5. Marah

🍉HAPPY READING🍉

"Kamu pasti habis bertengkar kan dengannya?" Tanya Arum.

"Apa tadi kamu menguping semua percakapan kami?" Tanya balik Bara.

"Kamu tidak usah khawatir, mas." Ujar Arum.

Bara mengerutkan dahinya.

"Aku bisa memberikan mamah mu seorang cucu, mas!" Arum tersenyum miring.

"Arum, jangan gila kamu!" Sentak Bara.

"Iya, aku sudah gila karena kamu, mas!" Celoteh Arum.

Bara mengusap kasar wajahnya.

"Gampang saja, kalau kamu mau. Tapi ada syaratnya, kamu harus menceraikan dia terlebih dahulu!" Ucap Arum setengah berbisik.

"Untuk saat ini jangan bercanda, Arum."

"Mas, aku ini serius!"

"Itu tidak mungkin, Arum." Ucap Bara pelan.

"Jika tidak mungkin, lalu kenapa kamu sering mengajak ku bercinta, hm?" Tanya Arum dengan tatapan sinis.

Tidak menjawab, Bara langsung berlalu begitu saja.

"Mas! Kamu mau kemana?" Tanya Arum setengah berteriak tapi tidak di hiraukan Bara.

"Awas saja kamu, mas. Aku akan buat kamu jatuh dalam pelukan ku seutuhnya!" Ujar Arum sambil menatap tajam langkah Bara.

_

_

Tak seperti biasanya, malam ini Serina terlihat begitu cantik, ditambah lagi dengan polesan bibir yang berwarna merah tembaga. Sungguh begitu menggoda!

Bara baru saja masuk ke dalam kamar, dan mendapati istrinya yang berbeda malam ini.

Ia pun langsung saja mendekatkan diri ke istrinya yang sedang duduk di depan meja rias.

Bara dengan lembut memegang kedua pundak istrinya, lalu ia mencium pucuk kepala wanita itu.

"Kamu sangat cantik malam ini!" Puji Bara.

"Apa maksudmu aku tidak cantik dari malam-malam sebelumnya?" Tanya Serina.

"Bukan begitu, sayang. Tapi sungguh, malam ini kamu sangat berbeda!"

Serina tersenyum miring. "Ya, karena aku memang sengaja berdandan seperti ini! aku ingin melihat reaksi Arum nanti!" Batin Serina.

"Sayang, Mas pengen." Bisik Bara lembut.

Tok.....tok.....

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar, yang tak lain itu adalah Arum.

"Tuan.....Nyonya, makan malamnya sudah siap!" Ujar Arum dengan nada sedikit tinggi.

"Mas, sebaiknya kita makan malam dulu!" Ajak Serina bangkit dari duduknya.

Bara menghela nafas, "Baiklah sayang, ayo kita makan malam dulu!"

Bara dan Serina akhirnya turun menuju ke ruang makan.

Saat melihat majikannya datang, Arum begitu dibuat tercengang ketika melihat penampilan Serina yang begitu berbeda malam ini.

"Cih! Tumben sekali berdandan seperti itu, pasti dia ingin menarik perhatian mas Bara, dasar wanita murahan!" Umpat Arum.

Sekilas Serina melirik dan melemparkan sedikit senyuman miring kepada Arum.

"Serin, tumben malam ini kamu berdandan seperti ini?" Tanya Bara.

"Tentu saja! aku berdandan untuk suamiku tercinta, karena malam ini malam Jumat. Sudah lama kita tidak melakukannya!" Ucap Serina yang sengaja.

"Bagaimana, apa kamu suka?" Tanya Serina.

Bara begitu senang mendengar ucapan istrinya, akan tetapi satu sisi ia merasa tak nyaman karena disitu juga ada Arum yang tentu saja mendengar ucapan mereka.

Pembuluh darah tampak tegang di leher, ekspresi wajahnya juga ikut mengeras. Arum benar-benar terbakar api cemburu sekarang.

"Sayang, kenapa malah bengong saja? kenapa tidak menjawab pertanyaanku?"

"A-aku sangat suka sayang. Baiklah, mari kita lakukan nanti!" Ucap Bara pelan, tak ingin di ketahui oleh Arum. Tapi tetep saja, Arum bisa mendengar jawaban dari Bara.

"Baiklah, lagian aku sudah tidak sabar!" Ucap Serina tersenyum smirk.

Setelah selesai makan malam, Serina pun memutuskan kembali ke kamar lebih dulu. Dan saat Bara ingin menyusul ke kamar, tiba-tiba saja Arum meraih lengannya.

"Apa kamu ingin bercinta dengannya malam ini?" Tanya Arum dengan wajah kesal.

"Arum lepaskan! bagaimana jika Serina melihat?"

"Aku tidak peduli, aku bertanya padamu, apa kamu ingin bercinta dengannya malam ini?"

