Bab 5. Misi Dimulai

“A-apa? Berburu pria tampan?” beo Anne memastikan kembali pendengarannya.

Liora manggut-manggut masih dengan kedua sudut bibir terangkat ke atas.

Benar! Itu adalah strategi pertama yang Liora buat demi menjalankan misinya. Jika cerita asli dimulai saat Roxana Adelaide berusia dua puluh tahun, maka masih ada waktu sekitar satu tahun bagi Liora untuk mengubah alur ceritanya.

Dan, dalam jangka waktu satu tahun itulah, Liora bertekad untuk mencari sosok pria tampan guna dijadikan sebagai kekasih dan lebih beruntungnya lagi jika bisa dijadikan sebagai suami. Dengan begitu, maka Liora tidak akan berhubungan dengan Putra Mahkota dan bisa menghindari akhir yang penuh dengan derita.

‘Well, yeah! Kau sangat cerdas, Liora! Otakmu sangat encer! Kau adalah wanita paling jenius di muka bumi ini! Albert Einstein pasti akan sangat bangga kepadamu!’ benak Liora memuji diri sendiri.

“Lady, sepertinya penyakit Anda kumat. Beristirahatlah di tempat tidur Anda lalu saya akan meminta ijin kepada Duke untuk memanggil dokter keluarga.” Anne memberanikan diri untuk menasihati karena khawatir dengan kondisi majikannya.

Liora menggeleng dengan cepat, “Tidak … tidak! Kau tidak perlu meminta ijin Duke untuk memanggil dokter. Kau hanya perlu meminta ijin Duke agar aku bisa pergi keluar dari mansion ini.”

“Pergi keluar?” Anne terlihat terkejut dan sedikit gusar.

“Ya, hanya untuk berjalan-jalan sebentar (lebih tepatnya untuk mencari calon suami).” Liora tersenyum cerah untuk meyakinkan.

“Ah! Anda ingin menikmati pemandangan di Ibu Kota karena sudah bosan mengurung diri di dalam kamar, ya?”

Liora mengangguk dengan cepat, “Ya!”

“Mengapa Anda tidak langsung saja meminta ijin kepada Duke? Beliau pasti akan mengijinkan karena beliau sangat menyayangi Anda.”

Liora mengernyit sebelum kembali melenturkan senyuman, “Kau tahu ‘kan karena penyakit amnesiaku semuanya masih terasa asing dan begitu canggung?” Liora kini mengubah air mukanya menjadi sedikit sedih dan murung, “Aku hanya merasa tidak nyaman berbicara dengannya. Aku merasa nyaman hanya saat berbicara denganmu karena kau adalah pelayan pribadiku yang selalu mondar-mandir mengantar makanan dan melayaniku.”

“….” Anne masih terdiam, tidak segera menjawab.

“Oh, apa kau tidak percaya kepadaku? Aku ingin segera mengingat semua dan bantulah aku. Kini aku hanya ingin menyegarkan pikiran agar ingatanku bisa kembali sepenuhnya.”

Anne mulai terharu dan berkaca-kaca, “Baik, Lady! Saya akan meminta ijin kepada Duke dan menyiapkan keberangkatan Anda.” Pelayan itu menunduk dengan sopan kemudian berbalik dan melenggang pergi.

‘Berhasil! You’re so fvckin gorgeous!’ Liora membatin senang. Sebagai aktris papan atas di dunia asalnya, tentu saja bersandiwara untuk menipu Anne adalah hal yang sangat mudah.

Beberapa jam kemudian.

Di halaman mansion mewah Duke Shancez sudah ada mobil yang menunggu Liora. Well, di sini memang sebuah kerajaan dan negara dengan sistem monarki. Pun semua pakaian-pakaiannya bermodel renaissance atau pakaian ala bangsawan era pertengahan.

Namun, di dunia yang Liora tempati saat ini sudah sedikit canggih di mana sudah ada mobil di sini. Mobil antik yang sangat mahal. Kalian tahu ‘kan mobil klasik yang biasa digunakan dalam film yang dibintangi Brad Pitt, Leonardo DiCaprio, dan Margot Robbie? Ya, seperti itulah!

Awalnya Liora pikir jika ia terdampar di sebuah tempat dengan latar seperti di era Romeo dan Juliet. Ternyata tidak sejauh itu. Beruntung sudah ada sebagian tekhnologi canggih dan mobil. Bokong Liora jadi tidak terasa pegal dan linu karena harus berlama-lama duduk di dalam kereta kuda.

