Apakah kalian percaya dengan sesuatu yang berkaitan dengan hal magis, supranatural, sihir, atau semacamnya? Jika hal-hal seperti itu sungguh nyata adanya, bukankah kehidupan kita akan terasa lebih mudah dan tidak membosankan? Hm, mungkin saja!
Akan tetapi, bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya? Kehidupan kita mendadak terasa amat mengerikan hingga semua berjalan tidak semestinya. Dan, itulah yang kembali dialami oleh Liora.
Keanehan kembali terjadi dan memporak-porandakan akal sehat Liora. Sekujur tubuhnya membeku hingga kelopak matanya tidak mampu berkedip sedetik pun. Bagaimana tidak? Di pantulan cermin berbingkai emas yang ada di hadapannya saat ini … bukan wajah miliknya yang terlihat. Namun, wajah seorang wanita asing yang entah siapa sang empunya.
Oh astaga! Bukankah hal itu sungguh konyol dan tidak masuk akal?
Wajah itu … sangat cantik dengan manik mata berwarna emerald yang indah, kulit seputih gading yang bersih tanpa cela, rambut berwarna pirang kemerahan yang kontras dengan kulitnya yang putih, serta tubuh yang begitu menawan dan seksi. Sebenarnya raga milik siapa yang Liora tempati saat ini?
Meskipun Liora juga terlahir dengan paras yang cantik dan rupawan, tetapi penampilan wanita di pantulan cermin saat ini benar-benar tidak nyata. Kecantikannya sungguh tidak sopan hingga menyerupai sebuah ukiran mahakarya dewa. Bahkan, Liora yang pertama kali melihatnya langsung terpana.
“Demi Neptunus, sepertinya aku sudah gila!”
BRUKH!
Liora seketika ambruk terjatuh pingsan lantaran tidak kuat menerima kenyataan.
\~\~\~
Sayup-sayup Liora melihat sebuah bayangan yang sedang berputar layaknya kaset hitam putih. Ruangan megah bernuansa klasik yang tampak seperti aula istana Eropa zaman pertengahan menjadi latarnya. Kerumunan orang-orang berpakaian renaissance yang entah siapa saja mereka. Dan, suasana menegangkan yang begitu terasa kini berlangsung bagaikan pertunjukkan opera.
Di dalam aula istana itu, Liora dapat merasakan jika pusat atensi sedang tertuju kepada seorang pria dan wanita yang berdiri bersebelahan di depan singgasana. Apakah mereka adalah Pangeran dan Putri? Liora juga melihat para prajurit yang mengepung sosok wanita yang tengah bersimpuh di hadapan Pangeran dan Putri seolah usai melakukan sebuah kejahatan.
Tunggu dulu! Pemandangan saat ini … terasa sungguh tidak asing. Liora pernah melihatnya! Tidak … tidak! Liora bahkan pernah mengalaminya. Bukankah itu adalah cuplikan film yang sebelumnya Liora bintangi? Ya, film berjudul ‘The Villainess Dead’ yang akan berakhir di mana penjahat mendapat hukuman mati dari Pangeran yang dicintai.
Namun, penjahat itu … juga terlihat tidak asing bagi Liora. Semua wajah-wajah yang menjadi pemain opera saat ini juga begitu buram, tidak terlihat jelas. Namun, Liora dapat melihat penampilan wanita penjahat itu dari belakang. Rambut kusut berwarna pirang kemerahan, gaun compang camping, dan sekujur tubuh penuh bercak darah pertanda usai menerima siksaan.
Lagi dan lagi Liora merasa de jave! Bukankah itu adalah penampilan wanita misterius yang sebelumnya Liora temui di ruang hampa? Ya, penampilan mereka terlihat sama persis jika dilihat dari belakang.
“Cepat penggal dan jadikan kepalanya sebagai pajangan di depan pintu gerbang istana!” Pangeran yang wajahnya tidak terlihat jelas itu memberikan perintah.
“Baik, Your Highness!”
Pedang seorang prajurit yang berdiri di belakang seketika terayun di udara dan bersiap memisahkan kepala dari badannya.
KREEEEEKK!
Kepala penjahat wanita itu akhirnya terpisah dari lehernya hingga menggelinding di lantai marmer istana. Pembuluh darah karotisnya bercucuran dan terciprat ke mana-mana. Liora yang dapat melihat itu semua sontak memekik terkesiap dengan pupil mata bergetar. Mendadak isi perutnya seolah diaduk-aduk hingga ia merasa mual.
Pertunjukkan opera macam apa ini? Bukankah adegan sadisme dan berdarah-darah seperti itu seharusnya disensor?
Dengan jantung yang masih berpacu dengan cepat, Liora berusaha menajamkan penglihatan untuk melihat wajah dari kepala wanita yang baru saja dipenggal. Di detik itu juga, Liora kembali membulatkan matanya lebar-lebar. Wajah itu … sangat mirip dengan wajah wanita cantik yang sebelumnya ia lihat di cermin. Ya, wajah seorang wanita yang tiba-tiba menjadi raga Liora.
“Tidaaaak!” Liora terkesiap hingga mendapatkan kembali kesadarannya. Wanita itu membuka kelopak mata dengan napas tersengal dan degupan jantung yang masih berpacu dengan cepat.
