin marah padamu," jawab Lola dengan masih berbaring membelakangi Bianca.

"Ayolah Lola...... jangan marah seperti ini, malam ini benar-benar menjadi malam yang berat untukku, aku bertemu om genit, aku dikejar para pria berbadan besar, kakiku terluka, aku berlari tanpa alas kaki dan aku bahkan bertemu dengan laki-laki gila yang mengajakku untuk menikah," ucap Bianca yang membuat Lola segera membalikkan badannya menatap Bianca.

"Menikah? apa aku tidak salah dengar?" tanya Lola yang terkejut dengan ucapan terakhir Bianca.

"Kau tidak salah dengar, aku memang bertemu dengan laki-laki gila yang juga sedang dikejar oleh pria bertubuh besar, laki-laki gila itu bahkan mengajakku menikah saat itu juga dan akan memberiku uang 50 miliar yang aku butuhkan jika aku mau menikah dengannya," jelas Bianca.

"Lalu apa jawabanmu? apa kau mau menikah dengannya?" tanya Lola antusias.

"Apa kau pikir aku segila itu? dia hanya laki-laki gila yang tidak sengaja aku temui, jadi mana mungkin aku mempercayai ucapannya," balas Bianca.

"Lalu bagaimana jika dia serius ingin menikah denganmu dan akan memberikan uang 50 miliar padamu? apa kau tidak pernah melihat dan membaca cerita semacam itu? laki-laki tampan dan kaya raya akan memberikanmu uang untuk membayar hutang asalkan kau mau menikah dengannya!"

"Itu hanya ada dalam novel dan film yang setiap hari kau lihat, dalam kejadian nyata tidak akan mungkin ada hal semacam itu," ucap Bianca.

"Itu bisa saja terjadi Bianca, kau tidak akan pernah tahu misteri kehidupan ini, siapa tahu kau berjodoh dengan laki-laki tampan dan kaya raya yang akan menjadikanmu ratu di kerajaannya," ucap Lola dengan membawa pandangannya menatap langit-langit kamar, membayangkan cerita cinta indah seperti pada film dan novel yang sering ia baca.

"Berhenti menghayal seperti itu, bukankah kau tahu aku sedang menunggu pangeranku pulang?"

"Maksudmu kak Bara? apa kau sungguh akan menunggunya pulang? kau bahkan tidak tahu kapan dia akan kembali dari luar negeri!"

"Apa kau ingat apa yang pernah Suho EXO katakan? jika menunggu membuatmu bahagia, maka itu adalah cinta dan aku masih dengan sabar menunggunya dengan penuh kebahagiaan," balas Bianca dengan tersenyum membayangkan raut wajah tampan laki-laki yang disukainya sejak masa sekolah.

"Tapi jika kau mau menikah dengan laki-laki gila itu, kau bisa mengganti sepatuku seperti yang kau janjikan padaku, bukankah kau berjanji untuk menggantinya?" ucap Lola menagih janji Bianca.

"Tenang saja aku pasti menggantinya, tapi bukan dengan menikah dengan laki-laki gila, setelah kau menjualku pada om-om tua apa kau akan menjualku pada laki-laki gila sekarang?" tanya Bianca yang hanya membuat Lola terkekeh.

**

Waktupun berlalu hari telah berganti. Hari Minggu Arga yang tenang tiba-tiba terganggu oleh suara ketukan pintu di kamar hotel tempat ia menginap.

Dengan malas Argapun beranjak dari ranjangnya lalu membuka pintu kamarnya, ia begitu terkejut saat melihat sang Mama yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

"Mama, apa yang Mama lakukan disini?" tanya Arga yang terkejut dengan kedatangan sang mama.

"Ayo pulang sekarang juga!" ucap Nadine Narendra, Mama Arga.

Dengan malas Arga akhirnya menuruti permintaan sang mama untuk meninggalkan hotel. Arga masuk ke dalam mobil bersama sang mama menuju ke rumah orang tuanya.

"Pasti Daffa yang memberitahu mama jika harga menginap disini," gerutu Arga.

"Tentu saja, siapa lagi yang mengetahui rahasiamu selain Daffa," balas Nadine.

"Kau harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah kau lakukan semalam Arga!" lanjut Nadine.

"Arga pasti akan bertanggung jawab ma, Arga hanya butuh waktu untuk menenangkan diri," balas Arga.

"Menenangkan diri dari apa? kau benar-benar sangat kacau setelah Karina meninggalkanmu, memang lebih baik kau segera menikah agar ada seseorang yang memperhatikanmu dan bagi mama Claralah yang terbaik untukmu!" ucap Nadine.

"Tapi Arga tidak menyukainya ma, dia gadis yang manja dan sangat merepotkan," balas Arga yang membuat sang Mama memukul kepala Arga dengan tas miliknya.