"Lalu kenapa jika aku bercinta dengannya? lagipula dia istriku, Arum!" Ujar Bara sambil melepaskan tangannya dengan kasar.

"Cih, apa kamu tidak menganggap ku?" Tanya lagi Arum dengan mata berkaca-kaca.

"Sudahlah Arum, jangan bahas sekarang. Serina pasti sudah menungguku!" Kata Bara, kemudian ia berlalu begitu saja menaiki anak tangga.

Arum membuang nafas kasar, kedua tangannya terkepal dengan kuat menahan perasaan marah yang sejak tadi sudah menguasai dirinya.

Rencana Serina malam ini berhasil, ia mampu membuat Arum marah dan cemburu.

Saat Bara masuk ke dalam kamar, ia mendapati Serina yang hendak masuk ke dalam kamar mandi.

"Kamu mau ngapain, sayang?" Tanya Bara.

"Mau buang air kecil dulu, mas!" Jawab Serina tersenyum.

Bara segera membuka pakaiannya, ia sudah tidak tahan lagi untuk bersenang-senang malam ini.

Saat keluar dari kamar mandi, wajah Serina begitu kusut. Membuat Bara langsung menanyainya.

"Sayang, wajahmu kenapa jadi kusut begitu?" Tanya Bara yang sudah menunggu diatas ranjang.

"Maaf mas, sepertinya malam ini kita gak bisa." Jawab Serina.

"Maksud kamu?"

"Ternyata aku sedang datang bulan, mas!" Bohong Serina.

Bara menghela nafas panjang lalu menghembuskannya dengan pelan.

"Astaga, aku gigit jari malam ini. Padahal aku sudah bersiap-siap!" Ucap Bara sedikit kecewa.

Serina pun hanya tersenyum melihat kekonyolan suaminya.

"Kamu pikir aku mau? tidak mas, aku tidak sudi bekas wanita lain!" Batin Serina.

Bara mengenakan kembali pakaiannya, lalu setelah itu ia merebahkan diri di ranjang dan menutup tubuh dengan selimut.

____

Bangun tidur mood Bara masih kurang bagus. Mungkin gara-gara tamu datang bulan, ia jadi gagal mengayuh cinta semalam.

"Mas, kamu baru bangun?" Tanya Serina yang sudah berpakaian rapi.

"Sayang, kamu kok sudah rapi?"

"Iya mas, aku ada urusan. Jadi aku harus buru-buru pergi sekarang!" Ucap Serina.

"Benarkah? baiklah kalau begitu, hati-hati sayang!" Ujar Bara.

Serina hanya mengangguk.

"Nyonya, nyonya tidak sarapan dulu?" Tanya Arum saat Serina turun dari tangga.

"Tidak," Jawab Serina singkat dengan tatapan datar.

"Oh baiklah kalau begitu, nyonya!" Ucap Arum. Tapi Serina masih saja menatap dirinya dengan datar, hingga membuat Arum keheranan.

"Ada apa, nyonya?"

"Apa kelebihannya, kenapa Bara bisa sampai terpikat dengannya?" Tanya Serina dalam hati.

"Nyonya, ada apa?" Tanya Arum sekali lagi, yang Lama-lama ia merasa tak enak jika ditatap terus menerus oleh majikannya itu.

"Tidak ada apa-apa!" Tutur Serina, ia kemudian berlalu begitu saja.

Arum memicingkan matanya, selama bekerja di rumah ini, baru inilah majikannya itu bersikap aneh seperti tadi.

"Dasar wanita aneh, kenapa dia menatapku seperti itu!" Ucap Arum.

"Arum, sedang apa kamu?" Tanya Bara yang tiba-tiba muncul berdiri dianak tangga.

Arum seketika menunjukkan wajah kesalnya di hadapan Bara.

"Gimana malam tadi, puasan mana aku atau istrimu?" Tanya Arum mengalihkan pertanyaan dari Bara.

"Ah.....sudah jangan bahas, aku mau sarapan dulu!" Ujar Bara berlalu menuju ke meja makan.

Terpopuler

Comments

Fathul Jannah

Fathul Jannah

di mana mana, kenapa ya pelakor selalu ngga sadar diri bahwa yg sebenarnya murahan kan dia

2023-03-11

1

Dwisya12Aurizra

Dwisya12Aurizra

njiiirr.. . siapa yang murahan, bengek lo

2022-12-07

2

Pertiwi Tiwi

Pertiwi Tiwi

pembantu gila suami org mau aja.itu tanda tanda wanita gak bener.kalau wanita benerma mana mau di pake sama pria yg bukan suamiya sendiri.bara aja yg bego tergoda sama perempuan murahan.entar yesel Lo bara

