Terjadi Juga

Sejak saat itu, Rocky sering berusaha mencari kesempatan untuk bisa mendekati Reta, karena kebetulan Reta tidak mempunyai aktifitas. Hingga ia hanya di rumah saja.

Lain halnya dengan Rachel yang memiliki segudang aktivitas di luar karena ia adalah seorang wanita karir. Ia bekerja di sebuah perusahaan milik salah satu perusahaan milik Papah Sony.

Begitu pula dengan Rama, Kakak dari Rachel, juga pemimpin suatu perusahaan milik papah Sony.

Papah Sony memiliki tiga perusahaan, satu dipimpin Rachel, satu dipimpin Rama, dan satu lagi dipimpin oleh dirinya sendiri.

Begitu juga dengan Mamah Nana, ia bukanlah seorang pengangguran. Ia juga mempunyai kesibukan di luaran sebagai seorang desainer dan ia memiliki sebuah butik yang cukup terkenal di kalangan elite.

"Sayang, hari ini aku tidak berangkat kerja ya? karena aku tidak enak badan. Boleh kan, aku hari ini libur dan ingin istirahat di rumah?" bujuk rayu Rocky terhadap Rachel.

"Iya Mas, istirahatlah di rumah.

Atau sebaiknya kita ke dokter saja biar aku temani?" ajak Rachel.

"Nggak perlu sayang, aku hanya sedikit pusing dan badan terasa tak karuan. Nanti kalau sudah dibawa istirahat juga sembuh kok," ucap Rocky menolak niat baik Rachel.

"Ya sudah kalau begitu tidurlah, aku berangkat ke kantor dulu ya." Rachel mencium punggung tangan suaminya.

Karena kebetulan di kantor Rachel akan mengadakan meeting, makanya ia pun buru-buru segera berangkat ke kantor. Semua yang ada di rumah juga telah berangkat untuk melakukan aktivitasnya masing-masing kini di rumah hanya tinggal, Rocky, Reta, dan dua asisten rumah tangga serta security dan satu tukang kebun.

Rocky celingukan ia pun melangkah menuju ke paviliun belakang dengan berpura-pura membutuhkan sesuatu, dan memerintah kedua asisten rumah tangganya untuk segera membelinya ke mini market.

Setelah ia merasa aman, ia pun menyelinap masuk ke kamar Reta di mana saat ini Reta sedang asyik menonton acara televisi. Reta terhenyak kaget pada saat mengetahui di hadapannya sudah ada Rocky, ia tidak tahu akan kedatangan Rocky karena begitu fokus dalam menonton acara televisi.

"Astaga Rocky, untuk apa kamu menyelinap masuk ke dalam kamarku? jika orang rumah tahu, habislah kita! cepat keluarlah kamu dari kamarku!" bentak Reta lirih.

"Sayang, kenapa kamu kasar sekali padaku apa kamu tidak merasa kangen?" dengan beraninya Rocky terus saja melangkah menghampiri Reta.

Bahkan ia berhasil mengungkung tubuh Reta yang sedang asik rebahan hingga posisi Rocky tepat sekali ada di atas tubuh Reta.

"Rocky, menyingkirlah dari atas tubuhku? aku tak ingin ada yang melihat kita!" Reta berusaha memberontak dan melepaskan diri akan tetapi tidak bisa.

"Hustttt...diamlah. Aku tidak berniat kasar padamu, justru aku ingin membuatmu melayang bersamaku. Lagi pula di rumah ini tidak ada orang, jadi untuk apa kamu takut?" Rocky berusaha mencium bibir Reta akan tetapi Reta terus saja menghindar.

"Reta, aku minta maaf untuk kesalahan aku di masa lalu. Aku ingin memperbaikinya," ucap Rocky memaksa Reta untuk melihat ke arah dirinya.

"Perbaiki? bagaimana caranya, sedangkan aku dan kamu sudah sama-sama ada yang memiliki," ucap Reta.

"Jujur katakan padaku, Reta. Apakah kamu masih punya rasa cinta padaku?" tanya Rocky terus saja menatap ke arah Reta.

