BAB 2. Perguruan Tinggi Hwangguna

Arumeey berjalan masuk dari satu toko ke toko yang lainnya, dia memilih beberapa barang yang diperlukan untuk kebutuhannya selama menempuh pendidikan.

Setelah membeli beberapa barang, Arumeey segera berjalan menuju perguruan tinggi Hwangguna, perguruan ini terletak di sebelah barat kota Taraka. Orang tua Arumeey juga alumni dari perguruan tinggi Hwangguna. Namun nenek Maepong menyuruh Arumeey untuk tetap merahasiakan tentang kedua orang tuanya. Selain mengabdi pada kerajaan, ibunda Arumeey juga seorang guru di bidang obat obatan.

Sesampainya di depan gerbang perguruan tinggi Hwangguna, Arumeey berdiri terpaku melihat bangunan megah yang ada di depannya. Sejenak Arumeey tak bergeming, mengingat orang tuanya juga pernah berada di tempat ini.

Tampak dua orang penjaga berdiri tegap didepan gerbang, Arumeey melangkah perlahan dan segera dihampiri oleh salah satu penjaga. Arumeey memperlihatkan sebuah lencana kecil yang berbentuk persegi panjang, lencana itu bertuliskan nama serta bidang studi yang diambil. Penjaga itu melihatnya dengan seksama dan beberapa detik kemudian membuka gerbang dan membiarkan Arumeey masuk.

Arumeey berjalan pelan sambil matanya melihat bangunan bangunan yang ada di depan matanya. Ada lima jurusan di bidang kedokteran dan yang diambil oleh Arumeey adalah jurusan obat obatan, jurusan yang sama dengan Ibunya.

Perguruan tinggi Hwangguna dibangun oleh Raja ke dua Hwangguna, walaupun sudah berusia sekitar lima ratus tahun, namun bangunan bangunannya masih terlihat kokoh dan terawat.

"Hey, kau!" seorang gadis memanggil Arumeey dengan setengah berteriak. Arumeey menghentikan langkahnya dan mengalihkan perhatiannya pada gadis yang memanggilnya. Gadis itu terlihat lebih tua dari dirinya, pakaiannya terlihat sangat bagus, wajahnya begitu bersih dan manis. Dia terlihat seperti seorang gadis bangsawan.

"Apa Kau baru saja memanggil ku?" tanya Arumeey.

"Tentu saja! Apa ada orang lain selain kau!" gadis itu menjawab seraya memutarkan bola mata ke sekeliling Arumeey.

"Ada apa? Kenapa kau memanggil ku?" tanya Arumeey penasaran.

"Aku melihatmu masuk ke rumah tua yang ada di ujung pasar, apa yang kau lakukan di sana?" tanya wanita itu penuh selidik.

"Owh, kau penasaran? Apa kah aku harus memberitahu mu?" jawab Arumeey ketus.

"Kau ini!" wanita itu tampak geram dengan sikap acuh Arumeey.

"Aku akan memberitahu mu, tapi kau harus mengantarku ke Asrama Anggrek putih" tawar Arumeey.

"Ooo, jadi kau murid baru di sini, berani sekali memerintah ku!" jawab wanita itu kesal.

Arumeey berjalan mengacuhkan wanita itu, dia tidak lagi memperdulikan wanita yang tengah berteriak pada dirinya. Dia akan menyelidiki wanita itu nanti, pikirnya. Siapa dia dan juga apa hubungan wanita itu dengan keberadaan rumahnya.

Setelah melewati tiga bangunan besar yang terlihat seperti ruang belajar, Arumeey melihat sebuah papan penanda arah yang menunjukan arah asrama anggrek putih.

Arumeey berjalan mengikuti petunjuk arah. Dia bertemu dengan beberapa orang yang sepertinya juga murid baru.

Asrama anggrek putih terletak di ujung jalan, di depan dan belakang Asrama terdapat banyak pohon besar. Memasuki Asrama, Arumeey langsung disambut oleh ketua Asrama. Di sana dia akan tinggal bersama dua puluh orang dalam satu kamar Asrama.

Ranjang Arumeey bersebelahan dengan Ranjang seorang gadis cantik berkulit kuning langsat dengan rambut panjang yang terurai.

"Hai, aku Kanayan'' sapa gadis itu dengan senyum ramah.

"Aku Arumeey, senang berkenalan denganmu" jawab Arumeey singkat.

Arumeey yang telah lama tinggal di atas bukit memang jarang berinteraksi dengan gadis seusianya. selama ini dia hanya belajar dengan nenek dan beberapa orang teman neneknya

Setelah membereskan semua barangnya, Arumeey memutuskan untuk berjalan jalan mengelilingi seluruh bangunan.