Dengan gaun mewah berwarna krem yang dihiasi permata dan mutiara, rambut pirang kemerahan yang tergerai indah, serta wajah teramat cantik yang sudah dari sananya, kini Liora telah siap melakukan perburuan! Perburuan pria tampan!

Tunggu dulu!

Mengapa harus pria tampan? Mengapa bukan pria yang berkuasa, setia, bisa melindunginya dan keluarganya, bertanggung jawab, tidak sombong, dan rajin menabung? Jawabannya hanya karena Liora yang sejak awal menyukai pria tampan. Ia berpedoman pada asas keadilan bagi seluruh kaum good looking.

Ok, back to the story!

Beberapa mil dari kediaman Duke Sanchez, mobil yang ditumpangi Liora dan Anne telah berhenti. Anne memang ikut pergi bersama Liora untuk menjaga dan melayaninya seperti biasa. Tidak hanya Anne, tetapi beberapa pengawal dan ksatria milik Duke juga ikut di mobil yang berbeda. Duke sangat mengkhawatirkan keselamatan putrinya.

Pintu mobil terbuka dan Liora keluar dari mobil itu dibantu oleh seorang supir layaknya wanita bangsawan yang elegan dan berkelas.

Terlihat tempat yang cukup ramai dengan banyak penduduk berlalu lalang, alun-alun dengan air mancur di bagian tengah, serta toko-toko yang berjejer dengan bangunan bergaya Romawi Kuno. Mereka telah sampai di Ibu Kota Kekaisaran Deltora.

“Wah, menakjubkan!” Liora berdecak kagum dengan kepala cantiknya yang sibuk berkeliling untuk mengamati keadaan sekitar. Ia sungguh tidak menyangka jika akan melihat pemandangan langka yang pasti akan sulit ditemui di kehidupan asalnya. Ia kini berada di zona kehidupan beratus-ratus tahun silam.

“Ya, Ibu Kota memang selalu menakjubkan, Lady! Ouh, saya sungguh merasa senang hari ini!” Anne berbinar dan berdiri di samping Liora.

Karena kediaman Duke Shancez berada di perbatasan, Anne merasa sangat antusias jika pergi mengunjungi Ibu Kota. Terlebih, saat Roxana usai terjatuh dari sungai dan tidak sadarkan diri. Kediaman Duke saat itu menjadi sangat suram dan menyedihkan.

Namun, setelah Roxana sadar kembali, perlahan kediaman itu mendapatkan kembali cahayanya. Tentu saja mereka yang ada di mansion sangat bahagia saat Tuan Putri mereka memutuskan berjalan-jalan untuk bersenang-senang setelah sekian lama mengurung diri di dalam kamar.

“Jadi, apa yang Anda ingin lakukan kali ini, Lady? Apakah Anda ingin berbelanja pakaian di butik milik Desainer Alfonso yang terkenal itu? Atau Anda ingin mengunjungi toko kue lezat milik Madam Bonita yang laris itu?” Anne bertanya dengan wajah cerah dan senyuman sumringah.

“Tidak. Aku tidak ingin pergi ke tempat-tempat itu.” Liora menjawab datar.

“Lalu? Ke mana tujuan Anda saat kita berjalan-jalan di Ibu Kota, Lady?” Anne masih tersenyum cerah, secerah matahari pagi ini.

“Aku ingin pergi ke tempat yang banyak pria-nya. Casino.”

“A-apa?” Senyuman cerah Anne seketika memudar dan berubah menjadi awan mendung disertai cahaya petir berkilat-kilat. Ia merasa jika sebuah masalah sebentar lagi akan terjadi. Masalah yang akan diperbuat oleh sang Tuan Puteri.

Senyuman miring terbit di bibir Liora, “Ayolah! Kau harus membantuku kali ini! Kau harus menyiapkan sesuatu untukku dan buat mereka agar tidak mengikuti kita lagi.” Ekor mata Liora melirik ke belakang, ke arah para ksatria yang begitu setia mengikutinya.

“Lady, hal itu akan sangat berbahaya.”

“Tidak. Percayakan saja padaku!”

\~\~\~

Terpopuler

Comments

Yudhis

Yudhis

Seru banget ya ceritanya

2023-03-19

10

ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞

ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-02-03

9

Ailien"

Ailien"

lanjutttt Thorrrrrrrrr

2022-12-04

9

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!