BAB 5

"Cepat berikan aku riwayat ob tadi yang masuk ke ruangan ini," pinta Arav dengan intonasi tegas menatap garang ke asisten pribadinya Zaki, pria yang sudah empat tahun ini berteman baik dengannya.

"Kenapa? Apa kau tertarik dengannya?" tanya Zaki tampak mengerutkan keningnya merasa heran dengan sahabatnya itu. Karena selama ia tau Arav menyukai wanita dada besar sedangkan wanita tadi, ya Zaki akui sedikit besar tapi ia yakin bukan tipe Arav.

"Cepat ambil kan saja," kesal Arav.

"Ok .... baiklah akan aku ambilkan" Zaki hanya bisa pasrah mengingat watak Arav yang sangat keras kepala dan pemarah.

Setelah pintu tertutup kepergian Zaki, Arav menyungingkan senyuman devilnya sembari duduk di kursi kebesarannya.

"Akhirnya aku menemukanmu Lisa, ck ... Apa kamu pikir aku tidak bisa mengenalimu hmm. Tidak semudah itu beby," gumam Arav kali ini menyungingkan senyuman licik.

"Kamu ingin bermain-main denganku sayang, berpura-pura tidak mengenalku," gumam Arav lagi kali ini pria itu memejamkan matanya sembari bersandar di kursi kebesarannya, mengingat kembali masa-masa panas dirinya dengan Lisa.

Jujur saja tubuh Lisa begitu candu baginya, bahkan sampai sekarang bayang-bayangan panas yang mereka lakukan masih sangat jelas terbayangkan dibenak Arav.

Hingga beberapa saat kemudian pikirannya itu terhenti saat pintu ruangan terbuka, menampilkan sosok Zaki disana dengan sebuah map tentunya berisi identitas Lisa.

Dengan tidak sabarnya Arav mengambil map itu dari tangan Zaki, rasa penasarannya begitu semakin penasaran apalagi saat melihat Lisa bermain dengan seorang anak kecil di taman tadi.

Entah kenapa saat melihat anak kecil itu jantungnya berdesir hebat, rasa sangat familiar melihat wajah anak kecil itu. Apalagi Lisa pernah mengatakan kalau ia mengandung anaknya 5 tahun lalu.

"Apa mungkin itu Anakku!" batin Arav.

Setelah perdebatan singkat antara dirinya dan Lisa saat 5 tahun lalu, Arav pria berdarah campuran bule itu sama sekali tidak pernah melihat Lisa lagi hingga sejak saat itu Lisa menghilang tanpa jejak, juga tak ada catatan apapun di sekolah yang bisa dilihat untuk menemukan mantannya itu.

"Ternyata dia singel," Arav mengerutkan keningnya dalam, kembali ia mengingat samar-samar wajah anak kecil bersama Lisa tadi.

Tak ada catatan apapun di berkas yang menyatakan Lisa memiliki anak atau memiliki status lain selain singel.

"Jadi anak itu bukan anak Lisa!" Arav sedikit meremas map yang ia pegang. Ada rasa senang dihatinya mengetahui Lisa masih singel tidak terikat dengan siapapun.

"Kamu mengenal ob tadi?" wajah Zaki tampak serius. "Apa jangan-jangan kamu tertarik dengannya?"

Arav mendengus kesal, "Bukan urusanmu cepat sana pergi bekerja dengan benar karena kalau tidak akun segera membuangmu," ketus Arav.

"Bilang saja kamu tertarik dengannya tidak usah ngeles seperti itu. Tapi kalau dilihat-lihat dia cukup cantik juga--"

"Sekali lagi kamu bicara aku pastikan besok pagi kamu berada di Indonesia!" ancam Arav dengan rahang mengeras bahkan sorot matanya menajam, menatap membunuh.

"Ok ... Ok .... Aku akan pergi tapi ingat kalau kamu butuh sesuatu soal percintaan jangan lupa panggil aku, dengan senang hati aku akan mengarimu-"

"Bangs**"

***

Waktu berlalu begitu saja hingga tampa terasa sudah menunjukkan jam 5 sore pertanda pulang, Lisa yang masih berkutik dengan pekerjaannya segera bergegas menyelesaikannya.

"Kamu masih lama Lis, sini aku bantu kasian Dion kalau kamu telat menjemputnya," ucap Chesa menghapuri Lisa yang masih sibuk.

"Chesa tidak perlu, kamu selalu membantuku lagi pula ini sedikit lagi 15 menit lagi palingan juga siap," tolak Lisa.

"Kamu yakin Lis?"

"Iya, begini saja kamu jemput Dion aja ya, soalnya aku harus ke minimarket dulu berbelanja takutnya nanti Dion menunggu terlalu lama," ujar Lisa mendapatkan anggukan langsung dari Chesa.

Berhubung tempat tinggal Chesa tak jauh dari tempat tinggalnya terlebih lagi duluan sampai tempat tinggal Chesa ketimbang tempat tinggalnya.

"Siap kalau itu Mah, dengan senang hati." Chesa menyungingkan senyuman penuh semangat.

