2. Menjijikan

Suami yang sangat dia cintai dan percaya kini tega mengkhianati dirinya. Serina lalu meraih foto pernikahan itu, amarahnya kembali menyelimuti dirinya. Dadanya semakin sesak, saat dirinya kembali mengingat kelakukan dua makhluk yang tidak tahu malu tersebut.

"Bara! Lihat saja aku akan membalas mu, apa salah ku padamu hingga kau tega mengkhianati aku, hah! Aku tidak akan membiarkan kamu bahagia di atas derita ku." Ucap Serina diiringi senyum sinis.

Serina bangun dari kursi kebesarannya lalu membuang bingkai foto pernikahan dirinya ke tempat sampah.

"Lihat saja, aku akan membalas perbuatan kalian berdua!" Ucap Serina dengan kedua tangan terkepal dengan kuat.

Hari sudah mulai sore, Bara dan Serina sudah tiba di rumah. Arum, wanita itu menyambut kedatangan sang majikan.

"Selamat datang Tuan, Nyonya." Ucap Arum sambil menatap bergantian sang majikan.

"Biar saya bantu bawakan tasnya, Tuan." Ujar Arum.

Bara tersenyum, ia lalu memberikan tas kerjanya pada Arum.

"Ehem......" Serina seketika berdehem.

"Arum, kamu tidak usah masak makan malam karena aku dan suamiku akan makan di luar!" Ujar Serina.

"B-baik, Nyonya!" Jawab Arum.

"Sekarang kamu siapkan air hangat untuk ku dan suamiku!" Perintah Serina.

"Baik, Nyonya!" Ucap Arum seraya berlalu dengan wajah tertunduk.

Dalam hati Arum merasa sangat kesal, ketika mendengar jika majikannya itu akan makan diluar malam ini.

"Serin, tumben sekali kamu ingin makan di luar, biasanya kamu tidak terlalu suka jika kita makan di luar."

"Aku hanya ingin, apa itu salah?" Jawab Serina ketus.

"Serina! Kenapa nada bicaramu begitu, aku bertanya baik-baik." Sentak Bara.

Tidak menghiraukan, Serina langsung berlalu begitu saja meninggalkan suaminya.

"Ini bukan Serina yang aku kenal!" Bara menghela nafas.

Selagi istrinya membersihkan diri, Bara diam-diam pergi ke bawah untuk menemui Arum.

"Tuan! Lepaskan!" Arum terkejut karena Bara tiba-tiba saja memeluknya dari belakang.

"Aku merindukanmu, sayang." Ucap Bara sambil menciumi leher Arum.

"Nanti kalau nyonya melihat, bagaimana?" Tanyanya.

"Aku tidak peduli!" Ucap Bara santai.

"Tuan-- Akhh..." Arum meringis geli saat Bara menggigit kecil telinganya.

"Kau nakal sayang! Sudah ku bilang jika kita sedang berduaan panggil aku sayang jangan tuan." Ucap Bara.

Bara menaikkan satu kaki Arum ke atas meja dengan di tumpu tangannya lalu pria itu memasukan satu jarinya ke dalam lembah yang sudah basah karena ulah nakal Bara.

"Sayang, kau sudah basah!" Bara tersenyum penuh nafsu ke arah Arum.

Bara dengan rakusnya melahap bibir dower milik Arum sambil di bawah tangannya terus memainkan lorong basah milik Arum.

"Kita olahraga sebentar, sayang." Ucap Bara dengan nafas memburu.

"Sayang, jangan disini! Nanti kalau ada nyonya turun bagaimana?"

"Lalu dimana sayang?"

"Di kamar."

"Tapi Tuan, bukankah tuan dan nyonya akan makan malam diluar?" Tanya Arum.

Bara menghentikan aktivitasnya.

"Sial! Aku hampir lupa. Arum kita tunda dulu bercintanya." Ucap Bara seraya pergi.

Tanpa disadari Arum dan Bara, Serina kini tengah menyaksikan permainan mereka dari kejauhan. Sakit hati, kecewa, amarah campur menjadi satu, entahlah Serina sendiri sulit mengekspresikan perasaannya.

"Kurang ajar! kalian berdua telah mengotori rumah ku dengan perbuatan menjijikan kalian." Ucap Serina dengan sorot mata berapi-api.

Rasanya ingin sekali Serina menangkap basah suami dan pembantunya itu, akan tetapi Serina mengurungkan niatnya. Karena dia tidak ingin cepat-cepat memberikan karma pada suami dan pembantunya.

"Untuk kali ini aku akan membiarkan kalian berenang di lautan dosa, maka bersenang-senanglah dulu kalian." Ucap Serina menyeringai.

"Bara, Arum. Kalian harus merasakan apa yang ku rasakan saat ini. Tunggu saja pembalasan ku!" Ucap Serina seraya berlalu.

