Chapter 4

🌹 **Happy Reading **🌹

"Apa yang anda inginkan sebenenarnya Tuan," tanyanya sekali lagi, yang muak melihat pria asing di hadapanya ini.

Arvan tersenyum dengan tatapan tajamnya. "Jadilah simpananku," tawaranya dengan santai. Membuat Jenni langsung berdiri dengan emosi yang meradang.

"Maaf ya Tuan, saya memang butuh uang, tapi gak gitu caranya, saya masih bisa mendapatkan dengan cara yang lain, bukan dengan cara menjual diri." bentaknya tak terima jika dirinya di anggap ****** murahan dengan pria ini.

"Hahahhahahah," tawa Arvan yang terdengar sangat menyeramkan di telinga siapa pun yang mendengarkanya.

"Apa yang bisa kamu lakukan ha? Kamu mau melihat teman kamu itu mati sebelum kamu mendapatkan uang itu? Iya?" Arvan benar-benar menyudutkan Jenni saat ini.

Hingga wanita itu tidak bisa berfikir cara lain lagi selain menerima tawaranya ini.

"Tidak Tuan, saya tidak mau, saya yakin jika Tuhan akan membantu saya melewati ini semua," tolaknya mentah-mentah, membuat Arvan merasa terhina karena penolakan wanita ini.

Kali ini dia tidak ingin banyak bicara, dia menggap jika menggunakan kekuasaan sepertinya akan membuat wanita itu bertekuk lutut kepadanya. "Ketika aku memberikan sebuah penawaran, itu berarti aku tidak memberikan sebuah pilihan, dan aku tidak suka menunggu. Maka jika kamu menolak, dengan terpaksa aku akan menghentikan segala pengobatan dan juga alat bantu hidupnya saat ini," ancamnya yang langsung mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang yang bisa melakukan rencananya ini.

Jenni terdiam tanpa bisa berpikir lagi saat ini, dia benar-benar mati dalam langkah bergerak. Lola sudah mengorbankan nyawanya untuk dirinya. Dan bukan salahnya kan jika dengan cara ini dia membayar segala kebaikan Lola kepadanya.

"Hanya satu malam Jenni, setelah itu kamu dan Lola akan pindah lagi ke negara lain dan melanjutkan hidup kami." Gumamnya dalam hati jika setelah ini dia akan memulai hidup baru, meskipun keadaanya sudah tidak Virgin lagi.

Dengan menarik nafasnya dalam-dalam Jenni menatap ke arah Arvan dan merampas ponsel milik Arvan tanpa rasa takut. "Aku akan melayani mu, tapi ingat! Setelah ini kita sudah tidak memiliki hubungan apa-apa, apa kamu mengerti." Ucapnya dengan tegas pada Arvan.

"Baik," Jawabnya dengan Singkat, dan langsung membawa Jenni pergi ke suatu tempat.

"Kita mau kemana Tuan?" tanyanya dengan ragu karna merasa takut saat ini.

Arvan membawanya menuju Apartemen pribadi miliknya untuk melakukan rencanaya. "Kamu bisa mempersiapkan dirimu, aku akan menuggumu." Serunya menyuruh Jenni untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.

Jenni terlihat gugup saat ini, dia tidak tau apakah jalan yang di ambilnya ini salah atau benar, tapi jelas ini adalah salah, melakukan hubungan One Night Stand dengan seorang pria yang baru dia kenal.

"Apakah kamu mau mundur dari kesepakataan?" tanya Arvan yang melihat Jenni tak kunjung bergerak dari posisinya saat ini.

"Ahh Tidak Tuan, saya akan segera bersiap," sahutnya dengan cepat memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

"Demi Lola," yakinnya pada diri sendiri bahwa ini wajib dia lakukan.

Sedangkan Arvan dengan sabar menantinya di luar sana, dia menatap ke arah sebuah foto yang ada di ponselnya. "Sayang, maafkan aku ya, tapi kamu taukan apa tujuanku," Lirihnya pelan berbicara dengan foto itu.

Foto yang merupakan cinta pertama dan menurutnya adalah yang terakhir.

Cinta yang mati hanya karna membelanya dari amukan keluarganya.

Mira kekasihnya yang sangat dia cintai, yang mati karna bunuh diri karna tidak kuat lagi menahan deperesi tekanan daru keluarganya yang terus menerus menyusun rencana untuk menghancurkan keluarga Andreas papah Arvan.

Dendam akibat kematian Mamahnya yang menurut keluarganya di sebebakan oleh Amanda mamah dari Arvan, membuat perang antara kedua belah pihak keluarga hingga saat ini. Bahkan Arvan sampai harus menyembunyikan adiknya dari Dunia, dan mengasingkanya ke suatu tempat agar tidak di dapat oleh Papah Mira dan menjadikanya sebagai alat untuk menjatuhkan Andreas dan juga Arvan.

