Liora Belladonna.
Sosok aktris cantik dan berbakat yang digilai sebagian besar pria maupun wanita di penjuru negeri. Sejak pertama kemunculannya di layar kaca, ia selalu menjadi sorotan dan pusat perhatian. Berbagai penghargaan berhasil didapatkan hingga membuatnya terus bersinar dan popularitasnya tidak pernah memudar.
Penggemar? Jangan tanya!
Tentu saja penggemar Liora tersebar di seluruh dunia. Aktris cantik itu juga sering menghiasi sampul majalah ternama seperti Vogeu, Elly, Forbus, Days, dan masih banyak lagi. Dengan kecantikan dan kekayaan yang melimpah, Liora seolah menjadi Ratu kehidupan sosial yang setiap gerak-geriknya menjadi santapan hangat oleh para paparazi.
Namun, di balik kesuksesan dan jutaan penggemar yang dimilikinya, Liora juga memiliki haters yang selalu berusaha menjatuhkannya. Terlebih, saat mulut ajaibnya yang sering keceplosan karena mengeluarkan apa yang ada di otak. Terakhir kali ia pernah menghina seorang aktor pendatang baru dengan sebutan impoten karena aktor itu berusaha menyentuhnya.
Jacob Balgamot, seorang aktor pendatang baru yang terkenal sebagai cassanova kelas kakap dan menggoda wanita mana pun yang dilihat. Saat itu, Jacob mendekati Liora dan berpura-pura tidak sengaja menyentuh bokongnya. Liora menjadi sangat murka hingga mengatainya pria impoten dan menyemburnya dengan berbagai kalimat pedas lainnya.
Menghirup aroma cuan, Paparazi yang merekam hal itu sontak dengan sengaja menyebarkan video rekaman, tetapi dengan bagian Jacob yang menyentuh bokong Liora diedit dan dipotong. Apa? Ya, itu semua karena permintaan Jacob sendiri yang menyuap mereka demi kelanjutan karirnya. Aktor biadab memang!
Hingga akhirnya, hanya Liora yang mendapat serangan dari para netizen yang baik dan budiman beserta penggemar fanatik aktor culas dan mesum tersebut. Itu adalah skandal terakhir yang dibuat dan membuat Eva cukup kerepotan menanganinya.
Namun, semua masalah itu tidak pernah bisa menjatuhkan seorang Liora Belladonna. Menjadi sebatang kara sejak kecil dan tinggal di panti asuhan hingga menjelma sebagai Ratu kehidupan sosial tentu bukan usaha yang mudah untuk dilewati. Liora memang memiliki kisah masa lalu yang pelik dan menyakitkan. Namun, karena itulah Liora bisa se-kaya dan se-terkenal saat ini.
Yeah! Dia adalah Liora Belladonna.
Dan kini, kita kembali pada situasi di dalam mobil. Langit senja yang menembus kaca mobil berangsur meredup demi menyambut sang rembulan yang bertugas menggelapkan malam. Liora mengistirahatkan perasaan dan pikiran yang lelah menjadi kosong.
Akan tetapi, sebuah keanehan bagai kekuatan magis tiba-tiba terjadi. Seperti saat ini!
Suasana dalam sekejap menjadi begitu gelap.
Sangat gelap.
Gulita.
Dan, sepi.
Tirai mata Liora terasa begitu berat untuk dibuka. Sangat sulit. Apa yang terjadi? Bukankah sebelumnya ia hanya sedang berisitirahat di dalam mobil? Apa karena ia yang begitu kelelahan karena telah bekerja keras seharian?
Tidak hanya itu! Liora juga tidak bisa mengeluarkan suara dan merasa sangat sulit bergerak seolah semua susunan syaraf yang ada di tubuhnya bukan miliknya. Apakah Liora mengalami sleep paralysis atau ketindihan?
'Uaa ... aahhh!' Suara Liora benar-benar tidak bisa keluar dan hanya tersangkut di kerongkongan.
'Apa yang terjadi padaku?’ Liora berusaha keras menggerakkan tubuh meskipun tidak berhasil.
