"Warna, bentuk, dan aromanya sangat di sukai oleh semua orang, apakah kau tau apa arti bunga kwasoh?" tanya pangeran Zhumma.
"Aku tidak tahu Yang Mulia" Arumeey menjawab sambil menghirup aroma bunga merah itu.
"Bunga kwasoh memiliki makna yang sangat dalam yaitu cinta yang terpendam" jawab pangeran Zhumma.
"Cinta yang terpendam?" tanya Arumeey.
"Dahulu, ku dengar kakekku pernah memberikan bunga ini pada seorang wanita" lanjut pangeran Zhumma.
"Seorang wanita? Apa itu berarti mereka tidak bisa bersama?" tanya Arumeey.
"Kau benar, Kakekku telah mencintai seorang wanita yang dilahirkan oleh musuh kakek kakekku." lanjut pangeran.
"Apa yang terjadi pada wanita itu?" tanya Arumeey penasaran.
"Aku tidak tahu, hanya itu cerita yang aku dengar" jawab pangeran sambil memandang wajah Arumeey yang diterangi oleh cahaya bulan.
Pangeran Zhumma, adalah pangeran ke dua dari raja Hwangguna. Dia 4 tahun lebih tua dari Arumeey. Pangeran Zhumma memiliki segudang prestasi di bidang ilmu pengetahuan maupun ilmu bela diri. Namun dirinya dan kakaknya tidak memiliki hubungan yang harmonis, pangeran Zhumma sangat membenci sifat dan watak kakaknya.
Setelah berbincang selama kurang lebih tiga puluh menit, Arumeey meminta izin untuk kembali berkumpul dengan murid yang lainnya.
Malam itu berlalu dengan kenangan yang indah bagi pangeran ke dua Hwangguna.
Dia sangat mengagumi gadis itu. Selama ini pangeran Zhumma sangat cuek dengan setiap wanita, bahkan dia sendiri tidak menyangka akan terpikat dengan seorang gadis yang baru ia kenal.
..........
Di sisi lain istana..
"Apa kau sudah menyelidiki latar belakang gadis berambut pirang itu?" tanya kepala tabib istana.
"Sudah nyonya" jawab dayang Chucha.
"Tidak ada yang mencurigakan nyonya, dia hanya tinggal dengan nenek nya di sebuah desa, dia masuk perguruan tinggi karena mendapatkan dukungan dari bangsawan Anhyo. Neneknya pernah menjadi pelayan di kediaman Anhyo. Karena dia sangat berbakat, Tuan Anhyo memberinya dukungan di perguruan tinggi.'' lanjut dayang Chucha.
"Di mana orang tuanya?" tanya kepala tabib istana.
"Orang tuanya tewas terpapar penyakit menular yang menyerang desa Subunan 15 tahun yang lalu" jawab dayang Chucha yang mendapatkan informasi dari seorang guru besar perguruan tinggi Hwangguna
"Hmmmm" kepala tabib istana menerima penjelasan dari dayang setianya.
.......
Keesokan harinya di istana Hwangguna.
"Panggil Putra Mahkota, suruh dia menghadap" perintah Yang Mulia Raja pada pengawal pribadinya.
"Baik Yang Mulia" pengawal yang mulia raja segera meninggalkan singgasana raja dan segera menuju ke kediaman Putra mahkota.
"Di mana Putra Mahkota?" tanya pengawal pribadi Raja pada pengawal pribadi Putra Mahkota yang tampak berdiri di depan kamar Putra Mahkota.
"Sampaikan padanya, yang mulia Raja memerintahkannya untuk menemui yang mulia Raja!" perintahnya pada pengawal pribadi Putra Mahkota.
Pengawal pribadi Putra Mahkota menganggukkan kepalanya.
Setelah pengawal pribadi Raja meninggalkan kediaman Putra Mahkota, pengawal pribadi Putra Mahkota segera menemui tuannya.
Di dalam kamar, tampak Putra mahkota masih tertidur pulas setelah semalaman mabuk mabukan.
"E erhm, Yang Mulia" Pengawal Putra Mahkota mencoba membangunkannya.
Putra mahkota tampak masih tertidur pulas.
"YANG MULIAAA" pengawal tampak geram dan setengah berteriak.
"Bangs*t! Kenapa kau berteriak? Kau ingin mati?" Putra mahkota bangun dengan penuh emosi.
"Maaf Yang Mulia, Yang Mulia Raja ingin anda menemui nya" jawab pengawal putra mahkota.
Segera setelah selesai membersihkan dirinya, Putra Mahkota mengunjungi kediaman Raja. Di sana dia ditunggui oleh Raja, Ratu , Kepala tabib istana, Perdana menteri , Kasim dan juga jenderal pertahanan
(beginilah penggambaran visual putra mahkota/raja shaka, jika masih kurang tamvan, teman2 silakan berimajinasi sendiri ya.)