2022-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 1. Suara Rintihan
2 2. Menjijikan
3 3. Sabar
4 4. Mertua Laknat
5 5. Marah
6 6. Pria masa lalu
7 7. Hujan
8 8. Kesal
9 9. Berubah
10 10. Acuh
11 11. Sebentar Lagi
12 12. Makan Siang
13 13. Tidak Jujur
14 14. Pergi Ke Mall
15 15. Pesta
16 16. Marah
17 17. Keputusan Serina
18 18. Egois
19 19. Pergi Ke Bar
20 20. Pelukan
21 21. Pulang
22 22. Tak Peduli
23 23. Makan Siang
24 24. Percobaan Bunuh Diri
25 25. Tanda Merah dileher
26 26. Tidak Tahu Malu
27 27. Mertua Benalu
28 28. Makan Malam Terakhir
29 29. Mabuk
30 30. Angin Lalu
31 31. VISUAL DULU YA!
32 32. Semangat
33 33. Pergi Jalan-Jalan
34 34.Angkat Kaki
35 35. Resmi Bercerai
36 36. Setelah Perceraian
37 37. Secepatnya Menikah
38 38. Bertemu Kembali
39 39. Bertemu Mantan Mertua
40 40. Calon Mertua Biadab
41 41. Hinaan Calon Mertua
42 42. Pernikahan
43 43. Kado Pernikahan
44 44. Murka
45 45. Bertemu Mantan Istri
46 46. Berbohong
47 47. Pembalasan Mantan Istri
48 48. Awal Karma Datang
49 49. Datang Ke Kantor
50 50. Tidak Tahu Diri
51 51. Di Usir
52 52. Tinggal Dirumah Mertua
53 53. Sedikit Cemburu
54 54. Menjauhlah
55 55. Lupakan Aku
56 56. Bertengkar Terus
57 57. Sebuah Ancaman
58 58. Kecelakaan
59 59. Perkelahian
60 60. Di Usir
61 61.Kesempatan Kedua
62 62. Makan Malam
63 63. Angkuh
64 64. Kecelakaan
65 65. Tega
66 66. Ayo Rujuk
67 67. Marah
68 68. Ketemu Mantan
69 69. Surat Undangan Pernikahan
70 70. Hancur
71 71.Pernikahan
72 72. Rumah Sakit
73 73. Sadar
74 74. Membaik
75 75. Di Penjara
76 76.Pergi Bulan Madu
77 77.Malam Pertama
78 78.Akh....
79 79.Jalan-Jalan
80 80.Mengenjek
81 81.Pulang
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Suara Rintihan
2
2. Menjijikan
3
3. Sabar
4
4. Mertua Laknat
5
5. Marah
6
6. Pria masa lalu
7
7. Hujan
8
8. Kesal
9
9. Berubah
10
10. Acuh
11
11. Sebentar Lagi
12
12. Makan Siang
13
13. Tidak Jujur
14
14. Pergi Ke Mall
15
15. Pesta
16
16. Marah
17
17. Keputusan Serina
18
18. Egois
19
19. Pergi Ke Bar
20
20. Pelukan
21
21. Pulang
22
22. Tak Peduli
23
23. Makan Siang
24
24. Percobaan Bunuh Diri
25
25. Tanda Merah dileher
26
26. Tidak Tahu Malu
27
27. Mertua Benalu
28
28. Makan Malam Terakhir
29
29. Mabuk
30
30. Angin Lalu
31
31. VISUAL DULU YA!
32
32. Semangat
33
33. Pergi Jalan-Jalan
34
34.Angkat Kaki
35
35. Resmi Bercerai
36
36. Setelah Perceraian
37
37. Secepatnya Menikah
38
38. Bertemu Kembali
39
39. Bertemu Mantan Mertua
40
40. Calon Mertua Biadab
41
41. Hinaan Calon Mertua
42
42. Pernikahan
43
43. Kado Pernikahan
44
44. Murka
45
45. Bertemu Mantan Istri
46
46. Berbohong
47
47. Pembalasan Mantan Istri
48
48. Awal Karma Datang
49
49. Datang Ke Kantor
50
50. Tidak Tahu Diri
51
51. Di Usir
52
52. Tinggal Dirumah Mertua
53
53. Sedikit Cemburu
54
54. Menjauhlah
55
55. Lupakan Aku
56
56. Bertengkar Terus
57
57. Sebuah Ancaman
58
58. Kecelakaan
59
59. Perkelahian
60
60. Di Usir
61
61.Kesempatan Kedua
62
62. Makan Malam
63
63. Angkuh
64
64. Kecelakaan
65
65. Tega
66
66. Ayo Rujuk
67
67. Marah
68
68. Ketemu Mantan
69
69. Surat Undangan Pernikahan
70
70. Hancur
71
71.Pernikahan
72
72. Rumah Sakit
73
73. Sadar
74
74. Membaik
75
75. Di Penjara
76
76.Pergi Bulan Madu
77
77.Malam Pertama
78
78.Akh....
79
79.Jalan-Jalan
80
80.Mengenjek
81
81.Pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!