TAKUT KEHILANGAN & KETAHUAN

Tak ada ikatan namun ada kecemburuan dan takut kehilangan. Itulah yang di rasakan Alexa kepada Frans saat ini. Alexa benar benar tidak mengerti apa yang sebenarnya hatinya rasakan.

Bertahan sakit melepas pun terasa sangat berat dan sulit.

Malam ini Alexa duduk bersandar di ranjangnya. Ia mencoba memikirkan apa yang harus ia lakukan agar tidak terlalu jauh terjerumus dalam dosa perselingkuhan. Ia merasa menjadi wanita terhina di dunia ini. Bahkan ia malu dengan dirinya sendiri.

Namun perasaan ini semakin mendalam dan membuatnya tidak bisa memilih mana yang baik dan tidak.

Drt drt

Ponselnya berbunyi. Lagi lagi Frans yang menghubunginya.

" Halo." Sapa Alexa setelah mengangkat panggilannya.

" Lagi apa? Apa lagi ngetik naskah?" Tanya Frans.

" Iya tapi udah selesai, baru saja aku serahkan ke editor." Sahut Alexa.

" Frans aku mau tahu sebesar apa cintamu untuk aku dan istrimu?" Alexa menyiapkan hati agar tidak terluka. Ia bisa menebak kalau cinta Frans pasti lebih besar kepada istrinya.

" Kenapa? Kalau aku jawab jujur pasti kamu akan sakit hati." Sahut Frans.

" Enggak! Aku nggak akan sakit hati, aku hanya ingin tahu aja, aku juga sadar siapa diriku." Ujar Alexa.

" Lima puluh lima persen banding empat puluh lima persen, maaf..." Ucap Frans.

Alexa paham untuk siapa yang lima puluh lima persen tadi. Ia diam menahan sesuatu yang menyayat hatinya.

Kenapa Frans tidak bilang bilang tiga puluh tiga puluh dan yang empat puluh untuk anaknya nanti.

" Tuh kan marah.. Jangan marah donk! Kamu juga pasti lebih menyayangi suami kamu daripada aku, tapi aku tidak masalah. Aku cukup bahagia bisa dekat denganmu." Ucap Frans.

" Frans aku ingin mundur, sebelum semuanya terlalu jauh mari kita akhiri saja sampai di sini." Ucap Alexa.

" Aku tidak mau! Aku sudah nyaman bersamamu masa' aku harus melepasmu. Aku tidak bisa Xa." Sahut Frans.

" Frans mengertilah! Jika kita lanjutkan yang ada aku akan semakin terluka. Bagaimana kalau kita ketahuan selingkuh di belakang pasangan kita? Istrimu mungkin bisa memaafkanmu, tapi suamiku. Dia pasti akan membuangku Frans. Kecuali kalau kamu mau menerimaku aku tidak masalah." Ujar Alexa mencoba memberi pengertian.

" Kita akan berjalan hati hati Xa, mereka tidak akan tahu. Aku tidak bisa melepasmu, aku merasa nyaman bersamamu. Apa kau tahu?Pelukanmu membuat hatiku sangat nyaman, aku merasa tenang Xa. Maaf aku tidak mau pisah darimu." Kukuh Frans.

" Kalau begitu kesinilah! Aku akan memberikan pelukan dan ciuman untukmu untuk yang terakhir kalinya. Setelah itu mari kita lupakan perasaan kita masing masing." Ucap Alexa.

" Tidak mau." Sahut Frans cepat.

" Yakin nggak mau ciuman?" Goda Alexa.

" Kalau ciuman aku mau, tapi kalau ujung ujungnya pisah aku tidak mau. Aku tidak bisa menjauh darimu dan kau harus bisa mengerti itu." Ucap Frans.

Alexa menghembuskan nafasnya kasar. Ia juga tidak tahu apa yang sebenarnya ia inginkan.

" Xa... "

" Entah lah Frans aku bingung dengan perasaanku sendiri, aku tidak tahu apa yang aku inginkan. Sudahlah jalani saja mengikuti air yang mengalir, paling juga ujung ujungnya kita akan tenggelam di lautan, jika aku hancur kau juga harus hancur nanti." Ucap Alexa.

" Kita akan sama sama hancur Xa." Sahut Frans.

" Ya sudah aku mau tidur ya... " Ujar Alexa.

" Ok tidurlah yang nyenyak dan mimpiin aku, jangan berpikir macam macam! Aku tidak mau kalau sampai kamu sakit, aku menyayangimu." Sahut Frans.

Alexa mematikan sambungan ponselnya. Ia memejamkan mata mencoba melupakan semuanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di paksa maju oleh perasaan dan di paksa mundur oleh keadaan. Alexa tidak mau pusing memikirkan hubungan yang rumit ini. Ia cukup nyaman dengan Frans dan dia akan mengikuti kemana alur membawanya.