'Evaaaa! Kau di mana? Apa kau tidak ada di sini? Apa aku terkena santet? Kuyakin haters dari aktor mesum itu yang menyantetku! Atau jangan-jangan kau yang menyantetku, Eva? Maafkan atas semua dosa-dosaku! Huwaaaa!' Jeritan itu tetap tidak bisa keluar dari mulut Liora.
'Siapapun tolong aku! Tolong!' Liora tetap berusaha menjerit dan bergerak meskipun usahanya tetap tidak berguna.
Samar-samar terdapat sebuah cahaya putih yang amat terang dan menyilaukan mata. Mengerjap-ngerjap silau, pupil Liora mengangkap bayangan dari sebuah ruang kosong yang terasa begitu hampa. Apakah itu nirwana? Atau justru neraka karena dosa-dosa Liora kepada Eva?
Tak lama, Liora melihat sosok wanita yang sedang berdiri membelakanginya di ujung ruang hampa tersebut. Wanita itu berambut kusut berwarna pirang kemerahan dan bergaun panjang lusuh dipenuhi bercak darah. Siapa dia? Apakah dia hantu?
'Hallo! Apa kau bisa membantuku keluar dari sini?' Liora mencoba mengajak berbicara wanita tersebut.
“….” Tidak ada jawaban dan membuat wanita itu terkesan misterius.
'Hey! Mengapa diam saja? Kau bukan hantu, 'kan? Katakan sesuatu! Jangan membuatku merinding disco!' Liora terus berusaha mengajak bicara karena tidak ada lagi yang bisa ia lakukan.
'Aku bisa membantumu asal kau melakukan sesuatu untukku.' Wanita itu akhirnya menjawab dengan suara yang terdengar begitu dalam hingga suasana mendadak menjadi begitu dingin.
Liora berbinar senang saat mendapatkan harapan, 'Apa yang harus kulakukan? Kumohon bantu aku, wahai wanita misterius!'
'Jagalah keluargaku dan biarkan aku hidup.' Wanita itu kembali menjawab dengan permintaan yang terdengar amat pilu.
Liora mengernyit bingung, 'Keluarga? Membiarkanmu hidup? Apa maksudnya?'
Samar-samar cahaya putih yang menyilaukan mata itu meredup bersamaan dengan sosok wanita misterius yang perlahan menghilang seperti kepulan asap yang menguap.
Liora sontak menjadi panik saat ditinggalkan sendirian, 'Tunggu dulu! Jangan pergi, wahai wanita misterius! Jangan per—'
"LADY! SADARLAH!" Suara pekikan seorang wanita tiba-tiba terdengar begitu mengejutkan.
Tirai mata Liora terbuka sempurna dengan napas tersengal-sengal. Ya, Liora kini telah berhasil membuka tirai matanya dan tersadar sepenuhnya. Ia juga sudah bisa menggerakkan tubuh dan beranjak terduduk dari tidurnya.
Dilirikkan ekor mata pada sumber suara seorang wanita yang sebelumnya Liora dengar. Ia melihat sosok wanita muda berpakaian maid berwarna hitam putih yang tampak begitu khawatir saat melihatnya.
"Syukurlah Lady sadar setelah mengigau cukup lama. Saya akan memanggil Tuan dan Nyonya." Wanita itu tampak berkaca-kaca kemudian dengan cepat berbalik dan berlari terbirit-birit.
Liora membeku di tempat, "Siapa dia? Aneh sekali." Sebelah tangan Liora kemudian terangkat untuk memijit pelipis yang terasa begitu pening. Terlebih, saat ia melihat dirinya sendiri sedang terduduk di atas tempat tidur dengan sekeliling yang tampak begitu asing.
Pemandangan pertama yang Liora dapatkan adalah sebuah langit-langit dengan ukiran artistik yang begitu detail dan berseni tinggi. Sebuah ukiran Cupid dan awan-awan seperti istana Eropa zaman pertengahan. Dilihat dari mana pun, kamar ini bukanlah kamar Liora yang berdesain modern penuh teknologi canggih.