Hingga pada saat Fernandez sudah dengan baik menyusun rencana lagi untuk melenyapkan Andreas dan merebut perushaan Cyberaya.

Mira memilih mengakhiri hidupnya sendiri akibat tekanan batin antara dua belah pihak keluarga. Dia mencintai Arvan namun dia menyayangi Papahnya. Membuatnya memilih mengambil jalan damai. Yaitu melenyapkan dirinya sendiri.

Arvan mengingat masa-masa di mana kenangan manis antara dirinya dan Mira dulu. "Aku akan mencintaimu selamanya Mira, seperti kamu yang memilih pergi dan membawa cinta itu bersama mu," gumamnya pelan memegang dadanya yang selalu saja merasa sakit jika mengingat pengorbanan serta penderitaan Mira akibat cinta mereka.

Dan di saat dia duduk termenung sambil memejamkan matanya, terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka, dan mulai mengeluarkan Aroma yang sangat-sangat wang, hingga membuat Arvan langsung membuka matanya.

Jenni yang tidak memiliki pakaian ganti, saat ini hanya menggunakan kimono mandi untuk menutupi tubuhnya.

Dengan gugup dia berjalan keluar dari kamar mandi, dan berdiri di hadapan Arvan. "Ehmm,,anu Tuan, sa,,ya ssuudah siap, apakah bisa kita mulai?"Tanyanya dengan polos.

Arvan tersenyum tipis mendengar pertanyaan polos yang keluar dari bibir Jenni, "apakah wanita ini berfikir jika ini hanyalah sebuah hubungan cinta satu malam saja? Benar-benar bodoh," batinya yang merasakan jika wanita yang saat ini sedang bersamanya itu sangat-sangat bodoh.

Dia tidak tau jika setelah malam ini Arvan akan menjeratnya dengan sebuah tali pernikhaan yang akan mengikatnya hingga Arvan sendirilah yang akan melepasnya.

"Well, kalo begitu mari kita mulai," seru Arvan lalu bangkit dari duduknya, dan berjalan mendekat ke arah Jenni.

"Cium aku," perintahnya sambi memeluk tubuh mungil itu dengan erat.

"Ya," sahut Jenni yang tidak mengerti apa yang di perintahkan oleh Arvan ini.

"Cium aku seperti ini," ucapnya lagi langsung melahap bibir mungil Jenni dengan sangat kasar.

"Aaahhhhhsshhh, balas buka mulut kamu," perintahnya lagi di saat tidak mendapatkan respon apa-apa dari Jenni.

Jenni yang mendapatkan perintah itu, mulai mengikuti permainan Arvan, dia mulai membuka mulutnya dan membiarkan Arvan mengekspos ke dalamnya.

Hingga suasana panas itu terjadi, bahkan Arvan yang termasuk laki-laki Normal tidak bisa menahanya lagi, dia langsung membuka kimono mandi itu, dan membiarkan tubuh Jenni terbuka tanpa sehelai benangpun yang menutupinya.

Arvan langsung menggila dan menindih tubuh Jenni dengan penuh kelembutan.

Dia terus mencium Jenni hingga wanita itu terbuai dengan permainanya.

Tanpa dia sadari jika di bawah sana Arvan tengah berusaha menjebol gawang kelembutanya dengan Kukubird yang di miliknya.

"Aaarrrgghhh," jeritan Jenni menggit Bibir Arvan dan mencakar punggungnya akibat sakit yang di rasakanya ketika Arvan berhasil menjebolnya, dan bahkan merasakan darah yang mengalir.

"Akukah yang pertama baginya,? Bagus itu tandanya kamu milik ku." Gumamnya dalam hati sambil membiarkan barangnya itu terbiasa terlebih dahulu dan menghilangkan rasa sakit yang Jenni rasakan. Hingga detik kemudian Arvan menggoyaknaya hingga terjadi beberapa ronde dengan Arvan yang terus menerus mengeluarkan benihnya di dalam rahim Jenni.

Hingga mereka kelelahan dan Jenni langsung tertidur tanpa menggunakan pakaianya kembali.

Melihat Jenni yang tertidur, Arvan langsung menelpon Robert. "Siapakan pernikahan kami besok," perintahnya yang langsung di jalankan oleh Robert.

Arvan memandang Jenni yang sedang tertidur saat ini . "Kamu boleh pergi setelah kamu melahirkan bayi-bayi ku," lirihnya pelan, dengan kecupan singkat yang di berikan pada kening Jenni.

**To be continue. **

Jangan lupa Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya😘😘

Terima kasih🙏🏻🙏🏻

Follow IG Author @Andrieta_Rendra

Terpopuler

Comments

Lyana Gunawan

Lyana Gunawan

wahhh

2023-04-02

0

Chania

Chania

kk nie cerita arvan yg sempat berhenti y...
nie mulai dr awal spt dahulu atw kk rubah ?

2022-12-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!