Hutang 50 Miliar

Bianca dan Arga masih berada di kolong jembatan untuk beberapa lama karena menghindar dari para laki-laki yang mengejar mereka.

Diam-diam Arga memperhatikan gadis cantik dengan pakaian yang sangat minim yang tengah duduk di atas batu besar di sampingnya.

Tatapan matanya kemudian tertuju pada sepasang kaki Bianca yang tampak terluka, bukan hanya karena heels yang sempat dipakai Bianca berlari tapi juga karena Bianca berlari tanpa mengenakan alas kaki yang membuat beberapa luka kecil pada kaki Bianca.

"Kenapa kau melihatku seperti itu? aku bukan perempuan yang seperti kau pikirkan!" ucap Bianca yang merasa risih diperhatikan oleh Arga.

"Memangnya kau tahu apa yang sedang aku pikirkan?" balas Arga.

"Kau memperhatikanku dari atas sampai bawah, sudah pasti kau akan berpikir jika aku perempuan malam padahal aku tidak seperti itu, tapi terserah kau saja, kita baru bertemu jadi tidak mungkin kau akan mempercayaiku," ucap Bianca.

Arga hanya tersenyum tipis mendengar Bianca yang berbicara panjang lebar tetapi tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya ia pikirkan saat itu.

"Memangnya apa yang terjadi padamu? kenapa kau dikejar oleh banyak laki-laki di tempat seperti ini?" tanya Arga.

"Ceritanya panjang, pada intinya ini semua karena temanku yang sudah menjebakku di tempat sialan ini, jika bukan karena dia aku tidak mungkin berada di kolong jembatan seperti saat ini," jawab Bianca.

"Menjebakmu? memangnya apa yang dia lakukan padamu? apa temanmu itu menjualmu pada om-om hidung belang?" tanya Arga yang membuat Bianca seketika membulatkan matanya ke arah Arga.

"Sepertinya kita tidak cukup dekat untuk saling berbagi cerita," ucap Bianca yang merasa enggan untuk menceritakan tentang kejadian sebenarnya pada Arga yang baru saja ia temui beberapa saat yang lalu.

"Kau benar, kita bahkan baru saja bertemu," ucap Arga.

"Lalu bagaimana denganmu? kenapa pria besar itu mengejarmu? melihat dari pakaianmu sepertinya kau laki-laki kaya raya yang berpendidikan, kenapa juga kau bisa berada di tempat ini?" tanya Bianca penasaran.

"Pada intinya aku tidak sengaja membuat kesal laki-laki itu, jadi dia marah dan mengejarku," jawab Arga sekenanya.

"Memangnya apa yang sudah kau lakukan? badanmu saja sekecil ini bagaimana mungkin bisa kau membuatnya kesal sampai marah!" tanya Bianca.

"Sepertinya kita tidak cukup dekat untuk saling berbagi cerita," jawab Arga dengan tersenyum tipis yang membuat Bianca memutar kedua bola matanya lalu mengalikan pandangannya dari Arga.

"Sebenarnya aku sedang membutuhkan uang yang sangat banyak dan temanku memberi saran padaku agar aku bisa mendapatkan banyak uang dengan cara cepat, dia memintaku untuk datang ke tempat ini hanya untuk menemani om-om yang sedang berjudi, tetapi ternyata om-om genit itu mulai menyentuhku, membuatku seketika menendang bagian tengahnya, tentu saja dia marah dan meminta para pengawalnya untuk menangkapku, itu kenapa para pria itu mengejarku," ucap Bianca yang pada akhirnya menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Waahh kau galak juga ternyata," ucap Arga setelah ia mendengar cerita singkat Bianca.

"Dari awal niatku kesini hanya untuk menemani om-om tua itu berjudi dan aku akan mendapatkan uang darinya, jadi jika Om Om tua itu mulai menyentuhku maka aku tidak punya pilihan lain selain melawannya, memangnya dia pikir dia siapa bisa menyentuhku semaunya," ucap Bianca dengan nada bicara yang masih kesal.

"Memangnya berapa uang yang kau butuhkan sampai membuatmu harus pergi ke tempat seperti ini?" tanya Arga penasaran.

"50 miliar," jawab Bianca singkat yang membuat Arga tertawa.