Argapun hanya mengaduh sambil mengusap-usap kepalanya. Sesampainya di rumah orang tuanya, Arga kembali terkejut karena mendapati mobil Clara yang berada disana.

"Kenapa Mama tidak memberitahu Arga jika ada dia disini? jika tahu seperti ini pasti Arga lebih memilih kabur dari hotel," gerutu Arga kesal.

"Jangan banyak bicara, cepat keluar dan temui Clara, kau harus minta maaf kepadanya karena meninggalkannya di restoran begitu saja," ucap Nadine lalu keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumahnya diikuti oleh Arga.

Saat masuk ke dalam rumah, Arga membawa pandangannya pada Daffa yang sudah lebih dulu berada disana. Ia hanya menatap Dafa tanpa mengatakan apapun, namun pandangan matanya yang tajam membuat Daffa bergidik ngeri.

"Arga akhirnya kau pulang!" ucap Clara sambil berlari kecil ke arah Arga berniat untuk memeluk Arga, namun Arga segera menahan kedua bahu Clara agar tidak memeluknya.

"Aku lelah, aku ingin beristirahat!" ucap Arga lalu berjalan meninggalkan Clara begitu saja.

"Setidakpeduli apapun kau padaku, orang tuamu tetap akan memilihku untuk menjadi istrimu Arga!" ucap Clara percaya diri lalu keluar dari rumah Arga.

Sebelum Arga menaiki tangga, Arga berbalik dan membawa pandangannya pada Dafa yang akan berjalan keluar.

"Kau ikut aku!" ucap Arga sambil menunjuk Daffa lalu berjalan menaiki tangga.

Sedangkan Daffa hanya menghela nafasnya lalu berlari kecil mengejar Arga.