"Dion sayang tante Chesa datang," gumam Chesa bergegas pergi keluar kantor.

Lisa hanya bisa mengeleng melihat tingkah sahabatnya yang sangat menyukai Dion, dan tentu saja itu karena Dion sangat tampan dan mengemaskan hingga membuat siapa saja pasti akan menyukai anakknya itu.

Lisa pun heran kenapa anak laki-laki satu-satunya itu begitu tampan apalagi wajahnya tidak terlihat Asia sedikitpun.

Waktu 15 menit pun berlalu sudah, juga pekerjaan Lisa sudah selesai semuanya, tanpa menunggu Lisa gegas menggantikan pakaiannya dengan pakaian pulang. Berhubung jam pulang kerja sudah dari tadi suasana terlihat sangat sepi seolah-olah tak ada tanda-tanda kehidupan.

Lisa yang memang sudah terbiasa dengan situasi sepi tidak merasa takut sedikitpun, hingga sesuatu mengagetkannya saat ia merasa ada sebuah tangan memeluk pinggangnya erat dan menyandarkan kepala di bahunya tak kala Lisa sudah berhasil menggantikan pakaiannya.

Tentu saja hal itu membuat Lisa kaget yang secara spontan melawan, namun sayang tenaganya sama sekali tidak sebanding.

"Jadilah milikku malam ini maka aku akan membayar mahal atas pelayananmu," gumam sosok laki-laki yang memeluk Lisa dari belakang.

"Sialan lepaskan!" bentak Lisa terus berusaha membuat perlawanan, menyadari siapa sosok laki-laki yang berani kurang ajar dengannya.

Siapa lagi kalau bukan Sandi, pria matang sudah lama menginginkan dirinya. Lisa cukup tau akan hal itu terlebih Sandi laki-laki mata keranjang dan sering menghabiskan malam dengan para wanita bayaran.

Lisa akui Sandi memang tampan namun baginya Sandi tak lebih dari laki-laki menjijikan, tak menghormati wanita sama sekali. Kali ini untuk ketiga kalinya pria menjijikan itu berusaha melecehkannya.

"Sekarang tidak ada lagi yang akan menolongmu dariku sayang, karena Irwin sialan itu sudah membusuk dipenjara. jadi tidak ada lagi yang akan menganggu kita Bebby," kata Sandi penuh percaya diri.

Bahkan kini sudah mulai melakukan aksinya mengisap rakus leher jenjang nam mulus milik Lisa.

"Lepaskan saya Pak Sandi, saya mohon," lirih Lisa ia hampir kewalahan sadari tadi membuat perlawanan.

"Beraninya kamu selalu menolak ku hmm," Sandi akhirnya menghentikan aksinya juga melepaskan Lisa.

"Kamu pikir kamu siapa hah, seharusnya kamu bersyukur saya tertarik kepadamu dan mau membayarmu mahal atas tubuh mulusmu ini sialan." Kali ini Sandi mencengkram kuat rahang Lisa membuat wanita itu kesakitan.

"Ssstttt." Lisa meringis kesakitan sungguh rahangnya terasa sangat sakit.

"Layani aku atau kalau tidak aku akan memperkosamu dan setelahnya memecatmu dari kantor ini, kamu ingat aku cukup berkuasa disini, ob sepertimu dengan sangat mudah aku singkirkan. Kamu paham," tukas Sandi lalu melepaskan cengkramannya.

Setelahnya tanpa memberi jeda segera melancarkan aksinya kembali, kembali dengan rakusnya ia mencium leher jenjang Lisa begitu mengairahkan baginya. Bahkan kini ia sudah merobek paksa baju kaos yang digunakan Lisa untuk menutupi tubuhnya.

Sandi cukup terpana melihat itu, susah payah ia menelan air ludahnya terpesona dengan tubuh putih nam mulus Lisa benar benar sangat indah.

"Aku lebih baik di pecat dari pada harus melayani laki-laki brens** sepertimu," teriak Lisa sembari berusaha menutupi tubuh bagian atasnya.

Mendengar itu Sandi tertawa renyah, "Maka sebelum aku pecat kamu, wajib bagiku mencicipi tubuh indahmu dulu sayang, ayo layanilah aku," kata Sandi hendak berniat melanjutkan aksinya.

Namun tanpa ia sadari ada seseorang yang dengan kasar menarik tubuhnya kebelakang, hingga satu tarikan saja membuat Sandi tegeletak kasar di lantar.

"Sialan ...." teriak orang itu dengan aura pembunuhan bahkan kini urat-urat di leher dan tangannya terlihat begitu jelas.

"Pa-pak Presdir," gumam Sandi terbata-bata karena sangking terkejutnya.

Bersambung ......

Jangan lupa likenya kakakku

Terpopuler

Comments

la

la

aku pikir yg meluk Lisa ayah nya Dion 😂

2023-01-02

1

Othor Kalem Fenomenal

Othor Kalem Fenomenal

Hayo lohh.
rasakno Sandi

2022-12-25

0

Erny Kefy

Erny Kefy

lanjut thor

2022-12-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!