Huft......

"Darimana saja kamu, mas?" Tanya Serina.

"Ah.. aku habis dari luar mencari udara segar." Jawab Bara.

"Benarkah?" Tanya Serina sambil menatap lekat wajah suaminya hingga membuat Bara gugup.

"Tentu saja! Sudahlah aku mau mandi, bukankan kita akan makan malam di luar." Bara berlalu pergi tanpa mendengarkan jawaban dari Serina.

Serina, wanita itu melipat tangannya di dada lalu tersenyum miring.

Kini Bara dan Serina sudah bersiap untuk pergi makan malam.

"Serina, apa sebaiknya kita mengajak Arum juga?" Tanya Bara.

Serina mengerutkan dahinya. "Untuk apa?" Tanyanya.

"Kasihan jika sendiri dirumah sebesar ini." Jawab Bara.

"Sepertinya kamu tidak betah berjauhan dengan selingkuhan mu itu, Mas." Batin Serina.

"Tapi baiklah, aku akan mengikuti permainan kalian!"

"Terserah kamu aja lah, Mas!" Ucap Serina lalu pergi meninggalkan suaminya.

Bara tersenyum lebar, pria itu lalu menuju ke dapur untuk menyuruh Arum bersiap-siap.

"Tuan, apa nyonya tidak marah jika Arum ikut?"

"Sudahlah, Arum. Kamu jangan banyak tanya."

"Cepatlah ganti pakaian mu atau apa perlu aku yang menggantikannya." Goda Bara.

"Mas....." Arum mencubit kecil lengan Bara.

"Daripada cubit ini mending yang itu." Ucap Bara sambil menunjuk benda pusaka miliknya.

Tidak menjawab, Arum bergegas pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian.

Di mobil, Serina menunggu suaminya. Pandangannya dia layangkan ke arah jendela mobil.

"Nyonya, ada apa?" Tanya pak Kubis yang sedari tadi memperhatikan Nyonya nya dari kaca spio.

"Kenapa, Pak?" Tanya Serina balik.

"Nyonya sedari tadi hanya melamun lalu mengeluarkan air mata. Apa nyonya sedang tidak enak badan?" Tanya pak Kubis yang rupanya sedari tadi sudah memperhatikan Nyonya nya.

"Ah.. tidak apa-apa, pak. Mungkin aku hanya kelelahan." Ucap Serina seraya menghapus air matanya yang tanpa sadar keluar begitu saja.

Pak Kubis tak lagi menyahut.

Setibanya di mobil, Bara membukakan pintu untuk Arum.

Serina yang melihat perlakuan manis sang suami menatap sinis ke arah Arum yang sedari tadi menundukkan kepalnya.

Sepanjang perjalanan, suasana di dalam mobil begitu hening. Serina sekilas melihat Arum yang duduk dibelakang hanya membuang muka ke arah jendela.

"Sayang......sudah lama ya rasanya kita tidak pergi makan malam bersama." Serina tiba-tiba bergelayut manja di lengan suaminya.

Bara terlihat gugup, ia hanya memberikan setengah senyuman saja pada Serina tapi dengan mata yang sekilas melihat ke arah Arum.

Arum, wanita itu hanya bisa membuang muka kembali ketika melihat majikannya seperti itu. Jauh di lubuk hatinya dia merasa dongkol melihat kemesraan tersebut.

"Lihat saja, aku akan membuat Mas Bara menceraikan kamu!" Gerutu Arum dalam hati.

Beberapa saat kemudian, mobil yang dikendarai pun telah sampai di salah satu restoran ternama.

Pak Kubis langsung saja turun membukakan pintu mobil untuk majikannya. Lalu setelah itu Bara dan Serina pun melangkah terlebih dahulu masuk ke dalam restoran.

"Arum, kenapa kamu menatap majikan kita seperti itu?" Tanya pak Kubis mengagetkan Arum.

"Jangan-jangan kamu naksir sama Tuan Bara, ya?" Pak kubis menatap lekat wajah Arum.

"Pak Kubis gak usah aneh-aneh. Udah ya, pak. Arum mau menyusul nyonya sama tuan dulu." Ucap Arum seraya berlalu.

