yang sebenarnya

Iwan tak mengira jika Agus berani mengusik Javis, padahal pria itu sedang melakukan persidangan untuk bercerai dengan wanita itu.

"mas Iwan kenapa? kok senyum-senyum gitu?" tanya Dono heran melihat pria itu

"cak Dono ingat peraturan pertama saat bekerja di tempat pak bos bukan?"

"tentu ingat, jangan pernah ikut campur semua urusan pak bos, anggap saja kita tak tau apapun," kata pria itu.

"bagus, jadi apapun yang terjadi hari ini, jangan pernah memberitahu siapapun," kata Iwan yang di angguki pria itu.

benar saja tak lama Javis kembali ke sawah dengan wajah marah, dan itu sudah membuat semua orang ketakutan.

"pak bos, lebih baik tidur saja di truk, biar aku dan cak Dono yang melanjutkan pekerjaan ini,"

"baiklah, atur Iwan," kata Javis.

dia pun naik ke dalam mobil truk, dia sebenarnya tak ingin ke kota ini, tapi bagaimana pun dia harus tetap bekerja.

dia malah harus menghadapi semua masalah yang begitu pelik ini, pasalnya Sahara juga bukan wanita baik.

entah apa yang membuat kakek dari sisi ibu dari Javis begitu menyayangi wanita itu.

"lusa keputusan sidang cerai, jika kali ini gagal lagi, aku akan membunuh pria tua itu," gumamnya yang marah.

ya Javis sudah berkali-kali mengajukan perceraian ke pengadilan agama, tapi selalu di anggap gugur, hingga sekarang dia mengajukan lagi tapi dengan cara baru.

dia membuat istri yang tak dia cintai itu menghilang, hingga pengadilan bisa memutus perceraiannya.

bahkan Javis menutup mulut semua orang yang tau, termasuk pengacara yang mengurus kasus persidangan itu, dan juga harta gono-gini dengan membawa bukti yang akan membuat Sahara tak mendapatkan apapun.

semua sudah selesai panen, tanpa di duga Sahara datang ke sawah dengan membawa pisau dapur.

wanita itu ingin bunuh diri di depan Javis, "keluar Javis, bagaimana kamu begitu tega padaku dan putra kita, apa kamu benar-benar tak melihat ku, apa kamu seorang pria atau seorang pengecut," teriak Sahara.

tapi Javis tak bergeming sedikit pun di dalam truk miliknya, sedang Iwan dan Dono terus melanjutkan panen.

"Nyai jangan marah, atau juragan Javis bisa mengamuk dan itu tak baik untuk anda," kata Agus memohon.

"Agus apa pekerjaan mu selesai, jika belum lanjutkan," kata Iwan dingin.

pria itu langsung pergi meninggalkan Sahara, sedang wanita itu tak menyangka jika seorang anak buah suaminya berani mengacuhkannya.

"kamu tak melihatku sebagai istri bos mu Iwan," kata Sahara menantang Iwan.

"aku tak pernah mengakui pernikahan anda dengan bos, pernikahan yang di paksa oleh bos sepuh, itu tak membuat bos ku bahagia," kata Iwan dingin meninggalkan wanita itu.

Dono juga tak mengira jika Sahara begitu tak tau malu, padahal Javis sudah menolaknya.

"Javis jika kamu tak keluar aku akan memotong urat nadiku,"

"wanita sialan ini tak bisa diam ternyata," kata Javis yang semakin marah mendengar teriakan gila dari Sahara.

dia melompat turun dari truk, dan menatap tajam kearah wanita itu, "kenapa belum melakukannya, lakukan jika kamu mati, jangan khawatir aku akan mengirim bayimu itu juga ke neraka bersama mu, wanita sialan," maki Javis.

tanpa di duga Sahara benar-benar mengiris lengannya, melihat itu Javis tertawa.

"ha-ha-ha, jika kamu mengiris lengan mu, kamu tak akan mati bodoh,biar aku tunjukkan dimana bisa kamu mati tanpa rasa sakit, itu lebih mudah," kata Javis yang mengeluarkan pisau lipat miliknya.

Sahara melihat itu mundur, karena Javis tidak akan bercanda, terlebih pria itu sudah marah besar.