"Kau mau pergi kemana?" tanya Kanayan, teman sekamar yang baru saja dia kenal.

"Aku akan berkeliling sebentar, kau mau ikut?" jawab Arumeey.

"Baiklah, seperti nya itu ide yang bagus'' jawab Kanayan.

Mereka berjalan sambil bertukar cerita tentang kehidupan mereka. Kanayan adalah anak seorang pejabat di istana. Langkah Arumeey tiba tiba berhenti tatkala dia melihat gadis yang tadi bertemu dengannya. Gadis itu tengah berbincang dengan beberapa orang.

"Apa kau mengenal gadis yang memakai baju biru itu?" tanya Arumeey pada Kanayan.

"Tentu saja! Hampir semua orang di kota taraka mengenalnya!" jawab Kanayan.

"Benarkah? Aku sungguh tidak mengenal nya" jawab Arumeey semakin penasaran.

"Dia adalah nona Onnara, dia merupakan keponakan dari yang Mulia Raja" jawab Kanayan memberi penjelasan.

"Keponakan Raja?" gumam Arumeey.

Arumeey semakin penasaran, ada hubungan apa antara gadis itu dengan rumahnya.

Mereka pun kembali melanjutkan berkeliling.

Hari pertama Ia lalui tanpa ada masalah. Arumeey merupakan gadis yang cerdas. Meskipun selama ini dia tinggal di atas bukit, tetapi dia memiliki pengetahuan yang sangat luas.

Selama menempuh pendidikan, Arumeey selalu mendapatkan nilai yang bagus.

Hari harinya sering Ia habiskan di perpustakaan, bahkan dia jarang sekali pulang untuk mengunjungi sang nenek, nenek juga lah yang memintanya untu giat belajar dan tidak perlu memikirkannya.

...................

Satu tahun telah berlalu.

Kini usianya telah menginjak angka tujuh belas. Arumeey kian bersinar dan menawan. Namun Ia sangat jarang keluar dari perguruan tinggi.

Dia hanya fokus pada pendidikan dan juga pencarian pembunuh kedua orang tuanya. Namun sudah setahun berlalu masih belum ada titik terang tentang siapa mereka ataupun mengenai simbol elang merah tersebut.

Hari ini adalah hari yang sangat sepesial. Hari ini akan diadakan ujian membuat ramuan obat luka bakar. Tim juri turun langsung dari istana, mereka adalah kepala tabib istana beserta beberapa petinggi lainya.

Arumeey dan Kanayan telah mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian tersebut.

Tepat pukul 7 pagi, semua peserta telah berkumpul di aula pertemuan umum. Tidak berapa lama, para juri memasuki aula tersebut.

"Kau lihat yang itu? Nyonya yang memakai baju kuning?" tanya Kanayan pada Arumeey.

"Iya, aku melihat nya, ada apa?"

Jawab Arumeey

"Dia adalah adik dari raja, ibunya adalah selir kesayangan Raja yang lalu, sekarang dia menjabat sebagai kepala tabib istana, dia juga yang bertanggung jawab mengurus obat obatan sang Raja," terang Kanayan.

"Iya. Aku sudah mendengar kabar mengenai Raja yang mulai sakit sakitan" jawab Arumeey.

"Nona Onnara adalah putri satu satunya'' lanjut Kanayan.

"Putrinya?" tanya Arumeey.

"Mohon perhatian!"

seorang Pengawal berteriak dengan lantang

"Ujian akan segera dilaksanakan, semua murid harap bersedia". serunya

Semua orang tampak bersiap untuk memulai ujian.

Ada tiga puluh lima murid yang akan mengikuti ujian.

Satu persatu murid mulai di panggil dan mulai mempraktikkan bagaimana meracik ramuan obat untuk luka bakar.

Para juri hanya memerhatikan tanpa memberi komentar. Mereka menulis penilaiannya pada sebuah buku kuning yang dipegang oleh masing masing juri.

Setelah dua puluh murid tampil, kini giliran Arumeey yang diminta untuk maju ke depan.

Arumeey memilih satu persatu tumbuhan herbal dan juga beberapa bahan bahan lainya.

Satu persatu bahan mulai dimasukkan ke dalam cawan pengaduk, tangannya yang lihat mulai mencampur dan meracik ramuan obat luka bakar. Mata para juri tidak berpaling dari kelihaian Arumeey. Aroma pahit dari ramuan itu menusuk hidung setiap orang yang berada di ruangan itu.

Setelah selesai meracik ramuan, Arumeey membungkukkan badannya memberi hormat kepada Kepala tabib istana.

"Tunggu dulu!"

Tiba tiba Kepala tabib istana menghentikan langkah Arumeey.

