Ujian terberat dalam hidup adalah mengendalikan diri. Seperti yang di alami oleh Alexa. Niat ingin menjauh dari Franz tidak dapat tersampaikan, justru kini keduanya semakin dekat walau hanya melalui media sosial saja.
Kekosongan hati dan rasa kesepian membuat Alexa nyaman dengan semua perhatian Franz. Ia selalu mencoba memastikan hanya menganggap Franz sebagai teman, namun tanpa ia sadari hatinya ikut bermain di dalamnya.
Siang ini di rumah Renata, Alexa dan lima teman lainnya sedang berkumpul. Mereka membuat acara makan siang bersama.
" Alexa masak rica rica aja, dia kan jagonya masak." Ucap Renata.
" Iya nanti aku yang masak sop nya, terus Rara bikin sambal rujaknya." Sahut Diah.
" Ok deh." Sahut Alexa.
Drt... Drt....
Ponsel Alexa berdering, ia melihat id pemanggil nya.
" Franz..." Gumam Alexa.
" Sebentar ya aku angkat telepon dulu!" Alexa menjauh dari teman temannya.
" Halo."
" Halo Xa, kamu dimana?" Tanya Franz.
" Ada di rumah teman, kenapa?" Tanya Alexa.
" Katanya minta traktiran bakso, gimana jadi nggak?" Tanya Franz.
" Hei aku hanya bercanda saja, kalau cuma bakso aku bisa beli sendiri tahu Frans." Ujar Alexa.
" Ya nggak pa pa sekali kali bolehlah jalan." Sahut Frans.
" Memangnya kamu beneran mau nraktir aku?" Tanya Alexa mulai goyah.
Ya semalam mereka chat an, dan Frans menghapus salah satu isi chat yang ia kirimkan. Alhasil Alexa memberikan denda kepadanya dengan semangkok bakso seperti saat masa masa sekolah dulu.
" Ya benar lah, jangankan makan bakso apapun yang kamu minta pasti aku kasih. Kalau jadi aku tunggu di jalan xx." Ujar Frans.
Alexa menimang nimang antara ya dan tidak. Pikirannya mengatakan tidak tapi hatinya mengatakan iya.
Alexa menghela nafasnya pelan.
" Baiklah aku akan kesana, tunggu aku!" Alexa mematikan sambungan teleponnya.
Setelah berpamitan pada teman temannya, Alexa segera melajukan mobilnya ke jalan xx dimana Franz sudah menunggunya. Ia mengikuti mobil Frans sampai di kedai bakso yang sangat terkenal di kota itu.
Keduanya masuk ke dalam mencari tempat duduk di pojokan.
" Hah gila Frans... Jantungku merasa deg deg an tahu nggak, aku takut ada yang lihat kita berdua di sini. Apalagi kalau keluarga suamiku yang melihatnya, matilah aku." Ucap Alexa menetralkan detak jantungnya.
Bagaimanapun ini yang pertama Alexa jalan bersama suami orang. Ada banyak ketakutan di dalam hatinya tapi sepertinya hatinya justru mengkhianatinya.
" Nggak usah panik atau khawatir! Kalau ada yang lihat bilang aja kita lagi cari makan, terus kebetulan kita bertemu di sini." Sahut Frans nampak tenang.
" Ini mah benar benar nekat namanya, terlalu nekat malahan, baru kali ini aku jalan sama suami orang Ya Tuhan... Ternyata rasanya begitu menegangkan." Alexa menyugar rambutnya.
Frans tersenyum melihatnya. Inilah yang membuat Frans tidak bisa melupakan Alexa. Gadis periang, jahil, dan bahkan kelakuannya sedikit nyeleneh.
Setelah pesanan datang, mereka makan sambil sesekali mengobrol.
" Frans, apa istrimu tidak tahu kalau kita sering chat an? Aku takut kalau dia tahu terus ngelabrak aku di rumah gimana? Aku tidak bisa membayangkan itu." Alexa menatap Frans.
" Tidak, dia tidak pernah membuka ponselku. Lagian aku selalu menghapus chat kita kok setelah selesai. Kamu tenang aja!" Sahut Frans.
Pertemuan pertama yang membuat hati keduanya merasa ingin semakin dekat.
Terutama Frans, ia sangat bahagia bisa makan berdua dengan Alexa. Hatinya berbunga bunga dan ia selalu mengembangkan senyuman di bibirnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hari hari berlalu tak terasa enam bulan sudah kedekatan mereka. Perasaan Frans semakin mendalam terhadap Alexa. Keinginan untuk menjalin hubungan begitu besar dalam hatinya.
Jam sembilan malam Frans rebahan di atas sofa, Ingin sekali ia mengirim pesan namun takut mengganggu Alexa karena biasanya jam segini Alexa sudah tidur.
Ting...
Bak dayung bersambut, Frans tersenyum melihat chat dari Alexa.
Frans temenin donk! Aku lagi lembur ngetik nih! ~ Me
Tanpa membuang waktu Frans langsung membalasnya.
Siap... ~Frans
Alexa mengetik sambil berkirim pesan dengan Frans. Entah mengapa Alexa merasa Frans adalah inspirasi terbesarnya.
