Bab 4. Berburu Pria Tampan

Satu pekan telah berlalu. Liora kini duduk sambil memeluk kedua kaki di permukaan sofa yang ada di tengah ruangan. Ruangan kamar asing yang kini ia tinggali dan menjadi kamarnya.

Duduk dengan selampiran selimut bulu yang membungkus pundak, Liora hanya termenung dengan netra emeraldnya yang indah menatap kosong pada kobaran api di dalam perapian, di hadapan.

Sejak terbangun di dunia aneh tersebut, Liora hanya sering menyendiri di dalam kamarnya tanpa melakukan kegiatan apa-apa. Ia memilih terus menikmati sebuah zona waktu yang terasa seperti sedang berhenti.

“Akkhhh!” Liora memekik lirih seraya menekan rambut dengan kedua tangannya. Dia merasa bingung, gelisah, gundah, dan gulana.

Bagaimana tidak? Saat ini … Liora berada di tubuh manusia lain. Lebih tepatnya, tubuh yang Liora yakini sebagai pemeran antagonis dari film yang sebelumnya ia bintangi.

Gila, kan? Sangat!

Tidak masuk akal? Tentu saja!

Semua yang terjadi saat ini memang sebuah kegilaan yang sungguh tidak masuk akal!

Liora terus berusaha menelaah semua kegilaan yang menimpanya seolah badai dahsyat yang menerjang hidupnya secara tiba-tiba. Ok, mari kita coba urutkan satu persatu peristiwa di luar nalar tersebut!

Pertama, semua kegilaan itu bermula saat Liora berada di dalam mobil Cadillac Escalade hitam miliknya untuk beristirahat sebelum acara makan malam bersama beberapa kru film selanjutnya yang akan dibintangi.

Namun, Liora tiba-tiba terbangun di raga manusia yang bukan miliknya. Lebih sialnya lagi, itu adalah raga milik Roxana Adelaide, pemeran antagonis di film fantasy historical sekaligus putri tunggal dari Duke Shancez yang merupakan bangsawan tersohor dan menjabat sebagai Perdana Menteri di Kekaisaran Deltora.

Dengan perangai angkuh, pendiam, dan misterius, Roxana menjadi sosok antagonis yang sempurna dan dibenci oleh para bangsawan lainnya. Mereka menjulukinya sebagai ‘Wanita Iblis’ yang layak untuk dijauhi.

“Hahaha!” Liora tiba-tiba tertawa sumbang dengan netra yang masih terfokus pada kobaran api di perapian.

“Dari sekian banyak pemeran, kenapa aku harus masuk ke dalam tubuh pemeran antagonis yang akan berakhir tewas mengenaskan? Apa gunanya kecantikan ini jika hanya menjadi seorang penjahat yang akan dihukum mati?” Kobaran api yang Liora tatap lekat-lekat masih tetap tenang, berbeda dengan perasaan Liora yang benar-benar tidak tenang.

“Mengapa aku tidak masuk ke dalam tubuh Putri Mahkota yang akan berakhir bahagia? Sebelumnya aku memainkan peran Putri Mahkota yang lembut dan baik hati itu! Jangan bilang nanti aku akan merasakan kepalaku jatuh menggelinding karena dipenggal? Sial! Aku tidak mau hal itu terjadi!” cecar Liora pada diri sendiri dengan sekujur tubuh bergidik ngeri.

Beranjak berdiri, Liora berjalan dengan langkah terhuyung-huyung. Ia merasa pening karena memikirkan hal yang amat sangat rumit. Bisa dibilang ini adalah hal terburuk dalam hidupnya. Liora kemudian merebahkan tubuh di atas dipan dan menatap langit-langit kamarnya yang estetik dan penuh dengan lukisan Yunani.

“Sebenarnya mengapa semua ini bisa terjadi? Mengapa aku harus mengalami hal mengerikan seperti ini?” Liora bergumam lirih sembari memejamkan mata.

Kerutan di dahi Liora timbul disusul dengan wajah mencebik kesal, “Ugh! Tidak ada ada sosmed, tidak ada notebook, tidak ada musik, tidak ada kamera yang selalu tertuju padaku, tidak ada para penggemar yang selalu memujiku, tidak ada pizza favoritku, dan tidak ada vanilla latte dengan caramel manis yang meleleh di atasnya. Apakah aku benar-benar bisa hidup dengan situasi primitif seperti saat ini?”

“Oh shitt! Mendadak aku merindukan Eva. Merindukan omelannya yang tiada henti dan merindukan perdebatan sengit kami. Apa yang sedang kau lakukan saat ini, Eva? Kau pasti merasa senang karena si pembuat masalah ini telah pergi bukan?” Kini air muka Liora berubah menjadi sedih dan pilu, masih dengan mata terpejam.

Menghela napas panjang, Liora merasa benar-benar lelah dan pasrah. Namun, otaknya tetap tidak bisa berhenti dan terus berpikir tentang situasi tidak masuk akal yang dialami. Ia dipaksa untuk memecahkan teka-teki rumit tanpa clue yang bisa menolongnya untuk kembali ke dunia asalnya.

Tunggu dulu! Clue?

Liora dengan cepat membuka kelopak matanya kemudiam beranjak duduk. Tubuhnya membeku saat suatu ingatan muncul begitu saja. Ingatan yang membuat Liora seperti berada di sebuah lorong ruang hampa dengan ilusi yang terasa begitu misterius.