"Kenapa kau tertawa? apa itu lucu untukmu? aku bahkan hampir saja celaka hanya untuk mendapatkan sebagian kecil dari uang itu!" ucap Bianca kesal.

"Kau serius membutuhkan uang 50 miliar?" tanya Arga tak percaya.

"Tentu saja serius, aku tidak tahu dimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu, sepertinya bekerja seumur hiduppun aku tidak akan bisa mendapatkannya," jawab Bianca.

"Memangnya apa yang membuatmu membutuhkan uang sebanyak itu?" tanya Arga yang mulai penasaran.

"Aku tinggal bersama tanteku setelah kedua orang tuaku meninggal dan aku baru mengetahui akhir-akhir ini jika ternyata orang tuaku meninggalkan hutang sebanyak 50 miliar dan aku harus segera melunasinya sebelum hutang itu semakin beranak pinak," jawab Bianca menjelaskan.

Arga mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar cerita Bianca. Setelah beberapa lama menunggu di kolong jembatan, akhirnya mereka yakin bahwa para laki-laki yang mengejar mereka sudah pergi dari tempat itu.

"Sepertinya mereka sudah pergi," ucap Bianca sambil sedikit mendongakkan kepalanya ke atas untuk memperhatikan jembatan di atasnya.

"Apa kau yakin?" tanya Arga memastikan yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Bianca.

Bianca kemudian berjalan ke sisi kolong jembatan untuk bisa naik ke atas jembatan diikuti oleh Arga.

"Lalu apa rencanamu setelah ini?" tanya Arga pada Bianca.

"Tentu saja pulang, apalagi yang bisa aku lakukan dengan keadaan seperti ini!" balas Bianca.

"Dimana rumahmu? aku akan mengantarmu pulang!"

"Aku bisa pulang sendiri, tunjukkan saja dimana jalan menuju ke arah jalan raya besar," balas Bianca.

"Oke baiklah, ikuti aku," ucap Arga lalu membawa langkahnya menyusuri gang sempit di daerah itu untuk bisa keluar ke arah jalan raya.

"Sebenarnya aku bisa membantu masalahmu," ucap Arga yang membuat Bianca mengernyitkan keningnya dengan membawa pandangannya pada Arga.

"Aku bisa memberimu uang 50 miliar sekarang juga," lanjut Arga yang membuat Bianca seketika menghentikan langkahnya.

"Apa kau akan menjualku? apa jangan-jangan kau....."

"Jangan berpikir yang tidak-tidak, bukankah kau bilang aku tampak seperti laki-laki kaya yang berpendidikan?" ucap Arga memotong ucapan Bianca.

"Iya, tapi kenapa kau mudah sekali mengatakan seperti itu, kau tahu bukan sebanyak apa uang 50 miliar itu?"

"Tentu saja aku tahu dan aku bisa dengan mudah memberikannya padamu hanya dengan satu syarat," ucap Arga.

"Syarat, syarat apa?" tanya Bianca.

Arga tersenyum lalu membawa langkahnya mendekati Bianca.

"Menikahlah denganku!" ucap Arga berbisik yang membuat Bianca segera mendorong Arga hingga Arga mundur beberapa langkah ke belakang karena dorongan Bianca yang cukup kuat.

"Apa kau gila? kita baru saja bertemu dan kau sudah berkata seperti itu?"

"Kau bisa menyebutku gila atau apapun itu terserah, tapi aku akan benar-benar memberikan uang 50 miliar itu padamu asalkan kau mau menikah denganku," balas Arga santai.

"Waaahh kau benar-benar gila, cepat tunjukkan aku dimana jalan keluar dari tempat sialan ini!" ucap Bianca dengan menggelengkan kepalanya sambil berjalan mendahului Arga.

Arga hanya tersenyum tipis lalu berlari kecil ke arah jalan raya. Sesampainya di jalan raya Arga kemudian mengeluarkan dompetnya dan memberikan kartu namanya pada Bianca.

"Ini kartu namaku, kau bisa menghubungiku atau menemuiku secara langsung!" ucap Arga.

"Lepaskan jasmu!" ucap Bianca tanpa mempedulikan kartu nama yang diberikan oleh Arga.

Argapun melepaskan jasnya tanpa tahu apa yang akan Bianca lakukan.