Terpopuler

Comments

Yasmine

Yasmine

jual diri ngga bakal dapeti uang 50m secepat itu🤨🤨🤨🤨

2023-04-13

0

Armita Putri

Armita Putri

i say EX you say O EXO

2023-02-08

0

Asik Asiiik

Asik Asiiik

yg pnting dpet uangnya, gila apa enggk urusan blkangan wkwkwk 😅

2022-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Hutang 50 Miliar
3 Sepatu
4 Laki-laki Gila
5 Tenggat Waktu
6 Tersudut oleh Keadaan
7 Menikah 2 Tahun
8 Keputusan Bianca
9 Tentang Aku dan Kau
10 Membiasakan Diri
11 Permintaan Arga
12 Tanda Tangan
13 Bertemu Orang Tua Arga
14 Bertemu Orang Tua Arga (2)
15 Sikap Arga
16 Persiapan Pernikahan
17 Tanggal Pernikahan
18 Membayar Hutang
19 Sikap Dingin Arga
20 Panggilan dari Bara
21 Hari Pernikahan
22 Hari Pernikahan (2)
23 Setelah Resepsi
24 Bermalam di Rumah Sakit
25 Makanan Sehat
26 Perhatian Arga
27 Ulang Tahun Lola
28 Ulang Tahun Lola (2)
29 Salah Paham
30 Salah Paham (2)
31 Berdamai
32 Berlibur ke Pantai
33 Menikmati Kesendirian
34 Khawatir
35 Kebersamaan Bianca dan Arga
36 Pulang Berlibur
37 Kepanikan Arga
38 Menemukan Bianca
39 Dokter Baru Bianca
40 Meninggalkan Rumah Sakit
41 Memberi Tahu Daffa
42 Membuat Kue
43 Gelap
44 Trauma
45 Nasi Goreng
46 Salah Paham
47 Ancaman Tante Felly
48 Cek 60 Juta
49 Kesepian
50 Memikirkan Bianca
51 Masalah Perusahaan
52 Mengkhawatirkan Arga
53 Mengkhawatirkan Arga (2)
54 Sebuah Solusi
55 Rencana Daffa
56 Rencana Daffa (2)
57 Ancaman Clara
58 Ancaman Clara (2)
59 Tamparan dari Arga
60 Pergi Ke Jepang
61 Liburan Bianca dan Arga
62 Liburan Bianca dan Arga (2)
63 Tergelincir
64 Di Dasar Jurang
65 Merasa Bersalah
66 Salju Pertama
67 Manusia Salju
68 Pemberian Arga dan Bara
69 Cincin
70 Pesta Wisuda
71 Sekilas Memori
72 Siapa?
73 Sikap Kekanak-kanakan
74 Kejutan Ulang Tahun Bianca
75 Sebuah Panggilan
76 Menemani Karina
77 Menemani Karina (2)
78 Ucapan Daffa
79 Memikirkan Bianca
80 Memikirkan Bianca (2)
81 Kebodohan Arga
82 Kenapa Berbohong?
83 Tidak Peduli
84 Menemani Bianca
85 Ber-empat
86 Partner In Crime
87 Tamparan dan Pukulan
88 Menyimpan Dendam
89 Sikap Karina
90 Bersemi atau Layu?
91 Balasan Arga
92 Balasan Arga (2)
93 Memasak Bersama
94 Liburan Lola dan Daffa
95 Benar-Benar Suka?
96 Membujuk Arga
97 Di Restoran
98 Bertemu Psikiater
99 Pertanyaan Bianca
100 Gugup
101 Bersepeda
102 Bersepeda (2)
103 Lola Menghilang
104 Misi Arga dan Bianca
105 Konsekuensi
106 Di Rumah Sakit
107 Kecurigaan Nadine
108 Terima Kasih
109 Liburan Keluarga
110 Liburan Keluarga (2)
111 Harapan Kosong
112 Kebetulan?
113 Mencuri Waktu
114 Pelukan yang Nyaman
115 Mengkhawatirkan Arga
116 Ucapan David
117 Pria itu...
118 Apakah Pria yang Sama?
119 Prasangka Bianca
120 Perhatian Bianca
121 Tertidur Berdua
122 Keputusan Tiba-tiba
123 Keraguan Arga
124 Gangguan Karina
125 Semakin Dekat
126 Mengkhawatirkan Lola
127 Benih Cinta
128 Bertemu Karina
129 Menemui Pria di Bar
130 Penyembuh Luka?
131 Pasar Malam
132 Cerita Lola
133 Kecelakaan
134 Terlambat Menyadari
135 Berakhir?
136 Memulai Hari Baru
137 Memulai Hari Baru (2)
138 3 Bulan
139 Rencana Karina
140 Rencana Karina (2)
141 Bangun dari Tidur Panjang
142 Khawatir
143 Kecemburuan Arga
144 Terapi
145 Kebimbangan Arga
146 Terapi Terakhir
147 Meninggalkan Rumah Sakit
148 Malam Indah Arga
149 Di Pantai
150 Satu Tahun Pernikahan
151 Kesalahpahaman Lola
152 Fakta Menyakitkan
153 Fakta Menyakitkan (2)
154 Meyakinkan Bianca
155 Sama-sama Bahagia
156 Balasan
157 Pelajaran untuk Clara
158 Di Bandara
159 Salah Paham
160 Berpikir Positif
161 Di Luar Batas
162 Makan Malam
163 Bertemu Bara
164 Kemarahan Bianca
165 Kabur
166 Mempercayai Arga
167 Kecemburuan Bianca
168 Kembali Dekat
169 Di Kamar Arga
170 Berlibur Berempat
171 Makanan Beracun Bianca
172 Mencari Bianca
173 Menyelamatkan Bianca
174 Perasaan yang Terungkap
175 Akhir Kontrak Kesepakatan
176 Kafe Baru
177 Kebahagiaan
178 Sikap Luna
179 Janji Bianca dan Arga
180 Menunggu Waktu
181 Malam Terindah
182 Balas Dendam Arga
183 Arga Cemburu
184 Sikap Aneh Bianca
185 Kabar Bahagia
186 Bertukar Kabar Gembira
187 Cuti untuk Daffa
188 Hari Bahagia Lola dan Daffa
189 Tabrakan Beruntun
190 Sebuah Ancaman