Terpopuler

Comments

arniya

arniya

awal baca bikin geregetan

2024-02-19

0

Dwisya12Aurizra

Dwisya12Aurizra

dasar babu gak tauk diri

2022-12-07

2

Imas Maela

Imas Maela

arum lebih dari naksir pak kubis

2022-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 1. Suara Rintihan
2 2. Menjijikan
3 3. Sabar
4 4. Mertua Laknat
5 5. Marah
6 6. Pria masa lalu
7 7. Hujan
8 8. Kesal
9 9. Berubah
10 10. Acuh
11 11. Sebentar Lagi
12 12. Makan Siang
13 13. Tidak Jujur
14 14. Pergi Ke Mall
15 15. Pesta
16 16. Marah
17 17. Keputusan Serina
18 18. Egois
19 19. Pergi Ke Bar
20 20. Pelukan
21 21. Pulang
22 22. Tak Peduli
23 23. Makan Siang
24 24. Percobaan Bunuh Diri
25 25. Tanda Merah dileher
26 26. Tidak Tahu Malu
27 27. Mertua Benalu
28 28. Makan Malam Terakhir
29 29. Mabuk
30 30. Angin Lalu
31 31. VISUAL DULU YA!
32 32. Semangat
33 33. Pergi Jalan-Jalan
34 34.Angkat Kaki
35 35. Resmi Bercerai
36 36. Setelah Perceraian
37 37. Secepatnya Menikah
38 38. Bertemu Kembali
39 39. Bertemu Mantan Mertua
40 40. Calon Mertua Biadab
41 41. Hinaan Calon Mertua
42 42. Pernikahan
43 43. Kado Pernikahan
44 44. Murka
45 45. Bertemu Mantan Istri
46 46. Berbohong
47 47. Pembalasan Mantan Istri
48 48. Awal Karma Datang
49 49. Datang Ke Kantor
50 50. Tidak Tahu Diri
51 51. Di Usir
52 52. Tinggal Dirumah Mertua
53 53. Sedikit Cemburu
54 54. Menjauhlah
55 55. Lupakan Aku
56 56. Bertengkar Terus
57 57. Sebuah Ancaman
58 58. Kecelakaan
59 59. Perkelahian
60 60. Di Usir
61 61.Kesempatan Kedua
62 62. Makan Malam
63 63. Angkuh
64 64. Kecelakaan
65 65. Tega
66 66. Ayo Rujuk
67 67. Marah
68 68. Ketemu Mantan
69 69. Surat Undangan Pernikahan
70 70. Hancur
71 71.Pernikahan
72 72. Rumah Sakit
73 73. Sadar
74 74. Membaik
75 75. Di Penjara
76 76.Pergi Bulan Madu
77 77.Malam Pertama
78 78.Akh....
79 79.Jalan-Jalan
80 80.Mengenjek
81 81.Pulang
Episodes

Updated 81 Episodes

1
1. Suara Rintihan
2
2. Menjijikan
3
3. Sabar
4
4. Mertua Laknat
5
5. Marah
6
6. Pria masa lalu
7
7. Hujan
8
8. Kesal
9
9. Berubah
10
10. Acuh
11
11. Sebentar Lagi
12
12. Makan Siang
13
13. Tidak Jujur
14
14. Pergi Ke Mall
15
15. Pesta
16
16. Marah
17
17. Keputusan Serina
18
18. Egois
19
19. Pergi Ke Bar
20
20. Pelukan
21
21. Pulang
22
22. Tak Peduli
23
23. Makan Siang
24
24. Percobaan Bunuh Diri
25
25. Tanda Merah dileher
26
26. Tidak Tahu Malu
27
27. Mertua Benalu
28
28. Makan Malam Terakhir
29
29. Mabuk
30
30. Angin Lalu
31
31. VISUAL DULU YA!
32
32. Semangat
33
33. Pergi Jalan-Jalan
34
34.Angkat Kaki
35
35. Resmi Bercerai
36
36. Setelah Perceraian
37
37. Secepatnya Menikah
38
38. Bertemu Kembali
39
39. Bertemu Mantan Mertua
40
40. Calon Mertua Biadab
41
41. Hinaan Calon Mertua
42
42. Pernikahan
43
43. Kado Pernikahan
44
44. Murka
45
45. Bertemu Mantan Istri
46
46. Berbohong
47
47. Pembalasan Mantan Istri
48
48. Awal Karma Datang
49
49. Datang Ke Kantor
50
50. Tidak Tahu Diri
51
51. Di Usir
52
52. Tinggal Dirumah Mertua
53
53. Sedikit Cemburu
54
54. Menjauhlah
55
55. Lupakan Aku
56
56. Bertengkar Terus
57
57. Sebuah Ancaman
58
58. Kecelakaan
59
59. Perkelahian
60
60. Di Usir
61
61.Kesempatan Kedua
62
62. Makan Malam
63
63. Angkuh
64
64. Kecelakaan
65
65. Tega
66
66. Ayo Rujuk
67
67. Marah
68
68. Ketemu Mantan
69
69. Surat Undangan Pernikahan
70
70. Hancur
71
71.Pernikahan
72
72. Rumah Sakit
73
73. Sadar
74
74. Membaik
75
75. Di Penjara
76
76.Pergi Bulan Madu
77
77.Malam Pertama
78
78.Akh....
79
79.Jalan-Jalan
80
80.Mengenjek
81
81.Pulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!