Arumeey kembali membungkukkan badannya

"Siapa nama orang tuamu?." tanya Kepala tabib istana.

Arumeey terperanjat mendengar pertanyaan dari Kepala tabib istana.

Tbc...

Terpopuler

Comments

delete account

delete account

panjang sekali semoga sesukses

2024-05-20

0

delete account

delete account

oh maksud nya toko obat?

2024-05-20

0

Mamcing mania

Mamcing mania

ooowh pantes

2023-12-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Gadis Berambut Pirang
2 BAB 2. Perguruan Tinggi Hwangguna
3 BAB 3. Kerajaan Hwangguna
4 BAB 4. Putra Mahkota dan Pangeran ke dua
5 BAB 5. Racun Yang Mematikan
6 BAB 6. Sebuah Surat
7 BAB 7. Kasih Tak Sampai
8 BAB 8. Hari Yang Indah
9 BAB 9. Sebuah Kotak
10 BAB 10. Sebuah Peringatan
11 BAB 11. Terluka
12 BAB 12. Rumah di Atas Bukit
13 BAB 13. Aku Merindukanmu
14 BAB 14. Ujian
15 BAB 15. Ujian 2
16 BAB 16. Ujian 3
17 BAB 17. Ruang Racik
18 BAB 18. Guru Ang
19 BAB 19. Masih Menjadi Misteri
20 BAB 20. Hati Yang Terluka
21 BAB 21 Ada Apa Denganmu?
22 BAB 22. Pohon Suci Paveera
23 BAB 23. Pemakaman
24 BAB 24. Tempat Pertama Kita Bertemu
25 BAB 25. Penobatan Raja Ke Sembilan
26 BAB 26. Tabib kotor
27 BAB 27. Keterlibatan
28 BAB 28. Malam Terakhir
29 BAB 29. Pesta Telah Usai
30 BAB 30. Kehilangan
31 BAB 31. Bertemu gadis itu
32 BAB 32. Bersinar di Tengah Pasar
33 BAB 33. Pertemuan Pertama
34 BAB 34. Perlawanan
35 BAB 35. Gadis Yang Diburu
36 BAB 36. Bertahan
37 BAB 37. Seperti Anjing dan Kucing
38 BAB 38. Nona Buruk Rupa
39 BAB 39. Tidak Berdaya
40 BAB 40. Mengejutkan
41 BAB 41. Kau Tidak Mengenal Ku?
42 BAB 42. Jiwa Yang Hampa
43 BAB 43. Rahasia Yang Terungkap
44 BAB 44. Para Pengkhianat
45 45.
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
Episodes

Updated 69 Episodes

1
BAB 1. Gadis Berambut Pirang
2
BAB 2. Perguruan Tinggi Hwangguna
3
BAB 3. Kerajaan Hwangguna
4
BAB 4. Putra Mahkota dan Pangeran ke dua
5
BAB 5. Racun Yang Mematikan
6
BAB 6. Sebuah Surat
7
BAB 7. Kasih Tak Sampai
8
BAB 8. Hari Yang Indah
9
BAB 9. Sebuah Kotak
10
BAB 10. Sebuah Peringatan
11
BAB 11. Terluka
12
BAB 12. Rumah di Atas Bukit
13
BAB 13. Aku Merindukanmu
14
BAB 14. Ujian
15
BAB 15. Ujian 2
16
BAB 16. Ujian 3
17
BAB 17. Ruang Racik
18
BAB 18. Guru Ang
19
BAB 19. Masih Menjadi Misteri
20
BAB 20. Hati Yang Terluka
21
BAB 21 Ada Apa Denganmu?
22
BAB 22. Pohon Suci Paveera
23
BAB 23. Pemakaman
24
BAB 24. Tempat Pertama Kita Bertemu
25
BAB 25. Penobatan Raja Ke Sembilan
26
BAB 26. Tabib kotor
27
BAB 27. Keterlibatan
28
BAB 28. Malam Terakhir
29
BAB 29. Pesta Telah Usai
30
BAB 30. Kehilangan
31
BAB 31. Bertemu gadis itu
32
BAB 32. Bersinar di Tengah Pasar
33
BAB 33. Pertemuan Pertama
34
BAB 34. Perlawanan
35
BAB 35. Gadis Yang Diburu
36
BAB 36. Bertahan
37
BAB 37. Seperti Anjing dan Kucing
38
BAB 38. Nona Buruk Rupa
39
BAB 39. Tidak Berdaya
40
BAB 40. Mengejutkan
41
BAB 41. Kau Tidak Mengenal Ku?
42
BAB 42. Jiwa Yang Hampa
43
BAB 43. Rahasia Yang Terungkap
44
BAB 44. Para Pengkhianat
45
45.
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!