Jam istirahat berakhir kini di dalam kelas Alinda duduk dengan tangan kiri yang ia gunakan untuk menyangga kepala nya, sedikit angin sepoi-sepoi yang berhembus dari jendela di samping nya membuat gadis itu nyaman dan mulai menyipitkan kedua mata nya.
"Alinda Frankista?" Terdengar suara itu memanggil nama gadis yang tengah asik menyebrang ke dunia mimpi.
Senyum ia suguhkan semanis mungkin ketika nama nya di panggil, walau pun dengan mata yang terpejam.
"ALINDA FRANKISTA!!" Sekali lagi nama nya di panggil dengan suara bariton yang sangat menggelegar, bahkan terdengar sampai ke lapangan olahraga anak SMA di samping kelas Alinda, dan waktu itu Krisna dan beberapa teman teater nya tengah berkumpul, tak luput suara bariton itu dari indra pendengaran siswa tampan itu, "Haish, bikin ulah apa lagi dia!" Batin Krisna dengan ekor mata yang melirik ke gedung dimana kelas Alinda berada.
Kembali ke dalam kelas...
Tersentak gadis itu membuka mata nya, "Iya pak Saya!" Teriak nya dengan duduk tegap dan kemudian menoleh ke kanan dan kiri.
Guru Kiler itu memberikan perintah untuk menuliskan rumus Aljabar namun degan segudang alasan Alinda selalu berkelit untuk menutupi bahwa diri nya tidak hafal.
Bahkan gadis remaja itu mengatakan kalau rumus itu pergi tanpa pamit dari dalam otak nya.
Tak mau tau guru kiler yang sering di sebut pak Sartono itu menggiring siswi SMP yang terkenal kenakalan dan juga kemalasan nya itu keluar dari kelas.
"Tapi pak... "
BRAK!!
Pintu kelas itu tertutup ketika Alinda sudah sampai di luar kelas.
"Hah, akhir nya gue keluar" Hela nafas nya lega, ya cerocosan barusan ternyata hanya sebagian dari acting nya agar di kira diri nya tidak mau keluar dari kelas.
"Hoe Lin! Di keluarin lagi?" Tanya Kenzi yang saat itu melewati depan kelas nya.
"Hehe... biasa lah, lo mau kemana? kompak banget" Tanya Alinda dengan menilik ke belakang Kenzi yang mana banyak teman sekelas nya pada berjalan mengikuti Kenzi.
"Gue ada kelas Teater, ikut aja yok yang ngajarin kak Krisna loh" Ucapan nama Krisna membuat Alinda menarik ujung bibir nya.
"Iya kah? Tapi gue di suruh berdiri di sana" Bimbang mau ikut yang mana Alinda berpikir.
"Halah sejak kapan lo takut hukuman?" Tanpa menunggu nanti Kenzi merangkul pundak Alinda dan di ajak nya ikut ke dalam gedung Teater, mau tak mau gadis itu ngintil kelas lain.
Tak lupa ia memakai masker biar tidak ketahuan sama guru nya.
Di dalam gedung teater...
"Selamat siang semua nya?" Sapa Sindi yang saat itu membuka kelas teater, ada Krisna dan teman nya yang lain dari SMA yang juga akan melatih adik-adik junior nya itu.
"Siang kakak!" Sahut nya serempak.
"Adakah di sini yang jago acting? jago menyanyi? atau menari?" Kembali Sindi berteriak dengan suara adem nya.
"Waaaaahhh ternyata banyak ya? Ok jadi kelas teater ini akan ada seleksi dan yang terpilih akan ikut andil dalam pertunjukkan PENSI ulang tahun sekolah kita" Terang Sindi, terlihat banyak sekali yang antusias dalam hal ini.
Berbeda dengan siswa siswi lain Alinda mulai tidak nyaman dengan tatapan Krisna yang mungkin mulai mengetahui keberadaan nya.
"Ken gue keluar deh!" Bisik Alinda.
"Heh? ngapain? di sini aja kan lo suka liat tu kakak ganteng di sana" Bisik Kenzi dengan menunjuk Krisna yang ada di depan.
"Gue kebelet!" Alasan Alinda kemudian ia mulai melipir dan berjalan mengendap-endap menuju pintu keluar.
Seperti nya Krisna mengetahui gerak gerik mencurigakan itu.