"tidak Javis, kamu susah gila!!" teriak Sahara sudah lari ketakutan.

tapi Javis berhasil menangkap Sahara, "Javis jangan melukai Sahara, atau kamu tak akan bisa meninggalkan kota ini,"

"aku tak takut pria tua," kata Javis menyeringai.

dia mendorong Sahara hingga terjatuh, dan berjalan menjauh, tapi wanita itu malah memeluk kaki Javis.

"tolong lihatlah anak kita sekali saja, kamu belum memberinya nama, ini sudah hampir tiga bulan dia lahir Javis," mohon Sahara.

"harus ku katakan berapa kali, jika itu bukan anakku, kamu tau aku memberikan obat tidur ke minuman mu setiap malam, dan setiap malam juga aku tinggal di tempat anak buah ku agar tak melihat wajah ku yang menjijikan itu!!" teriak Javis mengejutkan semua orang.

"kamu bohong, tidak mungkin itu terjadi setiap pagi aku bangun dengan baju acak-acakan dan selalu ada bekas cairan mu," kata Sahara.

"kamu mau tau siapa yang melakukannya, tanya pada pria yang selalu membelamu, karena aku tak pernah menyentuh mu sama sekali," bentak Javis.

"apa..." kaget Sahara dan semua orang.

"kamu jangan gila Javis, bagaimana kamu bisa memfitnah kakek mu sendiri," marah tuan Budiono.

"fitnah, aku tak semunafik dirimu pria tua, kamu membenci ayah ku, kamu membuat mereka kecelakaan hingga akhirnya mati, dan membiarkan aku hidup di jalanan, hingga saat kamu butuh diriku, kamu baru mengambilku dari jalanan, dan membuatku menikahi wanita yang tak ku cintai, hanya karena apa, keegoisan mu," marah Javis.

"itu masa lalu," kata pak Budiono geram.

"oh jangan lupa, semua yang kau nikmati itu adalah harta yang aku hasilkan, dan mulai dari sekarang aku menarik semuanya, dan dengarkan semuanya, aku memutuskan hubungan keluarga dengan pria tua ini dan wanita menjijikan ini," kata Javis.

"tidak, kamu tak ada bukti jika itu bukan anak mu, kamu bohong habis!!" teriak Sahara.

"memang wanita gila itu pantas untuk pria gila, aku memasang CCTV di kamar itu, bahkan setelah kamu melahirkan, kamu tidur dengan berapa pria pun aku tau, dan itu sangat cukup membuat mu di ceraikan tanpa membawa apapun, jika perlu bukti baiklah aku akan menunjukkan pada semua orang, Ika itu Yang kamu mau,"

pak Budiono dan Sahara kaget bukan main, bahkan asisten pria itu juga ikut ketakutan, "hei Joko, mulai sekarang kamu bebas menikmati Nyai mu itu, tak perlu lagi masuk lewat jendela, dan kamu sangat suka pose anjing kawin bukan, ha-ha-ha" kata Iwan membuat Joko gemetar.

"pak bos, tembakau sudah selesai," panggil Dono.

"kita pergi, dan Agus selesaikan yang lain,besok Deni dan Geno yang datang, jika kamu berulah, aku tak segan meminta mereka menghajar mu hingga babak belur, ingat itu," kata Javis.

"baik bos juragan,"

"itu juga berlaku untuk Semuanya,karena sudah ku katakan ikut bekerja dengan ku,ikuti aturan ku, paham,"

"paham pak bos," jawab semua orang.

truk yang dikemudikan oleh Dono meninggalkan kota itu membawa tembakau.

sedang kedua orang itu hancur seketika karena terus mengusik Javis.

"sudah ayo pulang, dan tak usah melihat mereka lagi,kita hanya perlu fokus pada pekerjaan kita pada bos juragan," kata seorang pria.

"tak ku sangka,ku kira wanita baik, ternyata wanita murahan," kata Agus melihat sosok Sahara.

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

ooh begitu ceritanya

2025-01-21

0

🌹Devitha anggraini🌹

🌹Devitha anggraini🌹

tak kawal sampai dadi duda ya javis terus membayangkan mbak meidina

2022-12-06

0

Nuriyah

Nuriyah

lagiiiii

2022-12-03

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!