Selain raja dan ratu, semua orang memberi hormat pada putra mahkota.
"Putra ku, kenapa kau tidak menghadiri perjamuan tadi malam?" tanya permaisuri raja dengan penuh kelembutan, meskipun mengetahui sifat buruk anaknya, sang ratu tetap sangat menyayangi putranya.
"Ibu, aku punya kesibukkan ku sendiri saat ini" jawab Putra mahkota asal asalan.
"LANCANG! Kau pikir kau bisa bertindak sesukamu!" yang mulia raja sangat murka. Wajahnya dibuat merah padam dengan tingkah laku putra mahkota.
yang mulia ratu segera memenangkannya.
Semua orang di ruangan tidak bergeming.
"Jika Kau masih belum berubah, penobatanmu akan di undur" tegas yang mulia raja
"Yang Mulia!" putra mahkota tidak terima dengan keputusan raja.
"Diamlah! Kau sebaiknya merenungi perbuatanmu!" nyinyir kepala tabib istana yang tak lain adalah bibinya.
Putra mahkota tampak kesal dan segera meninggalkan kediaman raja.
"Anda lihat Yang Mulia, putra mahkota tidak pernah bisa bersikap dewasa, Dia tidak akan pernah bisa menggantikan pemerintahan anda. Apa anda tidak bisa mempertimbangkan pendapat saya sebelumnya tentang penobatan pangeran ke dua?" kepala tabib istana berusaha meyakinkan yang mulia raja.
"Undur penobatan Putra Mahkota!" perintah Raja.
Kepala tabib istana merasa kecewa dengan keputusan raja.
.......
Beberapa hari kemudian.
Pangeran ke dua mengadakan kunjungan tahunan ke perguruan tinggi Hwangguna. Dia ditemani oleh pelayan dan pengawal pribadinya. Mereka berjalan menuju bangunan utama.
"Selamat datang Yang Mulia" Guru besar Hongdang menyambut kehadiran pangeran ke dua dengan senyuman yang begitu ramah. Guru besar Hongdang adalah satu satunya orang yang mengetahui identitas Arumeey, dari dia juga dayang Chucha mendapatkan informasi palsu tentang Arumeey.
Setelah melihat dan memberi stempel pada beberapa laporan tahunan, pangeran Zhumma tampak berjalan ke pusat tanaman herbal yang ada di jurusan obat obatan.
Sebenarnya dia tidak perlu melakukannya. Namun Ia sangat ingin bertemu dengan gadis yang telah mencuri jiwanya.
Gayung pun bersambut, di tengah taman yang di penuhi tanaman beracun dan juga obat obatan terlihat Arumeey dan beberapa orang tengah mempelajari beberapa tanaman beracun.
Pangeran ke dua tersenyum dari kejauhan.
Teman teman Arumeey tersenyum senyum kegirangan melihat kehadiran pangeran ke dua.
"Yang Mulia, kenapa anda harus mengotori sepatu anda untuk turun kesini" celoteh salah seorang dengan gaya bicara manja.
Pangeran ke dua tidak menanggapi dan terus berjalan menghampiri Arumeey.
Arumeey tidak tahu kenapa pangeran ke dua datang menemuinya.
"Salam Yang Mulia" ucap Arumeey
Pangeran ke dua membalas dengan senyuman.
"Ternyata sangat mudah menemukan mu" ucap pangeran ke dua masih dengan senyumannya .
"Yang Mulia mencari saya?" tanya Arumeey heran.
Pangeran melirik ke arah teman teman Arumeey yang mengisyaratkan mereka agar segera meninggalkan tempat itu.
Teman teman Arumeey beranjak pergi dengan wajah cemberut.
"Ada apa Yang Mulia?" tanya Arumeey semakin penasaran.
"Kenapa kau bertanya seperti itu, apa aku tidak boleh menemui mu?" ucap pangeran kedua dengan tatapan yang dibuat seolah dia sedang ngambek.
"Ow, maafkan saya Yang Mulia, saya tidak bermaksud begitu'' Arumeey semakin kebingungan.
Pangeran kembali tersenyum melihat wajah Arumeey yang tampak kebingungan.
"Aku sedang melakukan kunjungan tahunan, tapi karena kau ada di sini, aku ingin bertemu denganmu, apa aku mengganggu mu?''
"Tentu saja tidak Yang Mulia, saya sangat senang anda bersedia menghampiri saya" jawab Arumeey tak ingin membuat pangeran Zhumma kecewa.
Mereka terlihat berbincang bincang sambil sesekali melempar candaan.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang terus memperhatikan keduanya...
Tbc....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Kayla Almira
suka bangeettt sama semua visualnyaaa Thor☺️
2024-04-27
3
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
oh ya lupa. masih putra mahkota saat ini. wkw k. maafkan kelalaian othor. akibat terlalu tamvan.
2023-03-17
0
Tholoxz.
trooosss
2023-02-28
1