"Aku lebih membutuhkan jas ini daripada kartu nama ini," ucap Bianca dengan tersenyum sambil memakai jas milik Arga dan mengambil kartu nama dari tangan Arga lalu berjalan pergi begitu saja.

"Menarik," ucap Arga dengan tersenyum tipis menatap Bianca yang berjalan semakin jauh darinya.

Terpopuler

Comments

Armita Putri

Armita Putri

lngsung jtuh cnta pda pndangan prtma kyaknya

2023-02-08

0

Asik Asiiik

Asik Asiiik

org kaya tuh limit uangnya brpa sih

2022-12-08

0

Cinta Nta

Cinta Nta

gmpang bngt ya mau ksih yang 50 miliar

2022-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Hutang 50 Miliar
3 Sepatu
4 Laki-laki Gila
5 Tenggat Waktu
6 Tersudut oleh Keadaan
7 Menikah 2 Tahun
8 Keputusan Bianca
9 Tentang Aku dan Kau
10 Membiasakan Diri
11 Permintaan Arga
12 Tanda Tangan
13 Bertemu Orang Tua Arga
14 Bertemu Orang Tua Arga (2)
15 Sikap Arga
16 Persiapan Pernikahan
17 Tanggal Pernikahan
18 Membayar Hutang
19 Sikap Dingin Arga
20 Panggilan dari Bara
21 Hari Pernikahan
22 Hari Pernikahan (2)
23 Setelah Resepsi
24 Bermalam di Rumah Sakit
25 Makanan Sehat
26 Perhatian Arga
27 Ulang Tahun Lola
28 Ulang Tahun Lola (2)
29 Salah Paham
30 Salah Paham (2)
31 Berdamai
32 Berlibur ke Pantai
33 Menikmati Kesendirian
34 Khawatir
35 Kebersamaan Bianca dan Arga
36 Pulang Berlibur
37 Kepanikan Arga
38 Menemukan Bianca
39 Dokter Baru Bianca
40 Meninggalkan Rumah Sakit
41 Memberi Tahu Daffa
42 Membuat Kue
43 Gelap
44 Trauma
45 Nasi Goreng
46 Salah Paham
47 Ancaman Tante Felly
48 Cek 60 Juta
49 Kesepian
50 Memikirkan Bianca
51 Masalah Perusahaan
52 Mengkhawatirkan Arga
53 Mengkhawatirkan Arga (2)
54 Sebuah Solusi
55 Rencana Daffa
56 Rencana Daffa (2)
57 Ancaman Clara
58 Ancaman Clara (2)
59 Tamparan dari Arga
60 Pergi Ke Jepang
61 Liburan Bianca dan Arga
62 Liburan Bianca dan Arga (2)
63 Tergelincir
64 Di Dasar Jurang
65 Merasa Bersalah
66 Salju Pertama
67 Manusia Salju
68 Pemberian Arga dan Bara
69 Cincin
70 Pesta Wisuda
71 Sekilas Memori
72 Siapa?
73 Sikap Kekanak-kanakan
74 Kejutan Ulang Tahun Bianca
75 Sebuah Panggilan
76 Menemani Karina
77 Menemani Karina (2)
78 Ucapan Daffa
79 Memikirkan Bianca
80 Memikirkan Bianca (2)
81 Kebodohan Arga
82 Kenapa Berbohong?
83 Tidak Peduli
84 Menemani Bianca
85 Ber-empat
86 Partner In Crime
87 Tamparan dan Pukulan
88 Menyimpan Dendam
89 Sikap Karina
90 Bersemi atau Layu?
91 Balasan Arga
92 Balasan Arga (2)
93 Memasak Bersama
94 Liburan Lola dan Daffa
95 Benar-Benar Suka?
96 Membujuk Arga
97 Di Restoran
98 Bertemu Psikiater
99 Pertanyaan Bianca
100 Gugup
101 Bersepeda
102 Bersepeda (2)
103 Lola Menghilang
104 Misi Arga dan Bianca
105 Konsekuensi
106 Di Rumah Sakit
107 Kecurigaan Nadine
108 Terima Kasih
109 Liburan Keluarga
110 Liburan Keluarga (2)
111 Harapan Kosong
112 Kebetulan?
113 Mencuri Waktu
114 Pelukan yang Nyaman