"Tidak, aku sama sekali tidak punya rasa cinta lagi padamu setelah apa yang kamu lakukan padaku dulu," ucap Reta.

"Kamu tak usah berbohong, Reta. Aku bisa melihat dengan jelas di matamu jika kamu masih punya rasa cinta padaku, apa lagi aku ini cinta pertamamu."

Rocky sudah hilang kesadaran, hingga ia mencium paksa Reta. Awalnya Reta menolak, tetapi entah bagaimana ia pun akhirnya pasrah saja.

Bahkan pada saat Rocky mulai meraba kedua benda kenyal yang ada di dadanya, ia sama sekali tak menolak..Dan justru ia malah menikmatinya, hal ini membuat Rocky antusias untuk bisa berbuat lebih lagi pada Reta.

Dan akhirnya terjadilah apa yang seharusnya tidak terjadi di antara mereka berdua.

"Aku harap kejadian ini tak pernah terjadi lagi, anggap saja kita telah khilaf dan hilang kesadaran sehingga melakukan hal ini." Ucap Reta seraya lekas mengenakan semua pakaiannya kembali.

"Cepat pergilah dari kamar ini! aku tidak ingin ada yang melihatmu di sini."

Rocky tersenyum penuh kemenangan jiwa playboy nya telah kembali datang pada saat bertemu kembali dengan, Reta.

Dia pun lekas keluar dari kamar Reta, dengan hati yang berbunga-bunga karena berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan.

Reta menitikan air matanya, ia merasa begitu bodoh karena telah melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan.

"Bodohnya aku, kenapa mau saja melayani Rocky. Seharusnya aku berteriak keras jika tak bisa memberontak. Astaga, ada apa dengan diriku yang malah menikmati percintaan tadi?"

Terus saja Reta merutuki dirinya didalam hatinya. Entah apa yang akan ia lakukan selanjutnya untuk menghadapi sikap Rocky apalagi mereka satu rumah.

"Bagaimana caraku untuk menghindari Rocky jika masih satu rumah seperti ini ya? apa sebaiknya aku meminta pada Mas Rama untuk pindah rumah saja?" batin Reta mulai gelisah.

Sementara Rocky di dalam kamarnya sendiri sedang tersenyum.

"Manis sekali, aku jadi ingat masa laluku dengan Reta. Bagaimana yah jika aku ternyata jatuh cinta kembali padanya? sepertinya aku sudah jatuh cinta padanya, karena aku terus saja mencari keberadaan dirinya," batin Rocky.

"Maafkan aku, Rachel. Aku tak bisa menahan rasa ini terhadap Reta. Karena memang aku dulu pernah bercinta dengan dirinya. Dan hingga saat ini aku masih saja ingat waktu melakukan hal itu," batin Rocky.

Sore menjelang, dimana semua orang kembali ke rumah. Tetapi Rama merasa heran pada Reta karena ia terus saja murung dan terlihat sekali matanya sembab.

"Sayang, kenapa kamu murung? apakah ada hal yang sedang merisaukan hatimu? dan kenapa juga matamu sembab, apakah kamu habis menangis? lantas apa yang telah membuat dirimu menangis seperti ini?" serentetan pertanyaan keluar dari mulut Rama pada saat ia pulang kerja tidak mendapatkan sambutan senyuman tetapi sambutan wajah murung.

"Nggak ada apa-apa, mas. Hanya saja tadi aku melihat film yang menyedihkan hingga aku terbawa alur cerita dan pada akhirnya aku menangis tanpa sadar," ucap Reta seraya mencoba tersenyum di hadapan Rama.

"Astaga, istriku ini benar-benar hatinya lembut hingga melihat acara televisi saja sampai terbawa perasaan." Ucap Rama seraya mengusap beberapa kali pucuk rambut istrinya.

"Maafkan aku ya, mas. Aku telah berbohong padamu. Aku juga tak tahu apa yang akan terjadi dengan rumah tangga kita jika kamu mengetahui akan hal ini," batin Reta.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!