Bagaimana tidak? Baru saja, ia mengalami mimpi buruk yang amat sangat gila.
“Sayangku, akhirnya kau kembali sadar.” Seorang pria berusia separuh abad bertubuh kekar dan berkumis tebal yang sebelumnya Liora temui ternyata sudah berada di samping tempat tidur dan menunggu Liora untuk bangun. Suaranya terdengar sedikit gemetar seolah sedang berusaha untuk tegar.
“Jadi apa yang terjadi pada putriku?” Wanita paruh abad yang masih terlihat cantik bertanya kepada seorang dokter yang sebelumnya memeriksa Liora dengan raut wajah gusar dan khawatir. “Kenapa dia tidak bisa mengingat apapun bahkan dia juga melupakan wajahnya sendiri?” imbuhnya sembari bersandar di pundak suaminya.
“Tuan, Nyonya, setelah saya melakukan pemeriksaan kepada Lady, saya telah mendapatkan kesimpulan untuk diagnosa saat ini, yaitu … amnesia.”
“Amnesia?” Keduanya mengernyit heran. Pasalnya, ini adalah kali pertama mereka mendengar penyakit tersebut.
“Benturan keras yang diterima kepalanya dari bebatuan besar yang ada di sungai saat dia tenggelam bisa menjadi penyebabnya. Amnesia atau hilang ingatan adalah kondisi di mana seseorang tidak bisa mengingat informasi, pengalaman, atau kejadian yang pernah ia alami sebelumnya. Ini adalah kondisi langka yang baru pertama kali saya temui.” Pria paruh baya yang berprofesi sebagai dokter itu menjawab dengan seksama kepada sepasang suami-istri tersebut.
Sedangkan Liora yang terbaring di tempat tidur hanya bergeming, tanpa mengeluarkan sepatah kata. Ia sama sekali tidak mengindahkan mereka bertiga yang sibuk membicarakan tentang kesehatannya. Pikirannya justru terbang mengalana untuk menelaah kembali mimpi gila yang baru saja ia alami.
“Jadi maksudmu, putriku tidak memiliki ingatan apapun tentang kehidupannya selama ini? Bahkan ia juga tidak bisa mengenal kami dan jati dirinya sendiri?” tanya sang pria paruh abad dengan wajah tidak percaya.
Dokter itu mengembuskan napas berat kemudian menundukkan sedikit kepala, “Iya, Tuan,” jawabnya.
Seketika sang wanita paruh abad berhambur lebih dalam ke pelukan suaminya, menangis tersedu dan pilu.
Sedangkan sang pria memeluk pundak istrinya yang bersandar dengan memberikan tatapan tajam kepada sang dokter, penuh kuasa. “Lalu … apakah tidak ada obat untuk menyembuhkannya?” tanyanya kembali.
Dokter itu bergeming untuk sesaat sebelum akhirnya kembali menghela napas berat, “Dasar kesehatan kita saat ini masih belum memiliki obat untuk penyakit langka tersebut, Tuan. Akan tetapi, saya akan mengajukan penelitian kepada Kekaisaran agar bisa segera menemukan obatnya. Saya juga akan meminta bantuan kepada menara sihir. Mereka pasti bersedia membantu.”
Sihir? Apakah di dunia ini juga ada sihir?
Isakan tangis sang wanita paruh baya semakin menjadi, “Lalu apa yang harus kami lakukan?” tanyanya dengan suara yang terdengar teramat pilu.
“Tuan dan Nyonya hanya harus melakukan pendekatan kepada Lady secara bertahap. Dengan itu … saya harap Lady Roxana akan segera pulih.”
Liora yang sejak tadi bergeming dan sibuk dalam lamunan seketika tersadar dan membeliakkan bola matanya. Pandangannya langsung dialihkan kepada dokter yang baru saja memberikan penjelasan kepada pasangan suami-istri tersebut.
“Tunggu! Kau bilang apa tadi? Katakan siapa aku?” Liora bertanya dengan tatapan terkunci dan riak-riak mata bergetar.
“….”
Sedikit ada keheningan untuk sesaat.
Dengan wajah keheranan, dokter itu kembali membuka suara, “Lady, nama Anda adalah Roxana Adelaide.”
\~\~\~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Runa💖💓
ceritanya menarik
lain dari yg lain
😘😘😘😘😘😘
2023-02-16
10
🇲🇨⃠Ririn zahra 🍁
Ternyata Laura masuk ke adegan film yg ia bintangi, tapi sayangnya dia memainkan perannya Roxana, si penjabat wanita (sadgirl)...
Arti mimpi awal pas Laura d mobil itu, berarti arwah Roxana nggak mau mati, dan meminta Laura untuk nyelamatin kehidupannya, serta menjaga keluarga nya, dengan kata lain Laura harus merubah skenario cerita nya, bukan?
wow amazing, selalu suka cerita² mu bang, penuh teka-tek, banyak kepingan puzzle.. please tamatin yaaakk.. 😍🥰
2022-12-04
11
Nuralya_salwa
masuk kedalam film yg di peranin nya....semakin penasaran apakah mirip seperti kisah Rubi?
2022-12-02
8