Entah mengapa hari ini Alexa ingin bertemu Frans. Tanpa ragu ia mengirim chat pada Frans.

Frans jalan yuk! Makan bakso di tempat biasa ~Me

Tak lama Frans membalas chatnya.

Aku sedang kumpul nih sama teman teman, takziah di tempat bang Opi ~ Frans

Sepulang dari sana gimana? Ayolah Frans... Kau selalu banyak alasan kalau di ajak keluar sekarang ~Me

He he.. Sebenarnya aku sedang dalam masalah keuangan, jadi tidak bisa mentraktirmu ~ Frans

Astaga jadi ini alasannya, aku yang gantian mentraktirmu. Pokoknya aku tunggu dan kamu harus datang titik ~Me

Alexa sedikit memaksa.

Ah ya tentang Frans... Dia bekerja di sebuah kantor dengan gaji yang tidak terlalu banyak dan akhir akhir ini pengeluarannya membengkak.

Baiklah nanti kalau aku udah pulang aku chat kamu ~ Frans

OK ~Me

Dan hari itu keduanya kembali bertemu di kedai bakso pertama kali mereka bertemu. Mereka makan dengan santai. Sesekali keduanya saling melempar pandangan.

" Frans sepertinya suamiku merasa kalau aku mengkhianatinya, dia sering curiga akhir akhir ini. Apalagi kalau WA ku on malam malam dia pasti tanya on dengan siapa? Kenapa tidurnya malam malam? Hah aku kadang takut kalau sampai ketahuan." Ujar Alexa.

" Cari alasan yang tepat aja!" Sahut Frans santai.

" Hmm." Gumam Alexa menganggukkan kepalanya.

" Kamu selalu berangan angan ingin aku suapin kan? Sekarang akan aku jadikan angan anganmu itu menjadi kenyataan." Ucap Alexa menyodorkan sepotong bakso ke mulut Frans.

Frans menerimanya sambil tersenyum. Ia merasa bahagia mendapat perlakuan ini dari Alexa.

Setelah selesai makan mereka berpisah di parkiran.

" Kamu mau kemana? Apa tidak langsung pulang?" Alexa menatap Frans.

" Aku mau beli makanan burung dulu." Sahut Frans.

" Owh kamu suka memelihara burung." Ujar Alexa.

" Enggak juga, aku cuma punya satu. Itu pemberian dari papaku dulu." Sahut Frans.

" Ok hati hati ya!" Alexa masuk ke dalam mobilnya.

" Kamu juga hati hati." Sahut Frans.

Alexa melajukan mobilnya menuju rumahnya. Sesampainya di rumah ia duduk di sofa kamarnya. Ia menyalakan ponselnya yang sedari tadi ia matikan.

" Astaga dua belas panggilan tak terjawab dari Mas Arian. Ya ampun... Dia pasti marah nih." Gumam Alexa.

Alexa segera menelepon Arian. Tak lama Arian mengangkat panggilannya.

" Halo Mas, maaf aku tidak tahu kalau kamu telepon. Ponselku baru aku cash." Dusta Alexa.

" Di cash apa di cash? Kemana aja sih?" Kesal Arian.

" Nggak kemana mana Mas, harusnya Mas tahu kalau nomerku tidak aktif." Sahut Alexa.

" Ya udah." Sahut Arian.

" Emangnya ada Mas meneleponku?" Tanya Alexa.

" Enggak, perasaan Mas cuma nggak enak aja memikirkan kamu, Mas takut kamu kenapa napa di sana." Sahut Arian.

" Apa Mas Arian merasa kalau aku mengkhianatinya ya? Akhir akhir ini dia selalu mencurigai ku, ya Tuhan... Maafkan aku Mas." Batin Alexa.

" Mas tenang aja! Aku baik baik aja kok Mas." Sahut Alexa.

" Syukurlah kalau begitu, jaga diri baik baik di rumah ya, dan jangan lupa jaga hati juga untuk Mas. Kalau begitu Mas lanjut kerja dulu." Ujar Arian.

" Iya Mas, hati hati ya! Fighting!!" Alexa memberikan semangat.

" Ok sayang." Sahut Arian mematikan sambungan ponselnya.

Alexa menghela nafasnya.

" Aku semakin terjebak dengan perasaan ini. Bodo' ah! Aku pusing memikirkan apa mauku. Aku merasakan dua ketakutan, antara takut kehilangan dan ketahuan." Monolog Alexa.

Jangan lupa like koment vote dan hadiahnya

Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author semoga sehat selalu..

Miss U All...

TBC..

Terpopuler

Comments

Jatmiko Ipunk

Jatmiko Ipunk

hhh dua ketakutan...

2022-12-19

1

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2022-12-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!