Selesai menyerahkan satu bab, Alexa terus berlanjut chat dengan Frans.
Frans, sampai saat ini kau menganggapku sebagai siapa ~ Me
Teman!
Bukankah kau yang menyuruhku mengganggapmu sebagai teman saja? Aku melakukan apa yang kamu mau.
Sekarang aku bertanya, bagaimana perasaanmu kepadaku setelah kedekatan dan waktu yang kita lalui bersama ini? ~ Frans
Entahlah! Q sendiri tidak tahu ~ Me
Baiklah tidak perlu di pikirkan, dekat denganmu aku sudah bahagia Xa ~ Frans
Mereka berlanjut saling melempar candaan sampai pada chat...
Kalau aku berani ke rumahmu, kau mau kasih apa ~ Frans
Kau maunya apa ~Me
Ciuman
Kalau kamu mau kasih itu, aku akan kesana sekarang juga~ Frans
Alexa sedikit berpikir.
" Aku yakin Frans tidak akan berani ke sini apalagi ada istrinya di rumah." Batin Alexa.
Oke! Aku tunggu ~ Me
Beneran ya? Aku langsung otw ~ Frans
WA Frans langsung off.
Alexa sedikit gelisah pasalnya ia takut kalau Frans beneran nekat datang ke rumahnya.
" Apa Frans beneran datang ke sini ya? Kalau iya apa yang akan aku lakukan? Apa dia akan menagih ciuman beneran kepadaku? Oh Tuhan... Bagaimana ini? Kenapa aku malah menantangnya?" Monolog Alexa.
Alex berguling guling di atas ranjang. Tiba tiba ponselnya berbunyi.
Aku sudah di belakang rumah, segera bukakan pintu sebelum orang orang melihatku ~ Frans
Alexa berjingkrak kaget membaca chat dari Frans.
" Astaga!!! Nekat sekali dia jadi orang, aku harus segera membukakan pintunya dan menyuruhnya segera pergi dari sini, kalau tidak dia akan membawa masalah untukku." Gerutu Alexa.
Alexa segera turun ke bawah membukakan pintunya.
Ceklek...
Alexa langsung menarik tangan Frans masuk ke dalam. Ia kembali menutup pintunya.
" Gila kamu Frans! Kenapa kamu nekat ke sini hah?" Alexa menyugar kasar rambutnya.
" Katanya suruh ke sini, ya aku ke sinilah! Mana? Katanya mau ngasih ciuman." Ujar Frans menatap Alexa.
" Nggak ada! Aku hanya menantang kamu saja, aku kira kamu tidak berani ke sini tapi ternyata kamu berani melakukannya, aku tidak akan menantang kamu lagi lain kali." Ujar Alexa.
Frans merapatkan tubuhnya.
" Lain kali jangan pernah menantangku! Aku bisa melakukan apapun yang tidak pernah kau bayangkan Lexa." Frans mengelus pipi Alexa.
Jantung keduanya berdetak sangat kencang.
" Ya Tuhan... Apa yang aku rasakan ini?" Batin Alexa.
Tiba tiba...
Cup....
Alexa membulatkan matanya saat Frans mengecup pipi kirinya.
" Frans... " Ucap Alexa menatap Frans.
" Menagih janjimu." Ucap Frans.
" Benar benar ya." Alexa menggelengkan kepalanya.
Alexa ingin marah, ia ingin menampar Frans tapi entah kenapa ia tidak bisa melakukannya. Lagi lagi hati dan pikirannya tidak sinkron.
Untuk beberapa saat hening, sampai....
Cup...
Frans mengecup pipi kanan Alexa.
" Untuk saat ini sampai di sini dulu! Sekarang tidurlah dengan tenang dan mimpiin aku, aku harus pergi sebelum ada orang yang mencurigai kalau kita berduaan di sini." Ujar Frans.
Kecupan Frans bagai sihir untuk Alexa, ia hanya bisa menganggukkan kepalanya saja.
Frans keluar dengan aman kembali ke rumahnya.
Selepas kepergian Frans, Alexa justru menangis sesegukan. Ia merasa bersalah karena telah mengkhianati suaminya.
" Hiks.... Kenapa aku malah diam saja menerima ciumannya? Apa yang aku lakukan? Aku mengkhianati suamiku sendiri... Hiks... Hiks.. Maafkan aku Mas! Maafkan aku." Isak Alexa bersandar pada pintu.
" Sebenarnya apa yang aku inginkan? Kenapa aku tidak bisa menolak pesonanya? Ya Rob... Tolong aku! Jangan biarkan hati ini tersesat lebih jauh lagi." Monolog Alexa.
Jangan lupa tekan like koment vote dan 🌹nya untuk menguatkan Alexa...
Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author semoga sehat selalu...
Miss U All...
TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
momnaz
blokir no franz trus ikut suami ke tempat nya kerja... kalo cuma alasan daerah terpencil bukan alasan,,kalo masih pengen selamat dari dosa.. wkwkw tapi tak semudah itu menjauh dari dosa.. Esmeralda...eh Alexa..
2023-02-27
0
Jatmiko Ipunk
dosa yang terasa indah... semangat thor
2022-12-19
1