"Gue keluar dulu!" Bisik nya kepada Sendy yang ada di samping nya. Sendy hanya menganggukkan kepala nya mengiyakan ucapan teman nya.
Dengan langkah besar nya Krisna segera mengejar sosok yang tak asing di mata nya itu kemudian sampai di luar ia berhasil mencengkeram kerah belakang baju Alinda.
"Lo mau kemana?" Datar dan dingin, begitu lah suara Krisna terdengar di telinga Alinda.
"Hah? hehehehe... itu gue mau ke itu... " Tawa garing itu membuat Krisna beralih berdiri di hadapan nya.
"Lo di hukum dan lo malah ikut ke kelas lain?" Tebakan itu benar-benar pas sekali mungkin Alinda akan memberikan nilai seratus kepada Krisna jika tebakan itu bernilai.
"Alinda Frankista!!!" Terdengar suara bariton memanggil nama gadis nakal itu.
"Hehe... Gue di panggil jadi... " Belum selesai Alinda berucap, tangan Krisna yang semula di kerah baju bagian belakang kini beralih di tangan kanan Alinda, kemudian Krisna mengajak nya menuju sumber suara.
"Mati gue! Mana nggak bisa lepas lagi duuuuuuhhhh... " Batin Alinda dengan terus melangkahkan kaki nya mengikuti kaki besar Krisna melangkah.
Setiba nya mereka berdua di hadapan pak Sartono, Alinda sudah tak mampu lagi menatap ke depan wajah cantik itu kini menunduk seolah tak bertenaga.
"Alinda!" Suara bariton itu kembali terdengar dan kini tepat di depan Krisna karena Alinda bersembunyi di balik tubuh Krisna.
"Iya pak" Sahut nya lirih.
"Saya tadi menyuruh mu untuk apa?! Kenapa malah bersama Krisna? Nak Krisna kau ini siswa berpartisipasi, publik figur untuk teman-teman mu yang lain, kenapa malah bersama anak nakal ini? itu bisa mencoreng nama baik mu!" Cecar Pak Sartono.
Sementara Alinda menciut kini Krisna yang bersuara, "Maaf pak saya kira acting Alinda ini sangat bangus dan tadi saya berniat untuk mengajak nya bergabung di club teater, toh dua minggu lagi akan ada pertunjukan, ya biar anak yang bapak bilang nakal ini ada sedikit prestasi lah" Dengan bahasa sopan Krisna menjawab.
"Oh begitu, baiklah begitu juga tidak papa, ya sudah silahkan kembali ke kelas teater kalian" Ucap pak Sartono dengan mudah nya dia mempercayai omongan Krisna.
Setelah guru kiler itu menjauh, "Emang beda ya anak emas sama remahan rengginang, anak emas mah bohong juga di percaya aja lah giliran remahan rengginang jujur, sampe mati juga kagak bakal ada yang percaya!" Gerutu Alinda.
"Lo pikir gue bohong? Gue nggak bohong, sekarang juga gue ada peran buat lo! Ikut gue kembali ke kelas teater!" Setelah ucapan dengan nada datar itu Krisna kembali menarik lengan Alinda untuk di bawa nya ke dalam kelas teater.
Krisna memasuki ruangan yang terlihat ramai itu dengan menggandeng lengan Alinda, hampir semua ternganga melihat nya.
"Ok gue udah nemu siapa yang bakal jadi peran utama di cerita Romeo and Juliet" Ucap Krisna dengan suara lantang nya.
Semua terdiam dan melihat ke arah Krisna, "Alinda Frankista akan memerankan Juliet, siapa yang akan memerankan Romeo silahkan angkat tangan!" Ucap Krisna dengan mengangkat tangan kanan Alinda.
Gadis itu tak percaya, Krisna memilih nya untuk menjadi peran utama tapi tidak berpasangan dengan nya.
"Saya kak!" Satu suara terdengar diantara beribu keheningan, semua mata tertuju pada laki-laki yang saat ini berdiri dan melangkah kan kaki nya ke depan...
Kira-kira siapa dia? mau tau kelanjutan nya like dulu episode-episode di atas...
See you next episode...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Ginger CarameLova
Gapapa Alin, matematika dipelajari buat itung duit aja🙃
2022-12-25
0
ISTRINYA GANTARA
Jiaaah haha Krisna melongo
2022-12-20
1
Dayah Shahar
Ayo siapa? Alinda mengharap kakak tetangga bakal memegang watak Romeo nya 😂
2022-12-04
1