115 Mengkhawatirkan Arga
116 Ucapan David
117 Pria itu...
118 Apakah Pria yang Sama?
119 Prasangka Bianca
120 Perhatian Bianca
121 Tertidur Berdua
122 Keputusan Tiba-tiba
123 Keraguan Arga
124 Gangguan Karina
125 Semakin Dekat
126 Mengkhawatirkan Lola
127 Benih Cinta
128 Bertemu Karina
129 Menemui Pria di Bar
130 Penyembuh Luka?
131 Pasar Malam
132 Cerita Lola
133 Kecelakaan
134 Terlambat Menyadari
135 Berakhir?
136 Memulai Hari Baru
137 Memulai Hari Baru (2)
138 3 Bulan
139 Rencana Karina
140 Rencana Karina (2)
141 Bangun dari Tidur Panjang
142 Khawatir
143 Kecemburuan Arga
144 Terapi
145 Kebimbangan Arga
146 Terapi Terakhir
147 Meninggalkan Rumah Sakit
148 Malam Indah Arga
149 Di Pantai
150 Satu Tahun Pernikahan
151 Kesalahpahaman Lola
152 Fakta Menyakitkan
153 Fakta Menyakitkan (2)
154 Meyakinkan Bianca
155 Sama-sama Bahagia
156 Balasan
157 Pelajaran untuk Clara
158 Di Bandara
159 Salah Paham
160 Berpikir Positif
161 Di Luar Batas
162 Makan Malam
163 Bertemu Bara
164 Kemarahan Bianca
165 Kabur
166 Mempercayai Arga
167 Kecemburuan Bianca
168 Kembali Dekat
169 Di Kamar Arga
170 Berlibur Berempat
171 Makanan Beracun Bianca
172 Mencari Bianca
173 Menyelamatkan Bianca
174 Perasaan yang Terungkap
175 Akhir Kontrak Kesepakatan
176 Kafe Baru
177 Kebahagiaan
178 Sikap Luna
179 Janji Bianca dan Arga
180 Menunggu Waktu
181 Malam Terindah
182 Balas Dendam Arga
183 Arga Cemburu
184 Sikap Aneh Bianca
185 Kabar Bahagia
186 Bertukar Kabar Gembira
187 Cuti untuk Daffa
188 Hari Bahagia Lola dan Daffa
189 Tabrakan Beruntun
190 Sebuah Ancaman
191 Berakhir tanpa Dendam
192 Ulang Tahun
193 Berlibur Bertiga
194 Suami Pengertian
195 Surga Kehidupan (End)
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Hutang 50 Miliar
3
Sepatu
4
Laki-laki Gila
5
Tenggat Waktu
6
Tersudut oleh Keadaan
7
Menikah 2 Tahun
8
Keputusan Bianca
9
Tentang Aku dan Kau
10
Membiasakan Diri
11
Permintaan Arga
12
Tanda Tangan
13
Bertemu Orang Tua Arga
14
Bertemu Orang Tua Arga (2)
15
Sikap Arga
16
Persiapan Pernikahan
17
Tanggal Pernikahan
18
Membayar Hutang
19
Sikap Dingin Arga
20
Panggilan dari Bara
21
Hari Pernikahan
22
Hari Pernikahan (2)
23
Setelah Resepsi
24
Bermalam di Rumah Sakit
25
Makanan Sehat
26
Perhatian Arga
27
Ulang Tahun Lola
28
Ulang Tahun Lola (2)
29
Salah Paham
30
Salah Paham (2)
31
Berdamai
32
Berlibur ke Pantai
33
Menikmati Kesendirian
34
Khawatir
35
Kebersamaan Bianca dan Arga
36
Pulang Berlibur
37
Kepanikan Arga
38
Menemukan Bianca
39
Dokter Baru Bianca
40
Meninggalkan Rumah Sakit
41
Memberi Tahu Daffa
42
Membuat Kue
43
Gelap
44
Trauma
45
Nasi Goreng
46
Salah Paham
47
Ancaman Tante Felly
48
Cek 60 Juta
49
Kesepian
50
Memikirkan Bianca
51
Masalah Perusahaan
52
Mengkhawatirkan Arga
53
Mengkhawatirkan Arga (2)
54
Sebuah Solusi
55
Rencana Daffa
56
Rencana Daffa (2)
57
Ancaman Clara
58
Ancaman Clara (2)