Sosok wanita berpenampilan amat menyedihkan yang memberikan sebuah pesan. Liora yakin jika sosok wanita itu adalah Roxana Adelaide. Ia juga masih bisa mengingat pesan yang dikatakan padanya, seolah itu adalah sebuah permohonan dan harapan terakhirnya.

“Lindungi keluargaku dan biarkan aku hidup.”

Ya, itu adalah pesan sekaligus permohonan terakhir Roxana.

Jika Liora ingin menghindari akhir yang buruk seperti yang didapatkan oleh pemain Roxana Adelaide dalam film, bukankah yang harus Liora lakukan hanyalah hal yang sebaliknya Roxana lakukan?

Dalam artian ….

Jika Roxana begitu mencintai Putra Mahkota … maka Liora harus membenci Putra Mahkota.

Jika Roxana begitu terobsesi untuk menjadi istri Putra Mahkota … maka Liora harus menghindari Putra Mahkota bagaimanapun caranya.

Jika Roxana berusaha keras memisahkan para pemeran protagonis itu … maka Liora justru harus membantu menyatukan mereka.

“Dengan begitu, maka aku tidak akan mendapat akhir yang buruk dan tewas mengenaskan!” Liora seketika berbinar senang setelah mendapatkan sebuah ide brilian. “Aku juga bisa melindungi keluarga Duke Shancez yang sebelumnya juga ikut dieksekusi kerena kejahatan putri mereka.”

Liora menjentikkan jari sembari beranjak berdiri. Ia kemudian berjalan mondar-mandir sambil menggigit ujung jemari lentiknya demi menyusun strategi. “Karena film itu baru saja tamat dan aku yang menjadi pemeran utamanya, maka aku masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana alur ceritanya.”

The Villain’s Dead.

Kisah yang menceritakan tentang seorang Putra Mahkota bernama Liam Demente de Dias yang dikenal sebagai tirani kejam berdarah dingin sekaligus Pangeran yang mendapat julukan sebagai ‘Pangeran Neraka.’

Para musuh dibunuh dengan brutal. Para wanita dan anak-anak diperlakuan tanpa belas kasih. Tidak ada satu pun yang bisa selamat. Mulai dari kehilangan sepasang tangan dan kaki, kedua bola mata, bahkan langsung kehilangan kepala.

Pria itu merupakan satu-satunya Pangeran yang dilahirkan dengan kekuatan sihir api terkuat di Kekaisaran Deltora, tempat dunia berada saat ini sekaligus tempat yang dipenuhi dengan sihir dan kekuatan magis.

Pria itu juga diberkahi dengan pedang terhebat, Pedang Eltoc, pedang pemberian Dewa yang tidak pernah berhenti mengucurkan darah segar. Selama menjadi Pangeran, aroma darah terus tercium dan menjadikannya sebagai sosok Pangeran yang haus akan darah.

Ya, dia adalah Pangeran Neraka!

Namun, satu hal yang perlu diketahui jika Pangeran itu memiliki sebuah kelemahan, yaitu … kutukan. Kutukan akan sentuhan wanita. Siapapun wanita yang menyentuhnya, maka kekuatan sihir api akan melalap sekujur tubuhnya bagai senjata makan tuan. Akan tetapi, menurut alur cerita salam film, kutukan itu akan dipatahkan oleh pemeran utama wanita, Catherine de Jolla.

Tok-Tok!

Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk disusul dengan deritan pintu, pertanda seseorang telah membukanya.

“Lady, saya membawakan beberapa kue dan cocoa hangat untuk Anda.” Anne, maid berseragam hitam putih berjalan masuk dan membuyarkan lamunan Liora.

“Anne ….”

“Ya, Lady?”

“Umur berapa aku saat ini?”

“U-umur Anda?”

“Ya, apa kau lupa jika aku sedang hilang ingatan?”

“Emh, saat ini Anda berumur sembilan belas tahun. Pesta debutante Anda juga sudah selesai dilakukan dan umur Anda saat ini adalah umur yang pas untuk memasuki akademi.”

‘Bagus! Itu tandanya aku sama sekali belum pernah bertemu dengan Putra Mahkota karena ceritanya baru dimulai saat Roxana berusia dua puluh tahun. Bukankah aku masih memiliki kesempatan sekitar satu tahun untuk mengubah alurnya?’ Liora membatin dengan kedua sudut bibir terangkat.

“Apa yang Anda pikirkan dengan senyuman aneh itu, Lady?” Anne bertanya dengan ekspresi sedikit takut.

Liora tersenyum tipis, “Tidak! Aku hanya berpikir jika aku masih mempunyai waktu untuk mengubah takdir burukku. Apa kau bisa membantuku, Anne? Ada hal yang harus kulakukan saat ini. Hal yang cukup menyenangkan.”

“A-apa maksud Anda, Lady? Hal apa yang ingin Anda lakukan?”

“Berburu pria tampan.”

\~\~\~

Terpopuler

Comments

potekan lidi

potekan lidi

bettuuullll itulah aku yang gak mau masuk dunia isekai 🤣🤣🤣🤣

2023-03-31

9

🌹glory🌹

🌹glory🌹

semangat 🌹🌹makin kesini kok makin seru sih thor🔥🔥🔥 bisik2 dong thor dpt ilham drmna siapa tau aku ketularan

2022-12-17

15

Astrid Shesya

Astrid Shesya

Suka, up-nya cepat

2022-12-11

9

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!