191 Berakhir tanpa Dendam
192 Ulang Tahun
193 Berlibur Bertiga
194 Suami Pengertian
195 Surga Kehidupan (End)
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Hutang 50 Miliar
3
Sepatu
4
Laki-laki Gila
5
Tenggat Waktu
6
Tersudut oleh Keadaan
7
Menikah 2 Tahun
8
Keputusan Bianca
9
Tentang Aku dan Kau
10
Membiasakan Diri
11
Permintaan Arga
12
Tanda Tangan
13
Bertemu Orang Tua Arga
14
Bertemu Orang Tua Arga (2)
15
Sikap Arga
16
Persiapan Pernikahan
17
Tanggal Pernikahan
18
Membayar Hutang
19
Sikap Dingin Arga
20
Panggilan dari Bara
21
Hari Pernikahan
22
Hari Pernikahan (2)
23
Setelah Resepsi
24
Bermalam di Rumah Sakit
25
Makanan Sehat
26
Perhatian Arga
27
Ulang Tahun Lola
28
Ulang Tahun Lola (2)
29
Salah Paham
30
Salah Paham (2)
31
Berdamai
32
Berlibur ke Pantai
33
Menikmati Kesendirian
34
Khawatir
35
Kebersamaan Bianca dan Arga
36
Pulang Berlibur
37
Kepanikan Arga
38
Menemukan Bianca
39
Dokter Baru Bianca
40
Meninggalkan Rumah Sakit
41
Memberi Tahu Daffa
42
Membuat Kue
43
Gelap
44
Trauma
45
Nasi Goreng
46
Salah Paham
47
Ancaman Tante Felly
48
Cek 60 Juta
49
Kesepian
50
Memikirkan Bianca
51
Masalah Perusahaan
52
Mengkhawatirkan Arga
53
Mengkhawatirkan Arga (2)
54
Sebuah Solusi
55
Rencana Daffa
56
Rencana Daffa (2)
57
Ancaman Clara
58
Ancaman Clara (2)
59
Tamparan dari Arga
60
Pergi Ke Jepang
61
Liburan Bianca dan Arga
62
Liburan Bianca dan Arga (2)
63
Tergelincir
64
Di Dasar Jurang
65
Merasa Bersalah
66
Salju Pertama
67
Manusia Salju
68
Pemberian Arga dan Bara
69
Cincin
70
Pesta Wisuda
71
Sekilas Memori
72
Siapa?
73
Sikap Kekanak-kanakan
74
Kejutan Ulang Tahun Bianca
75
Sebuah Panggilan
76
Menemani Karina
77
Menemani Karina (2)
78
Ucapan Daffa
79
Memikirkan Bianca
80
Memikirkan Bianca (2)
81
Kebodohan Arga
82
Kenapa Berbohong?
83
Tidak Peduli
84
Menemani Bianca
85
Ber-empat
86
Partner In Crime
87
Tamparan dan Pukulan
88
Menyimpan Dendam
89
Sikap Karina
90
Bersemi atau Layu?
91
Balasan Arga
92
Balasan Arga (2)
93
Memasak Bersama
94
Liburan Lola dan Daffa
95
Benar-Benar Suka?
96
Membujuk Arga
97
Di Restoran
98
Bertemu Psikiater
99
Pertanyaan Bianca
100
Gugup
101
Bersepeda
102
Bersepeda (2)
103
Lola Menghilang
104
Misi Arga dan Bianca
105
Konsekuensi
106
Di Rumah Sakit
107
Kecurigaan Nadine
108
Terima Kasih
109
Liburan Keluarga
110
Liburan Keluarga (2)
111
Harapan Kosong
112
Kebetulan?
113
Mencuri Waktu
114
Pelukan yang Nyaman
115
Mengkhawatirkan Arga
116
Ucapan David
117
Pria itu...
118
Apakah Pria yang Sama?
119
Prasangka Bianca
120
Perhatian Bianca
121
Tertidur Berdua
122
Keputusan Tiba-tiba
123
Keraguan Arga
124
Gangguan Karina
125
Semakin Dekat
126
Mengkhawatirkan Lola
127
Benih Cinta
128
Bertemu Karina
129
Menemui Pria di Bar
130
Penyembuh Luka?
131
Pasar Malam
132
Cerita Lola
133
Kecelakaan
134
Terlambat Menyadari
135
Berakhir?
136
Memulai Hari Baru
137
Memulai Hari Baru (2)
138
3 Bulan
139
Rencana Karina
140
Rencana Karina (2)
141
Bangun dari Tidur Panjang
142
Khawatir
143
Kecemburuan Arga
144
Terapi
145
Kebimbangan Arga
146
Terapi Terakhir
147
Meninggalkan Rumah Sakit
148
Malam Indah Arga
149
Di Pantai
150
Satu Tahun Pernikahan
151
Kesalahpahaman Lola
152
Fakta Menyakitkan
153
Fakta Menyakitkan (2)
154
Meyakinkan Bianca
155
Sama-sama Bahagia
156
Balasan
157
Pelajaran untuk Clara
158
Di Bandara
159
Salah Paham
160
Berpikir Positif
161
Di Luar Batas
162
Makan Malam
163
Bertemu Bara
164
Kemarahan Bianca
165
Kabur
166
Mempercayai Arga
167
Kecemburuan Bianca
168
Kembali Dekat
169
Di Kamar Arga
170
Berlibur Berempat
171
Makanan Beracun Bianca
172
Mencari Bianca
173
Menyelamatkan Bianca
174
Perasaan yang Terungkap
175
Akhir Kontrak Kesepakatan
176
Kafe Baru
177
Kebahagiaan
178
Sikap Luna
179
Janji Bianca dan Arga
180
Menunggu Waktu
181
Malam Terindah
182
Balas Dendam Arga
183
Arga Cemburu
184
Sikap Aneh Bianca
185
Kabar Bahagia
186
Bertukar Kabar Gembira
187
Cuti untuk Daffa
188
Hari Bahagia Lola dan Daffa
189
Tabrakan Beruntun
190
Sebuah Ancaman
191
Berakhir tanpa Dendam
192
Ulang Tahun
193
Berlibur Bertiga
194
Suami Pengertian
195
Surga Kehidupan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!