59
Tamparan dari Arga
60
Pergi Ke Jepang
61
Liburan Bianca dan Arga
62
Liburan Bianca dan Arga (2)
63
Tergelincir
64
Di Dasar Jurang
65
Merasa Bersalah
66
Salju Pertama
67
Manusia Salju
68
Pemberian Arga dan Bara
69
Cincin
70
Pesta Wisuda
71
Sekilas Memori
72
Siapa?
73
Sikap Kekanak-kanakan
74
Kejutan Ulang Tahun Bianca
75
Sebuah Panggilan
76
Menemani Karina
77
Menemani Karina (2)
78
Ucapan Daffa
79
Memikirkan Bianca
80
Memikirkan Bianca (2)
81
Kebodohan Arga
82
Kenapa Berbohong?
83
Tidak Peduli
84
Menemani Bianca
85
Ber-empat
86
Partner In Crime
87
Tamparan dan Pukulan
88
Menyimpan Dendam
89
Sikap Karina
90
Bersemi atau Layu?
91
Balasan Arga
92
Balasan Arga (2)
93
Memasak Bersama
94
Liburan Lola dan Daffa
95
Benar-Benar Suka?
96
Membujuk Arga
97
Di Restoran
98
Bertemu Psikiater
99
Pertanyaan Bianca
100
Gugup
101
Bersepeda
102
Bersepeda (2)
103
Lola Menghilang
104
Misi Arga dan Bianca
105
Konsekuensi
106
Di Rumah Sakit
107
Kecurigaan Nadine
108
Terima Kasih
109
Liburan Keluarga
110
Liburan Keluarga (2)
111
Harapan Kosong
112
Kebetulan?
113
Mencuri Waktu
114
Pelukan yang Nyaman
115
Mengkhawatirkan Arga
116
Ucapan David
117
Pria itu...
118
Apakah Pria yang Sama?
119
Prasangka Bianca
120
Perhatian Bianca
121
Tertidur Berdua
122
Keputusan Tiba-tiba
123
Keraguan Arga
124
Gangguan Karina
125
Semakin Dekat
126
Mengkhawatirkan Lola
127
Benih Cinta
128
Bertemu Karina
129
Menemui Pria di Bar
130
Penyembuh Luka?
131
Pasar Malam
132
Cerita Lola
133
Kecelakaan
134
Terlambat Menyadari
135
Berakhir?
136
Memulai Hari Baru
137
Memulai Hari Baru (2)
138
3 Bulan
139
Rencana Karina
140
Rencana Karina (2)
141
Bangun dari Tidur Panjang
142
Khawatir
143
Kecemburuan Arga
144
Terapi
145
Kebimbangan Arga
146
Terapi Terakhir
147
Meninggalkan Rumah Sakit
148
Malam Indah Arga
149
Di Pantai
150
Satu Tahun Pernikahan
151
Kesalahpahaman Lola
152
Fakta Menyakitkan
153
Fakta Menyakitkan (2)
154
Meyakinkan Bianca
155
Sama-sama Bahagia
156
Balasan
157
Pelajaran untuk Clara
158
Di Bandara
159
Salah Paham
160
Berpikir Positif
161
Di Luar Batas
162
Makan Malam
163
Bertemu Bara
164
Kemarahan Bianca
165
Kabur
166
Mempercayai Arga
167
Kecemburuan Bianca
168
Kembali Dekat
169
Di Kamar Arga
170
Berlibur Berempat
171
Makanan Beracun Bianca
172
Mencari Bianca
173
Menyelamatkan Bianca
174
Perasaan yang Terungkap
175
Akhir Kontrak Kesepakatan
176
Kafe Baru
177
Kebahagiaan
178
Sikap Luna
179
Janji Bianca dan Arga
180
Menunggu Waktu
181
Malam Terindah
182
Balas Dendam Arga
183
Arga Cemburu
184
Sikap Aneh Bianca
185
Kabar Bahagia
186
Bertukar Kabar Gembira
187
Cuti untuk Daffa
188
Hari Bahagia Lola dan Daffa
189
Tabrakan Beruntun
190
Sebuah Ancaman
191
Berakhir tanpa Dendam
192
Ulang Tahun
193
Berlibur Bertiga
194
Suami Pengertian
195
Surga Kehidupan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!