“Bukankah sebelumnya aku berada di dalam mobil untuk beristirahat sebentar?” Liora bermonolog dengan pandangan yang masih sibuk berkeliling. "Astaga! Apakah aku masih terkena santet, sihir, guna-guna, atau semacamnya?" Liora tiba-tiba mendelik dan panik.
"Tunggu! Tenang ... tenang! Aku tidak boleh panik karena stress dapat mengakibatkan penuaan dini. Aku tidak ingin terlihat jelek di depan kamera." Liora beranjak berdiri sembari mengambil napas dalam-dalam kemudian mengembuskannya secara perlahan, melakukan tekhnik relaksasi. Langkahnya kemudian berjalan mondar-mandir sembari menggigit salah satu ujung jarinya dengan wajah yang terlihat gusar, "Pasti Eva yang membawaku ke mari karena syuting drama historical itu ternyata belum berakhir. Ya, sepertinya itu yang terjadi. Aku harus keluar dan mencari Eva untuk meminta penjelasan," imbuh Liora berpikir positif.
BRAKH!
Pintu kamar klasik dan asing itu tiba-tiba terbuka dan memperlihatkan seorang wanita berusia separuh abad yang tetap terlihat cantik, pria yang juga berusia separuh abad bertubuh kekar dan berkumis tebal, serta wanita berpakaian maid hitam putih sebelumnya yang berdiri di belakang.
"Oh, putriku! Kau benar-benar sudah bangun, Nak!" Wanita berusia separuh abad yang tetap cantik menghambur dan memeluk Liora erat-erat.
"Maafkan kami yang tidak bisa menjagamu." Pria separuh abad bertubuh kekar mengelus pucuk rambut Liora dengan tatapan dipenuhi kekhawatiran.
"Hiks ... hiks ...." Wanita berpakaian maid hitam putih menangis terisak.
Liora semakin mengernyit bingung kala tidak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini. "Sebenarnya drama apa yang sedang kumainkan? Apakah syutingnya sudah dimulai?"
Mereka yang mendengarnya sontak melebarkan mata dan saling melempar pandangan sebelum kembali memusatkan perhatian kepada Liora.
"Mengapa diam saja? Bukankah kita sedang syuting? Siapa kalian?"
"Huwaaaaa! Ladyyy!" Wanita berpakaian maid hitam putih menangis semakin menjadi.
"Apakah kau tidak mengingat kami? Cepat panggil dokter keluarga, Anne!" Pria separuh abad memberikan perintah kepada maid yang sejak tadi sibuk menangis.
“Bagaimana ini bisa terjadi? Andai saja waktu itu kau tidak jatuh di sungai maka kemalangan ini tidak akan menimpamu.” Wanita separuh abad terisak diguyur penyesalan.
"Jatuh ke sungai? Siapa? Aku?"
Pria separuh abad mengangguk dengan tatapan nanar dan sekujur tubuh gemetar, “Benar. Kau sudah tidak sadarkan diri selama satu minggu karena jatuh dari sungai.”
"A-apa?" Liora terkesiap. Kepalanya semakin berdenyut pening. Ia benar-benar tidak mengerti dengan situasi di luar nalar yang tiba-tiba saja menimpanya bagai badai dahsyat yang menerjang hidupnya.
Kegilaan macam apa ini? Jika dibilang syuting, di mana pun tidak ada kamera yang tersembunyi. Jika dibilang hanya mimpi, anehnya semua terasa nyata sekali. Terlebih, Liora sama sekali tidak mengenal mereka semua.
Dilangkahkan kaki Liora menuju sebuah cermin berbingkai emas yang ada di sudut ruang. Dilihatnya pantulan dirinya sendiri di depan cermin dengan sekujur tubuh yang sontak membeku. "Apa-apaan ini? Siapa wanita di dalam cermin itu?"
\~\~\~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Keii
Banyak kejutan wah
2023-03-19
8
🌹glory🌹
Wow pasti banyak teka teki dan banyak kejutan lainnya
berharap ilham selalu ada dan di ikat kencang sampai selesei.
2022-12-02
10
💜☕ѕυℓιѕ☕💙
Forbus bukane nama tanaman ya, Kak🙄
2022-12-02
8